Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Menguji diri supaya Tahan

2 Korintus 13:1 10

Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.
 2 Korintus 13:5


Sepenggal lirik lagu berbunyi: 

Ujilah aku Tuhan. 
Cobalah aku Tuhan.
 Selidiki batinku dan hatiku.
 Mataku tertuju pada Mu.

Aku cinta pada-Mu Tuhan
Aku rindu hadirat-Mu Tuhan
Aku ingin selalu dekat pada-Mu
Menikmati kehadiran-Mu

Reff.
Kunyanyi Hosana
Bagi rajaku yang duduk di Tahta
Aku muliakan dan kuagungkan
Kau layak disembah
Kunyanyi Hosana
(Kunyanyi Hosana)
Bagi rajaku (bagi rajaku)
Yang duduk di tahta
Aku muliakan dan kuagungkan
Kaulah yang disembah

Lirik lagu diatas mengingatkan kita akan pesan firman Tuhan hari ini tentang pentingnya menguji diri sendiri sebelum diuji oleh Tuhan.

Jemaat di Korintus banyak membuat Paulus susah. Di satu sisi mereka menunjukkan semangat dan kegairahan rohani akan karunia karunia Roh Kudus. Namun di sisi lain, mereka memiliki kehidupan moral yang sangat duniawi. Itu sebabnya Paulus mendesak mereka untuk menyelidiki diri sendiri. Bukan saja sekedar tahu banyak tentang doktrin yang benar, melainkan mereka harus menghidupi kebenaran tersebut. Mereka terpukau dengan kuasa dan kekuatan Kristus tetapi tidak terkesan dengan kasih dan kelembutan Nya. Maka Paulus menantang mereka ujilah dan selidikilah diri sendiri. Perhatikan, kalimat tantangan ini berbentuk imperatif (bersifat memerintah), saat ini waktu sekarang, yang menunjuk pada sebuah tindakan menguji diri secara berulang ulang dan terus menerus. Jadi, Paulus meminta jemaat Korintus untuk saat ini segera menguji diri, jangan ditunda tunda.

Apa yang harus mereka uji? Pertama, apakah mereka tetap tegak di dalam iman di tengah kehidupan moral yang semakin bobrok? Betulkah mereka masih termasuk anggota dari kawan kawan seiman? (bdk. Gal. 6:10; Kis. 6:7; 14:22). Kedua, benarkah Yesus Kristus ada di dalam diri mereka? (bdk. Rm. 8:10; Gal. 2:20; Kol. 1:27). Jika benar Kristus ada di dalam mereka maka mereka akan hidup dalam kebenaran karena Kristus. Dari kedua hal uji ini, hasil akhir yang diharapkan adalah supaya mereka tahan uji di dalam menghadapi ujian hidup. Perlu diingat, ujian tersebut tidak akan melampaui kemampuan mereka sebab mereka dapat memahaminya sepenuhnya.

Tidak ada pengetahuan yang lebih penting bagi kita sebagai orang percaya Kristus selain memiliki kepastian bahwa kita sudah memiliki hidup yang kekal (1Yoh. 5:13). Oleh sebab itu, kita juga harus menguji diri kita sendiri untuk memastikan apakah kita sungguh sungguh sudah percaya kepada Yesus Kristus dan benarkah Dia ada di dalam diri kita?

Refleksi diri:

Apakah Anda pernah menguji diri sendiri untuk mengetahui kondisi iman dan kerohanian Anda? Bagaimana hasilnya?

Apa yang Anda lakukan untuk membenahi/meningkatkan kondisi iman dan kerohanian Anda?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19



 

Share:

Obat Yang manjur

Amsal 17

Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
 Amsal 17:22

Konon di dalam dongeng atau film film suka disebutkan mengenai obat dewa, yaitu obat yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Obat langka, penawar racun yang paling berbahaya, penyembuh penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Yah semuanya hanya dongeng, kalau ada obat seperti itu maka tidak ada lagi tuh pasien pasien di rumah sakit. Namun, Amsal menyebutkan sebuah obat yang manjur dan mujarab, nama obatnya hati yang gembira.

