Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Berani membayar harga

 Gema suara Illahi. 

 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 


Lukas 14:25 35

Demikian pulalah tiap tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid Ku.

 Lukas 14:33

Banyak orang mempunyai ekspektasi yang salah ketika mengikut Tuhan Yesus. Mereka berharap hidup akan menjadi lebih baik dalam hal keuangan, usaha, kesehatan, setelah mengikut Nya.

Tuhan Yesus memberikan dua pengandaian. Kalau seseorang mau mendirikan menara atau bangunan, ia pasti menghitung anggarannya apakah modalnya cukup atau tidak, dan kalau seorang raja yang mau berperang pasti mempertimbangkan kekuatan pasukannya dibandingkan musuh (ay. 28 32). Lalu dilanjutkan dengan kalimat Demikian pulalah tiap tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid Ku (ay. 33). Jadi menjadi murid Kristus bukan perkara sederhana, hidupnya harus diserahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Karena itu, tidak semua orang Kristen dapat disebut murid Kristus karena belum tentu mereka bisa memberikan diri seutuhnya hanya untuk Tuhan.

Di dalam kutipan buku dari Edmund Chan, A Certain Kind: Intentional Disciplemaking, berbunyi, Seorang murid Kristus adalah seorang yang berkomitmen total untuk mengikut Kristus, yang dengan segenap hati memegang ajaran Nya, dan bertekad menjadikan ajaran itu sebagai pedoman hidup serta kode etik tertingginya. Seorang murid tahu seberapa besar HARGA yang harus dibayar dan bersedia membayar HARGA tersebut.

Tuhan Yesus pasti tahu seberapa besar harga yang harus dibayarkan ketika akan datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia. Yesus harus memberikan total seluruh hidup Nya untuk menyelamatkan manusia melalui penderitaan yang paling mengerikan. Namun karena kasih Nya, Dia tetap datang untuk menyelamatkan setiap manusia. Jika kita tahu seberapa besar harga yang sudah Tuhan Yesus bayarkan dan bagaimana Dia mengubahkan kita menjadi manusia berharga, maka tidak ada harga yang terlalu mahal yang bisa kita bayarkan untuk menjadi seorang murid.

Kita harus siap kehilangan posisi atau jabatan karena memegang integritas. Kita harus siap ditinggalkan teman teman karena kita tidak mau hidup tidak kudus di hadapan Tuhan. Kita harus rela menyiapkan waktu untuk belajar firman lebih dalam lagi. Kita tidak membayar apa pun untuk keselamatan, tetapi menjadi murid Kristus ada harga yang harus dibayar. Bersediakah Anda?


Refleksi diri:

Apa halangan Anda untuk mengikuti Kristus sepenuh hati?

Apa langkah nyata yang mau Anda lakukan sebagai murid Kristus?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.

Share:

Minum suplemen Rohani

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Mazmur 1:1 6

tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
 Mazmur 1:2

Siapa mau bahagia? Semua orang pasti menjawab ya. Nah supaya kita bahagia, pemazmur mengajak kita untuk menyukai dan merenungkan firman Tuhan siang dan malam. Ini resep bahagia orang Kristen: menjauhi yang Allah benci, menyukai yang Allah cintai, melakukan yang Allah perintahkan, dan tidak melakukan yang Allah tak perintahkan. Simple, kan!

Tuhan mau kita merenungkan firman Nya. Bukan sekadar baca atau hafal saja tetapi merenungkannya, merefleksikan terhadap diri sendiri, lalu menerapkannya dalam kehidupan. Kenapa Tuhan mau seperti itu? Karena merenung itu pakai hati. Meresap ke dalam hati, dan tahu kan ketika sudah meresap di hati… berjuta rasanya. Kita jatuh cinta kepada Nya. Kita suka firman Nya.

Kata merenungkan pada ayat ini dalam bahasa Ibrani menggunakan kata hagah, yang artinya membayangkan. Jadi saat merenungkan firman, kita membayangkan firman itu, bisa dilakukan dengan memikirkannya dalam benak kita atau memperkatakannya di mulut kita. Saat kita secara rutin merenungkan firman, firman Tuhan bisa membentuk pikiran, sikap, dan tindakan kita semakin serupa dengan karakter dan sifat Tuhan.

