Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Jaminan yang Pasti

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Yeremia 31:35-40 

Hal yang sangat diperlukan bagi seorang tawanan yang mendapat kebebasan adalah jaminan. Tanpa jaminan, seseorang tidak akan pernah bisa merasa tenang dan selalu dihantui bayang-bayang kalau-kalau kebebasan itu semu.

Setelah Allah menyatakan janji pemulihan atas bangsa Israel, Allah menyatakan jaminan atas janji itu (37). Seperti pastinya matahari menyinari siang serta bulan dan bintang menerangi malam, demikianlah perkataan Tuhan adalah pasti. Tuhan akan kembali memulihkan keadaan bangsa Israel (38-40). Kota itu akan berdiri selamanya dan tidak akan diruntuhkan.

Pernyataan ini menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel dari Babilonia dan pembangunan kembali kota Yerusalem. Setelah genap 70 tahun pembuangan bangsa Israel, mereka akan kembali ke Yerusalem di bawah pimpinan Ezra dan kemudian Nehemia.

Tetapi, pernyataan Tuhan ini tidak hanya merujuk kepada bangsa Israel, tetapi juga Gereja sebagai umat Tuhan yang telah dipulihkan. Yerusalem bukan lagi kota secara fisik di daerah Timur Tengah, melainkan kota Allah di mana umat Allah menyatakan penyembahan kepada-Nya.

Setiap kali kita melihat matahari saat siang serta bulan dan bintang saat malam, kita akan mengingat bahwa segala ketetapan Allah akan terjadi. Allah senantiasa mengingat janji-Nya.

Jadi, kita tidak hanya diselamatkan dan diikat kembali dalam ikatan perjanjian, tetapi sekaligus dijamin oleh Tuhan sendiri. Hidup dalam jaminan Tuhan yang pasti membuat kita senantiasa hidup tenang dan penuh keyakinan. Janji Tuhan tidak dipengaruhi oleh kondisi kita. Apa pun yang kita alami saat ini, mungkin kita sedang sakit, mengalami kesusahan, atau menghadapi pergumulan berat, ingatlah bahwa janji Tuhan adalah pasti. Inilah pengharapan kita yang kuat sebagai orang percaya, bahwa tidak ada satu pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah.

Hidup dalam janji Tuhan yang pasti mendorong kita untuk tidak mudah menyerah dan putus asa. Dalam keadaan apa pun kita senantiasa hidup dalam penyerahan diri kepada Tuhan. [RGD]


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Semua akan ditambahkan

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah

Matius 6:25 34

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
 Matius 6:33

Tuhan Yesus memberi khotbah yang menantang, Carilah dahulu Kerajaan Allah! Ini syarat utama yang harus dilakukan agar bisa menerima janji Nya maka semuanya akan ditambahkan kepada kita. Semuanya berarti segala kebutuhan fisik kita untuk sehat, kebutuhan jiwa kita agar tenang, bahagia, dan bersukacita, dan kebutuhan rohani kita agar sungguh merasakan kehadiran Allah melalui pembacaan firman dan ketika mencoba melakukan serta menerapkan Kitab Suci dalam hidup.

Alkitab memberikan aturan yang jelas untuk beberapa situasi, meski untuk situasi situasi yang lain, kita mungkin tidak tahu bagaimana menerapkannya. Mungkin kita tidak yakin apakah akan mencari pekerjaan baru atau mengejar persahabatan tertentu. Atau barangkali tidak tahu apakah keinginan kita egois atau baik. Atau ketika kita diperhadapkan pilihan keputusan berisiko tinggi. Semua itu juga merupakan kebutuhan setiap manusia.

Dalam Khotbah di Bukit, Yesus berkata untuk memulai dengan memberikan prioritas utama kepada Allah. Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran Nya, dan semua yang Anda butuhkan akan disediakan bagi Anda. Jadi, jangan khawatir tentang hari esok karena hari esok akan mengkhawatirkan dirinya sendiri. Kita tidak perlu khawatir tentang kebutuhan dasar atau apa pun, dan itu termasuk soal pengambilan keputusan.

