Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Dipuaskan Dari Lapar dan Haus

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini

Yohanes 6:25 58

Kata Yesus kepada mereka: Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada Ku, ia tidak akan haus lagi.
Yohanes 6:35

Seseorang bisa bermimpi mendapatkan hal hal tertentu sambil berkata, Kalau saya sudah mencapai atau mendapatkan hal itu, hidup saya pasti bahagia! Namun ternyata, setelah mendapatkannya, umur kebahagiaan hanya sebentar. Ia lalu mulai memimpikan hal hal lainnya lagi. Banyak orang merasa kalau punya uang banyak hidupnya akan puas.

Yang lain berpikir kalau dirinya dikenal banyak orang sebagai nilai kepuasannya. Ada juga yang merasa dirinya hanya perlu dicintai, itu cukup membuatnya puas. Atau yang merasa kekuasaan akan menjawab kebutuhan kepuasan dirinya. Namun tidak ada satu hal pun di dunia ini yang bisa memuaskan hidup kita. Semua hal dan siapa pun di dalam dunia tidak ada yang sempurna. Pengejaran kita akan kepuasan hidup hanya akan bergerak dari kekosongan menuju kekosongan. Jiwa kita akan haus dan lapar terus.

Tuhan Yesus adalah jawaban untuk mengisi kekosongan hidup manusia. Yesus berkata, Akulah roti hidup, karena Dialah satu satunya sumber kehidupan sejati. Hidup manusia yang tadinya ada di dalam kematian rohani, dihidupkan kembali karena Yesus lah satu satunya yang mampu menebus dan menyelamatkan manusia. Dialah pemberi hidup.

Penerimaan sejati seorang manusia hanya ditemukan melalui Yesus, bukan berdasarkan kekayaan, kepintaran, kesuksesan, atau nama besar seseorang. Yesus berkata, Akulah roti hidup atau dengan kata lain Akulah satu satunya roti hidup. Dialah sang pemilik dan pemberi kehidupan. Ada bagian dalam hidup kita yang tidak pernah dapat diisi oleh siapapun, kecuali oleh Tuhan Yesus saja.

Saat seseorang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus, ia akan merasa kenyang dan tidak haus, artinya ia mengerti arti hidup yang sesungguhnya di dalam Yesus. Orang yang percaya kepada Yesus akan hidup sebaik baiknya, bekerja segiat giatnya. Bukan demi mengisi kekosongan hatinya, tetapi karena hatinya penuh oleh Tuhan. Dia akan hidup dengan cara berbeda. Cara pandangnya akan kehidupan pun akan berubah. Apa yang dilakukan di dalam pekerjaan, kehidupan, keluarga bukan untuk mendapatkan kepuasan, karena kepuasan sejati sudah ia dapatkan melalui Kristus Yesus. Puji Tuhan!

Refleksi diri:

Apa yang selama ini menjadi sumber kepuasan/kebahagiaan Anda dalam hidup? Sudahkah Anda mendapatkannya melalui Tuhan Yesus?

Mengapa seseorang yang tidak memiliki Yesus hidupnya akan selalu merasa kosong?

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

MERAYAKAN RITUS DENGAN SUKACITA

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini

Kel 12:1-4, (5-10), 11-14

“Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun.” (Kel. 12:14)

Mengapa ada ritus dalam agama-agama? Ada upacara-upacara yang dilakukan atas peristiwa-peristiwa di masa lampau, seperti upacara pada hari-hari besar nasional. Apakah ada kaitan peristiwa masa lampau dengan masa kini? Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau bukan sekadar peristiwa masa lalu, melainkan peristiwa yang bermakna.

