Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Carilah

Gema Suara Illahi
Matius 7:7
Setiap kita bangun pagi langsung melakukan aktifitas untuk mencari sesuatu yang kita dapatkan. Petani bangun pagi ke sawah mencari hasil yang baik. Bangun tidur olahraga mencari udara segar dan kesehatan tubuh yang di inginkan. 
Kalau dalam hal ini saja kita tekun mencari bagaimana dengan kita dengan sang Pencipta dan pemelihara hidup kita. Firman Tuhan mengajak kita untuk selalu cari.. 
Carilah (2212) (zeteo) berarti mencoba mempelajari sesuatu dengan penyelidikan atau pencarian yang cermat, ingin memiliki atau mengalami sesuatu atau mencoba mendapatkan sesuatu dari seseorang.
Mencari adalah meminta dan bertindak, menyiratkan permohonan yang sungguh-sungguh ditambah dengan upaya aktif untuk memenuhi kebutuhan.
Ketika kita mencari sesuatu, kita mengatur ulang prioritas kita sehingga kita dapat mencari apa yang kita inginkan sampai kita menemukannya. Apakah doa menjadi prioritas kita?
Mencari menyiratkan keinginan untuk sesuatu yang bernilai tinggi. Ilustrasi yang bagus tentang ini adalah analogi Yesus bahwa …
Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.. (Mat 13: 45-46).
Atau pikirkan tentang kisah Yesus tentang wanita yang mencari koin yang hilang …
“Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?” (Lukas 15: 8).
Puritan Thomas Manton menulis bahwa “Jika kita tidak menerima dengan meminta, marilah kita mencari; jika kita tidak menerima dengan mencari, maka marilah kita mengetuk.”
Ini adalah bentuk doa yang paling sederhana. Tindak lanjuti doamu dengan usaha. Ketuk, dan itu akan dibukakan bagimu. ”
Tambahkan tenaga kepada permohonan dan doa Anda. Jika pintu menghalangi jalan, ketuk sampai terbuka …
Doa mengetuk sampai pintu terbuka. Dan itu akan dibuka, karena begitulah janji Tuhan kita yang setia,
“Mereka yang mengetuk pintu akan dibukakan.”
“Jika malaikat membukakan pintu penjara untuk mengeluarkan Petrus, itu adalah doa yang membukakan pintu surga untuk mengeluarkan 
Biarlah renungan pagi ini benar benar membawa hidup kita semakin dekat kepadanya di saat kondisi sulit seperti ini. Amin
Share:

Mintalah

Gema Suara illahi 
Matiius 7:7

Setiap kita pasti tidak suka di bilang orang yang suka meminta minta. Karena orang pasti pada ngomongin kita jika kita memiliki karakter peminta. Namun beda dengan hidup kita kepada Tuhan. Tuhan mengajarkan kepada kita untuk meminta. Seperti yang ada dalam nas tadi. 
Kata mintalah (154) (aiteo) artinya meminta dengan urgensi, bahkan sampai menuntut.
Aiteo lebih sering digunakan kepada sikap seorang pemohon (orang yang berdoa [memohon dari bahasa Latin supplex = membungkuk] berarti membuat permohonan atau permintaan yang rendah hati, sungguh-sungguh), permohonan orang yang posisinya lebih rendah daripada dia kepada siapa permohonan dibuat .
Meminta berarti meminta jawaban, yang menunjukkan bahwa kita percaya ada seseorang (Bapa kita) yang mendengarkan.
Ini juga menyiratkan bahwa kita mengharapkan Dia menjawab atau mengapa meminta?
Orang yang merasa benar sendiri tidak meminta tetapi mengatakan kepada Tuhan betapa baiknya dirinya dibanding orang lain (lihat perumpamaan Lukas 18:10, 11, 12, 13).
Mintalah adalah present imperative artinya terus meminta. Jadikan ini pola hidup kita, tindakan kesetiaan yang berkelanjutan.
Meminta adalah seperti yang dilakukan pengemis. Di negara-negara miskin, pengemis tanpa malu-malu berdiri di pinggir jalan dengan tangan terulur, meminta sedekah.
Kadang-kadang mereka bisa sangat berani dan bahkan mengganggu orang yang lewat. Pada saat-saat itu, ingatlah bahwa Anda akan menjadi berani juga jika Anda berada di posisi mereka.

