Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

MENDALAMI AJARAN AGAR TIDAK SESAT

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Kolose 2:16-3:1

Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. (Kol. 3:1)

Sejak di munculkan buku baru khususnya buku pendidikan pancasila dan kewarganegaraan kelas VII Atau sekolah menengah pertama, lagi  viral tentang trinitas agama protestan dan Katolik yang saat ini lagi di tarik oleh kemendikbud. Hal ini bisa terjadi karena kekurang pahaman tentang doktrin Kristen dan katolik, 
Katolik Roma dan Protestan adalah dua aliran besar Kekristenan. Selain itu, ada ratusan, bahkan ribuan aliran Kekristenan yang ada di dunia. Antara aliran-aliran itu ada yang mirip satu sama lain, ada yang berbeda jauh bagai langit dan bumi, bahkan ada yang saling bertentangan. Semuanya adalah kekayaan spiritual yang hidup dalam Kekristenan. Untuk menghadapi keragaman tersebut, kita perlu bijak agar tidak mencampuradukkan ajaran satu dengan yang lain, atau gagal paham ajaran agama, atau bahkan kemudian malah tersesat dengan ajaran yang jauh dari Kekristenan.

Jemaat di Kolose menghadapi tantangan dari orang-orang yang mau menyesatkan. Sepertinya orang-orang Kristen yang berlatar belakang Yahudi hendak menekankan aturan hukum Taurat sehingga jemaat menjadi gagal paham tentang apa yang benar. Misalnya, soal makanan mana yang boleh dan tidak, tentang hari raya, tentang apa yang boleh dipegang atau tidak. Di sini Paulus memperingatkan jemaat Kolose agar waspada. Sebab, orang yang mau menyesatkan tidak berpegang kepada Sang Kepala. Mereka hanya seolah-olah mengenal Tuhan. Agar jemaat tidak sesat, mereka harus selalu mencari perkara yang di atas, yaitu mengenal Tuhan dengan benar, lalu bertumbuh dalam pengajaran yang membuat mereka dapat makin mengetahui maksud Tuhan.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan kita perlu mendalami ajaran agama kita supaya kita tidak sesat. Cara mendalaminya adalah dengan memohon hikmat kepada Tuhan, Sang Kepala kita, ketika belajar Alkitab, hidup dalam persekutuan dengan sesama umat Tuhan, serta belajar pengetahuan yang tepat.
1. Bagaimana cara supaya jemaat Kolose tidak gagal paham Kekristenan?
2. Adakah ajaran Kekristenan yang perlu Anda pelajari kembali?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Berani Tapi Berhikmat

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Keluaran 2:1 10

Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakainya dengan gala gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah tengah teberau di tepi sungai Nil; kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia.
 Keluaran 2:3 4

Berani tanpa diikuti hikmat dapat menghasilkan tindakan konyol, sebaliknya berani diiringi hikmat akan menghasilkan tindakan tepat dan menguntungkan. Ibu Musa merupakan salah satu tokoh Alkitab yang berani tetapi memiliki hikmat sehingga apa yang dilakukannya penuh perhitungan dan membuahkan hasil.

Ibu Musa melahirkan Musa di masa Firaun kejam yang memerintahkan semua anak laki laki yang lahir dari kalangan Israel, dilemparkan ke sungai Nil. Orangtua Musa jadi serba susah. Dilema mereka hadapi. Membiarkan Musa dilempar berarti kematian bagi sang buah hati, kesedihan dan rasa bersalah akan memerangkap mereka. Sebaliknya, menyembunyikan Musa menyimpan risiko besar. Jika ketahuan, bukan saja Musa yang akan dibunuh tetapi satu keluarga terancam keselamatannya.