Tuhan juga menyuruh kita merenungkannya siang dan malam agar membawa perkenanan Tuhan atas hidup kita. Apa arti siang malam? Sewaktu siang, yaitu kondisi hari bersinar terang, jika diibaratkan kehidupan saat kita ekonominya sedang berbinar, tubuh masih bugar, kita tetap ingat Tuhan. Sewaktu malam, yaitu kondisi gelap, jika diibaratkan kehidupan adalah ketika kita mulai eungap, ekonomi meredup, tubuh mulai sakit sakitan, kita juga tetap ingat Tuhan. Bukan cuma ketika tak berdaya kita ingat firman Nya, tetapi saat berjaya pun tetap ingat firman Nya.

Itulah arti merenungkan siang dan malam. Itulah kebahagiaan yang sejati. Bahagia karena firman, bukan karena keadaan. Bahagia karena relasi, bukan karena situasi. Sudah tahu sekarang, kenapa kita tidak/belum bahagia? Agar hidup kita tak ragu dan terus ambigu, ambillah Suplemen Rohani Anda, yaitu firman Tuhan. Minum minimal sehari sekali yah kalo bisa sehari tiga kali lebih bagus lagi, hihihi..

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah merenungkan firman Tuhan secara rutin? Bagaimana firman itu membentuk sikap dan tindakan Anda?

Apa komitmen Anda yang baru dalam hal merenungkan firman Tuhan supaya hidup Anda bahagia?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

BUKAN KARENA KUATKU

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Kolose 1:27-2:7

Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku. (Kol. 1:29)

Bukan karena kebaikanmu. Bukan karena fasih lidahmu. Bukan karena kekayaanmu. Kau dipilih, kau dipanggil-Nya … Bila engkau dapat, itu karena-Nya. Bila engkau punya, semua dari pada-Nya. Ini adalah kutipan lirik lagu berjudul “Semua Kar’na Anugerah-Nya” (atau “Bukan Kar’na”). Lagu ini populer dinyanyikan baik oleh Herlin Pirena maupun oleh Nikita. Lirik lagu ini mengingatkan bahwa semua hal yang dapat kita lakukan bukanlah karena kemampuan diri kita.
Kuasa Tuhan “bekerja dengan kuat di dalam aku”. Itulah perkataan Paulus dalam surat kepada jemaat di Kolose. Ia sedang menjelaskan tentang perjuangan dan pergumulannya dalam memberitakan tentang Tuhan. Pelayanannya tidak mudah untuk dilakukan. Ada banyak tantangan. Bahkan, ada tantangan dari orang yang mengenalnya. Belum lagi, ada orang yang mau memperdaya jemaat. Paulus menjelaskan tentang dirinya dalam bagian ini. Namun, bukan dirinya yang mau ia beritakan. Yang ia beritakan adalah Kristus yang ada di tengah umat: Kristus yang adalah pengharapan dan kemuliaan (Kol. 1:27). Paulus mampu bekerja dalam pelayanan yang berat karena ada kuasa Tuhan yang bekerja dalam dirinya. Bahkan, kuasa itu bekerja dengan kuat.
Jemaat kekasih Tuhan dalam melayani Tuhan, ada banyak kesulitan yang kita hadapi. Bahkan, sepertinya makin kita giat melayani, makin banyak persoalan yang muncul. Namun, melayani Tuhan itu menyenangkan dan mengagumkan. Ada banyak pengalaman yang membuat kita terpesona kepada Tuhan ketika Tuhan memberikan kemampuan kepada kita untuk melakukan segala pelayanan kita.
1. Bagaimana kondisi Paulus dalam melayani?
2. Apa kekuatan Tuhan yang Anda alami dalam pelayanan?



Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Biasa itu Tidak Biasa

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Markus 10:1 9

Dari situ Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang sungai Yordan dan di situpun orang banyak datang mengerumuni Dia; dan seperti biasa Ia mengajar mereka pula.
 Markus 10:1

Saudara mungkin menyadari bahwa ada kebiasaan baru beberapa tahun belakangan ini kalau orang ditanya, Apa kabar? Jawabnya bukan, Kabar baik tetapi Luar biasa! Jawaban ini dipopulerkan oleh para motivator agar orang selalu bersikap positif terhadap keseharian hidupnya, menganggap setiap hari atau setiap saat sebagai pengalaman yang luar biasa. Lalu, kalau setiap saat Anda rasa sebagai saat yang luar biasa, kapan Anda merasa biasa saja? Sejujurnya, kebanyakan saat atau hari yang kita lewati sifatnya biasa saja, bukan? Mengapa yang biasa harus disebut luar biasa hanya supaya kita berbersemangat? Dalam Markus 10:1 diceritakan tentang Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang sungai Yordan dan seperti biasa Dia mengajar mereka pula. Frase seperti biasa menyatakan hal yang menjadi kebiasaan Yesus, yaitu mengajar. Walaupun hal biasa, bagi Yesus, mengajar bukan perkara yang tidak penting atau kalah penting dibandingkan dengan membuat mukjizat. Justru mengajar adalah salah satu pelayanan penting Yesus. Ia menganggap penting yang biasa itu. Yang biasa tetap dilakukan Nya dengan sungguh sungguh karena Yesus tahu Dia sedang melakukan misi Bapa.