Ada nyanyian pemazmur yang terkenal hingga hari ini.
You are here: Home / Indonesian Songs / H - Indonesian / Lirik & Chord Lagu Hati Yang Gembira
Lirik & Chord Lagu Hati Yang Gembira
August 2, 2010 By Admin Leave A Comment

HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT
S’PERTI OBAT HATI YANG SENANG
TAPI SEMANGAT YANG PATAH KERINGKAN TULANG
HATI YANG GEMBIRA TUHAN SENANG


Hati yang gembira adalah obat yang manjur. Ini bukan berarti keadaan baik baik saja sehingga hatinya gembira, tetapi karena dikatakan sebagai obat yang manjur berarti ada kondisi yang sedang sakit, yang sedang tidak semestinya. Hati yang gembira bukan berarti kita menyangkali keadaan sedih atau berduka. Hati yang gembira juga bukan berarti wajah yang selalu tersenyum atau semua permasalahan beres. Hati yang gembira adalah sebuah pilihan, bukan muncul karena situasi.

Hati yang gembira bisa hadir karena kita mengingat segala perbuatan Tuhan yang telah menolong kita di masa lalu. Jika kita merenungkan dan mencatatnya, pasti banyak hal yang Tuhan sudah perbuat bagi kita. Dia selalu hadir di masa masa tersulit kita, termasuk saat kita diselamatkan Yesus dari hukuman dosa. Bukankah sebuah sukacita terbesar? Yesus menyembuhkan penyakit dosa kita yang tidak pernah bisa disembuhkan oleh siapa pun. Hati yang gembira juga bisa hadir karena kita melihat hari ini. Kalau Anda masih ada sampai saat ini, semua karena Tuhan. Semua bisa terjadi karena hari ini kita juga disertai oleh Roh Kudus.

Dan hati yang gembira juga hadir saat kita menatap ke depan. Kita tentu percaya Tuhan merancang hidup kita. Dia merancangnya secara penuh sampai di masa depan yang kita belum ketahui dan rancangan Nya adalah rancangan damai sejahtera. Anda gembira? Sukacita nggak? Iya dong harusnya. Bukan panik yah. Terlebih sukacita di masa depan yang paling membahagiakan adalah kita orang percaya pasti akan berkumpul dengan Tuhan di kekekalan, di mana kita bisa menikmati sukacita setiap saat. Semua terjadi karena ada yang namanya obat yang manjur.

Refleksi diri:

Apa yang sering merenggut sukacita Anda? Bagaimana Anda akan memelihara hati yang gembira?

Perbuatan perbuatan Tuhan apa yang mau Anda ingat hari ini yang membuat hati Anda bergembira?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.

Share:

Waktu Tuhan Selalu Tepat


Keluaran 3:1 22

Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.
Keluaran 3:10

Setiap orang memiliki panggilannya masing masing untuk mengerjakan bagiannya dalam Kerajaan Allah. Saat memanggil seseorang terjun mengerjakan bagiannya, Tuhan pasti memiliki waktu yang tepat. Dia akan mempersiapkan anak Nya dengan cara Nya tersendiri. Pertanyaannya sekarang: apakah orang tersebut peka atau tidak, saat dirinya dipanggil Tuhan untuk diutus mengerjakan bagiannya?

Musa adalah contoh nyata orang yang tidak peka terhadap panggilan Tuhan. Musa mendahului waktu Tuhan saat menyangka dirinya sudah siap dipakai Tuhan menyelamatkan bangsanya. Ia menolong dan membela seorang Israel yang dianiaya dengan membunuh orang Mesir yang menganiaya orang Israel tersebut. Ia menyangka bangsanya akan menerima dirinya sebagai utusan Tuhan yang menyelamatkan mereka, tetapi ternyata tidak. Musa melakukan blunder sampai akhirnya terpaksa melarikan diri ke Midian.