Di dalam situasi mengancam, orangtua Musa mengambil keputusan berani dengan menyembunyikan bayi Musa. Alkitab tidak menguraikan bagaimana penanganan yang dilakukan mereka, tetapi pasti selama tiga bulan pertama ada perencanaan agar bayi tidak diketahui orang orang Mesir. Ibu Musa juga tahu kapan Musa tidak dapat lagi disembunyikan (ay. 3) karena tangisannya akan mudah diketahui. Ia akhirnya merencanakan Musa dibuang ke sungai Nil yang melibatkan anak pertamanya, Miriam. Ibu Musa tahu kapan dan di mana putri Firaun biasa mandi di sungai Nil. Ia menyimpan Musa di dalam peti yang aman, membiarkannya hanyut terbawa arus sungai, dan mengarahkan Miriam memantau adiknya tentu berdasar intruksi apa yang harus Miriam lakukan dan ia katakan kepada puteri Firaun.

Ibu Musa merencanakan dengan hikmat dari Tuhan dan berusaha, tetapi Tuhanlah yangmenentukan semuanya. Tuhan turut campur tangan sehingga rencananya berhasil. Hidup  Musa selamat karena diangkat menjadi anak puteri Firaun. Tak hanya itu, karena hikmat, Ibu Musa melalui perantara Miriam dapat menjadi inang penyusu Musa.

Pelajaran berharga dari kisah ini adalah hikmat diperlukan sebelum Anda berani mengeksekusi suatu rencana. Sumber hikmat kita ada di dalam Yesus dan kita bisa mendapatkannya dari firman Tuhan. Mari pertimbangkan dengan matang setiap keputusan yang ingin kita ambil dan jangan lupa libatkan Yesus dalam keputusannya.

Refleksi diri:

Apa persoalan besar pernah Anda hadapi dan Anda berhasil menyelesaikannya dengan hikmat dari Tuhan?

Bagaimana hikmat dari Allah menuntun Anda mengambil keputusan yang tepat?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Doa Adalah Pendoa

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Mazmur 17:1 5

Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku tidak terlanjur.
Mazmur 17:3

Doa atau pendoa, mana lebih penting? Apakah isi doa lebih penting atau siapa pendoanya? Mazmur 17 ingin mengajarkan bahwa doa bukan sekadar perkara memanjatkan permohonan. Doa adalah pendoa. Doa dan pendoa terkait erat. Doa yang benar, untuk tujuan yang benar, dilandasi sikap hidup yang benar.

Daud berani berdoa dengan penuh percaya diri sehingga terkesan menyombongkan diri karena yakin perkara yang didoakannya benar (ay. 1) dan jalan hidupnya benar (ay. 3 5). Tentu ini tidak berarti bahwa Daud adalah seorang yang sempurna dan tanpa cacat cela. Namun, ia punya hubungan yang benar dengan Allah dan selalu berjuang untuk hidup berpadanan dengan kebenaran Allah. Karena itu, kesediaannya agar Tuhan menguji, memeriksa, serta menyelidiki pikiran dan perbuatannya, bukanlah sikap menyombongkan diri tetapi sikap transparansi di hadapan Tuhan. Daud tidak menyembunyikan apa pun dari Tuhan karena memang tidak ada seorang pun yang bisa bersembunyi dari Allah yang Mahatahu. Inilah sikap pendoa yang benar.

Celakanya, banyak orang berpikir bisa menyembunyikan perbuatannya yang jahat dari hadapan Allah. Penting bagi Daud untuk menegaskan kekudusan dirinya sebagai pembeda dari musuh musuhnya. Bahwa ia tidak serupa dengan mereka. Dengan demikian, ia patut memohon kepada Tuhan karena landasan hidupnya mengesahkan permohonan doanya. Orang benar berdoa dengan benar. Orang benar tidak akan meminta yang tidak benar. Dalam Yakobus 5:16b tertulis, Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Ayat ini menegaskan eratnya keterkaitan antara doa, pendoa, dan pengabulan doa. Seringkali kita bertanya tanya mengapa doa kita tidak dikabulkan. Seharusnya kita bertanya dulu, apakah isi doa kita sesuai dengan kehidupan kita sebagai pendoa? Dengan kata lain, apakah yang kita doakan itu benar, sesuai kehendak Tuhan Yesus? Doa yang benar dipanjatkan oleh orang yang benar. Doa yang benar hanya bisa dipanjatkan oleh orang yang memiliki hubungan yang benar dengan Yesus dan menjalani kehidupan yang sesuai kebenaran Nya.