Dan dalam arti rohani, kita berada dalam posisi mereka karena kita tidak membawa apa pun ke dunia dan tidak dapat mengeluarkan apa pun.

Kita benar-benar bergantung pada Allah Bapa sumber setiap hal baik dan setiap pemberian yang sempurna datang (lih Yak 1:17).
Tetapi tidak seperti pengemis di jalanan, warga Kerajaan Surga memiliki akses melalui Yesus ke Bapa kita Yang ada di surga!
Yesus telah menjelaskan bahwa dalam kemahatahuan-Nya, Dia tahu apa yang kita butuhkan, sebelum kita bertanya kepada-Nya. (Mt 6: 8).
Dengan meminta, kita memelihara hubungan kita dengan Bapa kita. Dia senang mendengar dan menjawab anak-anak-Nya.
Kita perlu seperti rasul Yakobus yang ditulis Eusebius bahwa, “lututnya menjadi keras seperti unta karena dia terus-menerus menyembah Tuhan, berlutut dan meminta pengampunan bagi orang-orang.”
Edward Payson berkata Doa adalah hal pertama, hal kedua, hal ketiga yang perlu untuk pelayan. Berdoalah, oleh karena itu, saudaraku yang terkasih, berdoalah, berdoalah, berdoalah. ”
Mari meminta apa yang kita inginkan gak usah malu dan gengsi, sebab Tuhan akan memberikan kepada kita jika kita terus meminta. Kesehatan, perlindungan dari covid 19. Pemilihan dari ekonomi, permasalahan yang terjadi bagi pasanganmu, keluargamu. Kuncinya hanya mintalah. Amin
Share:

Merdeka

Gema Suara Illahi
Yohanes 8:36 
“Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.”” (Yohanes 8:36 i_TB)  

Kita pengikut Kristus yang sungguh-sungguh sudah bertobat dan memercayakan diri kepada Tuhan Yesus sekali untuk selamanya telah memperoleh anugerah pengampunan dosa dan Roh Kudus dikaruniakan tinggal tetap dalam kita.  
Roh Kudus itu adalah Roh Kristus yang berkuasa memerdekakan kita dari perbudakan dosa sehingga kita tidak harus berdosa lagi sebagaimana ketika kita belum menjadi anak-anak Allah.  

Kita tidak langsung menjadi sempurna tanpa dosa, namun dalam diri kita sudah ada benih ilahi yang tidak dapat berdosa lagi. Itu sebabnya kita membenci dosa yang sekecil apa pun dan setiap terjatuh dalam dosa, kita mengaku kepada Tuhan yang telah berjanji akan mengampuni kita dan menyucikan kita dari segala ketidakbenaran.
Roh Kudus itu adalah Roh Kebenaran yang memimpin kita kepada seluruh kebenaran yang membuat kita benar-benar merdeka.  
Sebaliknya orang bisa beragama Kristen namun belum menikmati kebenaran yang memerdekakan itu karena Yesus Kristus belum berdiam secara pribadi dalam orang itu dengan Roh-Nya yang Kudus. Hanya apabila Yesus Kristus Anak Allah itu memerdekakan orang itu, barulah ia benar-benar merdeka.   Orang Kristen yang seperti itu tidak peka dan tidak benci terhadap dosa. Ia sadar atau tidak sadar, terbiasa dengan dosa atau mencari pembenaran atas dosanya.  
Kalau ada di antara kita yang masih belum benar-benar merdeka, sekaranglah waktunya untuk bersungguh-sungguh menjadi orang Kristen yang otentik dengan memercayakan diri kepada Tuhan Yesus sekali untuk selamanya dan terus menerus untuk selamanya.  
Tuhan Yesus berkata: “Siapa yang Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar, sebab itu bersungguh-sungguhlah dan bertobatlah! Lihat, Aku berdiri di depan pintu dan mengetuk, jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk menemui dia dan makan bersama-sama dengan dia dan ia bersama-sama dengan Aku.” (Why 3:19-20 TB2).  
Contoh doa untuk meneguhkan penyerahan diri kepada Tuhan Yesus sekali untuk selamanya dapat dilihat dalam. Selamat benar-benar merdeka dari perhambaan dosa.
Tuhan memberkati kita. Amin
Share:

Responi kemerdekaannMu

Gema Suara Illahi
Galatia 5:1 (TB)  Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

Jika kita di tanya apakah kamu sudah merdeka? Gimana cara kamu merdeka? Dan gimana respon kamu dengan kemerdekaan itu? 
Kemerdekaan dalam nas diatas berbicara mengenai sunat, sunat berarti membersihkan diri dari penyakit. Sunat rohani berarti membersihkan diri dari duniawi yang memperhambakan dirinya sendiri pada nafsu dunia. Jika kita kembali kepada sunat berarti kita melepaskan anugerah yang diberikan Kristus pada kita. 
Sebab ini nas kita berbicara supaya kita sungguh sungguh merdeka. Dari perhambaan sunat. Supaya kasih karunia Kristus memerdekakan kita. 
Untuk meresponi kemerdekaan ini. Kita harus. 
Pertama: berdiri Teguh. Berdiri teguh disini berarti perkuat iman dengan segala tantangan yang ada. 
Kedua: jangan mau lagi diperhamba oleh kuk perhambaan. Artinya jika kita mau berdiri teguh, jangan mau diperhamba dosa. Banyak hamba Tuhan, jemaat dan orang hebat yang tidak eksis di dunia pelayanan dan kariernya, kenapa? karena masih diperhamba dosa.
Kristus sudah memberikan kemerdekaan ini. Terimalah dia dalam hati mu. Amin
Share:

MENANTI-NANTIKAN TUHAN

Gema Suara Illahi 

Yesaya 40:31)
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN ... mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Menanti-nantikan Tuhan adalah sebuah upaya dan aktivitas kerohanian yang memerlukan beberapa kondisi, karena banyak orang yang gagal dalam "menanti-nantikan Tuhan." Bagaimana kita dapat menanti-nantikan Tuhan Allah yang Mahakuasa, sedangkan tubuh dan jiwa kita seringkali diliputi dengan kelemahan, kecemasan, kekuatiran, ketakutan bahkan keterbatasan dalam berbagai hal. Tidaklah mudah untuk memahami kemahakuasaan Allah.
Akibat wabah pandemi Covid-19, banyak orang yang menghadapi kenyataan bahwa bisnisnya bangkrut.kuatir ketakutan bahkan pasrah. Ada yang penghasilannya jauh berkurang, bahkan banyak karyawan perusahaan yang mengalami pemutusan hubungan kerja atau PHK. Akibatnya banyak orang, termasuk anak-anak Tuhan yang jiwanya letih lesu dan berbeban berat.bahkan hidup dan mati pun menjadi pilihan mati karena corona mati karena kelaparan. Atau selalu berjuang dan terus berusaha serta bekerja dengan tetap protokol kesehatan. Mereka seperti bangsa Israel yang tidak diperhatikan dan merasa tidak dibela oleh Allah. Allah pun bertanya kepada mereka. Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" (Yesaya 40:27). Inilah saat di mana kita perlu untuk menanti-nantikan Tuhan.
Allah mau agar mereka datang kepada-Nya dan percaya kepada Allah Sang Pencipta dan pemelihara hidup ini. Ia yang tidak menjadi lelah ataupun lesu dan tak terduga pengertian-Nya. Menanti-nantikan Tuhan memerlukan bukan hanya kerinduan yang sungguh; tapi juga kesabaran dan ketekunan berdoa menantikan Roh Kudus bekerja; sampai kehadiran, jawaban dan jalan keluar dari Tuhan menjadi milik kita. Pusatkanlah iman kita kepada Tuhan yang Mahakuasa dan kenali rencana maupun kehendak-Nya bagi kita.
Nabi Yesaya memberi kepastian, mereka yang tekun menanti-nantikan Tuhan akan mendapat kekuatan baru dalam jiwa dan roh mereka. Mereka akan terbang tinggi bagai burung rajawali, berlari tidak menjadi lesu dan berjalan tidak menjadi lelah. Betapa dahsyat akibat yang ditimbulkan olehnya. Sudahkah Anda berusaha untuk menanti-nantikan Tuhan? Mulailah sekarang dan alami kehebatan kuasa-Nya yang bekerja dalam diri kita orang yang percaya. . Amin
Doa: “Tuhan, aku mau menanti-nantikan Engkau dengan tekun dan setia. Kupegang janji-Mu bahwa Engkau besertaku dan akan memberikan kekuatan kepadaku. Amin.”
Share:

Dari buahnya kamu mengenal mereka

Matius 7:15 – 20

Injil Matius yang ku baca hari ini antara lain berbicara tentang nabi-nabi palsu yang menyamar sebagai domba, pada hal mereka ini adalah srigala.