Selama empat puluh tahun di Midian, Musa melupakan panggilannya. Malaikat Tuhan lalu datang mengingatkannya dengan menampakkan diri di gunung Horeb melalui nyala api yang keluar dari semak duri. Tuhan memanggil kembali Musa untuk mengerjakan bagiannya, yaitu membawa umat Nya keluar dari Mesir. Waktu Tuhan telah tiba. Sayangnya, Musa tidak melihatnya demikian. Ia merasa dirinya tidak layak untuk diutus.

Tuhan sesungguhnya mempersiapkan Musa selama di Mesir dan Midian. Bahkan bukan hanya mempersiapkan, Tuhan juga memperlengkapi Musa. Hal ini tak pernah terpikirkan oleh Musa padahal semuanya sudah direncanakan Tuhan sebelum memanggil Musa.

Waktu yang dipikirkan manusia belum tentu waktunya Tuhan. Waktu Tuhan selalu yang terbaik dan tepat bagi umat Nya. Musa mungkin tidak merasa siap karena trauma masa lalu, tetapi Tuhan melihat sebaliknya. Musa akhirnya bersedia berangkat ke Mesir bersama Harun. Kesediaan Musa mengerjakan panggilan Tuhan telah menjadi berkat bagi bangsa Israel dan juga memuliakan Tuhan.

Setiap kita pasti memiliki panggilan dari Tuhan. Perlu diingat bahwa dalam mengerjakan panggilan Nya, Tuhan Yesus tak pernah mengutus tanpa melatih kita terlebih dahulu. Janganlah mendahului waktu Tuhan tetapi belajarlah peka kapan waktunya kita dipakai oleh Nya. Tak ada seorang pun layak di hadapan Tuhan tetapi bila Anda sudah terlibat dalam pekerjaan Tuhan, pasti ada rencana indah Tuhan di baliknya.


Ingat sar lagu di bawah ini.
BILA KAU IJINKAN SESUATU TERJADI
KU PERCAYA SEMUA UNTUK KEBAIKANKU
BILA NANTI TELAH TIBA WAKTU-MU
KU PERCAYA KUASA-MU
MEMULIHKAN HIDUPKU

Chorus :
WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK
WALAU KADANG TAK MUDAH DIMENGERTI
LEWATI COBAAN, KU TETAP PERCAYA
WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK

Refleksi diri:

Apa panggilan hidup Anda dalam mengerjakan bagian Kerajaan Allah? Bagaimana Anda belajar peka terhadap panggilan tersebut?

Apa yang ingin Anda lakukan agar siap melayani Tuhan Yesus sesuai profesi Anda?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.

Share:

MENULIS STATUS

Gimana kabarnya hari ini, sehat..pastinya baik luar biasa. Selamat beraktifitas untuk meraih sukses bersama Tuhan. 
Sebelumnya baca renungan hari ini

Mazmur 60
Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sia penyelamatan dari manusia. (Mzm. 60:13)

Di masa kini menulis status di media sosial adalah salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh hampir semua orang yang memiliki akun media sosial. Ketika ada sesuatu yang terjadi di dalam kehidupannya, seseorang menulis atau membuat status di media sosialnya untuk menunjukkan kejadian tersebut pada orang lain. Bukan hanya peristiwa yang menyenangkan, peristiwa yang tidak menyenangkan pun biasanya dituliskan. Ini dilakukan untuk menunjukkan kondisi mereka pada orang-orang yang menjadi teman mereka di media sosial, bahkan bisa jadi pada kalangan lebih luas.

