Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Tidak Semua Dapat Mujizat

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Yesaya 55:1 9

Sebab rancangan Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan Ku, demikianlah firman TUHAN.
Yesaya 55:8

Sebagai orang Kristen, kita pasti senang mendengar atau menyaksikan kesaksian orang yang mengalami pertolongan Tuhan dalam hidupnya. Misalnya, ada ibu yang kehabisan susu untuk anaknya. Eh, tiba tiba ada orang mengirim susu ke rumahnya. Ada lagi yang bersaksi tentang pengalamannya selamat dari kecelakaan. Kesaksian kesaksian itu pasti menguatkan kita yang tidak mengalaminya. Kita takjub akan kebaikan dan pemeliharaan Tuhan atas orang beriman. Mungkin kita juga punya kerinduan mengalami hal yang sama. Ketika ada masalah, Tuhan mengulurkan tangan Nya menolong kita. Tentu kerinduan semacam itu tidaklah salah.

Persoalannya menjadi berbeda ketika orang yang memberi kesaksian itu mengatakan, Tuhan itu Mahakuasa. Dia menolong saya. Dia membuat mukjizat bagi saya. Saya yang dulu miskin sekarang jadi kaya. Jika kamu beriman, kamu juga akan alami seperti yang saya alami. Anda lalu mengaminkan. Anda percaya Tuhan Yesus baik kepada anak anak Nya. Jika si A mengalami mukjizat, mengapa saya tidak? Jika si B mengalami kesembuhan dari penyakit yang berat, mengapa saya tidak? Anda beriman tetapi tidak mendapatkan. Lalu Anda bertanya tanya, Mengapa Tuhan, saya tidak dapat? Mengapa Tuhan tidak adil? Tuhan memang Mahakuasa, Mahabaik, dan Mahakasih. Tuhan juga Mahaadil, tak pernah Dia pilih kasih. Namun, tidak dapat diartikan bahwa Tuhan harus memerlakukan setiap orang sama. Jalan pikiran, rencana, maksud Tuhan dalam hidup orang beriman berbeda beda. Bagi si A, ia disembuhkan. Bagi si B, ia harus menderita lama dan kemudian meninggal dunia. Apakah Tuhan tidak baik atau tidak adil kepada si B? Karena kita tidak tahu pikiran dan rencana Tuhan, kita tidak boleh menjadi hakim atas Tuhan seolah olah kita lebih berhikmat daripada Dia. Tuhan jauh lebih berhikmat daripada kita (Rm. 11:33).

Pengalaman pribadi yang ajaib bersama Tuhan Yesus tetaplah pengalaman pribadi. Itu sah bagi yang mengalami tetapi menjadi tidak sah jika dijadikan pola bagi orang lain. Keliru menuntut Tuhan memerlakukan setiap orang sama. Kewajiban kita adalah memercayakan diri kepada Nya dalam segala hal. Percaya bahwa tak ada rancangan Nya yang buruk dalam hidup orang beriman (Rm. 8:28).

Refleksi diri:

Apakah Anda pernah merasa diperlakukan tidak adil oleh Tuhan? Bagaimana sikap Anda waktu itu?

Setelah membaca renungan ini, apakah Anda bisa memercayai Tuhan atas rancangan hidup Anda? Mengapa?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

BERPEGANG PADA KEBENARAN

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Efesus 4:7-16
... tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. (Ef. 4:15)
Seiring dengan kemajuan teknologi, kita pun makin mudah mengakses berbagai informasi. Tidak hanya itu, kita juga mengalami situasi yang di dalamnya bermacam-macam informasi membanjiri kehidupan kita. Masalahnya, di antara sekian banyak informasi tersebut, tidak semua dapat dipertanggungjawabkan. Ada pula informasi yang tidak benar. Informasi yang tidak berdasarkan fakta yang sesungguhnya, bahkan informasi yang memutarbalikkan fakta. Informasi semacam ini mesti kita waspadai karena dapat menyesatkan kita.
Jemaat di Efesus hidup di tengah-tengah perkembangan berbagai macam pengajaran. Tidak semua pengajaran tersebut baik dan sesuai dengan panggilan iman Kristen. Itulah sebabnya Rasul Paulus menasihati jemaat agar “dengan teguh berpegang kepada kebenaran”. Hanya dengan demikian, mereka tidak akan diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran dan oleh permainan palsu manusia yang menyesatkan. Apa ciri kebenaran yang sejati? Bagi Rasul Paulus, kebenaran yang sejati mendorong jemaat untuk bertumbuh di dalam kasih ke arah Kristus.