Dengan kata lain, srigala berbulu domba banyak gentayangan saat ini. Mereka ini menawarkan berbagai kenikmatan dan kemudahan dunia,

yang ujung-ujungnya adalah kebinasaan. Banyak orang terjebak oleh rayuan gombal nabi-nabi palsu yang kini marak di kalangan masyarakat.
Mereka ini adalah serigala berbulu domba.
Yesus dalam kaitan ini menasehatkan agar segalanya dilihat dari buahnya. Ia mengatakan:” Tak mungkin pohon yang baik akan menghasilkan buah yang tidak baik.

Sebaliknya tak mungkin pohon yang jelek, akan menghasilkan buah yang baik”. Dalam hal ini Yesus mau mengatakan baik dan tidaknya dapat dilihat dari buahnya.

Ajaran Yesus dapat kita aplikasikan dalam hidup keseharian kita. Untuk menguji atau membedakan antara ini pengaruh yang baik atau yang jahat, pakailah ukuran “dari buahnya”.

Dalam kondisi saat ini di mana banyak orang mengalami kepanikan hidup entah karena masalah ekonomi, masalah keamanan dan lain sebagainya membuat kita makin tidak merasa aman.
Rasa aman (security) yang terusik akan menjadikan orang merasa khawatir. Dalam kondisi panik, serigala berbulu domba seolah menjadi dewa penolong, pada hal serigala ingin merampas hak orang lain dan akan menghancurkannya.
Lagi-lagi kembalilah pada ajaran Yesus “dari buahnyalah” kamu akan mengenal mereka. Yesus telah memberikan segala hidup-Nya untuk manusia. Namun manusia tidak membalas kasih-Nya. Manusia makin menjauh dari Allah, maka yang terjadi kejahatan meraja lela di mana-mana. Kejahatan itu datangnya dari mana. Yang pasti akibat dosa manusia yang makin mengingkari Allah. Allah sebagai sumber belas kasih tidak ditanggapi sehingga Allah hanya slogan atau hanya di mulut saja.
Oleh karena itu pada kesempatan ini, marilah menjauhkan praktek-praktek jahat yang hidup subur di kalangan masyarakat. Berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa-doa, devosi, membaca Kitab Suci selalu menjadi inspirasi dalam kehidupan ini. Doa dengan kerendahan hati sangat menyenangkan hati Tuhan serta disertai rasa tobat (penyesalan) dalam hidup ini, pasti Tuhan akan berkenan dalam hidup kita ini. Demikian inspirasi bathin kita hari ini, Tuhan berkati. Amin

Doa,
Ya Bapa yang penuh kasih, curahkan Roh-Mu yang kudus agar aku dimampukan untuk membedakan roah yang baik dan roh yang jahat melalui buah-buahnya, Amin.
Share:

WAKTU ADALAH BERKAT DARI TUHAN! Jangan Sia-siakan!

Baca:  Amsal 20

"Pada musim dingin si pemalas tidak membajak;  jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa."  Amsal 20:4

Seberapa berhargakah waktu bagi Saudara?  Ada yang berkata, "Waktu adalah uang, karena itu saya gunakan waktu sebaik mungkin.  Satu jam saja lewat, sudah berapa dollar yang melayang?"  Di sisi lain ada orang lain yang menganggap sepele waktu sehingga ia suka menunda-nunda apa yang seharusnya bisa dikerjakan sekarang, katanya:  "Ah, besok-besok saja, kan masih banyak waktu."  Ingat!  Waktu akan terus melaju dan siap menggilas orang-orang yang menyia-nyiakannya.  Jadi, mari gunakan setiap kesempatan yang ada dengan baik.