Jika di masa kini banyak orang menggunakan media sosial untuk menulis status berisi keluhan, lain halnya dengan umat Tuhan di masa pemazmur. Umat Tuhan di masa pemazmur menuliskan status mereka untuk menunjukkan kehadiran Tuhan dalam hidup mereka. Tidak hanya dalam masa suka, tetapi juga di masa duka. Mazmur 60 adalah tulisan berisi keluhan umat Allah yang sedang menderita karena serangan bangsa lain. Menarik bahwa baik di dalam penderitaan maupun pergumulan, umat tetap menuliskan kebaikan Tuhan. Namun, tidak hanya menulis keluhan, Mazmur 60 juga memuat tentang kebaikan Tuhan dan harapan umat kepada Allah. Hal ini menunjukkan bahwa umat Tuhan memiliki kesaksian hidup yang jujur dan kepercayaan kepada Tuhan.
Pembaca yang terkasih, di dalam berbagai kondisi, marilah kita tidak hanya menuliskan status berisi keluhan. Sebaliknya, mari kita menuliskan kebaikan Tuhan sehingga status kita menjadi kesaksian yang baik bagi sesama. Status kita akan menguatkan pengharapan sesama kepada Tuhan.
1. Kondisi apa saja yang dituliskan oleh umat Tuhan di dalam Mazmur 60?
2. Status apakah yang ingin kita tuliskan agar dapat menguatkan sesama kita?
Pokok Doa: Hikmat untuk menuliskan status yang menjadi berkat bagi sesama.

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Merayakan Kelemahan

Gimana kabarnya hari ini, sehat..pastinya baik luar biasa. Selamat beraktifitas untuk meraih sukses bersama Tuhan. 
Sebelumnya baca renungan hari ini

2 Korintus 12:1 10

Tetapi jawab Tuhan kepadaku: Cukuplah kasih karunia Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa Ku menjadi sempurna. Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
2 Korintus 12:9

Kita seringkali merasa diri sempurna saat bisa melakukan segala sesuatu. Hidup yang dijalani terasa tiada kelemahan berarti. Ketika berjejak di atas kemampuan kita untuk bisa bekerja mendapatkan hasil yang luar biasa, ketika kita dengan pengalaman pengalaman bisa memutuskan berbagai keputusan penting, juga ketika kita bangga dengan prestasi prestasi yang bisa kita capai di dalam hidup. Di dalam bukunya, Grace is Greater, Kyle Idleman mengatakan, Kita hidup dalam budaya yang merayakan kekuatan dan mengutuk kelemahan, tapi kasih karunia memampukan kita untuk merayakan kelemahan kita.

Kita bisa belajar dari teladan Rasul Paulus yang hidup di tengah budaya yang menonjolkan kekuatan adalah segalanya. Untuk ukuran rasul dan seorang pelayan Tuhan yang terbilang sukses merintis begitu banyak gereja, Paulus seharusnya menonjolkan kelebihan kelebihannya, apa saja prestasinya atau kekuatan kekuatannya di dalam pelayanan. Mungkin kalau ada seseorang yang sedang berada di puncak karier, terkenal, atau sedang berjuang menuju posisi tinggi, jangan sampai kelemahannya diketahui publik. Kelemahan tersebut bisa menjadi nilai minus dalam hidupnya.

Berbeda dengan Paulus. Saat tahu kelemahannya mengganggu pelayanannya, ia memang rindu gangguan yang ia sebut duri dalam daging itu diangkat oleh Tuhan, supaya pelayanannya lebih efektif lagi. Namun, Tuhan punya cara berbeda. Kelemahan Paulus tidak diangkat, melainkan diizinkan tetap ada supaya ia bisa semakin menikmati kuasa Tuhan di dalam hidupnya dan belajar bergantung kepada Nya. Jika kita memahami bahwa kekuatan kita sesungguhnya terletak pada Tuhan semata, kita akan berespons seperti Paulus, Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Kita akan merayakan kelemahan kita di dalam kekuatan Tuhan yang tidak terbatas. Tuhan Yesus pun dalam kesempurnaan Nya merelakan diri Nya menjadi lemah dan tak berkuasa untuk menjadi korban penebusan yang sempurna sehingga kita yang tidak berdaya dapat memperoleh hidup.