Jemaat yang terkasih, berpegang kepada kebenaran” berarti kesediaan untuk berusaha “mencari” kebenaran yang sejati. Untuk itu, diperlukan akal sehat, pikiran yang jernih, dan hati yang bening. Dalam iman, pedoman kita adalah Kristus, Sang Kebenaran (Yoh. 14:6). Dalam setiap situasi kita bertanya, apakah hal itu mengarahkan kita kepada Kristus atau kepada yang lain? Inilah yang dikerjakan Roh Kudus dalam hidup kita. Dia adalah Roh Kebenaran yang memuliakan Kristus (Yoh. 16:14).
1. Mengapa berpegang pada kebenaran merupakan hal yang penting?
2. Bagaimana kita dapat mengenali kebenaran yang sejati?

Pokok Doa: Agar dengan teguh berpegang pada kebenaran.



Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Bukan sembarang pekerja 2

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

2 Timotius 2:14 26

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
2 Timotius 2:15

Sebuah lagu berjudul Pekerja Kristus yang Mulia cuplikan liriknya berkata: bukan sembarang pekerja. Ya, kita seharusnya mengamini lirik lagu tersebut. Kita bukan sembarang pekerja. Kemarin kita sudah merenungkan ciri pertama dari seorang pekerja Kristus, hari ini kita akan lanjutkan membahas ciri ciri lainnya.

Ciri kedua, pekerja yang tidak malu. Saat menulis surat ini, Paulus sedang dipenjara. Ia sudah beberapa kali merasakan jeruji besi, semuanya karena Injil. Orang orang melihatnya sebagai hal yang memalukan. Di antara mereka ada yang sampai meninggalkannya, tidak bersedia membayar harga. Namun, Paulus mengingatkan Timotius, seorang pekerja tidak usah malu. Kata pekerja pada zaman itu bisa diartikan sebagai buruh, orang upahan harian, pekerjaan yang tidak dipandang. Pekerja Kristus adalah orang yang harusnya tetap mengerjakan bagiannya. Ia justru malu jika tidak melakukan bagiannya. Yesus tidak malu ketika dihina, dipermalukan di muka umum sebagai orang yang tidak berharga, disalib, dijajarkan bersama penjahat penjahat. Janganlah kita malu mengaku sebagai orang Kristen. Jangan jengah menceritakan tentang Kristus di dalam hidup kita. Tidak perlu malu mengaitkan seluruh hidup kita dengan Tuhan.

Ciri ketiga, pekerja yang setia memberitakan kebenaran firman. Paulus berkata jadilah pekerja yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu. Banyak cara menggiurkan di zaman itu untuk menaikkan popularitas, misalnya dengan mengkhotbahkan berita berita yang enak didengar atau mengkompromikan Injil dengan cara hidup dunia. Namun, itu bukan misi pekerja Tuhan. Misi pekerja Tuhan adalah memberitakan perkataan kebenaran itu. Kata memberitakan bisa diartikan secara harfiah seperti memotong dengan lurus, tidak berbelok belok. Apa yang dikatakan firman Tuhan itulah yang harus diberitakan. Injil sering menjadi berita yang enggan orang Kristen ceritakan. Tingkat komprominya bisa begitu besar, lebih baik cari aman daripada memberitakan kebenaran. Jangan punya motto seperti itu, berita Injil adalah Yesus yang mati di kayu salib menyelamatkan kita orang berdosa. Dia satu satunya jalan keselamatan, bukan salah satu jalan keselamatan. Memberitakan Inji tidak selalu aman, tetapi itulah kebenaran.

Ingatlah sekali lagi: panggilan kita dari Tuhan tidak sembarangan! Marilah menjadi pekerja yang bukan sembarangan.

Refleksi diri:

Apa tindakan nyata Anda sebagai pekerja Kristus yang tidak malu saat menyatakan iman Anda dan memberitakan kebenaran?