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah memiliki sikap pendoa yang benar seperti Daud yang transparan di hadapan Tuhan?

Bagaimana Anda akan membangun hubungan dengan Yesus sehingga doa doa Anda benar di hadapan Allah?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Berani membayar harga

 Gema suara Illahi. 

 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 


Lukas 14:25 35

Demikian pulalah tiap tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid Ku.

 Lukas 14:33

Banyak orang mempunyai ekspektasi yang salah ketika mengikut Tuhan Yesus. Mereka berharap hidup akan menjadi lebih baik dalam hal keuangan, usaha, kesehatan, setelah mengikut Nya.

Tuhan Yesus memberikan dua pengandaian. Kalau seseorang mau mendirikan menara atau bangunan, ia pasti menghitung anggarannya apakah modalnya cukup atau tidak, dan kalau seorang raja yang mau berperang pasti mempertimbangkan kekuatan pasukannya dibandingkan musuh (ay. 28 32). Lalu dilanjutkan dengan kalimat Demikian pulalah tiap tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid Ku (ay. 33). Jadi menjadi murid Kristus bukan perkara sederhana, hidupnya harus diserahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Karena itu, tidak semua orang Kristen dapat disebut murid Kristus karena belum tentu mereka bisa memberikan diri seutuhnya hanya untuk Tuhan.

Di dalam kutipan buku dari Edmund Chan, A Certain Kind: Intentional Disciplemaking, berbunyi, Seorang murid Kristus adalah seorang yang berkomitmen total untuk mengikut Kristus, yang dengan segenap hati memegang ajaran Nya, dan bertekad menjadikan ajaran itu sebagai pedoman hidup serta kode etik tertingginya. Seorang murid tahu seberapa besar HARGA yang harus dibayar dan bersedia membayar HARGA tersebut.

Tuhan Yesus pasti tahu seberapa besar harga yang harus dibayarkan ketika akan datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia. Yesus harus memberikan total seluruh hidup Nya untuk menyelamatkan manusia melalui penderitaan yang paling mengerikan. Namun karena kasih Nya, Dia tetap datang untuk menyelamatkan setiap manusia. Jika kita tahu seberapa besar harga yang sudah Tuhan Yesus bayarkan dan bagaimana Dia mengubahkan kita menjadi manusia berharga, maka tidak ada harga yang terlalu mahal yang bisa kita bayarkan untuk menjadi seorang murid.

Kita harus siap kehilangan posisi atau jabatan karena memegang integritas. Kita harus siap ditinggalkan teman teman karena kita tidak mau hidup tidak kudus di hadapan Tuhan. Kita harus rela menyiapkan waktu untuk belajar firman lebih dalam lagi. Kita tidak membayar apa pun untuk keselamatan, tetapi menjadi murid Kristus ada harga yang harus dibayar. Bersediakah Anda?


Refleksi diri:

Apa halangan Anda untuk mengikuti Kristus sepenuh hati?

Apa langkah nyata yang mau Anda lakukan sebagai murid Kristus?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.

Share:

Minum suplemen Rohani

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Mazmur 1:1 6

tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
 Mazmur 1:2

Siapa mau bahagia? Semua orang pasti menjawab ya. Nah supaya kita bahagia, pemazmur mengajak kita untuk menyukai dan merenungkan firman Tuhan siang dan malam. Ini resep bahagia orang Kristen: menjauhi yang Allah benci, menyukai yang Allah cintai, melakukan yang Allah perintahkan, dan tidak melakukan yang Allah tak perintahkan. Simple, kan!