Bersandarlah kepada Tuhan setiap hari saat berada dalam kelemahan maka Anda akan semakin menikmati kebersamaan dengan Nya. Kiranya kita semakin percaya bukan pada kekuatan diri, melainkan kekuatan Allah saja.

Refleksi diri:

Apa kelemahan Anda yang belum bisa Anda terima sampai saat ini? Sudahkah Anda menyerahkan kelemahan Anda kepada Tuhan dan bersandar kepada Nya?
Mengapa kita bisa merayakan kelemahan di dalam Tuhan?

Amin


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

WASIT IMAN

Gimana kabarnya hari ini, sehat..pastinya baik luar biasa. Selamat beraktifitas untuk meraih sukses bersama Tuhan. 
Sebelumnya baca renungan hari ini

Mazmur 71:1-6
Lepaskanlah aku dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu .... (Mzm. 71:2a)
Dalam sepak bola wasit disebut sebagai pengadil di lapangan hijau. Tugas wasit adalah mengadili berbagai kejadian di lapangan. Misalnya, bola keluar lapangan, pelanggaranpelanggaran, dan gol. Inilah yang membuat munculnya harapan tinggi dari semua yang terlibat dalam pertandingan, seperti pemain, penonton, dan pelatih. Harapannya, wasit dapat menjadi pengadil yang baik di lapangan. Untuk itu juga, beberapa tahun belakangan, wasit dibantu oleh teknologi tambahan, seperti headset dan teknologi garis gawang. Teknologi ini menolong wasit untuk melakukan tugas dengan seadil-adilnya di lapangan.
Di dalam teks Mazmur 71, kita juga menemukan harapan dari pemazmur untuk mendapatkan keadilan dari Tuhan. Pemazmur meyakini bahwa Allah adalah tempat perlindungan-Nya. Ia meyakini bahwa Allah akan bertindak adil kepada umat-Nya yang berada dalam pergumulan. Mazmur pujian yang ia sampaikan adalah keyakinan-Nya terhadap Allah yang adil. Allah yang adil yang juga melindunginya dari musuh-musuhnya. Ia belum mendapatkan keadilan itu, tetapi ia memiliki kepercayaan penuh kepada Allah.
Pembaca  yang terkasih di dalam kehidupan ini, terkadang kita merasakan ketidakadilan. Sekalipun demikian, pemazmur hendak memberikan kesaksian kepada kita bahwa Tuhan adalah Allah yang adil terhadap umat-Nya. Ia membentuk umat-Nya sejak dari kandungan. Maka, Ia tahu yang adil bagi umat-Nya. Terkadang kita mungkin tidak dapat merasakannya. Namun, kita mau diajak untuk percaya kepada-Nya dan menghayati keadilan-Nya dalam hidup kita. Ia adalah wasit iman kita.
1. Apakah yang menjadi keyakinan pemazmur mengenai keadilan Allah?
2. Bagaimana kita dapat memaknai keadilan Allah dalam kehidupan kita?
Pokok Doa: Kekuatan untuk terus berharap pada keadilan Allah.

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Mengatasi Tekanan Batin.

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Mazmur 42:1 12

Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada Nya, penolongku dan Allahku!
 Mazmur 42:6

Setiap orang pasti pernah mengalami kesulitan dan tekanan hidup, baik masalah keuangan, penyakit, pekerjaan, keluarga, maupun relasi sosial. Respons setiap orang dalam menghadapi kesulitan hidup bisa berbeda beda. Ada yang lari ke minuman keras, narkoba atau bahkan bunuh diri. Akan tetapi langkah yang paling tepat dan baik pada saat Anda mengalami stres dan depresi adalah datang mendekat kepada Tuhan untuk mendapatkan pertolongan dan penghiburan.

