Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

SERAHKANLAH SEGALA KEKUATIRANMU

Gema Suara Illahi

1 Petrus 5:7 (TB) "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu"
 
Setiap manusia pasti punya rasa kuatir. Hanya orang yang sudah tak punya nyawalah yang sudah kehilangan rasa kuatir. Hidup ada naik turunnya, tinggi dan rendah. Di suatu saat, manusia menghadapi ujian yang hebat. Bahkan orang Kristen yang paling makmurpun tidak bisa lolos dari ujian dan pergumulan, rasa sakit dan tekanan umum terjadi pada kita.
 
Karena bukan dari debu terbit bencana dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan; melainkan manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi (Ayb. 5:6-7). Ujian manusia bukan fenomena alami. Tidak ada yang terjadi diluar pengetahuan dan tujuan Pencipta. Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan (Ayb. 14:1-2).
Paulusmenasihati agar kita tidak kuatir tentang apapun juga, karena kuatir datang dari ketidakpercayaan pada Tuhan. Petrus mengatakan apa yang harus kita lakukan dengan semua kekuatiran kita. Kita harus menyerahkannya kepada Tuhan. Serahkan semua kuatirmu pada-Nya. 
Pemazmur berkata, "Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah” (Mzm. 55:22). Apakah kita pernah berpikir apakah Tuhan memang benar-benar peduli? Saat kita meragukan kepedulian Tuhan, kita menghina Dia. Para murid menghinanya saat badai menerpa, Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa? (Mrk 4:38). Tentu saja Dia peduli. Dia tidak berkata, mari kita berlayar dan tenggelam”tapi “Yesus berkata kepada mereka: Marilah kita bertolak ke seberang. Kekuatiran para murid menunjukan mereka menanggungnya sendiri daripada menyerahkan pada-Nya.
Tuhan telah memberikan kita kesembuhan atas kekuatiran yang muncul disaat ujian berlangsung. Itu karakter yang membedakan orang Kristen bahwa Tuhan Yesus Kristus peduli bagi mereka yang percaya pada-Nya. Orang Kristen bisa membawa semua kekuatirannya pada Juruselamat. Serahkan semua kuatirmu; karena Dia peduli. Bukan sebagian, atau banyak, tapi semua. Saat kita mengerti nasihat Petrus, kita tidak menyingkirkan ujian dan pencobaan, tapi kita menyingkirkan kekuatiran yang dihasilkannya. Karena itu, jangalah terus-menerus kuatir tetapi segeralah keluar dan serahkan kepada TUHAN. Amin. 
Hal apakah yang di renungkan! 
1.hal kekuatiran apa yang menghalangi sukacita anda? 
2.Apakah kekuatiran yang ada dalam hidupmu hari ini. Bagaimana cara anda? 
 
Share:

Itulah “Iman”

Gema Suara Illahi
Ibrani 11:1 
“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibr 11:1 i_TB)
Kita pengikut Kristus adalah orang beriman. Kita percaya kepada Tuhan Yesus karena Roh Kudus yang tinggal dalam kita.
Iman kita itu berdasarkan fakta yakni apa yang Tuhan telah katakan. Fakta itu ada tertulis dalam Alkitab.
Iman kita itu sendiri adalah bukti dari segala sesuatu yang Tuhan telah katakan dan kita belum lihat. Itu yang disebut fakta iman, kita percaya meskipun belum melihat.
Fakta iman itu harus ada buktinya dalam bentuk fakta nyata yakni kita melakukan segala perintah Kristus dengan kuasa dan pimpinan Roh Kudus.
Itu tandanya kita beriman. Orang Kristen yang tidak peduli dengan perintah Kristus bukan orang beriman.
Kalau ada di antara kita yang belum peduli dengan segala perintah Kristus maka sekaranglah waktunya untuk lebih sungguh-sungguh beriman.
Tuhan berkata:
“Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” (Why 3:20 i_TB)
Sudahkah hidup anda percaya dengan Iman itu? Lakukanlah. 