Keluaran 12:1-4 menceritakan tentang perayaan Paskah orang Yahudi yang dirayakan dengan makan bersama, yaitu daging domba, roti tidak beragi, dan sayur pahit. Semua unsur makanan tersebut diolah sesuai ketetapan (Kel. 12:4-11). Apa makna dari ritus tersebut sehingga harus dirayakan turun-temurun? (Kel. 12:14). Pada ayat 12-13 dituliskan tentang kematian yang dialami semua anak sulung dari anak manusia sampai anak binatang. Dari kisah tersebut mungkin kita bertanya mengapa peristiwa itu begitu mengerikan? Kita perlu menempatkan konteksnya secara utuh. Firaun digambarkan sebagai sosok yang kejam, yang tidak membiarkan umat Israel pergi sehingga menambah sengsara dan penindasan pada umat Israel. Tulah yang dialami bangsa Mesir sebagai konsekuensi dari kekerasan hati Firaun. Allah tidak tinggal diam. Ia membebaskan umat-Nya. Pembebasan yang Allah lakukan hendak diingat oleh umat turun-temurun ketika merayakan Paskah.

Jemaat yang terkasih, melalui ritus dan upacara, kita hendak mengingat peristiwa luhur dan menghadirkan maknanya di masa kini dan masa depan. Rayakanlah ritus dan upacara dengan menelusuri peristiwa luhur yang membawa makna. Dengan menemukan makna dari ritus, kita merayakan ritus dengan sukacita.

1. Peristiwa apakah yang sesungguhnya hendak diingat oleh umat melalui perayaan Paskah?
2. Mengapa generasi muda perlu mewarisi ingatan atas peristiwa masa lalu?

Pokok Doa: Kaum muda yang menghayati ritus dan tradisi.

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Tanda murid kristus

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini

Yohanes 13:34 35

Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid Ku , yaitu jikalau kamu saling mengasihi.
Yohanes 13:35

Bagaimana cara supaya orang tahu kita ini murid Kristus? Pakai kalung salib? Putar lagu rohani? Pasang pohon Natal? Atau sedikit sedikit bilang, Haleluya, puji Tuhan? Bukan itu, cara terbaik menyaksikan bahwa kita murid Kristus adalah dengan saling mengasihi, baik mengasihi saudara seiman atau pun mereka yang belum percaya Yesus. Saling mengasihi bergaung keras dan berbicara lebih jelas daripada perkataan kita.

Kita bisa saja pandai berbicara, memainkan perasaan orang, serta memotivasi orang. Namun, semua itu akan gugur seketika ketika kita tidak memiliki kasih. Dan orang lain akan berkata kepada kita, Ahhh dia sih, tong kosong nyaring bunyinya! atau Dia memang golongan NATO, No Action Talk Only.

Mari wujudkan, saksikan, praktikkan kasih dan saling mengasihi. Mulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Mulailah dengan menurunkan intonasi suara dan menggunakan kata kata yang membangun. Berikan semangat karena semangat itu memberikan kekuatan. Atau cobalah hal hal sederhana di keseharian, seperti memesankan makanan kesukaan pasangan serta anak anak. Atau menemani pasangan pergi berbelanja. Atau mendengarkan anak anak, apakah cerita keseharian mereka atau keluhan dan kesenangan mereka. Ada banyak cara saling mengasihi yang bisa Anda lakukan.

Salah satu hal yang sering kita lupa berikan kepada orang terdekat, yaitu pujian. Pujilah pasangan Anda. Jangan muluk muluk, ucapkanlah terimakasih, dan berikan senyuman. Coba ingat apakah tadi pagi Anda protes masakan or makanan yang pasangan belikan? Dan secara spontan mengucapkan kata kata tajam? Segera minta maaf, ya! Ingat! Tuhan Yesus mau kita saling mengasihi, bukan saling menghakimi. Dan Camkan! Tujuan kita menikah itu untuk membangun rumah tangga, bukan membangun rumah makan, hehehe 

Dasar kasih orang Kristen adalah salib Yesus. Yesus rela mati di kayu salib demi menebus dosa manusia karena kasihnya kepada kita. Sama seperti kasih Yesus kepada kita, hendaklah kita juga menunjukkan kasih Kristus kepada sesama. Saat kita mengasihi orang orang lain dengan refleksi kasih Kristus maka mereka akan tahu bahwa kita adalah murid Kristus.

Refleksi diri:

Apakah tanda murid Kristus sudah nampak di dalam keseharian Anda ?

Bagaimana Anda akan menunjukkan kasih Kristus kepada sesama? Apa yang ingin Anda lakukan dalam mengasihi sesama?

