Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Dibenarkan Karena Iman

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan ni perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Roma 3:21 26

Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
 Roma 3:21 22

Hukum Taurat yang diberikan Allah kepada bangsa Israel melalui Musa adalah hukum yang mengatur bagaimana manusia berelasi dengan Allah dan dengan sesamanya. Orang orang Yahudi di zaman Paulus hidup memiliki konsep yang salah mengenai hukum Taurat. Mereka percaya dengan menaati Taurat maka hidup akan dibenarkan. Orang orang ini bermegah di dalam perbuatan tetapi apa yang mereka usahakan sebetulnya sia sia. Tak seorang pun dapat menaati Taurat secara sempurna dan dapat dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat. Dosa telah ada sebelum Taurat diberikan dan melalui Taurat orang orang diberitahukan bahwa mereka adalah orang berdosa. Di dalam ketidakberdayaan manusia, Taurat menuntun kepada kebenaran selanjutnya, yaitu Kristus.

Paulus memberitahukan jemaat di Roma bahwa ada pergeseran dari Taurat kepada kebenaran Allah melalui kalimat, tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan . Kebenaran yang dinyatakan adalah kebenaran di dalam Kristus Yesus. Kematian Yesus di atas salib telah memuaskan keadilan Allah sehingga orang yang percaya kepada Nya diperdamaikan dengan Bapa di Sorga. Kebenaran ini menyatakan bahwa manusia dibenarkan oleh iman, bukan oleh Taurat ataupun perbuatan. Ini adalah kebenaran yang sifatnya anugerah. Manusia tidak dapat bermegah karena usahanya sendiri karena bila seseorang memiliki iman kepada Yesus, itu adalah anugerah pemberian Allah.

Kebenaran Allah yang diberitakan Paulus sesungguhnya bukanlah hal baru. Kebenaran Allah ini telah tertulis di dalam Perjanjian Lama dan diberitakan oleh para nabi. Salah satunya tertuang di dalam proto euangelion yang tercatat di dalam Kejadian 3:15. Keturunan perempuan yang tak lain adalah Yesus akan meremukkan kepala ular, yakni Iblis. Sementara di saat yang sama Iblis akan meremukkan tumit Nya. Ini mengacu pada peristiwa penderitaan yang dialami Yesus di atas salib.

Keselamatan di dalam Kristus tidak diperoleh melalui usaha manusia menaati Taurat dengan segenap upaya. Keselamatan hanya diperoleh melalui iman bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia. Sekarang pertanyaannya: apakah Anda sudah sungguh sungguh percaya dan beriman kepada Kristus?

Refleksi diri:

Siapakah Yesus bagi Anda? Sudahkah Anda menerima anugerah keselamatan dari Allah?

Apakah Anda sudah memahami dengan benar kebenaran yang ada di dalam Yesus Kristus?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

TEGURAN TUHAN

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan ni perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Lukas 9:37-43a

Maka kata Yesus: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu dan sabar terhadap kamu?” (Luk. 9:41)

Apa pengertian iman? Jawaban yang biasanya diberikan adalah iman berarti percaya. Bukan hanya percaya tentang Tuhan, melainkan juga sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan dan memercayakan seluruh hidup kita kepada-Nya. Kita masih bisa menambahkan berbagai penjelasan lainnya. Makin canggih penjelasan yang kita berikan, makin tampak bahwa iman tidaklah sesederhana yang kita bayangkan sebelumnya.

Dalam teks Alkitab hari ini disebutkan tentang Yesus yang kesal atas ketidakpercayaan orang-orang di sekitar-Nya. Ia pun menegur mereka. “Teguran” Yesus tersebut tidak hanya ditujukan kepada orang banyak, tetapi juga kepada para murid yang tidak mampu mengusir roh jahat. Bahwa para murid pun mengalami kesulitan untuk percaya, itu bukanlah hal baru. Kisah sebelumnya menyebutkan bahwa Yesus menegur ketidakpercayaan para murid (Luk. 8:25).