Siapa orang yang ingin Anda ceritakan mengenai kebenaran Injil?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Bukan sembarang pekerja 1

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

2 Timotius 2:14 26

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
2 Timotius 2:15

Jika ditanya bagaimana kehidupan Anda sebagai seorang Kristen? Mungkin sebagian besar akan menjawab semuanya OK kok, berjalan baik baik saja, tidak ada masalah. Beribadah sudah, berdoa rutin, saat teduh yah sekali kali bolong, nggak ada yang salah kan? Hari ini mari kita memikirkan kembali jalan kita sebagai anak anak Tuhan, apakah hanya itu yang Tuhan kehendaki dari hidup kita?

Rasul Paulus menulis suratnya kepada Timotius pada ayat di atas, menggambarkan dirinya sebagai seorang pekerja Kristus. Bagaimana ciri ciri seorang pekerja Kristus? Hari ini kita membahas ciri yang pertama terlebih dahulu.

Ciri pertama, memberikan yang terbaik bukan yang terburuk. Paulus mengingatkan kepada Timotius supaya engkau layak di hadapan Tuhan atau dengan kata lain Timotius harus memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Bukan memberikan setengah setengah atau asal asalan, tetapi hidupnya yang terbaik harus diberikan kepada Tuhan Yesus. Apa yang Yesus percayakan kepadanya haruslah dipakai dengan maksimal untuk memuliakan Tuhan. Pasti ada tantangan tetapi jangan pernah berhenti, tetap harus memberikan yang terbaik. Timotius harus mempertanggungjawabkan kehidupannya di hadapan Tuhan, begitu juga dengan semua kita. Ingatlah, yang menilai hidup kita adalah Tuhan sendiri, orang orang bisa salah menilai kita tetapi Tuhan tidak pernah salah. Tuhan mau kita tidak meremehkan anugerah keselamatan tetapi sungguh mensyukurinya dengan hidup memberikan yang terbaik.

Kita pasti sering menemui orang orang yang kehidupannya berjalan baik baik saja. Banyak kesempatan diberikan kepadanya dan tubuh pun masih sehat, tetapi tidak pernah memberikan hidupnya untuk Tuhan. Betapa sayangnya yah.. Memberikan yang terbaik untuk Tuhan artinya keseluruhan hidup kita diberikan kepada Tuhan. Saat bekerja kita bekerja untuk Tuhan. Saat hidup dalam pernikahan kita mempersembahkan pernikahan untuk Tuhan. Saat melayani Tuhan kita tidak mencari kepentingan sendiri tetapi sepenuhnya untuk Tuhan.

Nah.. sudah seberapa maksimal Anda memberikan hidup untuk Tuhan? Jika Tuhan Yesus saja sudah memberikan seluruh hidup Nya untuk kita, bahkan sampai menyerahkan nyawa Nya di kayu salib, apakah kita mau memberikan hidup kita seadanya saja?

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah memberikan yang terbaik kepada Tuhan? Mengapa demikian?

Apa komitmen Anda untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan?




Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Teguh Memegang Kejujuran

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

GALATIA 4:16-17

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu? (Galatia 4:16)

Kejujuran tentu adalah sebuah sikap yang sudah sepantasnya dilakukan dalam hidup kita. Tetapi banyak orang yang tidak menyukai kejujuran karena kejujuran sering kali justru menyakitkan hati. Hal ini karena kebenaran yang terungkap sering kali tidak sesuai dengan apa yang dipercaya, sehingga menimbulkan rasa sakit hati. Terlebih bila kejujuran itu diungkapkan dengan tujuan untuk menegur orang lain atas kesalahan yang mereka lakukan, maka bukan hanya akan menghasilkan sakit hati, tetapi juga dapat menghancurkan sebuah relasi pertemanan.

