Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Menang Atas pergumulan Hidup

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

1 Timotius 6:9 12

Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal.
 1 Timotius 6:12a

Jika kita ditanya, apakah hal yang utama di dalam hidup kita saat ini? Apakah yang kita kejar selama hidup di dunia? Sebetulnya kedua pertanyaan ini sudah terjawab dan nampak dari apa yang kita lakukan sehari hari di dalam kehidupan. Berapa banyak waktu, perhatian, dan tenaga serta pikiran yang kita curahkan untuk hal hal yang kita kejar dan inginkan maka hal hal tersebut adalah yang paling utama dalam hidup kita.

Di dalam 1 Timotius 6:9 12, Paulus memberikan nasihat kepada Timotius dan kepada kita semua supaya mengejar hal hal yang bernilai kekekalan. Paulus mengingatkan bahwa jika kita mengejar hal hal duniawi seperti harta atau uang, maka kita akan jatuh di dalam praktik praktik dosa demi mendapatkan hal hal tersebut. Karena itu, Paulus meminta Timotius sebagai manusia Allah (ay. 11a), yaitu orang yang dekat dengan Allah, untuk merebut hidup yang kekal. (ay. 12). Paulus meminta kita untuk mengejar keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran, dan kelembutan (ay. 11b). Sebagai murid Kristus, kita harus mencerminkan karakter Kristus di dalam kehidupan kita.

Inilah pertandingan iman kita. Paulus mengajarkan kepada kita semua untuk bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar. Apakah kita mau ikut cara Tuhan atau cara dunia? Apakah kita mengutamakan melakukan kebenaran atau menikmati kesenangan dunia? Apakah kita mau mengampuni atau menyimpan kepahitan dan dendam? Semua adalah pertandingan. Kita terlibat dan bertanding di dalamnya.

Karena itu saudara saudaraku yang terkasih, kita harus menang di dalam pertandingan iman ini. Tentu bukan dengan mengandalkan diri sendiri tetapi mengandalkan Allah yang telah menyelamatkan kita. Sebagai manusia Allah yang dekat kepada Nya, kita akan terus diberikan kepekaan untuk mau taat kepada Nya. Jika kita menjadi manusia duniawi maka kita akan lebih cinta dunia daripada Allah. Namun, jika kita adalah manusia Allah maka kita akan lebih cinta Allah daripada dunia. Marilah saudaraku, rebutlah kemenangan dan hidup kekal tersebut dengan hidup yang berkemenangan atas dosa dan pencobaan yang kita hadapi. Selamat bertanding dan Tuhan memberkati kita semua.

Refleksi diri:

Apa yang Anda kejar di dalam hidup? Apakah hal hal bersifat kekekalan atau malah keduniawian?

Sebagai manusia Allah, bagaimana strategi Anda untuk menang dalam pertandingan iman selama hidup di dunia?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Tak lagi di percaya

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

1 Samuel 13:1 14

Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu.
 1 Samuel 13:14

Butuh waktu dan banyak usaha untuk membangun kepercayaan. Menjaga kepercayaan orang lain tidaklah mudah. Ketika seseorang tak lagi dipercaya maka ia bisa kehilangan segalanya. Sebuah hubungan yang baik dapat hancur karena orang tidak lagi percaya kita. Karier seseorang bisa hancur seketika karena kepercayaan yang dikhianati. Sebuah janji indah pun bisa batal karena si pemberi janji tak lagi bisa dipercaya dan si penerima janji menyangsikan ucapannya.

Demikian pula dengan Raja Saul yang telah mengkhianati kepercayaan Allah terhadap dirinya. Awalnya Saul sangat dipercaya Tuhan. Tuhan mengangkatnya menjadi raja Israel yang pertama dan berjanji akan mengokohkan kerajaannya jika ia setia. Namun sayang, ia mengkhianati Tuhan. Saul tidak sabar untuk menantikan kehadiran Samuel dan nekat mengambil alih tugas keimaman yang seharusnya tidak boleh dilakukannya, yaitu membakar korban persembahan kepada Allah. Pelanggaran demi pelanggaran dilakukannya demi ambisi pribadi. Teguran dari Tuhan pun diabaikan Saul sehingga ia sudah tidak lagi dipercaya Tuhan. Janji pengokohan kerajaan tidak terjadi karena Tuhan telah memilih Daud untuk menggantikan posisi Saul sebagai raja Israel. Kecerobohan tindakan Saul kiranya menjadi peringatan serius bagi kita saat ini.

