Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Mintalah, pasti dapat!

Matius 7:1 11

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
 Matius 7:7 8

Matius 7:7 8 adalah ayat favorit orang Kristen. Apa pun yang diminta, pasti akan Tuhan kabulkan karena Tuhan Yesus sendiri yang menjanjikannya. Apakah betul segala permintaan kita akan dikabulkan? Ayat ini terletak dalam konteks khotbah Tuhan Yesus di bukit. Dalam pasal 6:9 13, kita menemukan doa yang terkenal, Doa Bapa kami. Apa isi permintaan doa ini? Kedatangan kerajaan Allah, jadilah kehendak Tuhan, makanan secukupnya, pengampunan dosa, kelepasan dari pencobaan.

Dengan memahami konteksnya, maka kita tidak bisa menarik kesimpulan bahwa apa pun yang kita minta pasti dikabulkan. Doa yang dikabulkan adalah bukan doa yang berisi keinginan kita tetapi kebutuhan kita. Selain itu, permintaan kita haruslah merupakan permintaan yang sesuai dengan kehendak Allah. Dia tidak mungkin mengabulkan permintaan yang bertentangan dengan kebenaran atau kekudusan Nya. Allah juga tidak akan mengabulkan doa yang jawabannya dapat kita usahakan sendiri. Misalnya, Anda berdoa minta Tuhan mengirim makan siang karena Anda sedang malas masak atau membeli.

Ayat ini mengajari tentang iman, yaitu percaya bahwa Allah itu Mahatahu dan Mahabaik. Ketika Anda mengetok pintu maka Anda tidak melihat pribadi yang di belakang pintu itu. Namun Anda percaya, yang di belakang pintu itu tahu dan akan membukanya. Demikian pula, Allah pasti akan membuka pintu dan menjawab doa kita. Dia akan memberikan yang terbaik bahkan lebih baik daripada yang kita minta.

Ayat ini juga mengajari kita tentang pentingnya berusaha, bukan hanya berdoa. Carilah, maka kamu akan mendapat. Beriman bukan berarti berdiam diri, tetapi mencari, berusaha, berjuang. Ada pepatah terkenal: Ora et labora. Berdoa dan bekerja. Namun, ada lagi pepatah lain yang kurang dikenal: Laborare est orare. Bekerja adalah berdoa/beribadah. Jadi, orang yang bekerja adalah orang yang berdoa. Orang yang berdoa adalah orang yang berjuang giat mewujudkan doanya.

Refleksi diri:

Bagaimana isi permintaan doa Anda selama ini? Apakah isinya menuruti keinginan diri atau kehendak Bapa di Sorga?

Sudahkah Anda berusaha dan berjuang mewujudkan permintaan doa Anda?





Tetap patuhi prokes ya, jangan lupa masker dan hindari kontak brrsalaman. Tetap racun 3 M. Karena covid belum selesai. Dan selalu andalkan Tuhan.
Share:

Kemenangan Bagi Anak Tuhan

Mazmur 20:7 9

Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi Nya dan menjawabnya dari sorga Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang gemilang oleh tangan kanan Nya.
 Mazmur 20:7

Mazmur 20 termasuk mazmur raja, yaitu mazmur yang isinya berkenaan dengan kehidupan seorang raja. Mazmur ini merupakan doa yang dipanjatkan oleh Daud supaya raja mendapatkan pertolongan dari Tuhan, khususnya di masa peperangan. Jadi, Mazmur 20 merupakan pengalaman Daud pribadi sebagai seorang Raja Israel yang selama hidupnya selalu mengandalkan Tuhan, secara khusus ketika hendak maju berperang. Tidak heran, Tuhan menyertainya dengan memberikan kemenangan demi kemenangan karena Daud selalu meminta petunjuk dan penyertaan sebelum turun ke medan peperangan.