     Ketika musim menuai datang seorang pemalas tidak akan memanen apa-apa dari ladangnya, karena pada musim sebelumnya, ketika orang lain bekerja, ia tidak melakukan apa-apa, membiarkan waktu itu berlalu begitu saja.  Musim menabur haruslah kita gunakan untuk menabur supaya pada musim menuai kita mendapatkan hasil yang kita harapkan.  Dalam Pengkotbah 11:6 dikatakan:  "Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik."

     Mengapa kita harus menggunakan waktu dengan baik? Karena setiap waktu/kesempatan adalah berkat dari Tuhan bagi kita, baik itu pagi, siang maupun malam.  Dan berkat yang disediakan Tuhan bagi kita adalah berkat yang selalu baru, bukan kadaluarsa, sesuai dengan yang kita butuhkan.  Tertulis:  "Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-haisnya rahmat-Nya, selalu baru setiap pagi;  besar kesetiaan-Mu!"  (Ratapan 3:22-23).  Ada berkat baru setiap pagi.  Bangsa Israel mengalaminya:  pagi-pagi sebelum matahari terbit Tuhan menyediakan manna bagi mereka.  Pada waktu malam pu Tuhan berjanji memberikan berkatNya:  "Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.."  (Mazmur 127:2).

Jika kita rindu mengalami berkat-berkat Tuhan gunakanlah setiap waktu/kesempatan yang Dia beri dengan sebaik-aiknya, jangan sampai kita tertinggal oleh waktu sehingga akhirnya kita hanya bisa meratap dan menyesali diri.  Percuma!
Share:

ALLAH DI PIHAK KITA

Roma 8:31B (TB)  "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" 
Rum 8:31 (JAWA81)  Kang iku apa kang bakal kita gunem tumrap kabeh mau? Manawa Gusti Allah ana ing pihak kita, sapa kang bakal nglawan kita?

Allah di pihak kita menunjukkan bahwa Allah membela kita di hadapan para musuh kita. Allah bersama kita untuk memenangkan segala perkara kita. Kata-kata ini sangat berarti dan berharga bagi kita. Sebaliknya, tidak ada kata-kata yang lebih menakutkan di alam semesta selain kata-kata, “Allah melawan kita.” Jika murka yang sangat kuat melawan kita, pemusnahan akan merupakan bagian hidup kita. Itulah sebabnya orang-orang yang berusaha untuk meyakinkan kita bahwa pemusnahan itu setara dengan hukuman, bukan neraka, mereka itu sangat keliru. Pemusnahan di bawah murka Allah bukanlah hukuman, itu adalah pembebasan dan kelegaan (lihat Why. 6:16). Tidak. Tidak ada pemusnahan satu pun bagi umat manusia. Kita hidup selamanya bersama-sama dengan Allah.
Sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus (Rm. 8:1). Allah sepenuhnya di pihak kita, dan tidak pernah melawan kita. Jika Allah di pihak kita siapakah lawan kita? Jawaban yang Paulus harapkan ketika ia menanyakan pertanyaan itu adalah, “Tidak seorang pun dapat melawan kita.” Terhadap jawaban itu kita cenderung untuk mengatakan, “Benarkah?” Apakah maksud hal itu? Ayat 35 mengatakan bahwa akan ada penindasan, kesesakan, penganiayaan, dan pedang. Ayat 36 mengatakan bahwa orang Kristen ada dalam bahaya maut sepanjang hari, mereka dianggap sebagai domba-domba sembelihan. Paulus mengatakan hal itu. Maka apakah yang ia maksudkan, “Siapakah yang dapat melawan kita?” Maksud Paulus dalam nas ini bahwa tidak seorang pun yang dapat berhasil melawan kita.
Iblis dan orang berdosa dapat membuat kita merasa muak, dapat mencuri mobil kita, dapat menabur benih perselisihan dalam pernikahan kita, dapat mengambil pekerjaan kita, dan merampas kita dari anak kita. Tetapi ayat 28 mengatakan, Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi jika kita yang mengasihi Dia. Dan jika segala sesuatu pada akhirnya bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita, rancangan-rancangan lawan digagalkan dan tujuan lawan untuk melawan kita diubah menjadi manfaat yang didapat melalui penderitaan yang meninggikan Kristus dan yang menguduskan jiwa serta memperdalam iman. 
Jika Allah ada di pihak kita, Ia tidak menghindarkan semua ini dari kita. Tetapi Ia merancangkan kebaikan di mana lawan merancangkan kejahatan (Kej.50:20, 45:7). Segala sesuatu yang melawan kita, Ia rancangkan bagi [kebaikan] kita. Tidak seorang pun yang dapat berhasil melawan kita.
Dahsyat sekali dampak hal ini atas hidup kita! Kita sebaiknya tidak menjadi serupa dengan dunia jika segala sesuatunya ini demikian. Kebanyakan [orang di] dunia memilih gaya hidup mereka karena takut akan penyakit, pencurian, teror, kehilangan pekerjaan, dan lusinan hal lainnya. Tetapi bagi para pengikut Yesus, Tuhan berkata, “Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah” (Mat. 6:32-33). Allah akan memberi kita apa yang kita butuhkan. Dan apa yang hilang atau kurang dari kita dalam pelayanan-kerajaan akan kasih, pengorbanan, dan penderitaan, akan bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita dan kembali kepada kita, dengan cara yang Allah rancangkan, beratus kali lipat. Karena itu, berdirilah di hadapan lawan kita dan beritakanlah Injil. Amin
Share:

LEBIH DARI PEMENANG

Roma 8:31-39 

Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. (Roma 8:37)

                Salah satu pernyataan Alkitab tentang siapa kita di dalam Kristus adalah: lebih dari pemenang. Kita bukanlah pemenang, tetapi lebih dari pemenang. Seorang pemenang adalah seseorang yang mengalami kemenangan karena usaha atau perjuangannya sendiri. Tetapi seorang yang lebih dari pemenang adalah seseorang yang menikmati kemenangan karena ada orang lain yang telah berjuang untuknya.
                Ada beberapa hal yang membuat kita beroleh kasih karunia untuk menjalani kehidupan lebih dari pemenang, yaitu:
Pertama. Karena Allah di pihak kita (ayat 31)
Semua musuh kehidupan kita, apapun bentuknya tidak ada yang sanggup melawan atau mengalahkan kita. Bukan karena kekuatan dan kehebatan kita, tetapi karena Allah ada di pihak kita. Kita tidak pernah bertempur sendirian, Dia bersama kita dan ikut bertempur di depan kita.
Kedua :Karena Allah tidak menyayangkan Anak-Nya bagi kita (ayat 32).
Demi kita (yang berdosa) Allah rela menyerahkan Anak-Nya untuk berjuang sampai berdarah-darah bahkan sampai mati di kayu salib agar kita bisa mengalami kebebasan dari penindasan kuasa dosa dan maut. Kebangkitan Yesus adalah sebuah kemenangan yang gilang-gemilang atas kuasa maut. Hasil dan kuasa kemenangan tersebut kemudian dianugerahkan kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya.

Ketiga Karena Allah kasih-Nya kekal kepada kita (ayat 39)
Kasih Allah yang sempurna tersebut tidak pernah berubah bagi kita. Bagaimanapun situasi dan kondisinya, apapun tantangan, perlawanan dan tekanan yang menimpa kita, tidak akan bisa memisahkan kasih Allah kepada kita. Dia tidak pernah berpikir untuk meninggalkan kita apapun yang terjadi.
Kalau Allah ikut berperang di pihak kita, rela mengorbankan apapun demi kita dan tetap mengasihi kita apapun yang terjadi, bukankah ini sebuah kepastian kemenangan dalam hidup kita. Kemenangan yang tidak bergantung kekuatan dan kepandaian kita sendiri, tetapi bergantung kepada Dia yang mengasihi kita. Inilah kehidupan yang seharusnya diyakini, dijalani dan dialami setiap orang yang di dalam Yesus Kristus. Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk menjalani hidup dengan ketakutan dan rasa malu, karena kita ini lebih dari pemenang. Tidak ada alasan bagi kita untuk menjalani hidup dengan ketakutan dan rasa malu, karena kita ini lebih dari pemenang. 
Untuk dapat menikmati kemenangan dalam hidup kita ketiga hal tadi harus menjadi hidup di dalam kita. Amin
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.