Pemazmur juga mengalami tekanan batin karena masalah yang dihadapinya. Tiga kali ia menulis bahwa jiwanya tertekan (ay. 6, 7, 12). Ia menggambarkan, air mata menjadi makanan siang dan malamnya (ay. 4a). Banyak musuh menyerangnya dan ia merasa terhimpit. Orang orang mencelanya sambil berkata, Di mana Allahmu? (ay. 4b). Ada perkabungan yang melingkupi hidupnya.

Bagaimana cara pemazmur mengatasi tekanan batin? 
Pertama, ia percaya dan berharap hanya kepada Tuhan. Pemazmur meyakini Tuhan akan selalu menyatakan kasih setia Nya dan ia juga percaya Tuhan adalah penolong yang setia bagi umat Nya (ay. 6, 12). Kedua, pemazmur selalu mengingat dan merenungkan kebaikan Tuhan di masa lalu maupun sekarang (ay. 5). Perenungan akan hal hal yang indah bersama Tuhan di masa lalu membuat pemazmur tetap kuat menghadapi kesepian dan depresi. Ini dapat mengalihkan pikiran dari situasi kesulitan sekarang serta berfokus kepada Allah dan kemampuan Nya menolong kita di masa depan. Ketika kita merasa depresi, bacalah Alkitab dan renungkan firman Tuhan tentang semua kebaikan Nya maka kita akan diberkati.

Mungkin saat ini ada di antara kita sedang mengalami kesulitan pekerjaan, keluarga, kesehatan dan keuangan yang membuat kita stres dan depresi. Janganlah takut, Tuhan Yesus selalu ada untuk kita dan Dia bersedia menolong kita. Dalam situasi demikian, Yesus hadir sebagai jawaban karena Dia telah datang sebagai air hidup (Yoh. 4:10), roti hidup (Yoh. 6:35), dan sumber damai sejahtera (Rm. 15:33, 16:20) yang menenangkan hati dan melepaskan beban tekanan batin. Di dalam Yesus, kita dapat menemukan kepuasan dan kebahagiaan sejati.

Refleksi diri:

Apa persoalan yang pernah/sedang Anda hadapi yang membuat tertekan secara pikiran dan batin?

Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi tekanan batin tersebut? Sudahkah Anda melakukan teladan pemazmur di atas untuk mengatasinya?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

DOA BUKAN SEKADAR CARA UNTUK MEMINTA

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Lukas 11:1-13
“Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” (Luk. 11:9)

Suatu saat di pusat perbelanjaan saya memperhatikan tantrum dari seorang balita. Ia menangis kencang sambil berguling-guling di mal. Suaranya sangat keras dan mengganggu. Ia pun memukul-mukul kaki ibunya yang berdiri sambil memperhatikan. Sepertinya ia ingin membeli es krim, tetapi sang ibu tidak memperbolehkan. Kejadian itu menjadi tontonan banyak orang. Namun, sang ibu tetap tidak menuruti kemauan anaknya. Akhirnya, balita itu diam dengan sendirinya dan mengikuti ibunya yang mulai berjalan. Ibu itu tentu punya alasan untuk tidak menuruti kemauan anaknya. Tentu saja tidak semua keinginan anak harus diikuti.

Dalam teks Alkitab hari ini Yesus berkata bahwa kita dapat meminta, mencari, dan mengetok. Kita akan memperolehnya. Namun, apakah berarti bahwa kita dapat meminta segala-galanya? Jika segala yang kita minta dikabulkan Tuhan, maka Tuhan seperti hamba yang bisa disuruh dan diperintah oleh kita. Ajaran Tuhan tidak seperti itu. Teks Alkitab ini berkaitan dengan doa. Apa itu doa? Relasi yang dekat dengan Tuhan yang kita sebut sebagai Bapa. Bapa kita adalah Bapa yang baik. Bapa yang akan memberikan ikan dan telur kepada anak yang memintanya. Ia tidak akan memberikan yang jahat.
Pembaca yang terkasih dalam doa permintaan kita, mari kita melakukan evaluasi. Apakah permintaan kita itu baik? Apakah permintaan itu sesuai dengan kebutuhan kita, bukan sekadar keinginan? Dalam doa, saat kita meminta kepada Sang Bapa, yang utama adalah relasi kita dengan Sang Bapa. Doa bukan sekadar cara untuk meminta, melainkan juga cara untuk mengenal kuasa Sang Bapa.
1. Siapa yang datang mengetuk rumah sahabatnya?
2. Apakah doa permintaan Anda berisi keinginan atau kebutuhan?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Waktu Tuhan Selalu Tepat