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Disalibkan Bersama Kristus

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini

Galatia 2:15 21

Aku telah disalibkan dengan Kristus, dan bukan lagi aku yang hidup, tetapi Kristus yang hidup di dalam aku 
Galatia 2:20 (terj. NET)

Ketika Kristus mati di kayu salib, pekerjaan keselamatan telah usai dan Kristus menyediakan akses bagi semua orang percaya untuk masuk ke hadirat Allah yang kudus.

Selanjutnya hidup kita akan dipenuhi damai sejahtera, sukacita, panjang sabar, dll. Jika tidak ada, mungkin saja kita keluar dari persekutuan atau belum masuk ke dalam relasi yang hidup dengan Tuhan karena belum sungguh percaya kepada Nya. Kita harus menghabiskan waktu di hadirat Nya setiap hari. Sangat mudah untuk mengarahkan pikiran kita pada seribu hal yang baik tetapi tidak kepada Kristus.

Ketika Kristus meminta kita untuk datang dan mengikuti, Dia meminta kita untuk datang dan mati, kata Bonhoeffer. Maksudnya, jika seseorang sungguh percaya kepada Tuhan Yesus dan mau sungguh mengikuti Nya maka perlahan namun pasti, dengan perjuangan yang rajin dan konsisten, akan menaklukkan diri sendiri dengan segala keangkuhan dan karakter dosa, berganti menjadi orang yang menampilkan buah buah roh dalam hidupnya. Yang Kristus minta dari kita adalah sangkal diri, pikul salib, dan ikut Dia. Ini syarat sebagai orang Kristen yang sungguh sungguh.

Coba lihat para pemimpin gereja, apakah mereka cukup rendah hati, cukup sabar, cukup adil? Apakah mereka sungguh hidup bersama Kristus dan bergaul erat dengan firman Tuhan? Apakah mereka menjadi teladan bagi orang percaya? Ataukah memimpin gereja seperti memimpin perusahaan? Apakah mereka mengurus pelayanan misi tetapi dalam setahun belum pernah memberitakan Injil dengan tekun dan rajin? Jika mereka dihormati karena kekayaan dan menggunakannya untuk membuat orang lain hormat, serta melayani misi tanpa sendirinya terlibat dalam misi penginjilan secara langsung, ini membuktikan bahwa mereka sedang membangun kesombongan dan belum menjadi orang Kristen yang sungguh bertobat.

Ketika kita disalibkan dengan Kristus, kita membiarkan Dia menanggalkan segala sesuatu yang menghalangi kita untuk memiliki persekutuan yang intim dengan Nya dan menjadi alat kesaksian demi nama Nya. Mari saudaraku, apa pun yang menghalangi kita untuk mengikuti kepenuhan hidup Nya perlu dipakukan di kayu salib setiap hari. Jika Anda belum pernah melakukannya, Anda harus melakukannya sekarang juga.

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah memercayai anugerah keselamatan Nya di kayu salib dan memaku segala kesombongan pribadi Anda di kayu salib Nya?

Bagaimana Anda akan membangun relasi yang hidup dengan Yesus setiap harinya?

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Ekspresi yang Niscaya

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini

Lukas 24:50-53 

Niscaya adalah satu hal yang pasti terjadi. Misalnya, jika seseorang menabung uang sebesar seratus ribu rupiah per hari secara konsisten, maka dalam satu bulan niscaya ia mengumpulkan tiga juta rupiah. Juga, jika seseorang selalu berbuat baik, niscaya banyak orang yang menyukainya.

Dalam kekristenan, kita juga mengenal konsep keniscayaan ini. Misalnya, jika seseorang mengasihi Tuhan, niscaya dia akan menaati firman Tuhan. Keniscayaan akan mendapat respons yang spontan dalam bentuk ekspresi.

Dalam perikop ini, kita bisa melihat ekspresi para murid. Ketika Tuhan Yesus hendak naik ke surga, Tuhan Yesus memberkati mereka (50). Ketika mereka diberkati, respons mereka adalah sujud menyembah kepada Tuhan (52), menjadi penuh sukacita (52), senantiasa berada di dalam Bait Allah (53), dan senantiasa memuliakan Allah (53).