Tuhan mau kita merenungkan firman Nya. Bukan sekadar baca atau hafal saja tetapi merenungkannya, merefleksikan terhadap diri sendiri, lalu menerapkannya dalam kehidupan. Kenapa Tuhan mau seperti itu? Karena merenung itu pakai hati. Meresap ke dalam hati, dan tahu kan ketika sudah meresap di hati… berjuta rasanya. Kita jatuh cinta kepada Nya. Kita suka firman Nya.

Kata merenungkan pada ayat ini dalam bahasa Ibrani menggunakan kata hagah, yang artinya membayangkan. Jadi saat merenungkan firman, kita membayangkan firman itu, bisa dilakukan dengan memikirkannya dalam benak kita atau memperkatakannya di mulut kita. Saat kita secara rutin merenungkan firman, firman Tuhan bisa membentuk pikiran, sikap, dan tindakan kita semakin serupa dengan karakter dan sifat Tuhan.

Tuhan juga menyuruh kita merenungkannya siang dan malam agar membawa perkenanan Tuhan atas hidup kita. Apa arti siang malam? Sewaktu siang, yaitu kondisi hari bersinar terang, jika diibaratkan kehidupan saat kita ekonominya sedang berbinar, tubuh masih bugar, kita tetap ingat Tuhan. Sewaktu malam, yaitu kondisi gelap, jika diibaratkan kehidupan adalah ketika kita mulai eungap, ekonomi meredup, tubuh mulai sakit sakitan, kita juga tetap ingat Tuhan. Bukan cuma ketika tak berdaya kita ingat firman Nya, tetapi saat berjaya pun tetap ingat firman Nya.

Itulah arti merenungkan siang dan malam. Itulah kebahagiaan yang sejati. Bahagia karena firman, bukan karena keadaan. Bahagia karena relasi, bukan karena situasi. Sudah tahu sekarang, kenapa kita tidak/belum bahagia? Agar hidup kita tak ragu dan terus ambigu, ambillah Suplemen Rohani Anda, yaitu firman Tuhan. Minum minimal sehari sekali yah kalo bisa sehari tiga kali lebih bagus lagi, hihihi..

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah merenungkan firman Tuhan secara rutin? Bagaimana firman itu membentuk sikap dan tindakan Anda?

Apa komitmen Anda yang baru dalam hal merenungkan firman Tuhan supaya hidup Anda bahagia?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

BUKAN KARENA KUATKU

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Kolose 1:27-2:7

Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku. (Kol. 1:29)

Bukan karena kebaikanmu. Bukan karena fasih lidahmu. Bukan karena kekayaanmu. Kau dipilih, kau dipanggil-Nya … Bila engkau dapat, itu karena-Nya. Bila engkau punya, semua dari pada-Nya. Ini adalah kutipan lirik lagu berjudul “Semua Kar’na Anugerah-Nya” (atau “Bukan Kar’na”). Lagu ini populer dinyanyikan baik oleh Herlin Pirena maupun oleh Nikita. Lirik lagu ini mengingatkan bahwa semua hal yang dapat kita lakukan bukanlah karena kemampuan diri kita.
Kuasa Tuhan “bekerja dengan kuat di dalam aku”. Itulah perkataan Paulus dalam surat kepada jemaat di Kolose. Ia sedang menjelaskan tentang perjuangan dan pergumulannya dalam memberitakan tentang Tuhan. Pelayanannya tidak mudah untuk dilakukan. Ada banyak tantangan. Bahkan, ada tantangan dari orang yang mengenalnya. Belum lagi, ada orang yang mau memperdaya jemaat. Paulus menjelaskan tentang dirinya dalam bagian ini. Namun, bukan dirinya yang mau ia beritakan. Yang ia beritakan adalah Kristus yang ada di tengah umat: Kristus yang adalah pengharapan dan kemuliaan (Kol. 1:27). Paulus mampu bekerja dalam pelayanan yang berat karena ada kuasa Tuhan yang bekerja dalam dirinya. Bahkan, kuasa itu bekerja dengan kuat.
Jemaat kekasih Tuhan dalam melayani Tuhan, ada banyak kesulitan yang kita hadapi. Bahkan, sepertinya makin kita giat melayani, makin banyak persoalan yang muncul. Namun, melayani Tuhan itu menyenangkan dan mengagumkan. Ada banyak pengalaman yang membuat kita terpesona kepada Tuhan ketika Tuhan memberikan kemampuan kepada kita untuk melakukan segala pelayanan kita.
1. Bagaimana kondisi Paulus dalam melayani?
2. Apa kekuatan Tuhan yang Anda alami dalam pelayanan?



Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Biasa itu Tidak Biasa

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Markus 10:1 9

Dari situ Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang sungai Yordan dan di situpun orang banyak datang mengerumuni Dia; dan seperti biasa Ia mengajar mereka pula.
 Markus 10:1

Saudara mungkin menyadari bahwa ada kebiasaan baru beberapa tahun belakangan ini kalau orang ditanya, Apa kabar? Jawabnya bukan, Kabar baik tetapi Luar biasa! Jawaban ini dipopulerkan oleh para motivator agar orang selalu bersikap positif terhadap keseharian hidupnya, menganggap setiap hari atau setiap saat sebagai pengalaman yang luar biasa. Lalu, kalau setiap saat Anda rasa sebagai saat yang luar biasa, kapan Anda merasa biasa saja? Sejujurnya, kebanyakan saat atau hari yang kita lewati sifatnya biasa saja, bukan? Mengapa yang biasa harus disebut luar biasa hanya supaya kita berbersemangat? Dalam Markus 10:1 diceritakan tentang Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang sungai Yordan dan seperti biasa Dia mengajar mereka pula. Frase seperti biasa menyatakan hal yang menjadi kebiasaan Yesus, yaitu mengajar. Walaupun hal biasa, bagi Yesus, mengajar bukan perkara yang tidak penting atau kalah penting dibandingkan dengan membuat mukjizat. Justru mengajar adalah salah satu pelayanan penting Yesus. Ia menganggap penting yang biasa itu. Yang biasa tetap dilakukan Nya dengan sungguh sungguh karena Yesus tahu Dia sedang melakukan misi Bapa.

Jika hari hari yang Anda lalui terasa biasa, tidak perlu merasa bosan atau merasa tidak berharga. Memang hidup seperti itu. Hal hal istimewa atau luar biasa itu hanya sesekali terjadi. Kalau hal luar biasa terus terusan terjadi, maka hal itu akan jadi biasa, bukan? Yang perlu berubah adalah sikap kita terhadap yang biasa itu. Sikapi dengan bersyukur karena di dalam hal hal biasa pun Tuhan menyatakan berkat Nya. Sikapi dengan bertanggung jawab karena urusan atau pekerjaan biasa pun adalah pekerjaan Tuhan (Kol. 3:23). Sikapi dengan bersemangat karena kita percaya Tuhan bersama kita dalam setiap pengalaman hidup kita.

Selamat menjalani hari yang biasa!

Refleksi diri:

Apa hal hal biasa dalam keseharian Anda yang tanpa sadar merupakan pekerjaan Tuhan juga?

Bagaimana Anda biasanya menyikapinya? Sekarang setelah membaca renungan ini, bagaiman respons Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

SALAH TABUR?