Bpak ibu saudaraku, kita mungkin saja beragama dengan sangat baik, tetapi gagal dalam beriman. Dalam Alkitab justru mereka yang mendalami agama (orang Farisi, ahli Taurat) dan mereka yang “dekat” dengan Yesus (para murid) yang sering gagal untuk percaya kepada Yesus. Karena itu, teguran Tuhan seharusnya mendorong kita untuk makin bersungguh-sungguh dalam menjalani hidup beriman. Kita menyadari bahwa perkataan, pikiran, perbuatan, dan seluruh hidup kita belum sepenuhnya mencerminkan kepercayaan kita kepada Tuhan. Kita pun hendak terus bertekun dalam iman sambil memohon pertolongan Tuhan, “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” (Mrk.9:24)

1. Bagaimana Yesus menyikapi ketidakpercayaan orang-orang di sekitar-Nya?
2. Apa respons yang tepat atas teguran Tuhan?

Pokok Doa: Agar makin bertekun dalam iman.





Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Jadilah garam si pembawa sukacita

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Matius 5:13 16

Dan tiap tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.
Imamat 2:13

Perhatikan ayat di atas. Kenapa sampai ditekankan berulang ulang tentang garam, ya? Saya membaca beberapa referensi, ternyata fungsi garam memang penting untuk mengawetkan, memberi rasa, pengikat tekstur pada makanan, pengurang pahit, dan memberi warna makanan jadi lebih menarik. Makanan jadi tahan lama dan menarik dipandang mata karena garam. Ingat ada pepatah: bagaikan sayur tanpa garam. Artinya tanpa garam, masakan akan hambar, tidak nikmat, nggak mak nyuss. Sukacitanya makan bukan karena mewahnya atau mahalnya makanan, tapi karena garam. Jadi, garam itu penting, ia membawa sukacita dan pemberi rasa.

Di dalam Alkitab, garam harus dibubuhkan pada korban sajian. Garamnya sendiri disebut garam perjanjian. Garam ini melambangkan persahabatan dan persekutuan dengan Tuhan. Persekutuan ini erat kaitannya dengan panggilan hidup kita sebagai murid Kristus, yaitu menjadi terang dan garam. Setiap orang yang ingin menjadi garam bagi dunia harus memiliki persekutuan yang erat dengan Tuhan.

Garam juga melambangkan orang orang kudus yang memiliki kasih karunia di dalam hatinya. Kita yang percaya Yesus dan telah menerima anugerah kasih karunia adalah garam garam di tengah dunia. Keberadaan kita hendaklah memberi rasa bagi lingkungan di mana kita berada. Sebagaimana prinsip membubuhkan garam pada korban persembahan dalam Perjanjian Lama, maka hidup kita juga harus membubuhkan garam bagi orang orang terdekat yang ada di sekitar kita. Dengan demikian korban persembahan tersebut menjadi berharga dan mulia di hadapan Tuhan.

Hal inilah yang harus kita lakoni di sepanjang hidup kita. Ajukan pertanyaan pertanyaan berikut kepada diri sendiri: apakah ada sukacita dalam hidup kita? Apakah kita sudah menjadi pembawa sukacita? Apakah kehadiran kita memberi rasa dan warna? Kalau belum, itu artinya kita lupa membubuhi garam. Hidup yang berkenan bagi Tuhan Yesus adalah hidup yang dibubuhi garam.

Catatan: ingat ya jadilah garam dunia, tapi bukan garam dalam arti literal, hehehe Nanti rame rame, setelah baca renungan hari ini, bapak dan ibu yang punya hipertensi bilang, Penulis renungan hari ini menyuruh saya tambah garam. Bukan, tidak begitu yah… hahaha 

Refleksi diri:

Apakah hidup Anda sudah dibubuhi garam sehingga memberi rasa bagi orang orang di sekitar Anda?

Apa tindakan konkrit yang bisa Anda lakukan supaya bisa menjadi garam bagi dunia?




Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Menjadi Lebih Kuat

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

1 Petrus 5:6 14

Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
1 Petrus 5:10

Seorang filsuf mengatakan, Apa pun yang tidak membunuh saya, akan membuat saya lebih kuat. Yang dimaksud dengan ucapan itu adalah bahwa seseorang bisa bertumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih baik, lebih cerdas melalui penderitaan yang dialaminya. Penderitaan apa pun jenisnya, seberat apa pun, sejauh itu tidak merenggut nyawa, bisa membuat hidup manusia lebih kokoh. Tentu saja ada syaratnya, yaitu disikapi dengan benar dan tepat. Bandingkan dengan pepatah Indonesia: pengalaman adalah guru yang terbaik. Melalui pengalaman (apalagi yang pahit), kita belajar hal hal baru yang menjadikan diri kita lebih baik.

Rasul Petrus berbicara tentang penderitaan sebagai bagian dari perjalanan iman. Panggilan ikut Tuhan Yesus mencakup panggilan menderita bersama Yesus. Jalan menuju sorga adalah jalan salib. Dalam perjalanan itu, Allah akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kita. Kita bertambah kuat bukan karena kesanggupan kita tetapi karena kesanggupan dari Allah. Jadi, faktor utama dari bertambah kuatnya diri kita bukan dari dalam diri kita sendiri, juga bukan karena kita berhasil menarik pelajaran dari pengalaman itu tetapi dari Allah, sumber segala kasih karunia. Dia empunya kuasa sampai selama lamanya (1Ptr. 5:11). Bahkan di dalam penderitaan yang paling berat pun, kasih karunia Allah tidak pernah habis, seperti sumur yang tidak pernah kering.

Penderitaan itu memang buruk tetapi kalau harus dialami, ya, hadapi saja. Mau kita hindari pun tetap tidak bisa. Rasul Petrus menyebut Iblis sebagai salah satu penyebab penderitaan. Sikap kita adalah lawanlah ia dengan iman yang teguh (1Ptr. 5:9). Apa pun penderitaannya, siapa pun penyebabnya, jangan menyerah tetapi lawan dengan iman yang teguh. Pada saat yang sama, kita berserah di bawah tangan Tuhan yang kuat, yang memelihara kita (1Ptr. 5:7). Jadi, jika disikapi dengan benar, penderitaan tidak akan menghancurkan hidup kita, tetapi akan membuat kita lebih kuat.

Refleksi diri:

Apa pengalaman penderitaan masa lalu yang justru setelah Anda renungkan membuat Anda lebih kuat? Mengapa Anda bisa kuat saat itu?

Sebagai seorang pengikut Kristus, apakah Anda siap menderita bagi Yesus?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Dibenarkan Karena Iman

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Roma 3:21 26

Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
 Roma 3:21 22

Hukum Taurat yang diberikan Allah kepada bangsa Israel melalui Musa adalah hukum yang mengatur bagaimana manusia berelasi dengan Allah dan dengan sesamanya. Orang orang Yahudi di zaman Paulus hidup memiliki konsep yang salah mengenai hukum Taurat. Mereka percaya dengan menaati Taurat maka hidup akan dibenarkan. Orang orang ini bermegah di dalam perbuatan tetapi apa yang mereka usahakan sebetulnya sia sia. Tak seorang pun dapat menaati Taurat secara sempurna dan dapat dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat. Dosa telah ada sebelum Taurat diberikan dan melalui Taurat orang orang diberitahukan bahwa mereka adalah orang berdosa. Di dalam ketidakberdayaan manusia, Taurat menuntun kepada kebenaran selanjutnya, yaitu Kristus.

Paulus memberitahukan jemaat di Roma bahwa ada pergeseran dari Taurat kepada kebenaran Allah melalui kalimat, tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan . Kebenaran yang dinyatakan adalah kebenaran di dalam Kristus Yesus. Kematian Yesus di atas salib telah memuaskan keadilan Allah sehingga orang yang percaya kepada Nya diperdamaikan dengan Bapa di Sorga. Kebenaran ini menyatakan bahwa manusia dibenarkan oleh iman, bukan oleh Taurat ataupun perbuatan. Ini adalah kebenaran yang sifatnya anugerah. Manusia tidak dapat bermegah karena usahanya sendiri karena bila seseorang memiliki iman kepada Yesus, itu adalah anugerah pemberian Allah.

