Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Memandang Kerapuhan

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini

Lukas 22:54-62 

Akhirnya, Kristus ditangkap. Petrus mengikuti dari jauh. Ada rasa takut dan khawatir yang menggelayuti hatinya. Tiga kali orang mengenalinya sebagai pengikut Kristus, tiga kali pula ia menyangkal. Begitu penyangkalan ketiga diucapkan, seketika itu juga ayam berkokok tiga kali, seperti yang pernah Kristus katakan. Pada saat itu pula berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Hancurlah hati Petrus mengingat kata-kata pongahnya dan apa yang pernah Sang Guru ucapkan. Ia pun keluar dan menangis dengan amat sedih.

Dari keempat Injil, hanya Injil Lukas yang menulis bahwa Kristus memandang Petrus. Pandangan mata itu seketika membuat Petrus sadar akan kerapuhan dan penyesalannya (61-62). Pandangan itu mengingatkannya betapa Tuhan sudah memberi tahu tentang kerapuhan yang akan muncul di tengah kondisi sulit yang akan ia hadapi. Tatapan itu membuatnya sadar bahwa bersumpah jauh lebih mudah daripada menepatinya. Tatapan itu sangat menohok hatinya agar belajar tidak sesumbar lagi di masa yang akan datang. Tatapan mata Kristus itu menolong Petrus dan juga kita di masa kini untuk mampu memandang kerapuhan di dalam diri kita. Inilah yang kemudian kita jadikan titik balik dalam hidup, tepatnya titik balik dari arogansi menjadi kerendahan hati, agar kita menerima dan mengakui kerapuhan diri serta hidup dengan lebih baik dan bijak.

Dalam hidup ini Tuhan selalu berkenan memandang kerapuhan diri dan hidup kita melalui berbagai peristiwa agar kita mampu memandang, menerima, dan mengakui kerapuhan diri kita. Berbagai masalah dalam kesehatan, keuangan, pekerjaan, dan studi, juga masalah yang muncul dari orang-orang terdekat kita, sering menjadi cara Tuhan memandang kita. Tujuannya adalah agar kita mampu melihat kerapuhan diri dan hidup kita, lalu bertobat di hadapan Tuhan.

Tatapan mata Kristus itu juga adalah tatapan mata penuh belas kasih. Tatapan itu tidak hanya mengingatkan kita, tetapi juga menawarkan belas kasih untuk menolong kita. Mari kita buka hati kita agar terbuka bagi tatapan mata Tuhan atas kerapuhan kita. [MTH]


Pokok Doa:
Mohon agar Tuhan memenuhi kita dengan kebaikan, kasih, dan penghormatan terhadap Tuhan serta sesama.

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Di Selamatkan Untuk Berbuah

Halllo gimana kabar Bpk ibu jemàat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini

Titus 2:11 15

yang telah menyerahkan diri Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri Nya suatu umat, kepunyaan Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Titus 2:14

Pernahkah Anda bertanya: apa tujuan Tuhan menyelamatkan Anda? Apakah hanya sekadar terbebas dari kematian kekal di neraka dan bisa masuk sorga? Ataukah hanya untuk menikmati semua berkat jasmani dan rohani di sorga? Pada ayat 13 14, Paulus menjelaskan tujuan Allah menyelamatkan kita, yaitu untuk menguduskan bagi diri Nya suatu umat, kepunyaan Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. Kata berbuat baik atau pekerjaan baik diulangi sebanyak empat kali (2:14; 3:1, 8, 14). Ini menjadi penekanan Paulus bahwa keselamatan mempunyai arti praktis, yaitu tidak hanya berbalik dari cara hidup yang lama (bertobat), tetapi juga beriman, hidup benar, dan rajin berbuat baik. Misalnya dalam hal mematuhi pemerintah, yaitu dengan taat membayar pajak, memiliki sikap sebagai pembawa damai, atau saling menolong di tengah lingkungan kita berada (3:1 14).

