Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Kasih Allah Membuat Aku Bergembira

 (Mazmur 119:13-14)

 Kasih Allah Membuat Aku Bergembira
Ketika disiplin Allah kita mengerti sebagai perlindungan Allah untuk kita mencapai kebahagiaan seutuhnya.

Mazmur 1engan bibirku aku menceritakan segala hukum yang Kau ucapkan. Atas petunjuk peringatan-peringatan-Mu aku bergembira, seperti atas segala harta.
 Mazmur 119: 13-14 

Tema besar dari Mazmur 119. Orang-orang yang berbahagia hidup berdasarkan hukum TUHAN. Setiap hal yang ada dalam diri kita selalu saja bertentangan dengan apa yang Allah mau, yaitu hukum-Nya. 
Mari kita belajar bahwa setiap hukum dan aturan yang Allah ada bukan karena Allah mau menekan kita. Justru Ia mau membuat kita bahagia, Allah jauh lebih tahu untuk apa kita berada di dunia ini. 
Sebelum kita lebih jauh, mari kita belajar motivasi Kekristen yang salah dan ini banyak diajarkan oleh para pengkotbah, “ayo lakukan kebaikan, maka kita akan diselamatkan, dan menerima berkat-berkatnya.” 
Saya akan jelaskan mengapa hukum Tuhan bila kita lakukan bukan agar Tuhan memberkati dan mengasihi kita lebih dari orang lain, hukum Tuhan bukan agar kita menjadi orang-orang yang sombong rohani. Dan ketika ada pengkotbah yang mengajarkan kepada Anda dengan melakukan hukum Tuhan maka Anda akan diberkati lebih lagi dan semua masalah Anda akan selesai semuanya. Itu motivasi yang salah dan hal itu bukan esensi Alkitab. 
Alkitab tidak mengajarkan itu. Meskipun Alkitab pada bagian yang lain merupakan motivasi.
Hukum Allah ada untuk melatih kita samakin mengasihi Allah, Allah sudah mengasihi kita bahkan waktu kita masih hidup dalam lumpur dosa. Ia bahkan karena kasih-Nya membebaskan kita dari lumpur itu, hukum Allah menolong kita untuk tidak kembali ke lumpur dosa. 
Jika Anda merasa tertekan karena hukum Allah maka kembalilah ke lumpur itu ceburkan diri Anda, dan nikmati penderitaan tanpa hadirat Allah. Allah tetap mengasihi, tetapi patanyaannya. Anda mau atau tidak Allah kasihi?
Kita mulai dari ayat 13, “dengan bibirku aku mengucapkan perintah-perintah-Mu.” Hal utama mengapa kita perlu melakukan hukum Allah adalah agar kita mengucapkan perintah-Nya, mengabarkan perintah itu kepada orang belum percaya. Perintah itu adalah kabar baik (Injil sebagai berita), Allah menjadi manusia dan mati untuk menebus dosa-dosa kita semua, Yesus nama-Nya.
 Perintah Tuhan yang selalu kita kabarkan merupakan perintah yang sudah tertanam di hati kita. Perintah itu mengubahkan kita menjadi orang-orang yang bersukacita, bebas dari perbudakan dosa, perbuatan baik, dan perbuatan jahat.
Maka suatu sukacita kekal, ketika kita menyadari bahwa hukum Allah bukan untuk menekan kita melainkan menyelamatkan kita agar, karya keselamatan semakin nyata. Hukum itu menolong kita, memagari daging kita yang selalu saja ingin kembali ke perbudakan dosa, mikmati dosa-dosa yang berujung frustasi.
Hal terpenting sebelum kita mengucapkan hukum-hukum Allah, merupakan pengurapan dari Roh Kudus. Pribadi Allah inilah yang memampukan kita untuk semakin hari, semakin mengasihi Yesus, melakukan perintah-perintah-Nya merupakan sukacita. 
Setiap kegagalan akan selalu memacu kita untuk melihat kemuliaan Allah dan betapa berdosanya diri kita. Betapa tidak layaknya diri kita sebenarnya menerima kasih yang begitu tulus dan besar itu.
Suatu hal yang mustahil seorang percaya dapat bahagia secara utuh bila ia mengabaikan hukum Allah, bila ia melakukan segala sesuatu berdasarkan kemauannya sendiri. Itu mengapa begitu banyak di antara kita orang percaya merasa kering Rohani, kita sering secara sengaja mengabaikan Yesus dan hukum yang menahan kita untuk tidak kembali ke perbudakan dosa. “Atas petunjuk peringatan-peringatan-Mu aku bergembira, seperti atas segala harta.” 