Kebenaran Allah yang diberitakan Paulus sesungguhnya bukanlah hal baru. Kebenaran Allah ini telah tertulis di dalam Perjanjian Lama dan diberitakan oleh para nabi. Salah satunya tertuang di dalam proto euangelion yang tercatat di dalam Kejadian 3:15. Keturunan perempuan yang tak lain adalah Yesus akan meremukkan kepala ular, yakni Iblis. Sementara di saat yang sama Iblis akan meremukkan tumit Nya. Ini mengacu pada peristiwa penderitaan yang dialami Yesus di atas salib.

Keselamatan di dalam Kristus tidak diperoleh melalui usaha manusia menaati Taurat dengan segenap upaya. Keselamatan hanya diperoleh melalui iman bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia. Sekarang pertanyaannya: apakah Anda sudah sungguh sungguh percaya dan beriman kepada Kristus?

Refleksi diri:

Siapakah Yesus bagi Anda? Sudahkah Anda menerima anugerah keselamatan dari Allah?

Apakah Anda sudah memahami dengan benar kebenaran yang ada di dalam Yesus Kristus?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

TANTANGAN IMAN

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

ukas 8:26-39

Lalu seluruh penduduk daerah Gerasa meminta kepada Yesus, supaya Ia meninggalkan mereka, sebab mereka sangat ketakutan. (Luk. 8:37)

Bruce Lee adalah seorang aktor keturunan Tionghoa yang lahir di San Francisco, Amerika Serikat. Ia terkenal dengan filmfilmnya pada tahun 1960-an. Namun, ia tidak hanya mengembangkan kariernya di bidang perfilman. Ia pun berkiprah di bidang seni bela diri dan filsafat. Suatu kali ia mengatakan, “Memahami ketakutan Anda sungguh merupakan awal dari melihat.” Menurutnya, banyak orang yang berusaha mengabaikan ketakutan mereka. Akibatnya, mereka dikuasai oleh ketakutan tersebut. Ketakutan menghalangi mereka untuk melihat kenyataan sebagaimana adanya.
Orang-orang yang tinggal di daerah Gerasa menyaksikan bahwa Yesus telah menyembuhkan orang yang kerasukan setan. Bukannya berterima kasih, mereka malah meminta Yesus meninggalkan daerah mereka “sebab mereka sangat ketakutan” (Luk. 8:37). Ketakutan membuat mereka gagal untuk melihat kenyataan bahwa kini rekan mereka sudah sembuh. Apa penyebab ketakutan mereka? Hal ini tidak dijelaskan. Tampaknya kehadiran Yesus telah mengganggu stabilitas kehidupan mereka. Lagi pula, mereka pun mengalami kerugian ekonomi yang tidak sedikit karena telah kehilangan sejumlah besar babi.
Jemaat yang terkasih, ketakutan menghalangi kita untuk melihat pekerjaan baik yang sedang dilakukan Tuhan dalam hidup ini. Karena itu, ketakutan merupakan tantangan iman yang harus kita atasi. Akuilah ketakutan yang kita rasakan dan berusahalah untuk memahaminya. Mohonlah pertolongan Tuhan dalam doa sambil meresapkan firman-Nya di dalam hati. Ia bersabda, “Jangan takut, percaya saja!” (Luk. 8:50).
1. Mengapa orang-orang Gerasa meminta Yesus meninggalkan mereka?
2. Bagaimana menyikapi ketakutan yang kita alami?
Pokok Doa: Agar dimampukan untuk mengatasi ketakutan yang dialami.





Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Aman Di Dalam Tuhan

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 


Mazmur 46:1 12
TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub.
Mazmur 46:8
Banyak orang bertanya tanya di dalam kehawatiran dan ketakutannya menghadapi situasi zaman, Pada bulan atau tahun depan, situasi macam apakah yang akan saya hadapi? Apakah ekonomi akan bangkit di tengah perjuangan melawan pandemi ini? Apakah saya dan keluarga saya akan aman dan terhindari dari ancaman terorisme, radikalisme, dan fanatisme kelompok agama lain? Apakah saya dan keluarga saya dapat tetap bertahan dan menang menghadapi virus Corona dan senantiasa dalam kondiri sehat dan survive di masa depan? Pergumulan pergumulan seperti ini kerap kali membuat kita merasa tidak aman sekaligus gentar, atau bahkan terkadang mempertanyakan dengan geram kepada Tuhan, Mengapa Engkau izinkan ini terjadi?
Pemazmur menasihati kita untuk tetap berharap dan percaya kepada Allah. Sebab Dia berkuasa memelihara dan melindungi kita pada masa masa yang sukar. Allah mengendalikan semua kejadian di bumi termasuk kekacauan yang melanda dunia (ay. 2 4). Orang yang berlindung di dalam Allah akan mengalami rasa aman yang luar biasa. Mereka tidak akan takut, karena akan menyaksikan demonstrasi kekuasaan Allah atas dunia (ay. 5 10). Bagi pemazmur, Allah adalah seperti Kota Benteng yang selalu melindungi umat Nya dari mara bahaya. Allah adalah penolong dalam kesesakan, sekalipun bumi berubah dan gunung berguncang kita akan tetap aman. Biar pun perang berkecamuk dan bangsa bangsa saling menghancurkan, Allah akan menjadi Kota Benteng yang teguh, yang menjaga kita yang berdiam di dalamnya.
Sebagai orang percaya, kita pun tak luput dari problematika kehidupan. Pergumulan dan kesulitan bisa datang silih berganti. Namun jangan takut dan panik, sebaliknya Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa bangsa, ditinggikan di bumi! (ay. 11). Karena itu, pergumulan dan kesulitan seberat apa pun yang sedang menimpa kita saat ini, jangan marah, jangan kecewa dan lari dari Tuhan. Tetaplah mendekat dan percaya kepada Nya maka kita akan aman dan tenteram. Kiranya Tuhan menuntun dan memampukan kita untuk percaya kepada Nya dan semakin mengasihi Dia.
Refleksi diri:
Pergumulan terbesar apakah yang sedang Anda hadapi saat ini dan bagaimana sikap Anda saat menghadapinya?
Apa langkah konkrit yang Anda lakukan untuk menang terhadap pergumulan tersebut?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

BIMBINGAN TUHAN

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Kejadian 24:1-21

Dan orang itu mengamatamatinya dengan berdiam diri untuk mengetahui apakah TUHAN membuat perjalanannya berhasil atau tidak. (Kej. 24:21)

“Ya Tuhan, bimbing aku di jalanku, sehingga ‘ku selalu bersama-Mu. Engganlah ‘ku melangkah setapak pun, ‘pabila Kau tak ada di sampingku.” Demikian lirik bait pertama lagu “Ya Tuhan, Bimbing Aku” gubahan Julie von Hausmann (1826-1901) yang terdapat dalam Kidung Jemaat nomor 406. Sebagaimana yang tampak dari judulnya, tema utama lagu ini adalah permohonan agar Tuhan membimbing kita dalam menjalani kehidupan. Karena itu, lagu ini pertama-tama merupakan sebuah “doa” yang dinyanyikan.

Teks Alkitab hari ini berkisah tentang petualangan seorang hamba yang mencari jodoh; bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk anak lelaki tuannya. Tugas tersebut tampaknya mustahil dilakukan. Jangankan mencari jodoh untuk orang lain, untuk diri sendiri saja rasanya tidak mudah menemukan jodoh yang cocok. Sanggupkah ia melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya? Namun, hamba itu tetap taat. Ia memohon bimbingan Tuhan dalam melaksanakan tugasnya. Untuk itu ia berdoa (Kej. 24:12) dan “mengamat-amati dengan berdiam diri” situasi yang sedang dihadapinya (Kej. 24:21). Syukurlah, akhirnya, ia pun berhasil menemukan orang yang tepat (Kej. 24:67).

