Menguji diri supaya Tahan
2 Korintus 13:1 10
Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.
2 Korintus 13:5
Sepenggal lirik lagu berbunyi:
Aku cinta pada-Mu Tuhan
Aku rindu hadirat-Mu Tuhan
Aku ingin selalu dekat pada-Mu
Menikmati kehadiran-Mu
Reff.
Kunyanyi Hosana
Bagi rajaku yang duduk di Tahta
Aku muliakan dan kuagungkan
Kau layak disembah
Kunyanyi Hosana
(Kunyanyi Hosana)
Bagi rajaku (bagi rajaku)
Yang duduk di tahta
Aku muliakan dan kuagungkan
Kaulah yang disembah
Lirik lagu diatas mengingatkan kita akan pesan firman Tuhan hari ini tentang pentingnya menguji diri sendiri sebelum diuji oleh Tuhan.
Jemaat di Korintus banyak membuat Paulus susah. Di satu sisi mereka menunjukkan semangat dan kegairahan rohani akan karunia karunia Roh Kudus. Namun di sisi lain, mereka memiliki kehidupan moral yang sangat duniawi. Itu sebabnya Paulus mendesak mereka untuk menyelidiki diri sendiri. Bukan saja sekedar tahu banyak tentang doktrin yang benar, melainkan mereka harus menghidupi kebenaran tersebut. Mereka terpukau dengan kuasa dan kekuatan Kristus tetapi tidak terkesan dengan kasih dan kelembutan Nya. Maka Paulus menantang mereka ujilah dan selidikilah diri sendiri. Perhatikan, kalimat tantangan ini berbentuk imperatif (bersifat memerintah), saat ini waktu sekarang, yang menunjuk pada sebuah tindakan menguji diri secara berulang ulang dan terus menerus. Jadi, Paulus meminta jemaat Korintus untuk saat ini segera menguji diri, jangan ditunda tunda.
Apa yang harus mereka uji? Pertama, apakah mereka tetap tegak di dalam iman di tengah kehidupan moral yang semakin bobrok? Betulkah mereka masih termasuk anggota dari kawan kawan seiman? (bdk. Gal. 6:10; Kis. 6:7; 14:22). Kedua, benarkah Yesus Kristus ada di dalam diri mereka? (bdk. Rm. 8:10; Gal. 2:20; Kol. 1:27). Jika benar Kristus ada di dalam mereka maka mereka akan hidup dalam kebenaran karena Kristus. Dari kedua hal uji ini, hasil akhir yang diharapkan adalah supaya mereka tahan uji di dalam menghadapi ujian hidup. Perlu diingat, ujian tersebut tidak akan melampaui kemampuan mereka sebab mereka dapat memahaminya sepenuhnya.
Tidak ada pengetahuan yang lebih penting bagi kita sebagai orang percaya Kristus selain memiliki kepastian bahwa kita sudah memiliki hidup yang kekal (1Yoh. 5:13). Oleh sebab itu, kita juga harus menguji diri kita sendiri untuk memastikan apakah kita sungguh sungguh sudah percaya kepada Yesus Kristus dan benarkah Dia ada di dalam diri kita?
Refleksi diri:
Apakah Anda pernah menguji diri sendiri untuk mengetahui kondisi iman dan kerohanian Anda? Bagaimana hasilnya?
Apa yang Anda lakukan untuk membenahi/meningkatkan kondisi iman dan kerohanian Anda?
Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19
Obat Yang manjur
Amsal 17
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Amsal 17:22
Konon di dalam dongeng atau film film suka disebutkan mengenai obat dewa, yaitu obat yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Obat langka, penawar racun yang paling berbahaya, penyembuh penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Yah semuanya hanya dongeng, kalau ada obat seperti itu maka tidak ada lagi tuh pasien pasien di rumah sakit. Namun, Amsal menyebutkan sebuah obat yang manjur dan mujarab, nama obatnya hati yang gembira.
Ada nyanyian pemazmur yang terkenal hingga hari ini.
You are here: Home / Indonesian Songs / H - Indonesian / Lirik & Chord Lagu Hati Yang Gembira
Lirik & Chord Lagu Hati Yang Gembira
August 2, 2010 By Admin Leave A Comment
HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT
S’PERTI OBAT HATI YANG SENANG
TAPI SEMANGAT YANG PATAH KERINGKAN TULANG
HATI YANG GEMBIRA TUHAN SENANG
Hati yang gembira adalah obat yang manjur. Ini bukan berarti keadaan baik baik saja sehingga hatinya gembira, tetapi karena dikatakan sebagai obat yang manjur berarti ada kondisi yang sedang sakit, yang sedang tidak semestinya. Hati yang gembira bukan berarti kita menyangkali keadaan sedih atau berduka. Hati yang gembira juga bukan berarti wajah yang selalu tersenyum atau semua permasalahan beres. Hati yang gembira adalah sebuah pilihan, bukan muncul karena situasi.