Adakah sesuatu yang Anda perlukan dan Anda mulai melihatnya melalui lensa yang lebih sempit? Bagaimana perspektif momen demi momen bisa bermanfaat dalam situasi itu? Ketika kita tidak yakin apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu, kata kata Yesus menjadi kompas bagi kita: persempit lensa Anda, fokuslah, dan saat demi saat mencari kerajaan Nya dan kebenaran Nya. Apa yang terlihat sekarang mungkin berbeda dari satu hari ke hari berikutnya, tetapi ketika kita memilih untuk menghormati Kristus dengan membuat keputusan terbaik berikutnya, kita menyediakan ruang yang lebar bagi Roh Kudus untuk membimbing hati kita. Maka ketika semua gelap dan tidak tahu harus bagaimana biarlah kita mencoba tenang, berdoa, sambil berkata, Roh Kudus aku tak tahu apa yang harus kulakukan, aku berserah kepada Mu di dalam Tuhan Yesus. Nantikanlah dengan harap dan tenang akan pertolongan Nya.

Salam Roh Kudus kuberserah.

Refleksi diri:

Apa situasi situasi yang pernah/sedang Anda alami yang membuat khawatir untuk mengambil keputusan? Sudahkah Anda memprioritaskan Allah dalam mengambil keputusan?

Apakah Anda berserah kepada Roh Kudus yang akan membimbing Anda dalam mengambil keputusan?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

BERGUMUL DALAM IMAN

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Anugerah adalah hak Allah

Yohanes 20:19-31

Tomas menjawab Dia: “ Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yoh. 20:28)

Dalam ilmu pengetahuan, khususnya filsafat, sikap ragu-ragu perlu dimiliki oleh orang-orang yang ingin sungguh-sungguh mencari kebenaran. Sikap ragu-ragu atau skeptis adalah salah satu metode untuk mendapatkan pengetahuan, dengan terus-menerus melakukan pengujian dan pembuktian.

Injil Yohanes 20:19-28 merupakan bagian dari kisah Yesus yang bangkit, yang menunjukkan diri kepada Maria Magdalena dan murid-murid lainnya (Yoh. 20:1-29). Dari perjumpaan Yesus dengan murid-murid-Nya kita mendapati perjumpaan yang terjadi secara personal. Ketika Yesus datang menjumpai murid-murid-Nya dan menunjukkan tangan dan lambung-Nya, Tomas tidak ada bersama dengan mereka (Yoh. 20:20, 24). Karena itu, rasanya, kita dapat memahami mengapa Tomas diliputi keraguan ketika murid-murid lain mengatakan bahwa mereka telah melihat Tuhan (Yoh. 20:25). Tomas kemudian hendak membuktikan secara pribadi bahwa memang Yesus sungguh-sungguh telah bangkit (Yoh. 20:25). Apakah Tomas sekadar hendak mendapatkan pembuktian agar egonya terpenuhi? Jelas tidak! Tomas hendak berjumpa dengan Yesus yang adalah Firman yang menjadi daging (Yoh. 1:14). Yesus membiarkan Tomas menaruh jarinya pada tangan Yesus dan mencucukkan jarinya ke dalam lambung Yesus. Tomas segera mengenali Yesus dan mengatakan, “Ya Tuhanku dan Allahku!”

Sebagai orang percaya, perjumpaan dengan Yesus mengandaikan ada relasi yang terjalin. Karena itu, rawatlah relasi kita dengan Yesus. Kita dapat mengenali-Nya ketika berjumpa dengan-Nya dalam segala peristiwa, baik suka maupun duka.

1. Mengapa Tomas ragu-ragu ketika murid-murid lain mengatakan bahwa mereka telah melihat Tuhan?
2. Bagaimana agar kita dimampukan mengenali Yesus dalam segala peristiwa?

Pokok Doa: Memohon hati yang terus merawat relasi dengan Yesus.


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Terbit setiap Hari

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Anugerah adalah hak Allah

Ratapan 3:19 24

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis habisnya rahmat Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan Mu!
 Ratapan 3:22 23

Setiap pagi koran harian menyapa kita dengan berbagai berita. Kalau kita cermati isi beritanya, selalu saja ada masalah baru setiap hari ditampilkan. Entah masalah keuangan, kejahatan, korupsi, kemiskinan, bencana alam, pendidikan, dan sebagainya. Artinya, di dunia ini masalah tidak pernah berhenti. Masalah akan terus datang dan muncul. Hidup yang kita jalani sama seperti halnya koran, selalu saja ada masalah baru yang bisa muncul. Kita pasti lelah menghadapi masalah demi masalah. Jangan murung dulu, ada berita baiknya nih!

