Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

FIRMAN MENJADI MANUSIA

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Yohanes 1:14-18
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita .... (Yoh. 1:14)
“Bagaimana cara kita berkomunikasi dengan seekor katak di pinggir sungai?” tanya seorang guru pada murid-muridnya. Setelah beberapa waktu menanti jawaban, ada seorang anak menjawab, “Ya, kita menjadi katak. Maka, kita bisa berkomunikasi dan merasakan apa yang dirasakan si katak.”
Jawaban si anak memang bukan jawaban ilmiah. Meski demikian, kita akan meminjam konsep tersebut untuk memahami teks Alkitab hari ini. Dikatakan Firman itu telah menjadi manusia (Yoh. 1:14). Ketika kita melihat Sang Firman adalah Allah itu sendiri (Yoh. 1:1) berarti Sang Pencipta mau sama dengan ciptaan-Nya. Seperti ilustrasi katak tadi, Firman menjadi manusia memperlihatkan: pertama, Sang Firman mau berkomunikasi secara langsung dengan manusia. Manusia bukan berteori dan berimajinasi tentang Allah. Manusia bisa dengan nyata melihat, mendengar, dan merasakan bagaimana perjumpaan dengan Allah dalam diri Sang Firman (Yesus). Saat ini pun kita bisa melihat, mendengar, dan merasakan perjumpaan dengan Allah dalam diri Sang Firman melalui Alkitab. Kedua, Sang Firman mau merasakan apa yang dirasakan manusia. Yesus juga mengalami lapar dan haus. Yesus mengalami kesedihan ketika Lazarus meninggal. Yesus juga merasakan kemarahan ketika Bait Allah disalahgunakan.
Jemaat yang terkasih ketika kita mengalami pergumulan dan permasalahan, Ia juga turut merasakannya. Karena itu, jangan pernah menyerah. Ingat Firman-Nya ketika kita menghadapi pergumulan. Kita juga telah melihat bahwa Sang Firman pun tak pernah menyerah dalam menghadapi pergumulan.
1. Mengapa Allah menjadi manusia?
2. Bagaimana kisah Yesus dapat menjadi inspirasi dalam hidup Anda?
Pokok Doa: Mencontoh Yesus yang tak pernah menyerah.

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Hidup dalam Anugerah Allah

 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

2 Korintus 6:1 10

Sebagai teman teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.
2 Korintus 6:1

Banyak orang orang non Kristen alergi dan antipati ketika mendengar kata Kristen karena melihat gaya hidup oknum orang Kristen yang tidak mencerminkan karakter Kristus yang menjunjung tinggi nilai nilai kebenaran, keadilan, kejujuran, kesalehan, dan cinta kasih. Orang Kristen tersebut sebetulnya sudah menerima anugerah keselamatan yang amat mahal yang telah dibayar lunas dengan pengorbanan tubuh, darah, dan jiwa Kristus (1Ptr. 1:18 19). Sungguh disayangkan orang Kristen tersebut sepertinya menyia nyiakan anugerah keselamatan yang Kristus telah berikan kepadanya.

Rasul Paulus menasihati jemaat di Korintus supaya jangan menyia nyiakan anugerah keselamatan yang telah mereka terima. Paulus berkata demikian karena mendapat penghinaan dan penolakan berita Injil dari sejumlah oknum jemaat sehingga ia harus dipenjara, dihajar, didera, bahkan sampai hampir mati.

Anugerah adalah pemberian Allah kepada kita sebagai orang berdosa yang sebenarnya tidak layak kita terima. Paulus sendiri memberi contoh bagaimana ia menghidupi anugerah Allah. Pertama, ia tidak mau menjadi batu sandungan bagi orang lain (ay. 3). Kedua, ia rela menanggung kesulitan dan penderitaan demi melayani Tuhan dan jemaat Nya (ay. 4 5). Ketiga, ia tetap menjaga kemurnian hati, hidup berintegritas dan memuliakan Allah (ay. 6 10).