Maka seperti dalam ayat 14, mari kita selalu memandang pada Yesus, Yesus harta berharga kita. Dan Yesus tujuan kita, sukacita kita, melihat bagaimana Ia hidup. Padang pada karya salib-Nya kasih Allah dan keadilan Allah dinyatakan. 
Minta Roh Kudus mampukan kita untuk selalu hidup berdasarkan petunjuk Tuhan Yesus. Bukan l
Share:

Tuhan Memberi Kemenangan

Ulangan 20:4 – sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu.

Pada masa-masa menjelang Bangsa Israel berperang untuk merebut Tanah Kanaan, Musa memberitahu Bangsa Isral mengenai hukum perang. Namun sebelum memaparkan hukum-hukum tersebut, Musa terlebih dahulu menguatkan hati orang Israel supaya mereka tidak takut atau gentar dalam menghadapi peperangan. Meskipun mereka bukanlah bangsa yang memiliki orang-orang terlatih dan berpengalaman dalam berperang. Akan tetapi mereka memiliki Tuhan yang senantiasa menyertai mereka dan dapat diandalkan. Musa mengingatkan bangsa Israel bahwa Allah mereka yang akan berperang dan memberikan kemenangan bagi mereka.
Pada saat ini kita harus selalu sadar bahwa kita sedang menghadapi peperangan rohani. Setiap saat iblis mencoba menjatuhkan kita ke dalam dosa melalui pencobaan. Sebagai orang percaya, kita harus menang atas godaan-godaan dosa tersebut. Akan tetapi ini bukanlah hal yang mudah. Manusia sangat lemah. Kita masih mudah jatuh di dalam dosa. Kita seringkali lebih suka menuruti keinginan daging. Oleh sebab itu kita tidak dapat mengandalkan diri kita sendiri. Kita harus memohon pertolongan Tuhan untuk menghadapi pencobaan. Hanya kuasa Tuhan yang sanggup mengalahkan kuasa dosa. Segala belenggu dosa apapun dapat dipatahkan oleh kuasa darah Yesus. Kristus telah memberikan kemenangan kepada setiap kita yang percaya.
Cara untuk mengandalkan pertolongan Tuhan adalah dengan senantiasa menghidupi Firman Allah. Kita harus memberikan waktu untuk merenungkan Firman Tuhan sehingga kita tahu kehendak Tuhan. Selanjutnya kita berkomitmen untuk hidup seturut kehendak Tuhan tersebut. Dalam suratnya, Yakobus berkata, “Karena itu tunduklah kepada Allah dan lawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu!” – Yakobus 4:7. Janganlah kita terbuai tipu muslihat iblis untuk menyerahkan tubuh kita ke dalam pencobaan, namun yakinlah bahwa kita bisa menaklukan keinginan dosa dengan pertolongan Tuhan.amin
Share:

BERKAT BAGI YANG TAAT

"Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya."  Amsal 10:22

Tuhan tidak menghendaki anak-anak-Nya hidup kekurangan, Ia mau kita hidup kelimpahan  (keberkatan), karena  "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."  (Yohanes 10:10b).  Kelimpahan bukan semata-mata berorientasi uang  (materi), namun mencakup segala aspek kehidupan ini.

     Tak bisa dipungkiri banyak orang Kristen suka sekali dengan ayat nas di atas karena berbicara tentang berkat!  Akan tetapi mereka seringkali mengartikan ayat ini sebagai alasan untuk tidak bekerja keras.  Ayat ini dipakai sebagai pembenaran bahwa seseorang tidak perlu bekerja keras karena tidak akan ada pengaruhnya dengan kelimpahan, karena Tuhanlah yang memberikan kelimpahan tersebut sehingga tidak perlu bekerja keras, bahkan pemazmur mengatakan:  "...
Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur."  (Mazmur 127:2).  Padahal tidak seperti itu!  Terjemahan bahasa Inggrisnya demikian:  "The blessing of the LORD makes one rich, And He adds no sorrow with it."  Artinya berkat Tuhan membuat seseorang menjadi kaya, dan Dia tidak menambahinya dengan kesusahan.  Kita benar-benar beroleh kesempatan menikmati kekayaan dari Tuhan tersebut.  Banyak orang kaya tidak dapat menikmati kekayaannya:  banyak masalah menimpa, sakit-penyakit, keluarga berantakan dan sebagainya.