Menjaga kepercayaan Tuhan tidaklah mudah. Seorang yang dipercaya Tuhan adalah seorang yang tetap tunduk, taat, dan setia melakukan kehendak dan agenda Nya, bukan kehendak dan agenda sendiri. Pada akhirnya waktu dan situasi yang akan menguji apakah kita mampu menjaga kepercayaan Tuhan. Ya, ada saatnya di mana Tuhan akan membawa kita pada sebuah situasi yang begitu mendesak, menakutkan, dan menuntut penyelesaian
segera. Saat itulah hati kita diuji! Kepercayaan itu ibarat selembar kertas. Sekali saja terkoyak dan kusut, ia tidak akan pernah kembali sempurna lagi. Sebab itu jagalah kepercayaan Tuhan dan orang lain terhadap kita.

Refleksi diri:

Apakah Anda dapat dipercaya? Apakah Anda tetap konsisten hidup di dalam kehendak Tuhan dan setia menantikan Nya di tengah situasi yang sulit?

Apa yang Anda lakukan untuk memelihara kepercayaan Tuhan terhadap Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

MENJADI MANUSIA

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Lukas 10:25-37

Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!” (Luk. 10:37)

Menjadi manusia bukanlah sekadar bernapas, bergerak, dan hidup. Menjadi manusia adalah mewujudkan sisi kemanusiaan dalam setiap napas, gerak, dan langkah kehidupan. Sangat mudah untuk menjadi manusia bagi diri sendiri ketika segala hal dipandang dari sisi kepentingan diri sendiri. Itulah sisi egois manusia. Hal sulit untuk dilakukan adalah menjadi manusia bagi sesama. Itu adalah hal yang alamiah dan berharga untuk diwujudkan.

Seorang imam dan Lewi membiarkan korban penyamun tergeletak hampir mati di pinggir jalan. Menyapa pun tidak. Mereka hanya berjalan melewati korban dari seberang jalan. Ini adalah contoh perilaku manusia yang tidak menjadi sesama manusia, bukan? Tidak ada belas kasihan sekalipun pertolongan sangat dibutuhkan di depan mata mereka. Berbeda dengan seorang Samaria yang tergerak untuk menolong. Tidak hanya membalut luka, ia membawa korban ke tempat aman. Perumpamaan tentang orang Samaria ini adalah kisah klasik dalam Alkitab. Kisahnya sederhana, pesannya sangat jelas. Diceritakan ulang dalam berbagai versi, baik itu dalam bentuk film, drama, maupun renungan di gereja-gereja.

Jemaat yang terkasih ucapan Yesus, “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”, menjadi perintah penting bagi kita. Kita diingatkan agar jangan cuma mendengar kisah kebaikan orang Samaria ini. Yang penting adalah mewujudkan sisi kemanusiaan kita dalam memperlakukan manusia yang lain. Menolong sesama yang membutuhkan tanpa pamrih. Itulah hal mendasar untuk menjadi manusia seperti yang Tuhan mau.
1. Apa saja yang dilakukan orang Samaria itu untuk menolong?
2. Siapa yang akan kita tolong di hari ini?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Prioritas utama Doa

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Lukas 5:12 16

Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat tempat yang sunyi dan berdoa.
Lukas 5:16

Too Busy Not to Pray adalah judul sebuah buku karya Bill Hybels. Judul buku tersebut menggelitik pikiran sekaligus menegur sebab ketika sibuk justru kita sering tidak berdoa. Inilah pergumulan banyak orang Kristen. Kita terlalu sibuk dengan rutinitas harian. Apalagi bagi para profesional yang juga menjadi aktivis gereja. Terlalu banyak hal hal yang terlihat mendesak untuk dilakukan, termasuk membuka medsos menjadi aktivitas wajib bagi sebagian besar orang pada zaman era digital ini. Akibatnya, doa menjadi aktivitas yang tidak berarti dan salah satu hal yang sangat mudah kita coret dari jadwal harian kita, bukan?