Kita pun sebagai anak anak Kristus wajib berjuang, mempertahankan dan mengerjakan keselamatan yang sudah Yesus berikan dengan tidak berkompromi terhadap dosa, tidak ikut arus dunia, dan tidak hidup sia sia dengan mengejar hal hal fana. Kita telah diselamatkan untuk melakukan pekerjaan baik dan Tuhan Yesus ingin kita melakukannya (Ef. 2:10).

Janganlah sampai terlambat berbenah diri saudaraku, sebab hidup ini singkat, kematian bisa datang kapan saja tanpa kita duga (Ibr. 9:27). Setelah itu, kita harus menghadap takhta pengadilan Kristus untuk mempertanggungjawabkan setiap waktu, talenta, karunia, harta milik yang Dia percayakan pada kita (2Kor. 5:9 10). Apakah kita didapati sebagai hamba yang baik dan setia serta layak dianugerahi upah ataukah sebagai hamba yang jahat dan malas (Mat. 25:23,26)? Marilah hidupi anugerah keselamatan dari Allah dengan taat, setia, dan nyata dalam perbuatan.

Refleksi diri:

Menurut Anda, seberapa berharganya anugerah keselamatan yang Tuhan berikan kepada Anda?

Apakah Anda sudah menerima anugerah keselamatan tersebut? Bagaimanakah Anda menghidupinya?







 

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

BERSUKACITA

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Lukas 24:44-53

... lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. (Luk. 24:52)
“Selamat Anda memenangkan undian uang tunai 100 juta rupiah!” demikian isi dari pesan singkat di handphone Mbah Darmo. Sontak Mbah Darmo pun bersukacita mendapatkan kabar tersebut. Kemudian ia menceritakan pada cucunya bahwa ia akan mendapatkan uang banyak. Cucunya pun bertanya dari mana Mbah Darmo bisa mendapatkan banyak uang. Dengan bangganya Mbah Darmo menunjukkan pesan singkat yang ia dapatkan di handphone. Melihat hal tersebut si cucu tertawa dan memberi tahu bahwa itu bohong belaka dan merupakan modus penipuan. Seketika itu Mbah Darmo tidak jadi bersukacita.

Dalam hidup ini biasanya ada penyebab orang bersukacita. Kisah barusan memperlihatkan Mbah Darmo yang bersukacita karena mendapat uang. Jika kita membaca teks Alkitab hari ini, para murid sangat bersukacita pascakenaikan Yesus. Mengapa mereka bersukacita? Sebab, Yesus tidaklah mati untuk selamanya. Ia bangkit dan naik ke surga. Selain itu, Ia akan memberikan Roh Kudus yang akan memperlengkapi para murid untuk berkarya di dunia.
, hari ini kita diingatkan bahwa kita tidak mengimani Tuhan yang mati; Tuhan yang hanya ada di angan-angan. Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang hidup. Ia melihat kita dan beserta dengan kita melalui Roh Kudus. Dengan demikian, kita tidak menghadapi kehidupan ini seorang diri. Ada Roh Kudus yang menyertai kita. Menyertai baik dengan mengingatkan kita ketika jauh dari firman Tuhan maupun menguatkan kita ketika kita menghadapi pergumulan. Karena itu, bersukacitalah menghadapi realitas kehidupan ini sebab Tuhan menyertai.
1. Mengapa Yesus menampakkan diri pada para murid?
2. Mengapa terkadang kita melupakan kehadiran Tuhan yang hidup?
Pokok Doa: Keberanian menjalani kenyataan hidup

 

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Bebal Atau Arif

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Efesus 5:15 21

Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari hari ini adalah jahat.
 Efesus 5:15 16

Pandemi Covid 19 membuat banyak orang kebingungan dalam menggunakan waktu. Karena pemerintah menerapkan pembatasan kegiatan sosial maka orang orang terkurung di dalam rumah. Banyak orang kebingungan, bagaimana menggunakan waktunya dalam keadaan demikian? Akhirnya ada yang membuang buang waktu untuk kegiatan yang sia sia, tidak bermakna, dan bermanfaat.