Pertanyaan selanjutnya adalah apa tujuan kita berbuat baik? Pertama, untuk memuliakan Allah. Paulus menulis, dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, (ay. 10). Yesus berkata, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. (Mat. 5:16). Hendaklah hidup kita memancarkan kemuliaan Allah sehingga orang orang memuji Allah, serta menjadi percaya kepada Nya.

Kedua, berbuat baik merupakan bukti keselamatan, bukan untuk Mendapatkan keselamatan. Kita diselamatkan hanya oleh anugerah Allah (2:11; 3:5; Ef. 2:8 9). Namun, Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati, (Yak. 2:17b). Jadi, iman sejati itu pasti menghasilkan perbuatan baik, bukan sebaliknya.

Keselamatan yang sudah kita terima adalah anugerah yang sangat mahal karena dibayar dengan pengorbanan Yesus. Karena itu, marilah kita melakukan pekerjaan pekerjaan baik dan menjadikannya sebagai gaya hidup setiap hari. Saat ini, ada banyak orang hidup dalam kesusahan, keputusasaan, ketakutan, dan kebingungan. Mereka membutuhkan Kristus sebagai jawaban atas dosa dan pergumulan mereka. Mari kita luangkan waktu untuk mendoakan, membantu dan menceritakan Injil kepada mereka.

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah menerima anugerah keselamatan yang ditawarkan oleh Tuhan Yesus?

Apa pekerjaan baik yang sudah Anda lakukan sebagai respons terhadap pengorbanan Kristus bagi Anda?

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

TEKUN MENANTI PERTOLONGAN TUHAN

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini

Mazmur 126
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. (Mzm. 126:5)
Era teknologi yang menyediakan beragam kemudahan dan kecepatan telah memberi dampak positif bagi banyak orang. Dengan mudah kita mendapatkan informasi, berbelanja, bepergian, dan sebagainya. Namun, kita juga tidak dapat menyangkal adanya dampak negatif dari teknologi. Kecepatan dan kemudahan yang diberikan oleh teknologi telah membentuk cara berpikir dan bertindak dari para pengguna teknologi. Tidak sedikit orang merasa sulit untuk berproses demi meraih sesuatu yang diinginkan. Mengapa enggan berproses? Sebab, berproses mengandaikan seseorang bersedia untuk bertekun sehingga tidak menuntut hasil yang cepat.

Kesediaan bertekun, tidak menyerah, dan terus berdoa walau berada di tengah penderitaan adalah pesan penting yang ditekankan oleh pemazmur. Dalam Mazmur 126 digambarkan keyakinan umat Israel atas pertolongan Tuhan yang membawa mereka pulang dari pembuangan di Babel. Keyakinan iman umat Israel berangkat dari ingatan bahwa Tuhan menyertai umat. Karena itu, umat meyakini bahwa harapan mereka akan membuahkan kebahagiaan. Mereka tidak berputus asa. Mereka berpengharapan bahwa Tuhan akan melepaskan mereka dari belenggu.
Saudaraku yang terksih, realitas dunia yang kita hidupi tidak selalu tampak indah. Realitas dunia yang kita hidupi justru menghadirkan rupa-rupa persoalan, termasuk ketidakadilan di dalamnya. Walau demikian, sejarah dunia selalu membuktikan bahwa Tuhan selalu beserta dengan orang-orang yang bertekun dan tidak berhenti berharap di dalam doa kepada Tuhan.
1. Bagaimana umat Israel menyikapi penderitaan?
2. Apa yang menjadi kendala dalam bertekun dan menanti pertolongan Tuhan?

Pokok Doa: Pantang menyerah dan tekun menanti pertolongan Tuhan.



Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Bukan Kebetulan

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini

Mazmur 74:12 17

Engkaulah yang menetapkan segala batas bumi, musim kemarau dan musim hujan Engkaulah yang membuat Nya.
Mazmur 74:17

Tahun lalu semasa pandemi, banyak jemaat yang merasa tskut dan kuatir sehingga banyak yang  mengadu kepada saya dan minta didoakan. Situasi dan kondisi yang tak karuan telah membuat banyak orang mulai bosan dan lelah dengan keadaan. Berita tentang  desa dan kabupaten yang merah setiap hari bahkan  yang masuk zona hitam dan rekor angka tembus puluhan ribu yang terjangkit positif Covid dalam sehari, membuat kita semua khawatir dan ketar ketir. 