Sebenarnya, satu satunya manusia yang paling berhak mencoret aktivitas doa dari jadwal hariannya adalah Yesus Kristus. Sebab sebagai Anak Allah, Dia memiliki kuasa yang tidak terbatas untuk mengendalikan dunia. Dia juga memiliki relasi yang erat dengan Bapa Nya. Meskipun demikian, aktivitas doa tetap menjadi prioritas paling utama dalam kehidupan Yesus. Berulang kali Lukas menulis Yesus berdoa (3:21; 6:12; 9:18, 28 29; 11:1; 23:46). Bahkan ketika semakin banyak orang yang membutuhkan pertolongan Yesus, Dia tetap mengundurkan diri ke tempat yang sunyi untuk berdoa (ay. 16). Yesus mengajarkan bahwa doa harus menjadi prioritas paling utama justru pada saat saat ketika kita sibuk dan penuh tekanan.Terlalu sibuk? Justru seharusnya berdoa.

Adalah keliru jika seorang pelayan Tuhan terlalu sibuk melayani Tuhan sampai sampai tidak lagi memiliki waktu untuk berelasi dengan Tuhan yang ia layani. Ia bagaikan sebuah layang layang yang ingin terbang tinggi lalu memutuskan benang tali layangan karena dirasa menghambatnya. Akibatnya layang layang terbang tanpa arah dan tujuan, akhirnya jatuh terhempas di tanah.

Marilah kita meneladani Yesus. Jika Anak Allah saja memprioritaskan doa maka kita pun tidak bisa mengabaikan doa dalam kehidupan kita. Prioritaskan waktu datang ke hadirat Tuhan, tetaplah berdoa (1Tes. 5:17) karena di balik doa, ada berkat kekuatan, penghiburan, damai sejahtera dan ketenangan. Kapan terakhir kali Anda berdoa?

Refleksi diri:

Bagaimana kehidupan doa Anda saat ini? Apakah doa menjadi prioritas yang paling utama Anda?

Apa komitmen yang Anda ingin ambil dalam memprioritaskan berdoa?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Perintah penting

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Keluaran 20:1 17

Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
 Keluaran 20:12

Saya pernah membaca beberapa berita yang isinya mirip mirip. Inti beritanya adalah anak yang menuntut secara hukum orangtuanya. Alasannya berbeda beda tetapi cukup miris ketika melihat sebuah judul di berita, Anak Menuntut Orangtuanya.

Hubungan yang seharusnya paling dekat dan indah menjadi hubungan permusuhan sengit. Memang tidak ada hubungan keluarga yang lepas dari konflik tetapi seandainya setiap anak memahami perintah Tuhan di dalam bersikap terhadap orangtua, pasti hal ini bisa dihindari. Begitu pentingnya hormat kepada orangtua sampai Tuhan memasukkannya ke dalam sepuluh perintah Allah. Menghormati orangtua adalah perintah penting.

Apa yang terlintas dalam pikiran Anda ketika mendengarkan ayat menghormati orangtua? Biasanya ini sering dikaitkan dengan anak anak kecil atau para remaja, supaya mereka menghormati orangtua mereka. Namun, tahukah Anda ketika Tuhan memberikan kesepuluh perintah Allah, bukan diberikan di kelas kelas sekolah minggu, bukan juga di kebaktian remaja, tetapi diberikan kepada umat Israel, di mana banyak orang yang sudah dewasa dan berkeluarga. Mereka diingatkan supaya menghormati ayah dan ibunya. Tuhan tidak pernah menyepelekan kehadiran orangtua yang dipercaya oleh Nya untuk mengasuh setiap anak.