Waktu adalah anugerah Tuhan yang berharga. Tuhan mengharapkan kita menggunakannya dengan baik. Dalam Efesus 5:15 16, Rasul Paulus membagi orang atas dua golongan: orang arif dan orang bebal. Seseorang digolongkan arif atau bebal dinilai dari caranya menggunakan waktu.

Orang arif menggunakan waktu dengan bijaksana. Pergunakanlah waktu yang ada maksudnya adalah gunakanlah sebaik baiknya setiap kesempatan yang ada padamu. (BIS). Jadi bukan asal waktu lewat begitu saja tetapi dimanfaatkan untuk hal hal yang baik dengan efektif dan efisien. Detik, menit, jam, hari adalah kesempatan yang tidak akan kembali.

Sebaliknya, orang bebal menggunakan waktu dengan serampangan. Waktu digunakannya untuk kegiatan yang tidak bermanfaat bahkan mungkin kegiatan yang membawa mereka jatuh ke dalam dosa. Dalam Efesus 5, Rasul Paulus menyinggung soal mabuk mabukan, salah satu kebiasaan buruk yang sangat umum pada masa itu. Orang bebal tidak menghargai waktu sebagai pemberian Allah. Dengan demikian, mereka tidak menghargai Allah itu sendiri. Jadi, tidak menghargai waktu berarti tidak menghargai Allah.

Gunakanlah waktu Anda untuk hal hal positif. Seorang ibu bercerita bagaimana pada masa awal pandemi ia sering menghabiskan waktu menonton drakor (drama Korea). Akan tetapi kemudian ia menyadari bahwa ada yang lebih baik untuk dilakukan, yaitu membaca Alkitab. Yang lain memanfaatkan waktu dengan ikut persekutuan atau pembinaan rohani secara streaming/online. Ada lagi yang jadi rajin berolahraga atau memulai berkebun di halaman rumahnya selama pandemi ini.

Yesus sendiri memanfaatkan waktu pelayanan Nya yang hanya 3,5 tahun secara efektif dan efisien sehingga dampaknya begitu luas. Karena itu, segala hal yang baik dapat Anda lakukan untuk mempertanggungjawabkan waktu pemberian Tuhan. Jadilah orang arif, jangan jadi orang bebal.

Refleksi diri:

Bagaimana Anda selama ini menghabiskan waktu? Apakah seperti orang bijak atau bebal?

Apa komitmen Anda ke depan dalam memanfaatkan waktu pemberian Tuhan dengan sebaik baiknya?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Hari Demi Hari

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Mazmur 90

Ajarlah kami menghitung hari hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
 Mazmur 90:12

Hari yang paling banyak dinantikan oleh sebagian besar orang adalah weekend atau hari libur. Setelah 5 6 hari dilewati dengan berbagai kesibukan, hari yang diharapkan untuk beristirahat datang. Mereka bisa jalan jalan, bersantai atau melakukan hobi. Namun semenjak pandemi, hari hari berlangsung terasa sama saja. Tidak ada beda antara weekday dan weekend. Kita diam di rumah terus karena tempat tempat liburan ditutup. Bahkan ketika sudah mulai dibuka, masih banyak orang tetap tinggal di rumah.

Saat menjalani hari hari seperti ini, apa yang Anda pikirkan? Bagaimana Anda memandang hari hari yang dilewati? Beberapa orang merasa bosan, setiap hari yah sama gitu gitu aja. Yang lain begitu takut untuk masuk kerja setiap harinya tapi ada juga yang tidak begitu memusingkannya. Bagaimana menjalani hari berdasarkan firman Tuhan?

Pertama, percaya Tuhan bersama setiap hari. Sehari adalah waktu yang sangat pendek. Ini mengajarkan kita untuk setiap hari bergantung kepada Tuhan. Hati yang bijaksana bukanlah yang tahu atau dapat mengendalikan seluruh hari hari dalam hidupnya, tetapi bisa melihatnya sebagai kemurahan Tuhan dan kesadaran tidak mungkin menjalaninya tanpa mengandalkan Dia. Hari hari tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana, adakalanya dilewati begitu berat tetapi kita tahu perjalanannya tidak pernah dilalui sendirian. Bersama Tuhan kita akan berani menghadapi hari demi hari.