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 


Keluaran 3:1 22
Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.
   Keluaran 3:10

Setiap orang memiliki panggilannya masing masing untuk mengerjakan bagiannya dalam Kerajaan Allah. Saat memanggil seseorang terjun mengerjakan bagiannya, Tuhan pasti memiliki waktu yang tepat. Dia akan mempersiapkan anak Nya dengan cara Nya tersendiri. Pertanyaannya sekarang: apakah orang tersebut peka atau tidak, saat dirinya dipanggil Tuhan untuk diutus mengerjakan bagiannya?

Musa adalah contoh nyata orang yang tidak peka terhadap panggilan Tuhan. Musa mendahului waktu Tuhan saat menyangka dirinya sudah siap dipakai Tuhan menyelamatkan bangsanya. Ia menolong dan membela seorang Israel yang dianiaya dengan membunuh orang Mesir yang menganiaya orang Israel tersebut. Ia menyangka bangsanya akan menerima dirinya sebagai utusan Tuhan yang menyelamatkan mereka, tetapi ternyata tidak. Musa melakukan blunder sampai akhirnya terpaksa melarikan diri ke Midian.

Selama empat puluh tahun di Midian, Musa melupakan panggilannya. Malaikat Tuhan lalu datang mengingatkannya dengan menampakkan diri di gunung Horeb melalui nyala api yang keluar dari semak duri. Tuhan memanggil kembali Musa untuk mengerjakan bagiannya, yaitu membawa umat Nya keluar dari Mesir. Waktu Tuhan telah tiba. Sayangnya, Musa tidak melihatnya demikian. Ia merasa dirinya tidak layak untuk diutus.

Tuhan sesungguhnya mempersiapkan Musa selama di Mesir dan Midian. Bahkan bukan hanya mempersiapkan, Tuhan juga memperlengkapi Musa. Hal ini tak pernah terpikirkan oleh Musa padahal semuanya sudah direncanakan Tuhan sebelum memanggil Musa.

Waktu yang dipikirkan manusia belum tentu waktunya Tuhan. Waktu Tuhan selalu yang terbaik dan tepat bagi umat Nya. Musa mungkin tidak merasa siap karena trauma masa lalu, tetapi Tuhan melihat sebaliknya. Musa akhirnya bersedia berangkat ke Mesir bersama Harun. Kesediaan Musa mengerjakan panggilan Tuhan telah menjadi berkat bagi bangsa Israel dan juga memuliakan Tuhan.

Setiap kita pasti memiliki panggilan dari Tuhan. Perlu diingat bahwa dalam mengerjakan panggilan Nya, Tuhan Yesus tak pernah mengutus tanpa melatih kita terlebih dahulu. Janganlah mendahului waktu Tuhan tetapi belajarlah peka kapan waktunya kita dipakai oleh Nya. Tak ada seorang pun layak di hadapan Tuhan tetapi bila Anda sudah terlibat dalam pekerjaan Tuhan, pasti ada rencana indah Tuhan di baliknya.

Refleksi diri:

Apa panggilan hidup Anda dalam mengerjakan bagian Kerajaan Allah? Bagaimana Anda belajar peka terhadap panggilan tersebut?

Apa yang ingin Anda lakukan agar siap melayani Tuhan Yesus sesuai profesi Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.