Ayat di atas menegaskan bahwa kasih setia Tuhan terus menerus hadir di dalam kehidupan kita, tidak ada yang bisa menghentikannya. Kasih setia Nya pasti selalu baru setiap pagi, tidak pernah libur menopang hidup kita. Koran saja tidak terbit di hari libur, tetapi setiap hari Tuhan menyapa kita dengan rahmat Nya. Kasih setia Tuhan menopang setiap kelemahan dan keterbatasan kita, sebuah jaminan bahwa kita tidak dibiarkan sendirian untuk
menghadapi setiap permasalahan. Kadang keluarga atau sahabat sangat terbatas sekali untuk memahami rasa sakit, kegundahan hati atau tangisan kita, tetapi Tuhan sangat mengerti dan Dia siap menemani kita.

Kasih setia itulah yang membawa Tuhan Yesus ke salib untuk menebus kita yang berdosa, supaya kita tidak akan terpisahkan selama lamanya dengan Allah, baik di kehidupan sekarang di dunia, juga di kehidupan yang akan datang di sorga. Yesus mengerti betapa lemahnya kita maka Dia memberikan kita kekuatan untuk berjalan hari demi hari. Kekuatan kita bukanlah saat mampu menyelesaikan setiap masalah, tetapi ketika kita menyadari kelemahan kita dan bergantung pada kekuatan Tuhan.

Hari ini mungkin hidup Anda berat. Anda takut dan khawatir menghadapi hari esok, rasanya sulit sekali dilewati, tetapi percayalah kepada Nya. Hal terindah adalah di dalam segala kelemahan kita, justru kita bisa menikmati kebesaran kasih setia Tuhan. Persoalan baru akan selalu terbit di dalam hidup, yakinlah kita pasti bisa menghadapi semuanya, karena kasih setia dan rahmat Tuhan Yesus juga selalu baru setiap harinya.

Refleksi diri:

Permasalahan apa yang sedang Anda hadapi hari ini?

Apa hal hal yang Anda alami/rasakan setiap harinya yang membuktikan kasih setia dan rahmat Tuhan Yesus?




Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Kasih dan murka Allah

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Anugerah adalah hak Allah


Matius 22:1 14
Lalu kata raja itu kepada hamba hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
 Matius 22:13

Perumpamaan tentang perjamuan kawin berbicara tentang kasih dan murka Allah. Karena kasih, Allah mengundang orang orang berdosa masuk ke perjamuannya, tetapi bagi mereka yang menolak undangan Nya akan menerima murka Allah.

Yesus menceritakan seorang raja mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia mengundang orang orang untuk hadir dalam pesta. Pada masa itu, undangan raja sama artinya dengan perintah raja. Hadir dalam undangan merupakan bentuk penghormatan kepada raja. Sebaliknya, menolak hadir sama dengan menghina raja. Dan sayangnya para undangan menolak untuk hadir.

Raja tetap bersabar. Ia menyuruh lagi hamba hambanya untuk kembali mengundang para undangan, tapi mereka tetap menolak, bahkan ada yang memperlakukan hamba hamba suruhan raja dengan kasar dan membunuhnya. Ini membangkitkan murka raja. Raja dalam perumpamaan ini menggambarkan Allah, sedangkan anak adalah Yesus Kristus. Perjamuan yang diadakan melambangkan perjamuan kawin anak domba. Undangan diberikan kepada semua orang. Orang yang mendengar Injil tetapi menolak Yesus tidak akan masuk ke dalam perjamuan kawin anak domba. Sebaliknya yang menerima Yesus kelak akan menikmati perjamuan kawin di sorga.

Raja tetap melanjutkan perjamuan meskipun para undangan menolak hadir. Ia lalu mengundang setiap orang yang ditemui di jalan, entah orang baik ataupun jahat diundangnya hingga perjamuan penuh. Ini tentu suatu berkat bagi mereka yang mengikuti perjamuan. Seorang tamu hadir tidak mengenakan pakaian pesta. Ini menunjukkan dirinya menolak dan menentang raja sehingga patut diberi hukuman. Yang dimaksud pakaian pesta dalam perumpamaan ini adalah iman. Melalui iman kepada Yesus, seseorang akan memperoleh keselamatan, sementara yang tak mau percaya akan diganjar murka Allah yang kekal. Iman adalah anugerah Tuhan, dan melaluinya seseorang dapat memasuki sorga yang mulia. Saat ini Anda mungkin telah mengklaim diri sebagai orang Kristen, bahkan aktif melayani.