Jika hari hari yang Anda lalui terasa biasa, tidak perlu merasa bosan atau merasa tidak berharga. Memang hidup seperti itu. Hal hal istimewa atau luar biasa itu hanya sesekali terjadi. Kalau hal luar biasa terus terusan terjadi, maka hal itu akan jadi biasa, bukan? Yang perlu berubah adalah sikap kita terhadap yang biasa itu. Sikapi dengan bersyukur karena di dalam hal hal biasa pun Tuhan menyatakan berkat Nya. Sikapi dengan bertanggung jawab karena urusan atau pekerjaan biasa pun adalah pekerjaan Tuhan (Kol. 3:23). Sikapi dengan bersemangat karena kita percaya Tuhan bersama kita dalam setiap pengalaman hidup kita.

Selamat menjalani hari yang biasa!

Refleksi diri:

Apa hal hal biasa dalam keseharian Anda yang tanpa sadar merupakan pekerjaan Tuhan juga?

Bagaimana Anda biasanya menyikapinya? Sekarang setelah membaca renungan ini, bagaiman respons Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

SALAH TABUR?

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Lukas 8:4-10

“Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya.” (Luk. 8:5)
Dalam suasana pandemi Covid-19 ini ada satu hobi baru yang mulai bermunculan di manamana, yaitu menanam sayuran microgreen. Microgreen adalah sayuran yang dipanen dalam usia muda. Biasanya dipanen pada usia 7-14 hari. Sawi hijau, bayam, kangkung, daun mint, dan bunga matahari termasuk kategori microgreen. Sayuran muda ini tentunya memberikan vitamin, mineral, antioksidan, potein, dan minyak nabati yang jauh lebih lengkap daripada sayuran dewasa. Cara menanamnya mudah; cukup menabur benih di media tanam serta berikan sinar matahari dan air yang cukup. Bercocok tanam sayuran microgreen pun menjadi hobi yang menyehatkan.

Di mana penabur menaburkan benihnya? Tentu di media tanam yang baik. Media tanam yang akan membuat benih berkecambah dan kemudian bertumbuh dengan baik. Lalu, mengapa ada benih yang jatuh di pinggir jalan, tanah berbatu, dan semak duri? Tentunya kisah dalam Lukas ini adalah perumpamaan. Perumpamaan yang diambil dari kenyataan bahwa terkadang benih yang disebar petani dapat jatuh di luar tanah subur sehingga benih itu tak dapat bertumbuh, bahkan kemudian mati.

Saudaràku lalu bagaimana dengan kita sebagai pemuda Kristen? Apakah kita sudah menjadi tanah yang baik? Sudahkah hati kita menjadi media tanam benih firman Tuhan? Besok kita akan beribadah Minggu. Maka, ada hal yang perlu kita siapkan agar diri kita menjadi media tanam yang baik. Sediakan waktu khusus, entah kita beribadah online atau onsite. Siapkanlah persembahan. Ajaklah teman-teman beribadah. Selamat menyiapkan diri menjadi tanah yang baik!
1. Di mana saja benih itu jatuh?
2. Apa yang àñda siapkan untuk beribadah Minggu besok?



Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

MENYERAHKAN NYAWA

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

1 Yohanes 3:11-17
Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. (1Yoh. 3:16)
Sebuah kutipan kalimat bijak berkata demikian, “Menolong seseorang mungkin tidak akan mengubah seluruh dunia, tetapi dapat mengubah dunia orang yang kita tolong.” Apakah kamu setuju?
Kasih adalah sebuah prinsip dasar hidup kita sebagai orang Kristen. Prinsip itu kita terapkan dalam hidup kita sehari-hari, termasuk dalam memperlakukan orang lain. Orang yang hidup tanpa kasih hanya akan memiliki kebencian dalam dirinya. Orang yang membenci itu bagaikan seorang pembunuh. Ia membunuh karakter, harapan, dan semangat orang lain, bahkan diri sendiri. Padahal, kasih itu berarti memberi kehidupan. Mengasihi dengan “menyerahkan nyawa”, seperti halnya Yesus Kristus, akan menghidupkan dunia ini. Kita bukan tak punya kesempatan untuk benarbenar menyerahkan nyawa kita secara harfiah untuk menolong orang lain. Namun, “menyerahkan nyawa” dapat kita praktikkan dengan cara menolong orang yang kita tahu menderita. Hal itu tentu membutuhkan pengorbanan, yaitu berkorban waktu, tenaga, dana, bahkan juga sering kali berkorban perasaan. Namun, dengan melakukannya kita akan membuat kasih Tuhan dapat dirasakan oleh makin banyak orang.
Saudaraku ada banyak alasan yang dapat membuat kita benci kepada orang lain. Namun, cukup satu alasan untuk mengasihi; yaitu bahwa Tuhan telah terlebih dahulu mengasihi kita dengan kasih yang begitu besar. Demikianlah kasih itu juga kita perlihatkan kepada orang lain melalui perbuatan kita. Banyak orang menderita di dunia ini dan kita tidak dapat menolong semua orang. Namun, menolong satu orang akan membuat dunia menjadi lebih baik.

1. Apa yang dilakukan oleh Kain?
2. Bersediakah Anda mengakhiri sebuah kebencian?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Menang Atas pergumulan Hidup

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

1 Timotius 6:9 12

Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal.
 1 Timotius 6:12a

Jika kita ditanya, apakah hal yang utama di dalam hidup kita saat ini? Apakah yang kita kejar selama hidup di dunia? Sebetulnya kedua pertanyaan ini sudah terjawab dan nampak dari apa yang kita lakukan sehari hari di dalam kehidupan. Berapa banyak waktu, perhatian, dan tenaga serta pikiran yang kita curahkan untuk hal hal yang kita kejar dan inginkan maka hal hal tersebut adalah yang paling utama dalam hidup kita.

Di dalam 1 Timotius 6:9 12, Paulus memberikan nasihat kepada Timotius dan kepada kita semua supaya mengejar hal hal yang bernilai kekekalan. Paulus mengingatkan bahwa jika kita mengejar hal hal duniawi seperti harta atau uang, maka kita akan jatuh di dalam praktik praktik dosa demi mendapatkan hal hal tersebut. Karena itu, Paulus meminta Timotius sebagai manusia Allah (ay. 11a), yaitu orang yang dekat dengan Allah, untuk merebut hidup yang kekal. (ay. 12). Paulus meminta kita untuk mengejar keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran, dan kelembutan (ay. 11b). Sebagai murid Kristus, kita harus mencerminkan karakter Kristus di dalam kehidupan kita.

Inilah pertandingan iman kita. Paulus mengajarkan kepada kita semua untuk bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar. Apakah kita mau ikut cara Tuhan atau cara dunia? Apakah kita mengutamakan melakukan kebenaran atau menikmati kesenangan dunia? Apakah kita mau mengampuni atau menyimpan kepahitan dan dendam? Semua adalah pertandingan. Kita terlibat dan bertanding di dalamnya.

Karena itu saudara saudaraku yang terkasih, kita harus menang di dalam pertandingan iman ini. Tentu bukan dengan mengandalkan diri sendiri tetapi mengandalkan Allah yang telah menyelamatkan kita. Sebagai manusia Allah yang dekat kepada Nya, kita akan terus diberikan kepekaan untuk mau taat kepada Nya. Jika kita menjadi manusia duniawi maka kita akan lebih cinta dunia daripada Allah. Namun, jika kita adalah manusia Allah maka kita akan lebih cinta Allah daripada dunia. Marilah saudaraku, rebutlah kemenangan dan hidup kekal tersebut dengan hidup yang berkemenangan atas dosa dan pencobaan yang kita hadapi. Selamat bertanding dan Tuhan memberkati kita semua.

Refleksi diri:

Apa yang Anda kejar di dalam hidup? Apakah hal hal bersifat kekekalan atau malah keduniawian?

Sebagai manusia Allah, bagaimana strategi Anda untuk menang dalam pertandingan iman selama hidup di dunia?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Tak lagi di percaya

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

1 Samuel 13:1 14

Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu.
 1 Samuel 13:14

Butuh waktu dan banyak usaha untuk membangun kepercayaan. Menjaga kepercayaan orang lain tidaklah mudah. Ketika seseorang tak lagi dipercaya maka ia bisa kehilangan segalanya. Sebuah hubungan yang baik dapat hancur karena orang tidak lagi percaya kita. Karier seseorang bisa hancur seketika karena kepercayaan yang dikhianati. Sebuah janji indah pun bisa batal karena si pemberi janji tak lagi bisa dipercaya dan si penerima janji menyangsikan ucapannya.