Hati yang gembira bisa hadir karena kita mengingat segala perbuatan Tuhan yang telah menolong kita di masa lalu. Jika kita merenungkan dan mencatatnya, pasti banyak hal yang Tuhan sudah perbuat bagi kita. Dia selalu hadir di masa masa tersulit kita, termasuk saat kita diselamatkan Yesus dari hukuman dosa. Bukankah sebuah sukacita terbesar? Yesus menyembuhkan penyakit dosa kita yang tidak pernah bisa disembuhkan oleh siapa pun. Hati yang gembira juga bisa hadir karena kita melihat hari ini. Kalau Anda masih ada sampai saat ini, semua karena Tuhan. Semua bisa terjadi karena hari ini kita juga disertai oleh Roh Kudus.
Dan hati yang gembira juga hadir saat kita menatap ke depan. Kita tentu percaya Tuhan merancang hidup kita. Dia merancangnya secara penuh sampai di masa depan yang kita belum ketahui dan rancangan Nya adalah rancangan damai sejahtera. Anda gembira? Sukacita nggak? Iya dong harusnya. Bukan panik yah. Terlebih sukacita di masa depan yang paling membahagiakan adalah kita orang percaya pasti akan berkumpul dengan Tuhan di kekekalan, di mana kita bisa menikmati sukacita setiap saat. Semua terjadi karena ada yang namanya obat yang manjur.
Refleksi diri:
Apa yang sering merenggut sukacita Anda? Bagaimana Anda akan memelihara hati yang gembira?
Perbuatan perbuatan Tuhan apa yang mau Anda ingat hari ini yang membuat hati Anda bergembira?
Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Waktu Tuhan Selalu Tepat
Keluaran 3:1 22
Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.
Keluaran 3:10
Setiap orang memiliki panggilannya masing masing untuk mengerjakan bagiannya dalam Kerajaan Allah. Saat memanggil seseorang terjun mengerjakan bagiannya, Tuhan pasti memiliki waktu yang tepat. Dia akan mempersiapkan anak Nya dengan cara Nya tersendiri. Pertanyaannya sekarang: apakah orang tersebut peka atau tidak, saat dirinya dipanggil Tuhan untuk diutus mengerjakan bagiannya?
Musa adalah contoh nyata orang yang tidak peka terhadap panggilan Tuhan. Musa mendahului waktu Tuhan saat menyangka dirinya sudah siap dipakai Tuhan menyelamatkan bangsanya. Ia menolong dan membela seorang Israel yang dianiaya dengan membunuh orang Mesir yang menganiaya orang Israel tersebut. Ia menyangka bangsanya akan menerima dirinya sebagai utusan Tuhan yang menyelamatkan mereka, tetapi ternyata tidak. Musa melakukan blunder sampai akhirnya terpaksa melarikan diri ke Midian.
Selama empat puluh tahun di Midian, Musa melupakan panggilannya. Malaikat Tuhan lalu datang mengingatkannya dengan menampakkan diri di gunung Horeb melalui nyala api yang keluar dari semak duri. Tuhan memanggil kembali Musa untuk mengerjakan bagiannya, yaitu membawa umat Nya keluar dari Mesir. Waktu Tuhan telah tiba. Sayangnya, Musa tidak melihatnya demikian. Ia merasa dirinya tidak layak untuk diutus.
Tuhan sesungguhnya mempersiapkan Musa selama di Mesir dan Midian. Bahkan bukan hanya mempersiapkan, Tuhan juga memperlengkapi Musa. Hal ini tak pernah terpikirkan oleh Musa padahal semuanya sudah direncanakan Tuhan sebelum memanggil Musa.
Waktu yang dipikirkan manusia belum tentu waktunya Tuhan. Waktu Tuhan selalu yang terbaik dan tepat bagi umat Nya. Musa mungkin tidak merasa siap karena trauma masa lalu, tetapi Tuhan melihat sebaliknya. Musa akhirnya bersedia berangkat ke Mesir bersama Harun. Kesediaan Musa mengerjakan panggilan Tuhan telah menjadi berkat bagi bangsa Israel dan juga memuliakan Tuhan.
Setiap kita pasti memiliki panggilan dari Tuhan. Perlu diingat bahwa dalam mengerjakan panggilan Nya, Tuhan Yesus tak pernah mengutus tanpa melatih kita terlebih dahulu. Janganlah mendahului waktu Tuhan tetapi belajarlah peka kapan waktunya kita dipakai oleh Nya. Tak ada seorang pun layak di hadapan Tuhan tetapi bila Anda sudah terlibat dalam pekerjaan Tuhan, pasti ada rencana indah Tuhan di baliknya.
Ingat sar lagu di bawah ini.
BILA KAU IJINKAN SESUATU TERJADI
KU PERCAYA SEMUA UNTUK KEBAIKANKU
BILA NANTI TELAH TIBA WAKTU-MU
KU PERCAYA KUASA-MU
MEMULIHKAN HIDUPKU
Chorus :
WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK
WALAU KADANG TAK MUDAH DIMENGERTI
LEWATI COBAAN, KU TETAP PERCAYA
WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK
Refleksi diri:
Apa panggilan hidup Anda dalam mengerjakan bagian Kerajaan Allah? Bagaimana Anda belajar peka terhadap panggilan tersebut?
Apa yang ingin Anda lakukan agar siap melayani Tuhan Yesus sesuai profesi Anda?
Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.