Jemaat yang terkasih saat kita harus membuat pilihan dan keputusan penting, jangan terburu-buru. Mohonlah bimbingan Tuhan. Ambillah waktu untuk menggumulinya dengan sungguh-sungguh dalam doa. Berdiam dirilah dan cermatilah situasi yang sedang terjadi. Jangan mengandalkan pengertian sendiri. Mintalah nasihat dari seorang yang dapat dipercaya. Percayalah, melalui semua itu, Tuhan membimbing kita untuk memilih dan memutuskan yang terbaik.

1. Bagaimana hamba tersebut memohon bimbingan Tuhan?
2. Apa yang perlu dilakukan saat kita harus membuat pilihan dan keputusan?

Pokok Doa: Agar meyakini dan mengikuti bimbingan Tuhan

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Tuhan yang bertindak

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Amsal 16:1 6

Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.
  Amsal 16:3

Kita tahu dan pasti mengalami bahwa hidup di dunia penuh dengan kejutan. Di tahun 2020, kehadiran virus Covid 19 menjadi kejutan terbesar bagi kita semua. Tidak ada yang menyangka munculnya virus Covid 19 mengubah segalanya. Kita menjadi manusia yang berbeda di dalam menyikapi hidup selama masa pandemi. Kita sejak awal tidak bisa menduga semua ini bakal terjadi. Apa yang sudah kita rencanakan dengan baik, semuanya menjadi berantakan karena kehadiran virus ini.

Dari Amsal 16:1 6 ada dua hal kita bisa pelajari, yaitu pertama, berserah pasrah pada kehendak Tuhan. Semua yang terjadi di dalam hidup berada di tangan Tuhan, karena itu adalah bijak jika kita belajar untuk menyerahkan masa depan kepada Nya. Ketika kita menyerahkan semua kehendak kepada Tuhan maka kita belajar untuk mengikuti rencana Tuhan daripada rencana kita sendiri. Tuhan akan menuntun kita pada situasi yang terbaik di dalam hidup kita.

Kedua, jangan menjadi sombong. Janganlah menjadi sombong dengan apa yang kita sudah peroleh dan dapatkan. Kita tidak boleh sombong dengan segala rencana yang kita telah susun karena tetap kedaulatan ada di tangan Tuhan dan segala sesuatu tetaplah milik Allah. Kehadiran virus Covid 19 yang sangat kecil dan tidak kelihatan, sebenarnya juga mengajarkan kita betapa rapuh dan rentannya manusia. Kita harus belajar menyadari siapa diri kita di hadapan Tuhan dan hidup takut kepada Nya.

Marilah saudara saudaraku yang terkasih, kita melihat kehidupan kita saat ini. Apakah kita sudah berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan dan menyerahkan segala rencana hidup kita kepada Nya? Apakah kita selalu bertanya dan berdoa untuk apa yang akan kita kerjakan? Janganlah menjadi sombong dengan menganggap bahwa semua rencana pasti bisa berjalan dengan baik karena kemampuan dan kehebatan kita. Ingatlah selalu, Tuhanlah yang berdaulat atas apa pun termasuk hidup kita. Manusia bisa berencana tetapi Tuhan yang berkehendak atas hidup kita. Serahkan segala apa yang menjadi rencana kita kepada Tuhan Yesus yang akan menyatakan yang terbaik bagi kita, anak anak Nya.

Refleksi diri:

Apakah rencana rencana Anda di masa depan sudah Anda serahkan kepada Tuhan supaya sejalan dengan kehendak Nya?

Apakah ada selama ini sikap sombong yang mengandalkan diri Anda, bukannya Tuhan?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.