Terkadang ada orang bertanya kepada saya, Bagaimana cara  menghadapi situasi sulit ini? Saya selalu jawab, Datang kepada Tuhan Yesus, baca firman Tuhan, dan bicara dengan Nya. Di dalam Yesus ada pengharapan dan kekuatan., firman. Firman Tuhan selalu baru setiap pagi. Nggak percaya? Pagi ini Tuhan menyapa kita dengan Mazmur 74:17. Simpan ayat ini di dalam hati dan cobalah memikirkannya kembali: Tuhan tahu batasnya karena Dia lah yang menetapkan.

Kalau Bapak, Ibu, Saudara, anak anak kita mengalami masa pandemi Covid 19, apakah itu kebetulan saja? Apakah Tuhan nggak sengaja menempatkan Anda pada situasi tersebut? Setiap musim ada kesusahannya masing masing tapi tidak selamanya. Semua ada batasnya, ada masanya, ada waktunya. Memang situasi dan kondisi pandemi yang lalu berat, ada yang sembrono, ada yang parno, dan ada juga yang masa bodoh. Tapi ingat, tidak kebetulan Anda dan saya hidup di zaman ini. Tuhan selalu hadir di setiap zaman. Tuhan tahu batas kekuatan Anda. Jalani, jangan malah frustrasi dan membiarkan diri dikuasai emosi.

Mari ingat selalu Tuhan Allah Bapa kita. Andalkan Dia Sang Penguasa Zaman. Tuhan menolong Daud hadapi Goliat. Tuhan menolong Daniel hadapi singa. Tuhan menolong janda miskin dan anaknya. Dan semua itu ada pada zamannya. Tuhan yang sama juga hadir menolong teman teman dan saya mengarungi pandemi ini.

Refleksi diri:

Apa rencana baik yang Tuhan Yesus rancangkan di balik situasi pandemi yang Anda telah lalui?

Bagaimana Tuhan menolong Anda melewati waktu ke waktu? Apa hikmat yang Anda dapatkan melalui penyertaan Nya?

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

TEKUN MENANTI PERTOLONGAN TUHAN

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini

Mazmur 126
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. (Mzm. 126:5)
Era teknologi yang menyediakan beragam kemudahan dan kecepatan telah memberi dampak positif bagi banyak orang. Dengan mudah kita mendapatkan informasi, berbelanja, bepergian, dan sebagainya. Namun, kita juga tidak dapat menyangkal adanya dampak negatif dari teknologi. Kecepatan dan kemudahan yang diberikan oleh teknologi telah membentuk cara berpikir dan bertindak dari para pengguna teknologi. Tidak sedikit orang merasa sulit untuk berproses demi meraih sesuatu yang diinginkan. Mengapa enggan berproses? Sebab, berproses mengandaikan seseorang bersedia untuk bertekun sehingga tidak menuntut hasil yang cepat.
Kesediaan bertekun, tidak menyerah, dan terus berdoa walau berada di tengah penderitaan adalah pesan penting yang ditekankan oleh pemazmur. Dalam Mazmur 126 digambarkan keyakinan umat Israel atas pertolongan Tuhan yang membawa mereka pulang dari pembuangan di Babel. Keyakinan iman umat Israel berangkat dari ingatan bahwa Tuhan menyertai umat. Karena itu, umat meyakini bahwa harapan mereka akan membuahkan kebahagiaan. Mereka tidak berputus asa. Mereka berpengharapan bahwa Tuhan akan melepaskan mereka dari belenggu.
Saudara yang Ter kasih dalam kristus. 
realitas dunia yang kita hidupi tidak selalu tampak indah. Realitas dunia yang kita hidupi justru menghadirkan rupa-rupa persoalan, termasuk ketidakadilan di dalamnya. Walau demikian, sejarah dunia selalu membuktikan bahwa Tuhan selalu beserta dengan orang-orang yang bertekun dan tidak berhenti berharap di dalam doa kepada Tuhan.
1. Bagaimana umat Israel menyikapi penderitaan?
2. Apa yang menjadi kendala dalam bertekun dan menanti pertolongan Tuhan?
Pokok Doa: Pantang menyerah dan tekun menanti pertolongan Tuhan.