Namun, jikalau Anda belum menyambut undangan Allah dengan menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi, apa yang Anda lakukan adalah sia sia. Anda akan berhadapan dengan murka Allah di dalam kekekalan nanti. Melalui perumpamaan ini, Anda diingatkan dengan sebuah pertanyaan, Apakah Anda telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dengan sungguh sungguh?

Refleksi diri:

Adakah orang orang di keluarga Anda yang belum menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya?

Apa yang akan Anda lakukan supaya orang orang tersebut mengenal undangan perjamuan yang Allah tawarkan?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Allah yang bersembunyi

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Mazmur 44:24 27

Sungguh, Engkau Allah yang menyembunyikan diri, Allah Israel, Juruselamat.
 Yesaya 45:15

Salah satu pertanyaan yang diajukan orang yang sedang menderita dan belum atau bahkan tidak mendapatkan pertolongan Tuhan adalah mengapa Allah diam? Mengapa Allah tidak segera mengulurkan tangan? Pemazmur bahkan menganggap Allah tertidur dan menyembunyikan diri. Terjagalah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan? Bangunlah! Janganlah membuang kami terus menerus! Mengapa Engkau menyembunyikan wajah Mu dan melupakan penindasan dan impitan terhadap kami? (Mzm 44:24 25).

Alkitab melalui ayat emas di atas memang pernah menyebut tentang Allah yang menyembunyikan diri. Bahwa Allah menyembunyikan diri bukan berarti Dia tidak peduli kepada umat Nya, bukan pula Dia tidak berkuasa mengatasi kejahatan sehingga memilih menghindar. Nyatanya, pada perikop yang sama, Ia disebut sebagai Allah yang berkuasa mencipta dan memelihara dunia, Sebab beginilah firman TUHAN, yang menciptakan langit,–Dialah Allah–yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya,… (Yes 45:18a).

Allah menyembunyikan diri mempunyai makna bahwa kehadiran dan cara kerja Allah dalam hidup kita itu misterius. Jalan Nya tak selalu dapat kita pahami dan hal itu tidak dijelaskan Nya kepada kita, misalnya mengapa Dia tidak mengabulkan doa kita. Tak usah serta merta kita mengaitkannya dengan pertanyaan, Apakah dosa saya? Yang Allah kehendaki adalah kita tetap berjalan bersama Nya di dalam misteri tersebut. Bahwa saya tidak mendapat penjelasan dari Tuhan tidak membuat saya kehilangan iman. Saya tetap percaya apa yang terjadi pada hidup saya itu pasti baik, meskipun saya belum tahu apa kebaikannya dan saya menjalaninya hanya karena percaya bahwa Allah itu baik.

Iman bukanlah memecahkan misteri, lalu baru percaya. Iman adalah berjalan bersama misteri, hidup dalam tanda tanya. Sekalipun saya tidak mendapatkan apa yang saya inginkan, saya tetap percaya dan melakukan kehendak Nya. Justru dalam perjalanan bersama misteri, saya mengalami penemuan penemuan yang semakin meneguhkan iman. Jadi, Tuhan memberkati hidup saya bukan saja dengan mengabulkan doa saya, tetapi mempertemukan saya dengan berkat berkat rohani di dalam pergumulan hidup saya.

Refleksi diri:

Apakah Anda sedang/pernah mengalami seakan Allah diam bersembunyi? Bagaimana sikap Anda menghadapi situasi tersebut?

Apa berkat berkat rohani yang Anda dapatkan setelah/selama menjalani situasi tersebut?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Anugerah adalah hak Allah

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Matius 20:1 16

Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
Matius 20:15

Anugerah adalah pemberian cuma cuma kepada seseorang yang tak layak menerimanya, dalam hal ini anugerah keselamatan. Karena anugerah, seseorang tidak menerima apa yang layak diterimanya, yakni murka Allah. Hal ini digambarkan Yesus melalui perumpamaan orang orang upahan di kebun anggur.

Pada zaman Yesus hidup, orang orang upahan secara sosial dipandang rendah, kurang terampil, pengangguran, dan bekerja hanya untuk bertahan hidup. Orang orang ini menantikan seorang tuan untuk memperkerjakan mereka, rata rata selama duabelas jam, sekitar jam enam pagi hingga enam petang, dengan upah satu dinar.