 
Share:

Rasa Kuatirku

Gema Suara Illahi

Amsal 12:1-28
“Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.” Amsal 12:25

Saat ini kekuatiran melanda banyak orang. Apalagi banyaknya berita yang tidak bertanggung jawab, hoaxs, pada masa pandemi corona 19 ini semua manusia kuatir sehingga karena merasa kuatirnya hal yang baik dan biasa di lakukanpun hilang, seperti berbagi uang kepada saudara, atau tetangga dan saudara pinjam uang. Macam-macam  hal yang dikuatirkan: ekonomi keluarga, studi, pasangan hidup atau masa depan. Cita cita nikah dengan pasanganya bisa gagal dan juga tertunda keinginan nikah dengan biaya besar terjadi biaya cukup sederhana, kerinduan segera punya anak tertunda oleh adanya virus corona 19.Apalagi . Sangatlah manusiawi bila semua orang semakin kuatir dalam menjalani hidup ini. Cita cita anak sekolah pintar masa ini mungkin berbeda. 
Sebenarnya perasan kuatir itu muncul bukan akibat besar kecilnya masalah atau tantangan yang dihadapi, melainkan ketika orang cenderung mengandalkan kekuatan diri sendiri. Kekuatiran itu sendiri merupakan kegagalan seseorang dalam menghadapi tantangan sebelum melakukan peperangan. Rasa kuatir itu tidak hanya dialami orang dunia saja, orang Kristen pun mengalami hal yang sama, seolah-olah tidak ada pengharapan. FirmanNya jelas menyatakan bahwa Tuhan menjamin masa depan anak-anakNya yang senantiasa bersandar dan berharap kepada Dia, “Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.” (Amsal 23:18). Ingat! Kekuatiran merupakan celah dalam kehidupan kita yang memberikan kesempatan kepada Iblis untuk menggagalkan dan menghancurkan kita.
Di tengah dunia yang makin sulit dan penuh tantangan ini kita harus makin sungguh-sungguh melekat pada Tuhan dan tekun tinggal dalam Dia. Jadi, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (1 Petrus 5:7). Bunga bakung saja yang tidak bekerja dan memintal didandani Tuhan sedemikian rupa walaupun hari ini ada dan esok dibuang. Apalagi kita, ciptaan paling mulia di antara segala ciptaanNya yang adalah segambar dan serupa dengan Allah. Seberat apa pun pencobaan kita, percayalah semuanya itu tidak melebih kekuatan kita, justru semakin menguatkan otot-otot iman kita kepada Tuhan karena Dia sanggup menolong dan memberkati kita dengan caraNya yang ajaib. “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yesaya 55:9)

Jangan kuatir, apalagi menyerah pada keadaan, karena ada Yesus yang senantiasa menyertai dan memilihari hidup kita sampai akhir zaman! 
Hadapi bersama dengan Tuhan.
Share:

Ketuklah

Matius 7:8.
Saat kita, mertamu kerumah orang lain. Hal pertama dan utama adalah mengetuk pintu dan bersapa serapah. 
Ketuk pintu pertanda ada sesuatu yang ingin di lakukan atau di mintai tolong. 
Mengapa untuk Tuhan juga di perlukan ketuk pintu? 
Ketuk (2925) (krouo) berarti ketokan di pintu untuk masuk dan dengan demikian menyiratkan intensitas yang lebih besar dan lebih berulang daripada meminta atau mencari.
Kata bahasa Inggris “knock” berasal dari kata Jerman yang berarti menekan! “Knock” artinya berdiri di depan pintu dan berulang kali mengetuknya dengan buku jari Anda.
kita mengetuk dan menunggu, lalu kita mengetuk lagi, lalu kita berkata, “Saya tahu engkau ada di dalam,”
Lalu kita mengetuk lagi dan berkata, “Saya bisa mendengar suara mu. Ayo, buka pintunya. ”
Kemudian Anda mengetuk lagi. Jika Anda berada di sisi lain, Anda tahu betapa menyebalkannya mendengarkan saat seseorang mengetuk dan mengetuk dan terus mengetuk.
Namun justru itulah gambaran di balik perintah Yesus untuk terus mengetuk! Ide tersebut mungkin menyiratkan berdoa dalam menghadapi kesulitan dan bahkan penolakan.
Jika Anda mengetuk seperti ini, keinginan Anda untuk masuk pasti sangat besar.
Perhatikan tingkat intensitas yang meningkat dari meminta kemudian menjadi mencari dan akhirnya mengetuk secara terbuka!
Masing-masing kata kerja ini ada dalam PRESENT IMPERATIVE, yang merupakan perintah untuk melakukan setiap aktivitas ini secara terus menerus.
Yesus menyerukan ketekunan dalam doa. Doa sama pentingnya dengan oksigen bagi hidup kita.
Doa adalah garis hidup bagi warga Kerajaan surga yang masih di bumi dan dengan demikian itu mengungkapkan ketergantungan kita yang berkelanjutan kepada-Nya.
Akan dibukakan (455) (anoigo dari ana = lagi + oigo = membuka) artinya membuka, membuka, membuka lagi, memberi akses.
Untuk membuka mata dan membuat mereka melihat (Kisah Para Rasul 26:18). Membuka mulut agar mereka mulai berbicara (Mat 5: 2).
Secara kiasan, membuka “pintu” yang berarti memungkinkan (Kol 4: 3).
Meminta menunjukkan ketergantungan; mencari menunjukkan kerinduan; mengetuk menunjukkan ketekunan. Yesus ingin kita beriman.
Siapkan kita ketuk pintu hati kita dan datang kepadaNya sang pemberi kehidupan. Amin
Share:

Carilah

Gema Suara Illahi
Matius 7:7
Setiap kita bangun pagi langsung melakukan aktifitas untuk mencari sesuatu yang kita dapatkan. Petani bangun pagi ke sawah mencari hasil yang baik. Bangun tidur olahraga mencari udara segar dan kesehatan tubuh yang di inginkan. 
Kalau dalam hal ini saja kita tekun mencari bagaimana dengan kita dengan sang Pencipta dan pemelihara hidup kita. Firman Tuhan mengajak kita untuk selalu cari.. 
Carilah (2212) (zeteo) berarti mencoba mempelajari sesuatu dengan penyelidikan atau pencarian yang cermat, ingin memiliki atau mengalami sesuatu atau mencoba mendapatkan sesuatu dari seseorang.
Mencari adalah meminta dan bertindak, menyiratkan permohonan yang sungguh-sungguh ditambah dengan upaya aktif untuk memenuhi kebutuhan.
Ketika kita mencari sesuatu, kita mengatur ulang prioritas kita sehingga kita dapat mencari apa yang kita inginkan sampai kita menemukannya. Apakah doa menjadi prioritas kita?
Mencari menyiratkan keinginan untuk sesuatu yang bernilai tinggi. Ilustrasi yang bagus tentang ini adalah analogi Yesus bahwa …
Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.. (Mat 13: 45-46).
Atau pikirkan tentang kisah Yesus tentang wanita yang mencari koin yang hilang …
“Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?” (Lukas 15: 8).
Puritan Thomas Manton menulis bahwa “Jika kita tidak menerima dengan meminta, marilah kita mencari; jika kita tidak menerima dengan mencari, maka marilah kita mengetuk.”
Ini adalah bentuk doa yang paling sederhana. Tindak lanjuti doamu dengan usaha. Ketuk, dan itu akan dibukakan bagimu. ”
Tambahkan tenaga kepada permohonan dan doa Anda. Jika pintu menghalangi jalan, ketuk sampai terbuka …
Doa mengetuk sampai pintu terbuka. Dan itu akan dibuka, karena begitulah janji Tuhan kita yang setia,
“Mereka yang mengetuk pintu akan dibukakan.”
“Jika malaikat membukakan pintu penjara untuk mengeluarkan Petrus, itu adalah doa yang membukakan pintu surga untuk mengeluarkan 
Biarlah renungan pagi ini benar benar membawa hidup kita semakin dekat kepadanya di saat kondisi sulit seperti ini. Amin
Share:

Mintalah

Gema Suara illahi 
Matiius 7:7

Setiap kita pasti tidak suka di bilang orang yang suka meminta minta. Karena orang pasti pada ngomongin kita jika kita memiliki karakter peminta. Namun beda dengan hidup kita kepada Tuhan. Tuhan mengajarkan kepada kita untuk meminta. Seperti yang ada dalam nas tadi. 
Kata mintalah (154) (aiteo) artinya meminta dengan urgensi, bahkan sampai menuntut.
Aiteo lebih sering digunakan kepada sikap seorang pemohon (orang yang berdoa [memohon dari bahasa Latin supplex = membungkuk] berarti membuat permohonan atau permintaan yang rendah hati, sungguh-sungguh), permohonan orang yang posisinya lebih rendah daripada dia kepada siapa permohonan dibuat .
Meminta berarti meminta jawaban, yang menunjukkan bahwa kita percaya ada seseorang (Bapa kita) yang mendengarkan.
Ini juga menyiratkan bahwa kita mengharapkan Dia menjawab atau mengapa meminta?
Orang yang merasa benar sendiri tidak meminta tetapi mengatakan kepada Tuhan betapa baiknya dirinya dibanding orang lain (lihat perumpamaan Lukas 18:10, 11, 12, 13).
Mintalah adalah present imperative artinya terus meminta. Jadikan ini pola hidup kita, tindakan kesetiaan yang berkelanjutan.
Meminta adalah seperti yang dilakukan pengemis. Di negara-negara miskin, pengemis tanpa malu-malu berdiri di pinggir jalan dengan tangan terulur, meminta sedekah.
Kadang-kadang mereka bisa sangat berani dan bahkan mengganggu orang yang lewat. Pada saat-saat itu, ingatlah bahwa Anda akan menjadi berani juga jika Anda berada di posisi mereka.