     Yang harus diperhatikan adalah ada bagian yang Tuhan kerjakan, tetapi ada pula yang menjadi bagian kita.  Bagian Tuhan adalah memberkati kita, bagian kita adalah bekerja, menabur dan hidup seturut kehendak-Nya.  Mungkinkah kita menuai berkat jika kita sendiri tidak mau bekerja atau bermalas-malasan?  Kelimpahan  (berkat)  itu merupakan akibat dari suatu sebab.  Berkat disediakan Tuhan bagi orang-orang yang mau taat kepada-Nya!  "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:"  (Ulangan 28:1-2).

Kerjakan bagianmu, maka Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya! Amin
Share:

Taat pelayanan

“Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.” (Wahyu 3:8 ) 

Tuhan Yesus berkenan atas Jemaat yang menuruti firman Tuhan dan tidak menyangkal nama Tuhan.
Tuhan tidak mementingkan hal apa pun yang lain termasuk jumlah anggota yang besar, gedung yang megah, harta kekayaan yang besar, pengaruh politik yang besar, potensi yang besar, uang yang berlimpah dan lain sebagainya.

Tuhan sendiri yang akan membuka peluang untuk memberitakan Injil bagi jemaat itu dan tidak ada kekuatan apa pun yang akan dapat menghalanginya.
Tuhan akan melindungi jemaat itu dari pencobaan yang bersifat global dan akan menghadapi pihak-pihak yang memusuhi jemaat itu. Tuhan akan menunjukkan kepada musuh-musuh jemaat itu bahwa Tuhan mengasihi jemaat-Nya.

Kebenaran ini seharusnya mendorong kita pengikut Kristus untuk menuruti firman Tuhan dan meninggikan nama Tuhan dalam setiap kegiatan kita sebagai persekutuan orang percaya di setiap tempat dan dalam segala keadaan.
Kita harus tetap hidup dalam ajaran yang benar, dalam kasih, dalam kekudusan dan memberitakan Injil sesuai peluang yang dibukakan Tuhan.

Kita harus meninggikan nama Tuhan Yesus saja dan bukan nama atau denominasi gereja kita. Semua gereja adalah gereja Tuhan Yesus yang bersekutu di lingkungan tertentu setempat di seluruh dunia.
Kita semua adalah pengikut Tuhan Yesus Kristus, bukan pengikut tokoh, organisasi atau denominasi tertentu.
Hidup beriman kita hanya bergantung pada dan tergantung dari Tuhan Yesus bukan bergantung pada apa pun yang lain.
Urusan kita pengikut Kristus adalah melakukan segala perintah Kristus dengan kuasa dan dengan dipimpin oleh Roh Kudus setiap saat dan dalam segala situasi yang Tuhan buat terjadi.
Dengan demikian kita sungguh-sungguh menuruti firman Tuhan dan tidak menyangkal nama Tuhan.
Roh Kudus akan memimpin kita dengan menciptakan situasi yang diperlukan agar kita memberitakan Injil, kabar baik kepada semua orang yang Tuhan kehendaki mendengarkannya.
Tuhan juga yang akan menarik hati orang datang kepada-Nya dan diselamatkan. Segala rekayasa psikologis atau agamawi untuk menarik orang datang kepada Tuhan adalah perbuatan daging yang tidak berguna. Orang bisa bolak balik pindah agama tetapi tidak selamat jiwanya.
Kita harus bergantung penuh pada pimpinan Roh Kudus. Ketergantungan itu kita tunjukkan dengan sikap hati yang “mogok kegiatan” yakni kita tidak melakukan kegiatan kalau bukan Roh Kudus yang memimpin kita melakukan kegiatan itu.amin
Share:

JANGAN MALAS, JADILAH ORANG YANG RAJIN !