Dalam banyak kesempatan, kita mungkin sudah mendengar perkataan: "Orang yang mengasihi Tuhan dapat dilihat dari buahnya." Artinya, seberapa pun hebatnya kita mengatakan kita mengasihi Tuhan, tetapi jika tidak ada ekspresi yang selaras dengan apa yang kita ucapkan, maka kita belum mengasihi Tuhan. Ekspresi dari murid-murid muncul dengan tidak dibuat-buat. Artinya, ekspresi tersebut muncul secara niscaya. Pasalnya, mereka telah mengalami peristiwa yang luar biasa bersama Tuhan dan mereka mengasihi-Nya. Gambaran ekspresi ini juga menjadi ekspresi jemaat mula-mula dan Gereja di sepanjang zaman.

Jika kita mengaku bahwa kita diberkati oleh Tuhan, maka ekspresi yang ditunjukkan oleh murid-murid juga seharusnya menjadi ekspresi kita sekarang. Kita akan menjadi pribadi yang senantiasa menyembah Tuhan, dipenuhi sukacita, rindu beribadah, dan senantiasa memuliakan Tuhan. Jika belum, kita harus meminta kepada Tuhan dalam doa, supaya kita mengalami dan mengenal Tuhan. Pengenalan yang baik menuntun kita kepada ekspresi-ekspresi tersebut dengan niscaya, bukan ekspresi kemunafikan yang dibuat-buat agar terlihat baik di depan manusia. 


Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Diyakinkan untuk Meyakinkan

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini

Lukas 24:36-49 

Untuk melakukan sebuah hal besar, kita membutuhkan kepercayaan diri. Untuk mendapatkan kepercayaan diri, terkadang kita membutuhkan dukungan pihak lain. Itu bukan karena kita tidak mampu, melainkan karena kita membutuhkan konfirmasi agar yakin untuk melangkah.

Murid-murid telah kehilangan harapan setelah kematian Yesus. Pasalnya, Yesus, Sang Guru yang mereka kasihi serta jaminan dan harapan mereka, telah mati. Selama mereka bersama dengan Yesus ada jaminan keamanan dan harapan. Oleh karena itu, perginya Sang Guru berarti kandasnya harapan. Karena itulah, pascakebangkitan-Nya, Tuhan Yesus tidak langsung naik ke surga. Dia menggunakan waktu selama 40 hari untuk berada bersama-sama dengan para murid-Nya, agar mereka dikuatkan dan diyakinkan kembali.

Hilangnya semangat tersebut terlihat dari ekspresi para murid ketika Tuhan Yesus mendatangi mereka. Ketika mereka terkejut terhadap kedatangan Tuhan Yesus dan menyangka Yesus sebagai hantu, Yesus menyuruh mereka untuk meraba bekas luka pada kaki dan tangan-Nya, karena hantu tidak mempunyai daging dan tulang (37, 39). Setelah itu, Tuhan Yesus makan ikan goreng bersama mereka (43), membuka pikiran mereka untuk memahami kitab suci (45), juga meyakinkan mereka untuk menjadi saksi dengan jaminan janji penyertaan Roh Kudus (48-49).

Kehilangan keyakinan dan semangat sangat manusiawi. Akan tetapi, Allah tidak membiarkan hal tersebut terjadi terus-menerus. Dialah yang akan turun tangan sendiri untuk memberikan pengertian. Pasalnya, para muridlah yang akan menjadi agen-agen Kerajaan Allah. Merekalah yang akan menjadi penyambung lidah Allah. Karena itu, mereka harus terlebih dahulu diyakinkan sebelum dapat meyakinkan orang lain mengenai berita Injil.

Hal ini berlaku juga pada kita. Seperti para murid, kita juga perlu diyakinkan dan dengan seyakin-yakinnya membawakan berita firman Allah. Baru setelah itu, kita akan diutus untuk meyakinkan orang lain dengan berita yang kita percayai dan sampaikan.