Menarik sekali bahwa menghormati orangtua diberikan tanpa kondisi. Tidak disebutkan hormatilah orangtuamu kalau mereka baik, kalau mereka tidak menyusahkan, kalau mereka masih sehat sehat atau kalau mereka tidak pernah menyakiti hati. Tidak! Perintah menghormati orangtua diberikan tanpa syarat. Apa pun kondisi orangtua kita, menghormati mereka tidak boleh ditawar.

Tuhan Yesus saat di dalam dunia melakukan apa yang Bapa Nya kehendaki. Dia menghormati Allah dengan melakukan apa yang ditugaskan kepada Nya, menyelamatkan manusia dari hukuman kekal. Sekalipun tugas itu sangat sulit, tetapi Dia tetap taat melakukan Nya supaya manusia diselamatkan dan kita pun disebut sebagai anak anak Allah.

Kalau kita, anak anak Allah, hormat dan taat kepada Allah, kita seharusnya pun melakukannya dalam relasi dengan orangtua, dengan menghormati mereka. Menghormati orangtua bagaimana pun keadaan mereka adalah panggilan setiap orang percaya. Jika Anda masih memiliki orangtua, mari pergunakan kesempatan selama mereka masih ada. Salah satu bukti ketaatan kita kepada Tuhan adalah menghormati orangtua.

Refleksi diri:

Mengapa menghormati orang tua itu penting di mata Tuhan?

Apa bukti nyata Anda menghormati orangtua Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Jangan menduakan Allah

 Gema suara Illahi.
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu 

Keluaran 20:1 17

Jangan ada padamu allah lain di hadapan Ku.
 Keluaran 20:3

Apakah ada berhala dalam hidup Anda? Mungkin pertanyaan ini akan dijawab kebanyakan orang dengan cepat, Nggak ada lah . saya nggak punya berhala apa pun. Sangat bagus kalau hati Anda hanya tertuju kepada Tuhan. Namun, mari kita cek sekali lagi definisi tentang berhala yang lebih jelas dari Timothy Keller: Berhala adalah segala sesuatu yang Anda anggap lebih penting dari Allah, segala sesuatu yang menarik hati dan pemikiran Anda lebih dari Allah, segala sesuatu yang Anda cari untuk memuaskan diri Anda sedangkan itu hanya bisa dipuaskan oleh Allah. Dari definisi ini sangat mungkin seseorang beribadah dengan formal ke gereja atau berkata agamanya Kristen, tetapi hatinya bukanlah tertuju kepada Allah.

Perintah pertama dari sepuluh perintah Allah dimulai dengan larangan, Jangan ada padamu allah lain di hadapan Ku Hubungan umat Tuhan dengan Tuhan adalah eksklusif, tidak bisa disusupi oleh ilah lain. Allah tidak bisa diduakan. Kata allah dalam ayat ini ditulis dengan huruf kecil, kalau kita bandingkan dengan bagian lain seperti dalam kitab Yesaya, allah allah buatan tangan manusia bukanlah Allah. Jadi umat Israel seringkali berselingkuh rohani dengan yang bukan Allah. Bukankah itu suatu kebodohan?

Ketika seseorang menggantikan posisi Allah di dalam dirinya dengan hal hal lain maka hidupnya dipenuhi ketidakdamaian, ketidakpuasan, dan ketidaktenangan. Hal hal seperti cinta, karier, uang, kepintaran, dan banyak lagi, sebetulnya adalah hal hal yang netral tetapi bisa menjadi berhala bagi seseorang. Hidup seseorang merasa baru berarti ketika memiliki hal hal tersebut, sehingga ia menjadikannya tujuan ultimat di dalam hidup.

Semua kita berpotensi menempatkan hal hal lain selain Allah menjadi yang utama. Kita setiap hari harus ingat tentang Injil yang sudah menyelamatkan kita. Tuhan Yesus yang memberikan hidup Nya untuk menyelamatkan kita dari dosa. Kita yang tidak layak diselamatkan mendapat hidup karena Nya. Intinya, hanya di dalam Yesus saja hidup kita menjadi berarti dan dipenuhi. Tidak ada satu hal pun di dunia yang dapat memuaskan keinginan hati kita selain Tuhan. Ingatlah siapa diri kita di hadapan Tuhan. Kita adalah orang berdosa yang sudah ditebus oleh Kristus Yesus, kita berharga karena Dia menyelamatkan kita.