Kejujuran ini pulalah yang menjadi sikap Paulus ketika menegur dan mengingatkan jemaat di Galatia, karena mereka terhasut kepada ajaran yang menyesatkan. Paulus mengatakan bahwa ajaran sesat tersebut sesungguhnya tidak akan membawa keselamatan kepada mereka, tetapi hanya akan membelenggu mereka. Paulus menyadari, bahwa kejujurannya untuk mengungkapkan kebenaran tersebut dapat menghancurkan hubungannya dengan jemaat Galatia, bahkan dapat membuat mereka justru memusuhi Paulus. Tetapi Paulus teguh memegang kebenaran untuk tetap jujur kepada mereka, sekalipun risiko dari kejujurannya tersebut cukup berat. Hal tersebut dilakukannya supaya mereka sadar akan kesalahan mereka, sehingga mereka mau berbalik kembali kepada Kristus.

Keteguhan hati untuk tetap jujur dan mengungkapkan kebenaran seperti yang dilakukan oleh Paulus inilah yang patut kita teladani dan harus kita lakukan dalam hidup kita, sekalipun ada risiko yang harus ditanggung. Dengan senantiasa jujur terhadap sesuatu, kita mendapatkan kedamaian dalam hidup. 

KEJUJURAN TERKADANG MENYAKITKAN, TETAPI LEBIH MENYAKITKAN
LAGI APABILA KITA HIDUP DALAM KEBOHONGAN.




Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Hamba Yang Setia

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Daniel 6

Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem: tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
 Daniel 6:11

Daniel hidup di masa kerajaan dan penguasa datang silih berganti, tetapi ia tetap setia kepada Allah. Tantangan demi tantangan dihadapinya sejak masa Babel sampai Media Persia berkuasa. Saat pemerintahan Raja Darius, orang Media, Daniel dipercaya menempati posisi yang tinggi di kerajaan. Ia satu dari tiga pejabat tinggi yang membawahi seratus dua puluh wali wali raja atas kerajaan.

Salah satu tantangan hidup Daniel adalah saat Raja Darius diperalat untuk mengeluarkan surat perintah yang berisi aturan barangsiapa dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa. Tantangan ini sendiri lahir dari akal busuk para pejabat yang iri dan berniat mencelakai Daniel. Mereka tahu Daniel seorang pejabat yang bersih dan tak ada satu pun yang dapat menjeratnya kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allah. Daniel tahu konsekuensi bila dirinya tetap setia menyembah Allah. Namun, Allahadalah yang paling utama di dalam hidupnya. Daniel tak gentar  dengan aturan tersebut. Ia tetap setia beribadah menjalin relasi dengan Allah melalui doa dan pujian sehari tiga kali. Strategi para pejabat jahat berhasil menggiring Daniel menghadapi konsekuensi dari perintah raja tersebut karena ada bukti kuat yang menunjukkan Daniel melanggarnya. Daniel akhirnya dilemparkan ke dalam gua singa.

Namun, Allah sungguh hebat. Dia mengutus malaikatnya untuk mengatupkan mulut mulut singa dan menyelamatkan Daniel tanpa terluka sedikit pun. Kesetiaan Daniel kepada Allah telah menjadi berkat bagi orang lain dan memuliakan Tuhan. Raja Darius bahkan memberikan perintah bahwa di seluruh kerajaannya haruslah takut dan gentar kepada Allahnya Daniel.

Daniel seorang hamba Allah yang setia sejak muda sampai akhir hidupnya. Ia tetap berkarya sekalipun berusia lanjut dan dirinya menjadi berkat bagi orang lain. Teladanilah Daniel dalam hal kesetiaan kepada Allah yang teruji waktu dan situasi. Setiap kita punya potensi untuk setia di dalam mengiring Tuhan. Sebab itu, jalinlah relasi yang intim dengan Tuhan Yesus melalui doa dan pujian.

Refleksi diri:

Apa tantangan yang Anda hadapi yang bisa mengurangi kesetiaan Anda kepada Allah?

Bagaimana Anda membangun potensi kesetiaan kepada Tuhan Yesus?




Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

PEMBARUAN HATI

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Yehezkiel 11:14-25
Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan ... memberikan mereka hati yang taat ....” (Yeh. 11:19)

Ada banyak istilah dalam bahasa Indonesia yang berkaitan dengan kata “hati”. Ada istilah “jatuh hati”, ada pula istilah “patah hati”. Ada istilah “buah hati”, ada pula istilah “makan hati”. Ada istilah “kata hati”, ada pula istilah “berbicara dari hati ke hati”. Kita tentu bisa menambahkan sederet istilah lainnya. Yang jelas ini menunjukkan betapa keberadaan hati berkaitan erat dengan kehidupan kita. Makna istilah “hati” pun terbilang kompleks. Dalam Alkitab, istilah “hati” dimaknai sebagai pusat pikiran, perasaan, kehendak, dan keinginan. Singkatnya, “hati” adalah pusat seluruh keberadaan manusia.
Nabi Yehezkiel menyampaikan janji tentang pembaruan kepada umat Israel yang berada di pembuangan. Pembaruan yang dimaksud adalah tentang pemulihan relasi umat dan Tuhan. Sebelumnya, umat memiliki “hati yang keras”. Artinya, selama ini mereka telah menyimpang dari perjanjian yang telah diikat dengan Tuhan. Mereka tidak mau mengikuti segala ketetapan Tuhan. Akhirnya, Tuhan pun membiarkan mereka ditindas oleh bangsa-bangsa lain. Namun, kini Tuhan mengatakan bahwa Ia akan memberikan umat “hati yang lain”, yakni “hati yang taat”. Selanjutnya, Tuhan juga akan memberikan “roh yang baru di dalam batin mereka”.
Jemaat yang dikasihi Tuhan, relasi kita dengan Tuhan tidak terlepas dari saat-saat ketika kita lebih mementingkan diri sendiri. Kita enggan menaati firman Tuhan dan berlaku tidak setia. Karena itu, kita memerlukan “pembaruan hati”. Hal ini terjadi berkat pertolongan Roh Kudus dalam hidup kita. Dengan kuasa-Nya, “hati yang keras” diubah menjadi “hati yang taat”.

1. Apa yang dimaksud dengan istilah ”hati yang keras”?
2. Apa kendala untuk menaati firman Tuhan dengan sepenuh hati?

Pokok Doa: Agar memiliki hati yang taat kepada firman Tuhan.


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Dilahirkan Oleh Roh

Gema suara Illahi. 
Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Yohanes 3:1 21

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.
 Yohanes 3:3

Pada tanggal 22 September 2020 terjadi peristiwa langka di dalam pesawat Egypt Air, rute Kairo London. Seorang ibu, Hiyam Nasr Naji Daaban, melahirkan bayi perempuannya saat penerbangan berlangsung. Berita sukacitanya bukan saja anaknya lahir dengan selamat di pesawat, tetapi anak itu mendapatkan fasilitas tiket terbang gratis seumur hidupnya. Wow! Kelahiran yang luar biasa, double sukacita. Namun sesungguhnya, ada sebuah kelahiran yang mendatangkan sukacita sejati, yaitu kelahiran baru atau kelahiran dari Roh Kudus. Kelahiran secara roh ini mengubahkan jalan hidup seseorang secara total dan kekal.

Melalui percakapan Tuhan Yesus dengan Nikodemus, kelahiran baru menjadi topik sentral yang Yesus tekankan. Sesuatu yang tidak bisa ditawar untuk keselamatan. Beberapa hal yang bisa kita lihat tentang kelahiran baru atau dilahirkan kembali:

Pertama, dilahirkan kembali murni karya Roh Kudus. Perhatikan kata dilahirkan ditulis dalam bentuk pasif yang dipadukan dengan kata kembali yang bahasa aslinya memiliki arti dari atas atau dari sorga, yang berarti hanya dari Tuhan saja. Jadi ketika kita bisa percaya Tuhan Yesus kemudian bertobat dari dosa dosa kita, itu bukan semata mata keinginan kita, tetapi pekerjaan Roh Kudus, pekerjaan dari atas secara supranatural.

Kedua, dilahirkan kembali mutlak diperlukan. Yesus berkata kalau seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah. Tidak ada cara apa pun yang dapat dilakukan manusia untuk dapat melihat Kerajaan Allah atau diselamatkan, kecuali dilahirkan kembali. Keadaan manusia sudah mati rohani karena dosa dosa, sekalipun nafas fisik dan jantung masih berdetak, kita mutlak perlu dilahirkan kembali supaya kehidupan kita diselamatkan oleh Yesus.