Kedua, memandang dengan serius kesementaraan hidup kita. Musa tidak menuliskan ajarlah kami menghitung tahun tahun melainkan hari hari kami. Hidup kita sangat singkat, tidak ada yang bisa merengkuh keabadian selama di dunia ini. Singkat bukan berarti umur di dunia sebentar, maksudnya adalah bersifat kesementaraan. Siapa yang menunggu Anda setelah meninggalkan dunia? Tuhan. Di akhir kehidupan Anda akan berhadapan dengan Nya. Tentu sebuah sukacita besar jika kita bisa tinggal selamanya bersama Tuhan, tetapi kemalangan besar jika kita terpisah dengan Nya selama lamanya. Yang menentukan
Anda bisa hidup bersama Dia nanti hanya karena iman Anda kepada Tuhan Yesus. Karena itu, percayalah kepada Nya.

Berapa lama kita hidup di dunia adalah sebuah misteri besar. Jalani setiap hari dengan iman dan nantikanlah hari hari kekal nan indah bersama Kristus.

Refleksi diri:

Bagaimana Anda menjalani hari hari Anda belakangan ini? Sudahkah Anda menjalaninya dengan mengandalkan Yesus?

Seberapa serius Anda memandang kesementaraan di dunia?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Memberi dengan sukacita

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

2 Korintus 8:1 5
Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap
dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
—2 Korintus 8:2
memberi persembahan dilakukan pertama kali bukan oleh manusia, melainkan Allah.
Kejadian 3:15 mencatat janji pemberian Allah, yaitu suatu hari kelak Bapa akan
memberikan anak Nya yang tunggal ke dunia untuk menyelamatkan manusia. Sikap
memberi merupakan bayang bayang dari gambaran manusia sebagai ciptaan Allah yang
harus dilakukan.
Dalam perikop hari ini, Paulus mengangkat teladan jemaat Makedonia yang bermurah
hati memberi kepada jemaat Korintus, dengan harapan jemaat Korintus mau menunaikan
janji iman mereka dalam hal memberi bantuan kepada jemaat Yerusalem. Jemaat Yerusalem
saat itu sedang mengalami kesulitan keuangan karena dianiaya. Jemaat Makedonia sudah
menggalang dan mempersembahkan bantuan untuk sesama orang kudus di Yerusalem
tetapi jemaat Korintus masih belum melakukannya, padahal jemaat Makedonia adalah
jemaat miskin dan juga sedang menghadapi pelbagai penderitaan.
Miskin bukan berarti tidak bisa memberi persembahan. Di tengah kekurangan,
jemaat Makedonia justru mempersembahkan pemberian dengan hati penuh sukacita. Apa
yang kita pelajari dari mereka? Pertama, jemaat Makedonia pertama tama memberikan diri
kepada Allah. Mereka paham segala sesuatu yang mereka miliki adalah milik Allah, dalam
hal ini termasuk harta benda. Kedua, jemaat Makedonia memberi dengan kerelaan. Inilah
yang membuat mereka bersukacita. Mereka tidak memberi dengan terpaksa atau meniru
jemaat dari kota lain. Persembahan mereka berikan atas dasar inisiatif dari diri sendiri. Ini
menunjukkan kecintaan mereka terhadap Tuhan Yesus dan kedewasaan rohani mereka.
Hal yang sama dapat kita temukan di dalam Alkitab, yaitu dari seorang janda miskin yang
memberi dua peser duit di bait Allah. Kisah ini mengajarkan bahwa untuk dapat memberi,
seseorang tidak selalu harus menjadi kaya dulu.
Tuhan Yesus tidak menuntut jumlah, yang Dia kehendaki adalah kerelaan hati dalam
hal memberi. Memberi bukan pula untuk mendapat pujian dari orang lain melainkan karena
kerinduan agar orang yang menerima bantuan dapat bersyukur kepada Tuhan dan bebannya
diringankan. Memberi merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan atas segala berkat yang
Dia berikan kepada umat Nya. Marilah meneladani sikap jemaat Makedonia dalam hal
memberi persembahan kepada Tuhan dan sesama.
refleksi diri:
• Apa persembahan yang telah Anda berikan kepada Tuhan sebagai wujud syukur atas
pemberian Allah yang mengutus anak Nya yang tunggal bagi Anda?
• Apakah Anda mau belajar memberi kepada orang lain sebagai wujud kasih Anda kepada
Tuhan Yesus?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