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Lukas 8:4-10

“Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya.” (Luk. 8:5)
Dalam suasana pandemi Covid-19 ini ada satu hobi baru yang mulai bermunculan di manamana, yaitu menanam sayuran microgreen. Microgreen adalah sayuran yang dipanen dalam usia muda. Biasanya dipanen pada usia 7-14 hari. Sawi hijau, bayam, kangkung, daun mint, dan bunga matahari termasuk kategori microgreen. Sayuran muda ini tentunya memberikan vitamin, mineral, antioksidan, potein, dan minyak nabati yang jauh lebih lengkap daripada sayuran dewasa. Cara menanamnya mudah; cukup menabur benih di media tanam serta berikan sinar matahari dan air yang cukup. Bercocok tanam sayuran microgreen pun menjadi hobi yang menyehatkan.

Di mana penabur menaburkan benihnya? Tentu di media tanam yang baik. Media tanam yang akan membuat benih berkecambah dan kemudian bertumbuh dengan baik. Lalu, mengapa ada benih yang jatuh di pinggir jalan, tanah berbatu, dan semak duri? Tentunya kisah dalam Lukas ini adalah perumpamaan. Perumpamaan yang diambil dari kenyataan bahwa terkadang benih yang disebar petani dapat jatuh di luar tanah subur sehingga benih itu tak dapat bertumbuh, bahkan kemudian mati.

Saudaràku lalu bagaimana dengan kita sebagai pemuda Kristen? Apakah kita sudah menjadi tanah yang baik? Sudahkah hati kita menjadi media tanam benih firman Tuhan? Besok kita akan beribadah Minggu. Maka, ada hal yang perlu kita siapkan agar diri kita menjadi media tanam yang baik. Sediakan waktu khusus, entah kita beribadah online atau onsite. Siapkanlah persembahan. Ajaklah teman-teman beribadah. Selamat menyiapkan diri menjadi tanah yang baik!
1. Di mana saja benih itu jatuh?
2. Apa yang àñda siapkan untuk beribadah Minggu besok?



Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

MENYERAHKAN NYAWA

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

1 Yohanes 3:11-17
Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. (1Yoh. 3:16)
Sebuah kutipan kalimat bijak berkata demikian, “Menolong seseorang mungkin tidak akan mengubah seluruh dunia, tetapi dapat mengubah dunia orang yang kita tolong.” Apakah kamu setuju?
Kasih adalah sebuah prinsip dasar hidup kita sebagai orang Kristen. Prinsip itu kita terapkan dalam hidup kita sehari-hari, termasuk dalam memperlakukan orang lain. Orang yang hidup tanpa kasih hanya akan memiliki kebencian dalam dirinya. Orang yang membenci itu bagaikan seorang pembunuh. Ia membunuh karakter, harapan, dan semangat orang lain, bahkan diri sendiri. Padahal, kasih itu berarti memberi kehidupan. Mengasihi dengan “menyerahkan nyawa”, seperti halnya Yesus Kristus, akan menghidupkan dunia ini. Kita bukan tak punya kesempatan untuk benarbenar menyerahkan nyawa kita secara harfiah untuk menolong orang lain. Namun, “menyerahkan nyawa” dapat kita praktikkan dengan cara menolong orang yang kita tahu menderita. Hal itu tentu membutuhkan pengorbanan, yaitu berkorban waktu, tenaga, dana, bahkan juga sering kali berkorban perasaan. Namun, dengan melakukannya kita akan membuat kasih Tuhan dapat dirasakan oleh makin banyak orang.
Saudaraku ada banyak alasan yang dapat membuat kita benci kepada orang lain. Namun, cukup satu alasan untuk mengasihi; yaitu bahwa Tuhan telah terlebih dahulu mengasihi kita dengan kasih yang begitu besar. Demikianlah kasih itu juga kita perlihatkan kepada orang lain melalui perbuatan kita. Banyak orang menderita di dunia ini dan kita tidak dapat menolong semua orang. Namun, menolong satu orang akan membuat dunia menjadi lebih baik.

1. Apa yang dilakukan oleh Kain?
2. Bersediakah Anda mengakhiri sebuah kebencian?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.