Ketiga, dilahirkan kembali menandakan satu kehidupan yang sangat berbeda dengan yang kehidupan lama kita. Sejak lahir kembali tujuan hidup kita hanya untuk Tuhan. Dari egosentris menjadi Kristosentris. Prosesnya sangat radikal, mengubahkan hidup bukan setengah setengah tetapi seluruh hidup kita. Bukan hanya berlaku di sorga, tetapi di dalam kehidupan di dunia.

Hidup kita bukan lagi untuk kita, tetapi hidup milik Tuhan dan untuk Tuhan. Sebagai orang yang dilahirkan kembali, bersyukurlah, hiduplah sesuai identitas kita di dalam Kristus dan dalam pimpinan kuasa Roh Kudus.

Refleksi diri:

Mengapa Anda perlu dilahirkan kembali dari Roh? Sudahkah Anda dilahirkan kembali?

Praktik hidup nyata apa yang mau Anda lakukan sebagai orang yang sudah lahir baru?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Hormatilah Allah

Gema suara Illahi. 
Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Daniel 5

Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel ufarsin..
 Daniel 5:25

Mene, mene, tekel ufarsin. Sepenggal kalimat yang ditulis oleh jari jari tangan manusia yang terlihat hanya punggung tangannya saja, tanpa ada fisik lainnya. Kalimat yang ditulis di kapur dinding istana raja ini telah membuat Raja Belsyazar mendadak pucat, gelisah, dan lemas. Tulisan kuno yang tak seorang pun di Babel mampu memahaminya, kecuali Daniel.

Daniel menjelaskan tulisan ini pada ayat 26 29 bahwa Kerajaan Babel yang dipimpin Raja Belsyazar akan berakhir di tangan orang Media Persia. Ramalan ini memang terjadi. Kehancuran Babel merupakan andil Allah. Allah ingin menunjukkan bahwa diri Nya adalah Tuhan yang berdaulat dan berkuasa atas segala sesuatu. Allah berhak menetapkan dan meruntuhkan kerajaan. Dia mengangkat dan menurunkan penguasa sesuai kehendak Nya. Kerajaan manusia sifatnya sementara.

Apa yang menyebabkan Tuhan menyerahkan Babel dihancurkan oleh orang Media Persia? Pertama, kebodohan Raja Belsyazar sendiri. Saat itu Babel sudah terkepung oleh orang Media Persia tetapi raja bukannya mengingatkan pembesar pembesarnya untuk bersiap berperang, melainkan justru mengadakan pesta besar. Kedua, Raja Belsyazar bersikap kurang ajar terhadap Tuhan. Belsyazar menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem. Perkakas perkakas tersebut dipakai untuk memuji muji para dewa saat berpesta. Ketiga, Raja Belsyazar telah meninggikan diri di atas Allah sehingga berani menggunakan pekakas pekakas Bait Suci untuk berpesta pora. Ia tidak belajar dari Nebukadnezar yang direndahkan Tuhan saat dirinya meninggikan diri.

Apa yang terjadi atas Babel merupakan kehendak Tuhan. Dia memakai orang Media Persia menjadi alatnya untuk menghancurkan Babel yang telah bersikap tidak menghormati Tuhan. Sementara itu, Daniel dipakai Tuhan untuk menyampaikan pesan Allah kepada Raja Belsyazar. Perhatikan, perbedaan sikap Daniel dibandingkan raja. Di hadapan raja, Daniel terlebih dahulu mengagungkan Tuhan sebelum mengungkapkan arti dari tulisan itu kepadanya.

Melalui kisah ini, kita belajar agar menaruh sikap hormat kepada Tuhan. Dia adalah Allah yang berdaulat dan berkuasa atas alam semesta. Hormatlah Allah. Jangan bersikap kurang ajar atau pun menganggap diri lebih hebat dari Allah. Muliakan dan tinggikan Tuhan Yesus Kristus!

Refleksi diri:

Apakah Anda pernah berlaku tidak menghormati Allah? Cobalah pikirkan dan mintalah ampun bila Anda pernah melakukannya.

Bagaimana Anda bisa bersikap bijak dalam berbagai situasi dan tetap menaruh sikap hormat kepada Nya?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.