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Hati yang Lamban

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini

Lukas 24:13-35 

Ada satu ironi pada zaman post truth sekarang ini. Di satu sisi, orang-orang mudah percaya kepada hoaks dan dengan cepat menyebarkannya tanpa pertimbangan. Namun, di sisi yang lain, mereka lamban untuk percaya kepada firman Tuhan.

Perikop ini terjadi setelah Tuhan Yesus bangkit. Kedua murid tidak dengan mudah percaya kepada berita tersebut. Bahkan mereka masih tidak percaya setelah ditunjukkan beberapa indikasi kebangkitan Yesus. Indikasi-indikasi tersebut tampak secara terang-terangan ketika mereka berjalan bersama-sama dengan Yesus (15), bercakap-cakap dengan-Nya (17), dan mendengar kabar kebangkitan-Nya (22-23). Bahkan kebenaran tentang kabar itu telah terkonfirmasi melalui tidak adanya tubuh Yesus di dalam kubur (24), dan mereka diajar oleh Yesus sendiri tentang Mesias yang harus menderita dan bangkit (26). Dari sederet indikasi tersebut, kedua murid masih saja belum percaya, sampai-sampai Tuhan Yesus menyebut mereka sebagai orang bodoh dengan hati yang lamban (25).

Dalam iman Kristen, kita setuju bahwa Allahlah yang berinisiatif mencari manusia. Manusia tidak mampu mencari Allah, bahkan kemauan pun tidak ada. Kita membaca bahwa Yesuslah yang mencari murid-murid-Nya, bahkan dengan penuh kesabaran dalam memberikan pengertian kepada kedua murid mengenai kebangkitan-Nya.

Kelambanan hati kedua murid menjadi gambaran hati kita semua. Kita lebih senang mendengar berita yang menyenangkan telinga daripada firman Tuhan. Mungkin saja Tuhan telah memberikan indikasi-indikasi dalam kehidupan, agar kita percaya kepada firman-Nya. Namun, kita sering kali mengeraskan hati.

Tuhan memang senantiasa mencari kita serta memberi kita pengertian. Namun, kita juga harus peka. Kita harus mempunyai hati yang mudah percaya. Jika kita dapat dengan mudah percaya kepada berita hoaks dan tulisan purbakala, mengapa kita sulit memercayai Alkitab? Jika kebebalan seperti itu terus berlanjut, maka tak salah jika Tuhan menyebut kita sebagai orang bodoh dengan hati yang lamban. 

Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Kebangkitan Yesus

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini


Matius 28:1-10
Hari minggu adalah hari yang spesial bagi anak Tuhan. Hari ini menjadi spesial bukan 
karena kita libur, tidak melakukan pekerjaaan apapun. Tetapi hari ini menjadi hari yang 
spesial karena Yesus, Allah yang kita yakini dan percayai bangkit dari kematian. Bahkan 
dalam catatan Kisah Para Rasul hari minggu dikatakan sebagai hari pertama dalam minggu 
ini. Jadi kebangkitan Kristus menjadi momen dan tonggak penting dalam ziarah iman kita.
Hari yang ketiga, para murid wanita yang pertama kali datang ke kubur Yesus. 
Alangkah terkejutnya mereka ketika sampai di kubur gurunya, jenasah gurunya sudah tidak 
ada lagi di sana. Mereka bisa saja berpikir bahwa jenasah guru mereka telah dicuri. Akan 
tetapi, peristiwa yang terjadi, yaitu: gempa bumi dan kehadiran Malaikat yang 
menyampaikan bahwa Yesus telah bangkit membuat para murid ini menjadi bersukacita 
dan bergembira. Kebangkitan Kristus disaksikan oleh para murid wanita.
Selain para wanita, kebangkitan Yesus juga disaksikan oleh para penjaga kubur yang 
notabene adalah bukan pengikut Kristus. Mereka menjadi takut dan menjadi seperti orang￾orang yang mau mati. Kita tidak tahu apa yang terjadi dengan para penjaga ini setelah 
mereka berjumpa dan melihat peristiwa kebangkitan Yesus dalam hidupnya. 
Sebagai orang yang percaya dan beriman kepada Yesus, iman kita akan kebangkitan 
Yesus bukanlah iman yang membabi buta. Iman kita bukan didasarkan atas kata 
“pokoknya.” Namun, iman kita didasarkan atas sebuah fakta kebangkitan Yesus Kristus. 
Dari peristiwa kebangkitan yang dicatat oleh Matius, kita dapat melihat bahwa fakta 
kebangkitan tidak pernah ditentukan bahkan diubah oleh respon dari penerima fakta. 
Renungan hari ini saya tutup dengan mengutup sebuah lagu yang menegaskan akan 
kebangkitan Kristus. Kiranya refrain dari lagu KPPK 134 ini sekali lagi boleh meneguhkan 
iman dan pengharapan kita.
Kristus, hidup! Kini tetap hidup.
Ia dekatku, Ia sertaku, jalan yang kutempuh.
Kristus, hidup! 'Ku memasyurkan-Nya,
kau bertanya, "Ia hidupkah?"
Benar, Kristus hidup!
Soli Deo Gloria.


Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Kesunyian dari Lubang Kubur

Halllo gimana kabar Bpk ibu jenaat di hari ini masih ada semangat dan sukacita bersama selamat bekerja dan beraktifitas sambil nikmati firman-nya hari ini

Matius 27:57-66
Setelah Yesus dipastikan mati di atas kayu salib, maka jenasah Yesus segera 
diturunkan dan diserahkan kepada Yusuf Arimatea, seorang murid Yesus untuk mengurus 
jenasah Yesus. Hal ini dilakukan karena Ulangan 21:22-23 yang mengharuskan supaya 
jenasah orng yang dihukum mati dikubur pada hari itu juga. Peraturan ini berbeda dengan 
tradisi orang Romawi yang membiarkan jenasah orang yang dihukum mati tergantung 
diatas kayu salib sampai membusuk atau dimakan hewan buas/burung. Selain itu, jenasah 
Yesus harus segera dikuburkan karena sesaat lagi mereka akan masuk ke dalam hari sabat, 
di mana mereka tidak dapat melakukan beragam aktivitas.
Di saat-saat seperti inilah, Yusuf Arimatea, seorang murid Yesus meminta ijin supaya 
ia mengurusi jenasah dari gurunya. Ia adalah seorang Yahudi yang baik dan benar. Lukas 
juga mencatat bahwa ia adalah seorang yang menantikan Kerajaan Allah (Luk. 23:50-51). Ia 
jarang diketahui sebagai murid Yesus, karena ia mengikut Yesus secara diam-diam dan 
takut kepada orang-orang Yahudi (Yoh. 19:38). Ia adalah seorang yang kaya, karena ia 
memiliki kuburan pribadi yang belum pernah dipakai dan ia menggunakan kuburannya 
untuk meletakkan jenasah dari gurunya. 
Setelah proses penguburan Yesus selesai, kubur Yesus tidak dibiarkan tanpa penjaga. 
Hal ini dikarenakan ketakutan dari para pemimpin Agama akan pernyataan tegas dari Yesus 
bahwa Ia akan bangkit pada hari yang ketiga. Selain itu, ketakutan terhadap pencurian 
jenasah Yesus juga telah diantisipasi oleh para pemimpin agama. Atas seijin Pilatus, maka 
kubur Yesus telah dijaga untuk mencegah penyesatan yang lebih buruk akan terjadi.
Dalam peringatan paskah ini, kita mengingat akan kisah penguburan Tuhan Yesus dan 
melihat bagaimana seorang murid Yesus masih memberikan perhatian kepada guru-Nya. Di 
masa-masa akhir hidup guru-Nya, ia masih memberikan pelayanan yang baik kepada guruNya. Di sabtu yang sunyi ini, mari kita coba melihat pelayanan apa yang saat ini dapat kita 
lakukan untuk mengingat akan kematian Yesus? Apakah kita semakin giat dalam melayani 
Dia, raja di atas segala raja? Atau kita semakin mundur dalam melayani Tuhan? Mari kita 
belajar dari Yusuf Arimatea, murid Yesus yang mau melayani guru-Nya sampai pada 
akhirnya.


Janganlah kendor tetap prokes pakai masker, cuci tangan, tidak bersalaman jauhi kerumunan dan demi menyelamatkan orang lain.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.