Demikian pula dengan Raja Saul yang telah mengkhianati kepercayaan Allah terhadap dirinya. Awalnya Saul sangat dipercaya Tuhan. Tuhan mengangkatnya menjadi raja Israel yang pertama dan berjanji akan mengokohkan kerajaannya jika ia setia. Namun sayang, ia mengkhianati Tuhan. Saul tidak sabar untuk menantikan kehadiran Samuel dan nekat mengambil alih tugas keimaman yang seharusnya tidak boleh dilakukannya, yaitu membakar korban persembahan kepada Allah. Pelanggaran demi pelanggaran dilakukannya demi ambisi pribadi. Teguran dari Tuhan pun diabaikan Saul sehingga ia sudah tidak lagi dipercaya Tuhan. Janji pengokohan kerajaan tidak terjadi karena Tuhan telah memilih Daud untuk menggantikan posisi Saul sebagai raja Israel. Kecerobohan tindakan Saul kiranya menjadi peringatan serius bagi kita saat ini.

Menjaga kepercayaan Tuhan tidaklah mudah. Seorang yang dipercaya Tuhan adalah seorang yang tetap tunduk, taat, dan setia melakukan kehendak dan agenda Nya, bukan kehendak dan agenda sendiri. Pada akhirnya waktu dan situasi yang akan menguji apakah kita mampu menjaga kepercayaan Tuhan. Ya, ada saatnya di mana Tuhan akan membawa kita pada sebuah situasi yang begitu mendesak, menakutkan, dan menuntut penyelesaian
segera. Saat itulah hati kita diuji! Kepercayaan itu ibarat selembar kertas. Sekali saja terkoyak dan kusut, ia tidak akan pernah kembali sempurna lagi. Sebab itu jagalah kepercayaan Tuhan dan orang lain terhadap kita.

Refleksi diri:

Apakah Anda dapat dipercaya? Apakah Anda tetap konsisten hidup di dalam kehendak Tuhan dan setia menantikan Nya di tengah situasi yang sulit?

Apa yang Anda lakukan untuk memelihara kepercayaan Tuhan terhadap Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

MENJADI MANUSIA

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Lukas 10:25-37

Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!” (Luk. 10:37)

Menjadi manusia bukanlah sekadar bernapas, bergerak, dan hidup. Menjadi manusia adalah mewujudkan sisi kemanusiaan dalam setiap napas, gerak, dan langkah kehidupan. Sangat mudah untuk menjadi manusia bagi diri sendiri ketika segala hal dipandang dari sisi kepentingan diri sendiri. Itulah sisi egois manusia. Hal sulit untuk dilakukan adalah menjadi manusia bagi sesama. Itu adalah hal yang alamiah dan berharga untuk diwujudkan.

Seorang imam dan Lewi membiarkan korban penyamun tergeletak hampir mati di pinggir jalan. Menyapa pun tidak. Mereka hanya berjalan melewati korban dari seberang jalan. Ini adalah contoh perilaku manusia yang tidak menjadi sesama manusia, bukan? Tidak ada belas kasihan sekalipun pertolongan sangat dibutuhkan di depan mata mereka. Berbeda dengan seorang Samaria yang tergerak untuk menolong. Tidak hanya membalut luka, ia membawa korban ke tempat aman. Perumpamaan tentang orang Samaria ini adalah kisah klasik dalam Alkitab. Kisahnya sederhana, pesannya sangat jelas. Diceritakan ulang dalam berbagai versi, baik itu dalam bentuk film, drama, maupun renungan di gereja-gereja.

Jemaat yang terkasih ucapan Yesus, “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”, menjadi perintah penting bagi kita. Kita diingatkan agar jangan cuma mendengar kisah kebaikan orang Samaria ini. Yang penting adalah mewujudkan sisi kemanusiaan kita dalam memperlakukan manusia yang lain. Menolong sesama yang membutuhkan tanpa pamrih. Itulah hal mendasar untuk menjadi manusia seperti yang Tuhan mau.
1. Apa saja yang dilakukan orang Samaria itu untuk menolong?
2. Siapa yang akan kita tolong di hari ini?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.