Kita juga bisa menggambarkan kehidupan yang kita jalani sebagai medan peperangan. Di dalam peperangan pasti ada yang menang dan kalah. Bagi mereka yang kuat dan tangguh, akan bisa menang menghadapi berbagai macam tantangan hidup. Namun, bagi mereka yang lemah, akan kalah, tersingkir, dan menyerah terhadap berbagai permasalahan yang ada. Hal ini sangat mungkin terjadi, tatkala masalah demi masalah datang dalam kehidupan, kita bisa menjadi lemah dan mudah menyerah, dan pada akhirnya mungkin kalah menghadapi permasalahan.

Saudara saudaraku yang terkasih, hendaklah kita belajar dan mengikuti teladan raja Daud dengan datang kepada Tuhan dan menyerahkan hari demi hari yang kita jalani. Sebelum kita berperang satu hari penuh dengan segala macam pekerjaan dan tugas, serta tanggung jawab kita, hendaklah kita datang kepada Tuhan di dalam doa kepada Nya. Kita percaya seperti yang firman Tuhan katakan, Tuhan akan memberikan kemenangan kepada orang yang diurapi Nya, yang hidup berkenan dan mengandalkan Nya. Setiap orang yang mengandalkan Tuhan, tidak akan rebah dan jatuh melainkan tetap bangun berdiri dan tegak, tidak akan tergeletak.

Marilah saudaraku, tatkala kita dilanda kecemasan, kekhawatiran, dan ketakutan di dalam menjalani peperangan hidup, datanglah kepada Tuhan Yesus, mohon kekuatan dan penyertaan Nya. Karena bersama Tuhan Yesus, kita akan menjadi anak anak Nya yang menang terhadap segala macam pergumulan hidup. Seperti lagu yang berjudul, Ku Menang, Ku Menang Bersama Yesus Tuhan, kita percaya bahwa kita akan menang bersama Kristus Yesus yang berkuasa dan menyertai hidup kita. Amin.

Refleksi diri:

Apa peperangan dalam hidup yang sedang Anda hadapi saat ini? Apakah Anda yakin akan menang bersama Yesus?

Sudahkah Anda datang kepada Yesus meminta petunjuk Nya sebelum maju berperang?

Tetap patuhi prokes ya, jangan lupa masker dan hindari kontak brrsalaman. Tetap racun 3 M. Karena covid belum selesai. Dan selalu andalkan Tuhan.
Share:

Janji Penyertaan Tuhan.

Yosua 1
Seorang pun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.
 Yosua 1:5

Penyertaan Tuhan mutlak diperlukan oleh setiap orang percaya. Alkitab banyak menceritakan kisah penyertaan Tuhan. Di Keluaran 33, Tuhan berjanji akan mengutus seorang malaikat untuk memimpin bangsa Israel menghalau orang orang Kanaan. Namun ternyata Tuhan tidak menyertai mereka. Ini sebuah kengerian bagi Musa dan bangsa Israel.

Yosua 1 berkonteks Musa telah wafat dan kepemimpinannya digantikan oleh Yosua. Orang Israel dikenal jelas oleh Yosua sebagai bangsa yang tegar tengkuk. Kepemimpinan Yosua adalah tugas berat yang harus ia emban. Ia tahu kepemimpinannya akan dilalui dengan sulit. Yosua harus memimpin bangsa Israel berperang melawan bangsa bangsa Kanaan yang telah menduduki Tanah Perjanjian.

Di tengah beratnya tugas Yosua, hatinya bak disiram air dingin yang menyegarkan saat Tuhan menyatakan janji penyertaan Nya pada ayat di atas. Penyertaan Tuhan memampukan Yosua untuk mengalahkan musuh musuh. Janji penyertaan ini bukan serta merta diberikan Tuhan kepada Yosua. Ada syarat yang harus dipenuhi Yosua. Pertama, ia harus bertindak hati hati sesuai dengan Taurat yang telah diberikan Tuhan (ay. 7). Kedua, jangan lupa memperkatakan dan merenungkan Taurat siang dan malam (ay. 8).