PEKA

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Yohanes 5:1-9

“Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang ....” (Yoh. 5:7)

Mobil yang membawa nasi kotak pun tiba. Melihat kedatangannya, banyak orang berduyun-duyun langsung mengerumuni mobil itu. Tua, muda, lelaki, perempuan berebut nasi kotak. Mereka memastikan diri agar tidak terlambat. Karena nasi kotak jumlahnya terbatas, mereka yang jauh, yang tidak bisa berlari kencang, dan yang kesulitan untuk berjalan kemungkinan tidak akan mendapat nasi kotak.

Melihat hal tersebut kita berharap agar yang mendapatkan nasi kotak bisa berbagi kepada mereka yang tidak mendapatkannya. Apabila itu tidak terjadi, maka hal ini adalah seperti yang dikisahkan dalam teks Alkitab hari ini. Dikisahkan Yesus berada di Betesda. Di sana Ia melihat seorang yang sudah 38 tahun mengalami sakit (Yoh. 5:5). Melihat hal tersebut, Yesus berinteraksi dengannya dan pada akhir kisah orang itu mengalami kesembuhan. Bagian menarik dalam kisah ini adalah ketika si orang sakit ini melihat absennya kepekaan sosial di sekitarnya. Ia mengeluh kepada Yesus, ketika air kolam berguncang, tidak ada orang yang membantunya. Mereka sibuk dengan dirinya sendiri. Inilah yang menjadi keprihatinan.

Saudara saudariku, dalam kehidupan ini setiap orang memiliki kepentingan. Namun, hari ini kita diingatkan agar juga peka terhadap kepentingan orang lain. Kita tidak berdiam diri ketika ada orang lain yangmembutuhkan bantuan kita. Ketika rumah kita kotor, kita memiliki inisiatif untuk membersihkannya. Ketika ada teman kita kesulitan mengerjakan tugas kuliah, kita menawarkan bantuan. Dengan demikian, kita senantiasa peka melihat apa yang terjadi di sekitar kita.

1. Mengapa orang banyak tidak memiliki kepekaan terhadap si sakit?
2. Apa yang menjadi kesulitan kita untuk peka terhadap kebutuhan orang lain?

Pokok Doa: Memiliki kepekaan untuk melihat kebutuhan orang lain.

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Hari demi Hari

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah

Mazmur 90

Ajarlah kami menghitung hari hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
 Mazmur 90:12

Hari yang paling banyak dinantikan oleh sebagian besar orang adalah weekend atau hari libur. Setelah 5 6 hari dilewati dengan berbagai kesibukan, hari yang diharapkan untuk beristirahat datang. Mereka bisa jalan jalan, bersantai atau melakukan hobi. Namun semenjak pandemi, hari hari berlangsung terasa sama saja. Tidak ada beda antara weekday dan weekend. Kita diam di rumah terus karena tempat tempat liburan ditutup. Bahkan ketika sudah mulai dibuka, masih banyak orang tetap tinggal di rumah.

Saat menjalani hari hari seperti ini, apa yang Anda pikirkan? Bagaimana Anda memandang hari hari yang dilewati? Beberapa orang merasa bosan, setiap hari yah sama gitu gitu aja. Yang lain begitu takut untuk masuk kerja setiap harinya tapi ada juga yang tidak begitu memusingkannya. Bagaimana menjalani hari berdasarkan firman Tuhan?