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Pelanggaran

Halllo gimana kabar Bpk ibu jemaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini


Amsal 28:13

Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.
Amsal 28:13

Adolf Eichmann adalah salah seorang perwira Nazi di zaman Perang Dunia ke 2 yang sangat berperan terhadap tewasnya orang orang Yahudi di kamp konsentrasi. Singkat cerita sesudah Jerman kalah, ia melarikan diri, mengganti namanya, hidup sederhana, bahkan pindah negara agar tidak ada orang yang bisa menangkapnya. Namun, badan inteligen Israel tidak tinggal diam. Mereka terus mencarinya, sampai Adolf ditangkap dan diadili di tahun 1961 dengan vonis hukuman mati karena kejahatan terhadap kemanusiaan. Adolf sekalipun berusaha menyembunyikan dirinya akhirnya tertangkap dan dihukum.

Demikian pula manusia di hadapan Tuhan. Kita tidak bisa menyembunyikan diri dari pelanggaran pelanggaran kita yang tampak jelas di hadapan Tuhan. Firman Tuhan mengatakan, Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi. (Ams. 28:13). Menarik karena dikatakan menyembunyikan pelanggaran akan tidak beruntung. Bukankah kalau menyembunyikan berarti tidak ada yang tahu? Mengapa hasilnya menjadi tidak beruntung? Jangan lupa sekalipun kita berusaha menutupi pelanggaran kita tetapi Tuhan tetap tahu.

Hidup orang yang menyembunyikan pelanggaran bisa dua macam. Pertama, orang yang memang hidupnya tidak percaya Tuhan Yesus dan tetap hidup dalam dosanya. Akhir hidupnya akan berada pada kebinasaan. Kedua, orang yang sudah percaya Tuhan Yesus. Orang percaya masih mungkin jatuh ke dalam dosa dan itu situasi yang paling tidak mengenakkan. Mungkin kita tetap berusaha untuk tampil baik di depan orang, menambah waktu pelayanan, untuk bisa mendapatkan damai. Namun, jika kita tidak bertobat, hidup tidak menjadi tenang.

Maka Amsal mengatakan tetapi siapa mengakui pelanggarannya dan meninggalkannya akan disayangi. Ini jalan keluar pertama dari hukuman dosa, yaitu mengakuinya. Jangan berdalih lagi dari hadapan Tuhan. Kedua, meninggalkannya. Tindakan ini satu paket dengan mengakui. Mengakui tetapi tidak pernah punya niat meninggalkannya, sama saja bohong. Meninggalkan perlu pertolongan Tuhan, memang tidak mudah. Kita tidak berdaya untuk membebaskan diri dari belenggu dosa maka Kristus yang menebus kita. Saat kita menjadi anak Tuhan kita tidak mau kembali lagi melakukan dosa yang sama. Ingat mengakui dan meninggalkan adalah satu paket pertobatan.

Refleksi diri:

Apa dosa pelanggaran yang selama ini membelenggu Anda?

Apa komitmen Anda untuk meninggalkan dosa tersebut? Sudahkah Anda meminta pertolongan Tuhan untuk melepaskannya?

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Berserah bukannya Menyerah

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini

Roma 8:26 30

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah,
Roma 8:28

Ketika orang orang di sekitar Anda tak bisa diharapkan, ketika keadaan tak berjalan seperti yang direncanakan, apa yang harus dilakukan? Stop keluhan! Stop menyalahkan! Hentikan kemarahan! Hentikan pertanyaan, Kenapa ya, Tuhan?