Amsal 10

"Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya."  Amsal 10:4

Adakah kita menemukan orang yang malas dan lamban berhasil dalam hidupnya?  Mustahil bila ada.  Alkitab jelas menyatakan bahwa  "Tangan yang lamban membuat miskin,..."  Tidak hanya itu,  "Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar."  (Amsal 19:15), bahkan Alkitab mengkategorikan orang yang malas sebagai perusak.  Tertulis:  "Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara si perusak."  (Amsal 18:9).  Di mana pun berada, baik itu di kantor, di sekolah, di rumah, di gereja atau pelayanan, seorang pemalas hanya akan menjadi pengganggu atau perusak bagi yang lain.  Itulah sebabnya firman Tuhan menasihatkan agar kita mau belajar dari kebiasaan semut.  "...pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:  biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panewn.  Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring?  Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?  'Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk berbaring' - maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekuarangn seperti orang bersenjata."  (Amsal 6:6-11).
     Seorang pemalas biasanya suka menunda-nunda pekerjaan atau tugas sehingga pekerjaannya kian menumpuk.  Prinsip mereka:  "Besok masih ada waktu, sekarang santai dulu saja!"  Orang yang lamban dan pemalas selalu menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang ada seperti yang diperbuat oleh orang yang menerima satu talenta, sehingga tuannya menjadi sangat marah:  "Hai kamu, hamba yang jahat dan malas,...Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap.  Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."  (Matius 25:26, 30).  Jadi kemalasan dapat dikategorikan sebagai kejahatan.  Langkah untuk mengalahkan kemalasan adalah keharusan hidup disiplin dan bekerja lebih keras lagi.
     Kerja keras adalah faktor penting penentu keberhasilan!  Maka belajarlah menggunakan waktu sebaik mungkin, jangan lagi menunda-nunda mengerjakan tugas yang ada supaya tidak semakin menumpuk.  Kemalasan dan kelambanan hanya akan membawa kita kepada kegagalan.amin
Share:

Kencan Dengan Tuhan

Amsal 21:13 
Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.” 

Melakukan sesuatu untuk menolong orang lemah bukanlah perkara mudah. Kesulitan itu sebenarnya tidak terletak pada kemampuan jasmani, apalagi untuk orang yang memunyai banyak harta benda. Kesulitan itu terletak pada motivasi untuk menolong, sebab menolong orang lemah, kecil kemungkinan untuk mendapatkan balas jasa darinya. Inilah yang membuat seseorang tergoda untuk terus mengabaikan orang lemah. Ingatlah, Allah yang empunya mereka adalah Allah yang sama yang mengizinkan kita memiliki harta benda. Jika kita tidak memerhatikan orang lemah, suatu ketika saat kita mengalami hal yang sama dengan mereka, maka Allah tidak akan menolong kita, seperti tertulis dalam Amsal 21:13: “Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.” Oleh sebab itu, sekalipun motivasi kita bukan untuk mendapat upah dari Allah, memerhatikan orang lemah merupakan tanggung jawab kita sebagai anak-anak Tuhan yang sudah lebih dulu ditolong oleh Allah. Mari kita lihat di sekitar kita, siapa yang dapat kita tolong. Tuhan memberkati. Doa: Yesus, penuhilah aku dengan roh belas kasihMu, agar aku dapat tergerak untuk melakukan suatu tindakan untuk menolong mereka yang lemah dan menderita sebagaimana Engkau telah lebih dulu mengasihi dan menolong aku. Yesus, jadikanlah hatiku seperti hatiMu. Amin.
Share:

Kasih Meskipun

Roma 5:5 
 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Dalam berbagai kesempatan dialog dengan orang yang tidak percaya, mereka menuduh Yesus Kristus menyuruh membenci keluarga untuk dapat menjadi pengikut-Nya (Luk 14:26).Tuduhan itu tidak masuk akal karena Yesus memerintahkan mengasihi semua orang bahkan musuh sekalipun.
Roh Kudus telah dikaruniakan kepada kita ketika kita memercayakan diri kita sepenuhnya kepada Yesus Kristus. Roh Kudus itu mencurahkan kasih Allah dalam  hati kita sehingga kita semakin mengenal kasih itu ketika kita dengan sepenuh hati dan dengan segenap kekuatan melakukan segala perintah Kristus dengan dipimpin oleh Roh Kudus. Kasih itu yang mendorong Kristus mati untuk kita ketika kita masih seteru Allah, itu luar biasa. Kasih Kristus yang dicurahkan Roh dalam hati kita itu memampukan kita bahkan bermegah dalam kesengsaraan kita. Kualitas kasih yang dahsyat itu membuat kasih manusiawi lainnya termasuk kepada keluarga hanya seperti kebencian saja. Kasih Kristus itu yang memampukan banyak saudara “murtadin” (orang Islam yang menjadi Kristen) yang dibenci oleh keluarganya tetap mengasihi mereka dengan kasih agape, kasih “meskipun”. Di beberapa negara fanatik, ada di antara mereka yang sampai dibunuh keluarganya sendiri karena menjadi “murtadin”, tetapi sampai nafas terakhir pun mereka tetap mengasihi keluarganya dengan kasih Kristus yang ketika di salib berkata: “Ya Bapa. ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”.
Kiranya kasih kita terus bertumbuh menjadi serupa dengan kasih Kristus.
Amin.
Share:

Kemerdekaan Sejati

Baca: Yohanes 8:30-36

"Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." Yohanes 8:36

Merdeka! Merdeka! Merdeka! Pekik kemerdekaan bergema di seluruh persada negeri tercinta Indonesia. Hari in kita memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan negera kita yang ke 65. Merdeka berarti bebas; bebas menentukan nasib bangsa sendiri tanpa adanya tekanan dari pihak lain, terlepas dari penjajahan bangsa asing. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengucap syukur kepada Tuhan, akrena tanpa pertolongan dan campur tanganNya mustahil kita bisa meraih dan menikmati kemerdekaan. Pertanyaannya sekarang: sudahkah kita benar-benar menikmati kemerdekaan sejati? Secara lahiriah kita memang telah terbebas dari perbudakan dan penjajahan bangsa lain. namun dalam hal rohani, apakah kita sudah benar-benar merdeka atau masih berada dalam 'kolonialisme' yang lain?
Sebagai orang percaya kita patut bersyukur, oleh pengorbanan Kristus di atas kayu salib kita beroleh pengampunan dosa dan "...dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran." (Roma 6:18); kita tidak lagi menjadi hamba (budak) dosa, melainkan menjadi hamba kebenaran. Jadi "...Kristus telah memerdekakan kita." (Galatia 5:1). Pengampunan dari Kristus ini merupakan kuasa yang memerdekakan kita secara menyeluruh, yang memungkinkan kita memiliki hidup berkemenangan dalam semua aspek hidup ini. Sayang, masih banyak orang Kristen terbelenggu dan diperbudak kuasa-kuasa lain, masih berada di bawah tipu daya iblis dan dunia ini: dikuasai roh dendam, sakit hati, kebencian, tamak akan uang, tradisi, okultisme dan lain-lain. Kita hidup tidak sebagaimana seharusnya dikehendaki Tuhan. Kita yang telah dimerdekakan Kristus dari kuasa dosa dimaksudkan agar mengisi kemerdekaan itu dengan kehidupan yang benar dan berkenan kepada tuhan, yang menghasilkan buah bagi kemuliaan namaNya. Namun kemerdekaan itu justru kita salah gunakan sebagai kesempatan melakukan dosa.
Ingatlah satu hal ini: kemerdekaan dari Kristus bukan sekedar melepaskan kita dari dosa, tetapi untuk memulihkan tujuan semua Allah menciptakan kita yaitu supaya kita hidup dalam kebenaran sehingga menjadi serupa dan segambar dengan Dia.

Tinggal dalam kebenaranNya itulah yang memerdekakan kita dari segala belenggu! Amin
Share:

HIDUP MENURUT DAGING ATAU ROH?