Yesus bercerita, seorang tuan mencari pekerja pekerja untuk kebunnya. Pekerja pekerja pertama dipekerjakan pagi pagi benar. Lalu pekerja pekerja lainnya yang dipekerjakan, berturut turut pada pukul sembilan, duabelas, dan tiga sore. Bahkan terakhir, sang tuan kembali menemukan orang orang yang menganggur dan mempekerjakan mereka jam lima sore. Orang orang ini bukanlah pemalas, melainkan karena tak ada orang yang mau mempekerjakan mereka sampai sore.

Saat hari malam, melalui mandornya tuan tanah memanggil para pekerja untuk membayar upah mereka. Pekerja pekerja pertama menyangka akan mendapat upah paling besar karena jam kerja yang lebih lama dibandingkan yang lain. Namun ternyata, sang tuan memberikan semua upah yang sama, yaitu satu dinar. Para pekerja pertama bersungut sungut karena merasa diperlakukan tidak adil. Secara duniawi, ini sangat manusiawi. Namun perlu diingat, mereka awalnya juga pengangguran. Kalau bukan karena belas kasih sang tuan, mereka tetap akan menganggur dan tak mungkin mendapat upah.

Sang tuan tahu semua pekerja membutuhkan upah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dia bebas mempergunakan miliknya menurut kehendak hatinya. Demikian pula dengan anugerah keselamatan. Allah berdaulat memilih kepada siapa anugerah itu akan diberikan. Anugerah diberikan bukan berdasarkan perbuatan baik atau jasa seseorang dalam pelayanan, melainkan karena kehendak Allah semata. Bila Anda yang telah percaya Yesus dan melayani Tuhan belasan bahkan puluhan tahun, pahamilah itu adalah anugerahTuhan. Seandainya bertemu dengan orang jahat, tetapi di hari tuanya percaya kepada Yesus, janganlah berpikir Anda lebih pantas diberkati daripada orang tersebut. Bersyukurlah karena Anda telah mendapatkan anugerah keselamatan dari Tuhan, serta bersukacitalah karena anugerah itu dapat dinikmati oleh orang lain.

Refleksi diri:

Sudahkah Anda bersyukur atas anugerah keselamatan yang Tuhan sudah berikan kepada Anda?

Apakah Anda bersedia memberitakan Injil sehingga orang lain yang belum tahu dapat merasakan anugerah keselamatan?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Jiwa Yang Makmur

 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

3 Yohanes 1:1 8

Dari penatua kepada Gayus yang kekasih, yang kukasihi dalam kebenaran. Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik baik dan sehat sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik baik saja.
3 Yohanes 1:1 2

Pesan konsisten di seluruh Alkitab menyampaikan bahwa kita adalah orang berdosa yang membutuhkan kehidupan yang diubahkan. Dibutuhkan kelahiran baru untuk membuat kita benar di hadapan Tuhan.

Rasul Yohanes mengirimkan salam kepada seorang hamba Kristus yang setia bernama Gayus. Keinginannya adalah agar kemakmuran lahiriah Gayus sesuai dengan kondisi jiwanya. Ayat 2 6 menunjukkan bahwa Gayus adalah orang yang luar biasa dalam pelayanannya di gereja. Jika diterjemahkan dengan lebih tepat dalam bahasa asli Alkitab kira kira berbunyi demikian, Kekasih, aku berdoa agar dalam segala hal kamu bisa makmur dan dalam kesehatan yang baik, sama seperti jiwamu makmur. Mari kita lihat mengapa jiwa Gayus disebut makmur.

Gayus memiliki kesaksian yang menarik di komunitasnya. Bahasa Yunani yang digunakan agapetos memiliki orang yang dikasihi. Gayus adalah orang yang dicintai secara Ilahi. Ia menduduki posisi pemimpin di gereja lokal. Ia juga menikmati hubungan pribadi yang dekat sebagai teman terhadap jemaatnya karena jiwanya dekat dengan firman Tuhan.