Refleksi diri:

Apa hal hal lain yang menjadi tujuan hidup Anda selain Allah? Adakah hal tersebut tanpa sadar telah menjadi allah Anda?

Apa komitmen yang ingin Anda lakukan untuk selalu mengutamakan Tuhan Yesus?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.

Share:

Pencobaan Yang Pasti

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

1 Korintus 10:1 13

Pencobaan pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
1 Korintus 10:13

Pepatah Tionghoa mengatakan, Jangan berikan kacang kepada orang yang tidak punya gigi. Maksudnya adalah jangan berikan tugas atau tantangan kepada orang yang tidak punya mental dan kesanggupan untuk menghadapinya. Jika Anda tetap memberikannya, maka bisa dipastikan orang itu akan gagal menanganinya.

Demikian pula cara Tuhan memperlakukan kita dalam hal pencobaan atau ujian kehidupan. Tuhan memberikan ujian kehidupan kepada kita sesuai dengan kesanggupan kita menanggungnya, Rasul Paulus menyebutnya pencobaan pencobaan biasa. Dengan menyebut biasa, ia tidak sedang menganggap remeh kesusahan yang sedang kita hadapi.

Sama sekali tidak. Yang dimaksudkan Paulus adalah bahwa pencobaan pencobaan itu masih dalam batas kesanggupan kita menanggungnya. Tuhan tahu kesanggupan kita. Dia memberikan takaran yang pas. Sekuat yang kita mampu pikul. Tidak lebih, juga tidak kurang. Jika terlalu berat, kita akan kolaps, hancur, dan tidak bisa bangkit lagi. Sebaliknya, jika terlalu ringan, kita tidak akan belajar apa apa dari peristiwa itu. Kita tidak akan bertumbuh dalam iman. Selain itu, bukankah Tuhan berjanji memberikan jalan ke luar dan kekuatan untuk menanggungnya?

Seringkali kita menganggap masalah kehidupan kita terlalu berat. Kita merasa tidak sanggup menanggungnya dan kadangkala hampir putus asa. Jika saat ini Anda sedang tergelincir dan jatuh, percayalah Tuhan Yesus tidak membiarkan Anda jatuh tergeletak. TUHAN menetapkan langkah langkah orang yang hidupnya berkenan kepada Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. (Mzm. 37:23, 24). Tuhan tidak pernah mengabaikan hidup kita. Setiap kali Dia mengizinkan masalah terjadi dalam hidup kita, setiap kali pula Dia akan memberikan kekuatan kepada kita untuk menghadapinya.

Ayo tetap semangat menghadapi pencobaan pencobaan biasa yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup Anda!

Refleksi diri:

Apa pencobaan pencobaan yang pernah/sedang Anda hadapi yang membuat Anda belajar? Bagaimana iman Anda bisa bertumbuh melaluinya?

Apa janji janji Tuhan yang bisa menguatkan Anda saat menghadapi pencobaan?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Kuat Dalam Kelemahan

 Gema suara Illahi.
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini.
  
2 Korintus 12:7 10

Cukuplah kasih karunia Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa Ku menjadi sempurna.
 2 Korintus 12:9a

Pertanyaan yang sering muncul di benak anak anak Tuhan adalah mengapa Tuhan mengizinkan saya menderita? Mengapa Tuhan tega memberikan kesusahan dan pergumulan di dalam kehidupan kita? Harapan kita sebagai anak anak Tuhan adalah memiliki kehidupan yang baik, tidak mengalami sakit penyakit, usaha lancar, dan keluarga harmonis.