Dan dalam arti rohani, kita berada dalam posisi mereka karena kita tidak membawa apa pun ke dunia dan tidak dapat mengeluarkan apa pun.

Kita benar-benar bergantung pada Allah Bapa sumber setiap hal baik dan setiap pemberian yang sempurna datang (lih Yak 1:17).
Tetapi tidak seperti pengemis di jalanan, warga Kerajaan Surga memiliki akses melalui Yesus ke Bapa kita Yang ada di surga!
Yesus telah menjelaskan bahwa dalam kemahatahuan-Nya, Dia tahu apa yang kita butuhkan, sebelum kita bertanya kepada-Nya. (Mt 6: 8).
Dengan meminta, kita memelihara hubungan kita dengan Bapa kita. Dia senang mendengar dan menjawab anak-anak-Nya.
Kita perlu seperti rasul Yakobus yang ditulis Eusebius bahwa, “lututnya menjadi keras seperti unta karena dia terus-menerus menyembah Tuhan, berlutut dan meminta pengampunan bagi orang-orang.”
Edward Payson berkata Doa adalah hal pertama, hal kedua, hal ketiga yang perlu untuk pelayan. Berdoalah, oleh karena itu, saudaraku yang terkasih, berdoalah, berdoalah, berdoalah. ”
Mari meminta apa yang kita inginkan gak usah malu dan gengsi, sebab Tuhan akan memberikan kepada kita jika kita terus meminta. Kesehatan, perlindungan dari covid 19. Pemilihan dari ekonomi, permasalahan yang terjadi bagi pasanganmu, keluargamu. Kuncinya hanya mintalah. Amin
Share:

Merdeka

Gema Suara Illahi
Yohanes 8:36 
“Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.”” (Yohanes 8:36 i_TB)  

Kita pengikut Kristus yang sungguh-sungguh sudah bertobat dan memercayakan diri kepada Tuhan Yesus sekali untuk selamanya telah memperoleh anugerah pengampunan dosa dan Roh Kudus dikaruniakan tinggal tetap dalam kita.  
Roh Kudus itu adalah Roh Kristus yang berkuasa memerdekakan kita dari perbudakan dosa sehingga kita tidak harus berdosa lagi sebagaimana ketika kita belum menjadi anak-anak Allah.  

Kita tidak langsung menjadi sempurna tanpa dosa, namun dalam diri kita sudah ada benih ilahi yang tidak dapat berdosa lagi. Itu sebabnya kita membenci dosa yang sekecil apa pun dan setiap terjatuh dalam dosa, kita mengaku kepada Tuhan yang telah berjanji akan mengampuni kita dan menyucikan kita dari segala ketidakbenaran.
Roh Kudus itu adalah Roh Kebenaran yang memimpin kita kepada seluruh kebenaran yang membuat kita benar-benar merdeka.  
Sebaliknya orang bisa beragama Kristen namun belum menikmati kebenaran yang memerdekakan itu karena Yesus Kristus belum berdiam secara pribadi dalam orang itu dengan Roh-Nya yang Kudus. Hanya apabila Yesus Kristus Anak Allah itu memerdekakan orang itu, barulah ia benar-benar merdeka.   Orang Kristen yang seperti itu tidak peka dan tidak benci terhadap dosa. Ia sadar atau tidak sadar, terbiasa dengan dosa atau mencari pembenaran atas dosanya.  
Kalau ada di antara kita yang masih belum benar-benar merdeka, sekaranglah waktunya untuk bersungguh-sungguh menjadi orang Kristen yang otentik dengan memercayakan diri kepada Tuhan Yesus sekali untuk selamanya dan terus menerus untuk selamanya.  
Tuhan Yesus berkata: “Siapa yang Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar, sebab itu bersungguh-sungguhlah dan bertobatlah! Lihat, Aku berdiri di depan pintu dan mengetuk, jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk menemui dia dan makan bersama-sama dengan dia dan ia bersama-sama dengan Aku.” (Why 3:19-20 TB2).  
Contoh doa untuk meneguhkan penyerahan diri kepada Tuhan Yesus sekali untuk selamanya dapat dilihat dalam. Selamat benar-benar merdeka dari perhambaan dosa.
Tuhan memberkati kita. Amin
Share:

Responi kemerdekaannMu

Gema Suara Illahi
Galatia 5:1 (TB)  Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

Jika kita di tanya apakah kamu sudah merdeka? Gimana cara kamu merdeka? Dan gimana respon kamu dengan kemerdekaan itu? 
Kemerdekaan dalam nas diatas berbicara mengenai sunat, sunat berarti membersihkan diri dari penyakit. Sunat rohani berarti membersihkan diri dari duniawi yang memperhambakan dirinya sendiri pada nafsu dunia. Jika kita kembali kepada sunat berarti kita melepaskan anugerah yang diberikan Kristus pada kita. 
Sebab ini nas kita berbicara supaya kita sungguh sungguh merdeka. Dari perhambaan sunat. Supaya kasih karunia Kristus memerdekakan kita. 
Untuk meresponi kemerdekaan ini. Kita harus. 
Pertama: berdiri Teguh. Berdiri teguh disini berarti perkuat iman dengan segala tantangan yang ada. 
Kedua: jangan mau lagi diperhamba oleh kuk perhambaan. Artinya jika kita mau berdiri teguh, jangan mau diperhamba dosa. Banyak hamba Tuhan, jemaat dan orang hebat yang tidak eksis di dunia pelayanan dan kariernya, kenapa? karena masih diperhamba dosa.
Kristus sudah memberikan kemerdekaan ini. Terimalah dia dalam hati mu. Amin
Share:

MENANTI-NANTIKAN TUHAN

Gema Suara Illahi 

Yesaya 40:31)
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN ... mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Menanti-nantikan Tuhan adalah sebuah upaya dan aktivitas kerohanian yang memerlukan beberapa kondisi, karena banyak orang yang gagal dalam "menanti-nantikan Tuhan." Bagaimana kita dapat menanti-nantikan Tuhan Allah yang Mahakuasa, sedangkan tubuh dan jiwa kita seringkali diliputi dengan kelemahan, kecemasan, kekuatiran, ketakutan bahkan keterbatasan dalam berbagai hal. Tidaklah mudah untuk memahami kemahakuasaan Allah.
Akibat wabah pandemi Covid-19, banyak orang yang menghadapi kenyataan bahwa bisnisnya bangkrut.kuatir ketakutan bahkan pasrah. Ada yang penghasilannya jauh berkurang, bahkan banyak karyawan perusahaan yang mengalami pemutusan hubungan kerja atau PHK. Akibatnya banyak orang, termasuk anak-anak Tuhan yang jiwanya letih lesu dan berbeban berat.bahkan hidup dan mati pun menjadi pilihan mati karena corona mati karena kelaparan. Atau selalu berjuang dan terus berusaha serta bekerja dengan tetap protokol kesehatan. Mereka seperti bangsa Israel yang tidak diperhatikan dan merasa tidak dibela oleh Allah. Allah pun bertanya kepada mereka. Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" (Yesaya 40:27). Inilah saat di mana kita perlu untuk menanti-nantikan Tuhan.
Allah mau agar mereka datang kepada-Nya dan percaya kepada Allah Sang Pencipta dan pemelihara hidup ini. Ia yang tidak menjadi lelah ataupun lesu dan tak terduga pengertian-Nya. Menanti-nantikan Tuhan memerlukan bukan hanya kerinduan yang sungguh; tapi juga kesabaran dan ketekunan berdoa menantikan Roh Kudus bekerja; sampai kehadiran, jawaban dan jalan keluar dari Tuhan menjadi milik kita. Pusatkanlah iman kita kepada Tuhan yang Mahakuasa dan kenali rencana maupun kehendak-Nya bagi kita.
Nabi Yesaya memberi kepastian, mereka yang tekun menanti-nantikan Tuhan akan mendapat kekuatan baru dalam jiwa dan roh mereka. Mereka akan terbang tinggi bagai burung rajawali, berlari tidak menjadi lesu dan berjalan tidak menjadi lelah. Betapa dahsyat akibat yang ditimbulkan olehnya. Sudahkah Anda berusaha untuk menanti-nantikan Tuhan? Mulailah sekarang dan alami kehebatan kuasa-Nya yang bekerja dalam diri kita orang yang percaya. . Amin
Doa: “Tuhan, aku mau menanti-nantikan Engkau dengan tekun dan setia. Kupegang janji-Mu bahwa Engkau besertaku dan akan memberikan kekuatan kepadaku. Amin.”
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.