Yang harus kita lakukan adalah Ingat ada Tuhan! Tidak ada yang kebetulan dalam hidup orang yang percaya Tuhan! Sebuah kalimat bagus disampaikan Martin Luther berbunyi demikian, Tidak ada kata ‘mengapa’ dalam hati orang yang sungguh sungguh percaya kepada Tuhan. Tidak ada pertanyaan: Mengapa? Mengapa saya? Mengapa semua ini terjadi? Mengapa tidak ada kata mengapa dalam hidup orang percaya? Karena orang yang sungguh percaya kepada Allah tahu bahwa rencana Tuhan tidak mungkin salah. Rencana Tuhan bukanlah rencana yang membawa pada keburukan atau kehancuran, melainkan pasti mendatangkan kebaikan buat kita. Dan ingat, rencana itu bukan rencana kita sendiri, melainkan rencananya Tuhan.

Selain itu, Roma 8:28 mau menyampaikan pesan bahwa Tuhan tidak menjanjikan semua hal baik terjadi sepanjang perjalanan hidup kita. Hidup seorang murid Kristus memang pasti satu saat bisa melewati lembah kekelaman atau jalan terjal berkerikil tajam. Tapi ingat juga, kehendak Tuhan yang tertinggi bagi anak anak Nya adalah melakukan yang terbaik buat mereka. Percayalah akan hal ini, man teman. Yang ayat ini sedang sampaikan kepada kita semua adalah segala sesuatu terjadi dan dialami di dalam kehidupan anak anak Tuhan karena seizin Nya.

Semua ada dalam pengetahuan Nya. Segala sesuatu terjadi karena perkenanan Nya. Jadi mulai sekarang kita naik kelas, ya! Ketika kita mengalami: kesusahan, kepedihan, kehilangan, ketidakadilan atau ketika diperhadapkan dengan orang yang menyebalkan, suka cari kesalahan, hobi buat hidup tertekan, ingatlah, itu tidak kebetulan. Tuhan izinkan karena ada sesuatu yang baik akan terjadi kalau kita bertahan dan belajar berharap kepada Tuhan, bukan pada keadaan.

Jangan kalah dengan keadaan. Jangan lemah karena masalah. Ini waktunya ujian dan Tuhan mau kita bertahan dengan berserah pada Tuhan, bukan menyerah pada keadaan! Selamat memulai hari, jangan menyerah.

Refleksi diri:

Kapan terakhir kali Anda bertanya kepada Tuhan: kenapa, ya Tuhan? Bagaimana sikap Anda saat itu: komplain atau percaya kepada Nya?

Apa yang ingin Anda lakukan supaya bisa berserah kepada Tuhan dan bukannya menyerah?


Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

SUDAH DIJAMIN

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini

Keluaran 6:1-13

Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Akulah TUHAN.” (Kel. 6:1)
       Saat berobat ke rumah sakit, entah rawat jalan atau rawat inap, biasanya kita akan diminta jaminan saat awal pendaftaran. Jaminan itu bisa berupa kartu asuransi atau uang tunai dengan nominal tertentu. Jaminan diperlukan agar proses administrasi dapat berjalan dengan lancar. Jika menggunakan asuransi, maka kita baru akan membayar jika ada selisih pembiayaan dengan beban yang harus ditanggung pihak asuransi.