Rasul Paulus juga mengalami pergumulan serupa. Di dalam penderitaan yang ia alami, terutama duri dalam daging, tentu ia ingin terbebas dari pergumulannya tersebut. Namun, Tuhan ternyata tidak menjawab apa yang menjadi keinginannya. Karena itu, respons yang diberikan oleh Paulus terhadap penderitaannya pun berbeda. Ia sekarang mencoba melihat kesusahan dan penderitaan bukan sebagai kekejaman Tuhan, melainkan sebagai bukti belas kasih dan anugerah Tuhan Yesus Kristus kepada dirinya.

Dua hal positif yang bisa kita pelajari dan teladani dari respons Paulus. Pertama, penderitaan membuat kita tetap rendah hati. Sering kali orang menjadi sombong saat kehidupannya yang berhasil. Ketika Tuhan izinkan kesusahan, pergumulan, dan penderitaan hadir di dalam kehidupannya, ia baru sadar bahwa dirinya adalah manusia biasa. Melalui penderitaan, kita belajar bahwa manusia memiliki kelemahan dan membutuhkan Allah untuk menolong dan mengangkat hidupnya.

Kedua, penderitaan membuat diri kita semakin kuat. Kuat bukan karena kita yang hebat tetapi karena ada Allah yang memberikan kekuatan kepada kita. Paulus akhirnya menyadari bahwa di dalam kelemahan, dirinya justru semakin kuat. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. (ay. 10).

Saudara saudaraku yang terkasih, marilah memandang penderitaan yang saat ini kita alami bukan karena Tuhan kejam terhadap kita melainkan sebagai kesempatan untuk bisa mengalami kekuatan dan penyertaan Tuhan yang ajaib. Karena di dalam kelemahan, ketika kita bisa berseru dan memohon pertolongan Nya, kita bisa melihat betapa baiknya Tuhan. Dia menjawab permohonan doa doa kita sesuai dengan rencana Nya yang terbaik untuk kita.

Refleksi diri:

Apa penderitaan dan pergumulan yang pernah Anda alami yang justru membuat Anda kuat dan merasakan anugerah Tuhan?

Bagaimana rencana Allah yang baik, bekerja di balik penderitaan tersebut?



Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.



Share:

SINGA TELAH MENGAUM

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Amos 2:12-3:8

Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?” (Am. 3:8)

Ada sebab, ada akibat. Itu adalah hukum yang alamiah. Sistem yang wajar. Suatu tindakan akan memiliki efek pada tindakan yang lainnya. Tak ada yang bebas dari hal itu. Dalam hal ini jugalah keadilan Tuhan berjalan, yaitu ketika ada peringatan dan hukuman. Tuhan tidak serta-merta menghukum umat jika umat tidak berdosa. Justru dengan hukuman yang diberikan, Tuhan sedang menegakkan keadilan-Nya di muka bumi.

Amos menyampaikan firman Tuhan yang berisi hukuman Israel. Hukuman itu diberikan karena berbagai pelanggaran yang telah dilakukan Israel (Am. 2:6-8). Namun, hukuman itu tidak datang dengan tiba-tiba. Sudah ada nabi-nabi yang menyerukan nubuat serta para nazir yang mengkhususkan diri untuk Tuhan. Namun, tetap saja dosa umat makin banyak. Malah para nabi dilarang untuk bernubuat menyampaikan firman Tuhan. Karena itu, Tuhan menubuatkan sebuah hukuman melalui Nabi Amos. Hukuman ini akan datang melanda tanpa seorang pun dapat melarikan diri dari hal itu. Tuhan akan menegakkan keadilan-Nya dengan menjalankan hukuman yang telah diperingatkan sebelumnya.

Tak seorang pun senang dihukum, bukan? Namun, hukuman mesti dijalankan ketika pelanggaran terjadi. Tuhan adil dengan hukum-Nya. Ia tidak sembarangan menghukum. Ia memberikakan peringatan dan pemberitahuan kepada umat tentang apa yang baik serta konsekuensi yang akan terjadi jika berbuat sebaliknya.  milikilah hati dan pikiran yang peka terhadap peringatan Tuhan sehingga Anda tidak mengalami hukuman Tuhan.

1. Seperti apa guncangan Tuhan itu?
2. Peringatan apa yang Tuhan mau sampaikan di hari ini?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.