Pertama, percaya Tuhan bersama setiap hari. Sehari adalah waktu yang sangat pendek. Ini mengajarkan kita untuk setiap hari bergantung kepada Tuhan. Hati yang bijaksana bukanlah yang tahu atau dapat mengendalikan seluruh hari hari dalam hidupnya, tetapi bisa melihatnya sebagai kemurahan Tuhan dan kesadaran tidak mungkin menjalaninya tanpa mengandalkan Dia. Hari hari tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana, adakalanya dilewati begitu berat tetapi kita tahu perjalanannya tidak pernah dilalui sendirian. Bersama Tuhan kita akan berani menghadapi hari demi hari.

Kedua, memandang dengan serius kesementaraan hidup kita. Musa tidak menuliskan ajarlah kami menghitung tahun tahun melainkan hari hari kami. Hidup kita sangat singkat, tidak ada yang bisa merengkuh keabadian selama di dunia ini. Singkat bukan berarti umur di dunia sebentar, maksudnya adalah bersifat kesementaraan. Siapa yang menunggu Anda setelah meninggalkan dunia? Tuhan. Di akhir kehidupan Anda akan berhadapan dengan Nya. Tentu sebuah sukacita besar jika kita bisa tinggal selamanya bersama Tuhan, tetapi kemalangan besar jika kita terpisah dengan Nya selama lamanya. Yang menentukan
Anda bisa hidup bersama Dia nanti hanya karena iman Anda kepada Tuhan Yesus. Karena itu, percayalah kepada Nya.

Berapa lama kita hidup di dunia adalah sebuah misteri besar. Jalani setiap hari dengan iman dan nantikanlah hari hari kekal nan indah bersama Kristus.

Refleksi diri:

Bagaimana Anda menjalani hari hari Anda belakangan ini? Sudahkah Anda menjalaninya dengan mengandalkan Yesus?

Seberapa serius Anda memandang kesementaraan di dunia?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

SEPAKAT UNTUK TIDAK SEPAKAT

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Kisah Para Rasul 15:36-41 (39) 
Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam .... 
“Mau makan apa?” tanya seorang ibu kepada dua orang anaknya. “Aku mau mie,” jawab si sulung. “Aku mau soto,” jawab si bungsu. “Soto lagi, soto lagi!” tanggapan si sulung. “Kapan terakhir makan soto?” respons si bungsu dengan nada yang mulai meninggi. Perbedaan pendapat seperti ini menjadi potensi konflik dalam hubungan persaudaraan. Tidak hanya dalam keluarga, dalam dunia pelayanan pun acap kali terjadi konflik karena perbedaan pendapat. Salah satunya adalah kisah dalam teks Alkitab hari ini.

Dikisahkan Paulus dan Barnabas yang awalnya adalah rekan sepelayanan diperhadapkan pada perbedaan pendapat. Barnabas hendak mengajak Yohanes/Markus (Kis. 15:37), tetapi Paulus tidak menyetujuinya. Paulus berpendapat bahwa Markus bukanlah orang yang tepat untuk diajak kerja sama. Terjadilah konflik, olah konflik, dan kesepakatan. Mereka sepakat untuk menghormati pilihan masing-masing. Barnabas tetap membawa Markus, sedangkan Paulus membawa Silas. Selain itu, mereka juga tidak menyimpan dendam antara satu dengan yang lain. Terbukti di kemudian hari mereka tidak pernah menyebutkan kelemahan orang lain.
Bapak ibu hari ini kita melihat bahwa terkadang konflik tak terhindarkan dalam hidup. Di sinilah kita diingatkan untuk mengolah konflik dengan cara bersedia untuk mendengarkan, berdiskusi, dan menghargai pendapat orang lain. Konflik justru menjadi sarana yang membangun untuk lebih mengenal satu sama lain. Walaupun begitu, ini sama sekali tidak boleh menjadi pembenaran bagi kita untuk dengan sengaja mencari konflik dengan orang lain.

1. Mengapa Paulus dan Barnabas mau menerima perbedaan pendapat?
2. Mengapa kita tidak mau menerima perbedaan pendapat?

Pokok Doa: Mau belajar mengolah konflik

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.