Roma 8:13 (TB) "Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup"
Rum 8:13 (JAWA81)  Sabab yen uripmu nuruti daging, kowe mesthi padha mati; nanging yen kowe mateni hawaning raga marga dening Roh, kowe bakal padha urip.
Hidup adalah pilihan. Kita yang menentukan. Kita mau hidup menurut daging atau Roh terserah. Setiap pilihan punya konsekuensi. Jika memilih hidup menurut daging makan akhir hidup kita akan menuju kematian yang kekal. Jika memilih hidup menurut Roh, maka kita akan menuju hidup yang kekal. 

Mungkin kita bingung mau pilih mana. Sebelum menentukan mana yang hendak dipilih ada baiknya kita mempelajari hidup menurut daging dan Roh. 

Pertama, hidup menurut daging. Hidup menurut daging lebih gampang dan mudah dilaksanakan daripada hidup menurut Roh Allah. Hal ini disebabkan karena keinginan daging lebih nikmat di bumi dibandingkan keinginan Roh. Manusia juga masih hidup dalam daging dan masih banyak godaan dan cobaan yang menyangkut hal-hal daging. Tabiat-tabiat daging (dosa) sudah ada di dalam diri manusia sehingga hal itu yang menyebabkan orang percaya sulit untuk  hidup menurut Roh Allah. 

Hidup menurut daging berarti memikirkan hal-hal yang dari daging (Rm. 8:5). misalnya materi, kekayaan, kekuasaan dan lain sebagainya. Dalam Galatia 5:19-21 berkata keinginan daging adalah percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, pencideraan. Semuanya keinginan daging ini mengarah kepada maut yaitu kematian yang bersifat kekal (Rm. 8:6). Keinginan daging adalah perseteruan dengan Allah karena ia tidak takluk kepada hukum Allah (Rm. 8:7). Perseteruan artinya perlawanan dengan hukum Allah. Keinginan daging ini tidak berhubungan dengan hukumnya Allah. Hidup dalam hukum Allah adalah kekal sedangkan hidup dalam daging adalah kematian (Rm. 8:13). 

Kedua,  hidup menurut Roh Allah. Hidup menurut Roh Allah artinya Roh memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus Yesus dari hukum dosa dan hukum maut (Rm. 8:2). Dosa pada dasarnya membuat manusia akhirnya mengalami kematian namun akhirnya Roh Allah itu menghidupkan kehidupan manusia dan melepaskan dari setiap belenggu-belengu dosa dan kematian. Roh Allah yang diam di dalam diri seseorang akan menghidupkan juga tubuh mereka yang fana (Rm. 8:11).  Manusia yang sudah hidup dalam Roh Allah pasti mereka memikirkan hal-hal yang dari Roh (Rm. 8:5) yaitu;  kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Gal. 5: 22-26).Keinginan-keinginan yang muncul di dalam diri seseorang  yang mengalami Roh Allah adalah hidup dan damai sejahtera (Rm. 8:6). Roh Allah (Kristus) merupakan salah satu bukti mereka  milik Kristus. Jika orang tidak memiliki Roh Kristus maka ia bukan milik Kristus yang nyata (Rm. 8:9). Jika seseorang ingin hidup menurut Roh lebih lagi maka mereka harus mematikan perbuatan-perbuatan daging (Rm. 8:13). Gelar sebagai anak Allah diberikan kepada orang-orang yang dipimpin oleh Roh Allah (Rm. 8:14). Roh Allah menjadikan mereka anak Allah (Rm. 8:15). Setiap orang yang hidup dalam Roh Allah, mereka selalu berseru kepada Allah dan mereka pasti mengatakan Ya, Abba, Ya Bapa! (Rm. 8:15). Anak-anak Allah yang dipimpin oleh Roh Allah, mereka bersaksi bersama-sama dengan roh mereka bahwa mereka adalah anak-anak Allah. Anak-anak Allah adalah ahli waris kerajaan Allah yang berhak menerima janji-janji Allah (Rm. 8:7)

Jika kita perhatikan kata “akan” yang terdapat pada nas hari ini, maka kita akan menemukan sebuah proses.Keputusan kita untuk hidup menurut daging tidak akan langsung membuat kita mati, tetapi perlahan-tapi-pasti hidup kita akan semakin jauh dari Tuhan dan pada akhirnya kita mengakhiri hidup kita dengan banyak air mata. Sebaliknya, ketika kita memutuskan hidup menurut Firman Tuhan, tidak serta merta
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.