Yohanes berdoa agar temannya, Gayus sejahtera, secara harafiah memiliki perjalanan yang baik. Idenya mencakup kesuksesan dalam bisnis, kebahagiaan dalam hubungan pribadi, dan kemakmuran dalam kehidupannya. Yohanes juga berdoa agar Tuhan memakmurkan Gayus dalam setiap bidang kehidupan dan pelayanan, bahkan saat ia makmur secara rohani. Gayus memiliki kesaksian menarik tentang kasih karunia Allah yang menyelamatkan (ay. 3 4). Gayus adalah abdi firman Allah karena ia hidup dalam kebenaran (ay. 4). Kebenaran ada di dalam dirinya dan ia berjalan dalam ketaatan pada kehendak Tuhan. Pelayanan Gayus menghormati Allah (ay. 5 8). Ia membantu hamba hamba Allah yang melayani firman dengan cara praktis. Ia membuka hati dan rumahnya bagi rasul dan orang orang yang dengan setia berkhotbah dan mengajarkan Kitab Suci.

Sebagai penutup, izinkan saya berdoa bagi Anda, semoga berkat Tuhan yang paling kaya menjadi milik Anda saat Anda mempelajari firman Nya dan melayani Dia dengan segenap hati. Semoga Anda makmur secara pribadi, seperti jiwa rohani Anda makmur.

Salam makmurlah jiwamu.

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah memiliki kemakmuran rohani seturut kemakmuran jasmani Anda?

Apa teladan hidup Gayus yang ingin Anda terapkan dalam kehidupan pelayanan dan keseharian Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Nilai 5 bintang

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Roma 12:9 21

Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala nyala dan layanilah Tuhan.

 Roma 12:11

Di era digital ini, kita bisa dengan cepat memberikan penilaian atas kinerja seseorang. Contohnya ojek online. Setelah memakai jasanya, kita diminta untuk mengisi penilaian, berapa bintang yang akan kita berikan, maksimal 5  bintang. Lalu ada alasan alasan mengapa kita memberikan jumlah bintang tersebut: apakah driver mengikuti atau melalaikan instruksi kita, apakah driver mengirim sesuai pesanan atau tidak, sopan atau kasar, dan sebagainya.

Coba kita pikirkan, kalau Tuhan mau menilai kita dalam hal mengikut Dia, sebenarnya seberapa banyak bintang yang Tuhan harapkan dari setiap kita? Rasul Paulus menasihatkan dalam hal mengikuti Tuhan, hendaklah dengan semangat dan memberikan yang terbaik, bukan dengan asal asalan. Bagaimana caranya?

Pertama, mengikut Tuhan dengan rajin, bukan malas malasan. Kerjakanlah apa yang seharusnya menjadi panggilan setiap kita dengan serius. Keselamatan yang Tuhan berikan disyukuri dengan hidup sungguh sungguh bagi Nya dan berpikir bagaimana bisa menjadi berkat buat banyak orang. Paulus menekankan hal ini melalui contoh kerajinannya dalam melayani Tuhan, begitu terlihat nyata sekalipun banyak tantangan. Kita juga sebagai anak Tuhan, pasti punya tantangan dalam menjalani hidup, seperti tempat kerja yang tidak kondusif, bos yang sulit, pelayanan yang penuh keterbatasan, masalah keluarga yang nggak beres beres, dan sebagainya. Sadarilah bahwa mengikut Tuhan dengan rajin, butuh pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran.

Kedua, biarlah rohmu menyala nyala. Kata menyala nyala dalam bahasa aslinya adalah seperti mendidihkan air sampai gelembung gelembung airnya muncul. Tuhan mau kita mendidih, bukan dingin atau suam kuku, tetapi panas! Kita bersemangat bukan untuk memperoleh keselamatan, justru karena sudah diselamatkan maka kita harus selalu bersemangat. Semangat yang tinggi dalam mengikut Tuhan, bukan menjadi orang yang pesimis dan tidak bergairah. Hendaklah kita bersemangat dalam pekerjaan, menjadi imam keluarga, mendoakan banyak pergumulan, memimpin care group, dsb. Jika hanya hidup seadanya bagi Tuhan, kita sebenarnya sedang tidak serius memandang anugerah keselamatan yang sudah Tuhan berikan. Orang yang tidak punya semangat mengikut Tuhan akan tidak peduli dengan kehendak Tuhan dalam hidupnya. Mari sebagai anak anak Tuhan, kita terus mendidih di dalam roh kita, rindu untuk mengenal dan memuliakan Tuhan, serta melayani Kristus Yesus.

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah hidup dengan rajin dan bersemangat bagi Tuhan? Mengapa semangat hidup ini penting?

Apa komitmen konkrit Anda dalam memberikan yang terbaik bagi Tuhan Yesus?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.