Israel menjalani kehidupan yang berat tatkala Firaun memerintahkan para pengerahnya untuk menekan bangsa Israel. Pada saat itulah Allah memerintahkan Musa untuk mendatangi Firaun dan meminta kepada Firaun agar mengizinkan bangsa Israel pergi meninggalkan tanah Mesir. Awalnya, Musa ragu karena ia bukanlah seorang yang pandai berbicara. Musa ragu apakah bangsa Israel dan Firaun mau mendengarkan apa yang hendak disampaikannya. Di tengah kegentaran hati Musa, Tuhan sendiri yang memberikan jaminan. Ia berfirman, “Akulah TUHAN!” Allah ingin menyadarkan Musa dan juga Israel bahwa tangan Tuhan mampu mengubah kehidupan. Orang Israel yang tadinya diperbudak akan menjadi bangsa merdeka (Kel. 6:5-7).
Jemaat yang di kasihi Tuhan, setiap orang memerlukan jaminan di dalam hidupnya. Yesuslah satu-satunya penjamin yang tidak mengecewakan. Apa pun yang kita hadapi saat ini, yakinlah bahwa Tuhan campur tangan. Jika Ia sanggup untuk memimpin suatu bangsa yang besar menuju satu tempat baru, maka Ia pun sanggup menuntun kita. Jaminan Tuhan adalah penyertaan-Nya, kekuatan-Nya, dan pertolongan-Nya setiap saat. Bersyukurlah sebab hidup kita sudah dijamin-Nya.
1. Apa yang membuat Musa ragu menghadap Firaun?
2. Apa yang membuat Anda kadang ragu terhadap pertolongan Tuhan?

Pokok Doa: Keberanian menyerahkan hidup dalam tuntunan Tuhan.

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Ketakutan Bersama

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firmannya hari ini

Kisah Para Rasul 5:1 11

Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.
Kisah Para Rasul 5:11

Sejak awal tahun 2020 hingga saat ini, banyak krisis telah menyebabkan ketakutan masyarakat luas, bukan hanya di Indonesia bahkan seluruh dunia. Pandemi global telah menewaskan jutaan orang dan menyebabkan gangguan di semua bidang kehidupan.

Kekerasan dan penindasan rasis tak terkendali dan terselesaikan. Beberapa protes pun berakhir dengan kehancuran dan pertumpahan darah. Pemilihan umum yang diperebutkan di beberapa negara telah menyebabkan lebih banyak gangguan, kekerasan, dan kecurigaan. Semua kejadian dan banyak hal lainnya telah membuat orang bertanya tanya apa yang akan terjadi selanjutnya. Akibatnya, banyak orang hidup dalam ketakutan.

Saya tidak berpikir bahwa ketakutan besar yang dialami seluruh jemaat dalam Kisah Para Rasul hanya disebabkan oleh kejadian yang menimpa Ananias dan Safira. Sebagian besar orang tidak perlu khawatir dihukum dengan cara yang sama. Mereka tahu bahwa Tuhan berkuasa untuk menghukum orang berdosa dan bahwa pengungkapan kebenaran itu penting. Namun, yang tidak mereka ketahui adalah apa yang akan terjadi selanjutnya—dan mungkin itulah yang mereka takutkan.

Solusi untuk menghadapi Covid 19 dan segala kesulitannya sering kali berubah rubah, kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Kita tidak tahu siapa yang akan sakit dan meninggal. Teman, sahabat, keluarga, jemaat bisa mendadak meninggal karena Covid. Semua itu menimbulkan ketakutan. Namun dalam segala hal, ingatlah Tuhan memegang kendali. Apakah Tuhan tidak tahu semua yang sedang terjadi? Tentu Dia Mahatahu. Tuhan
sangat tahu semua kesukaran yang kita hadapi. Dia juga mau menolong kita. Jadi, kita bisa tetap tenang. Kita bisa melakukan apa yang perlu dilakukan untuk tetap aman. Kita dapat mengikuti kehendak Tuhan bagi kita dan komunitas. Dan kita dapat percaya bahwa apa pun yang terjadi, Tuhan masih memegang kendali.

Saudara, kita mendapatkan kekuatan, keberanian, dan kepercayaan diri dari setiap pengalaman di mana kita benar benar berhenti melihat wajah ketakutan. Cobalah berkata kepada diri sendiri, Saya telah melewati ketakutan ini. Saya dapat mengambil langkah berikutnya yang saya akan hadapi semua ini bersama dengan Tuhan Yesus yang selalu menyertai.

Refleksi diri:

Apa peristiwa masa lalu yang begitu membuat Anda ketakutan? Bisakah Anda melihat kendali Tuhan melalui peristiwa tersebut?

Bagaimana Anda memanfaatkan pengalaman ketakutan tersebut sebagai kekuatan bahwa Tuhan Yesus selalu menyertai?

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.