Yosua harus memimpin bangsa Israel untuk menaati dan menghidupi perintah Tuhan. Bila mereka mengabaikannya, Tuhan enggan menyertai. Hal ini terbukti, saat Akhan mengambil barang barang yang dikhususkan bagi Tuhan ketika bangsa Israel berhasil mengalahkan Yerikho (Yos. 7). Akibatnya Tuhan menghukum bangsa Israel dengan dikalahkan oleh bangsa Ai.

Penyertaan Tuhan sungguh nyata ketika Yosua beserta bangsa Israel taat. Peristiwa mereka menyebrangi sungai Yordan adalah mukjizat yang menunjukkan penyertaan Tuhan (Yos. 3). Sungai Yordan terbelah menjadi dua sehingga mereka dapat menyebranginya dengan aman saat mereka menaati perintah Tuhan.

Penyertaan Tuhan sungguh dibutuhkan bukan hanya oleh Yosua, tetapi juga oleh kita semua pada masa kini. Bukti nyata orang yang disertai Tuhan, tidak selalu ditunjukkan oleh kesuksesan hidup. Meskipun berada dalam kesesakan hidup, Tuhan juga bisa menunjukkan penyertaan Nya. Bukankah Tuhan Yesus sudah berjanji akan menyertai sampai akhir zaman kepada orang yang mau melakukan perintah Nya? (Mat. 28:20b).

Refleksi diri:

Apa peristiwa yang membuat Anda tersadar bahwa penyertaan Tuhan sungguh nyata?

Bagaimana Anda akan mempraktikkan hidup yang menaati firman Tuhan sehingga penyertaan Tuhan selalu nyata di dalam perjalanan hidup Anda?



Tetap patuhi prokes ya, jangan lupa masker dan hindari kontak brrsalaman. Tetap racun 3 M. Karena covid belum selesai. Dan selalu andalkan Tuhan.
Share:

Bukan peran Figuran

Selamat pagi.. Bpk ibu jemaat gimana kabarnya hari ini, tentunya sehat dan selalu bahagia dan cerah bukan. Inilah anugerah dari Tuhan. Met bekerja dan aktifitas. 

Hakim hakim 3:31

Sesudah dia, bangkitlah Samgar bin Anat; ia menewaskan orang Filistin dengan tongkat penghalau lembu, enam ratus orang banyaknya. Demikianlah ia juga menyelamatkan orang Israel.
 Hakim hakim 3:31

Pemain figuran menurut definisi KBBI adalah pemain film yang memegang peran yang tidak berarti. Figuran bisa dimainkan oleh siapa saja, bahkan tidak dikenal pun tak menjadi masalah. Mungkin sekali ditemukan orang orang di dunia ini yang merasa hidupnya seperti pemain figuran, yah saya ada atau nggak juga nggak ada artinya, dalam pikiran mereka. Mereka sering tidak berbuat apa apa dalam hidupnya.

Di Kitab Suci, nama Samgar terasa asing di telinga kita, bukan? Samgar? Apa menariknya dia? Apakah Samgar hanya pemain figuran yang sekadar lewat saja untuk memenuhi lembaran kosong Alkitab? Kisah Samgar hanya ditulis dalam satu ayat, bandingkan dengan Gideon 68 ayat, Simson 96 ayat. Samgar asal usulnya begitu singkat, hanya disebut anak Anat. Banyak penafsir menduga Samgar bukanlah orang Israel, bahkan nama ayahnya saja adalah nama dewa Kanaan. Samgar, hanyalah seorang petani, bisa kita lihat senjatanya hanya tongkat penghalau lembu, bukan pedang atau pun tombak.

Apa yang dilakukan Samgar? Dengan bersenjatakan tongkat penghalau lembu, menewaskan musuh enam ratus orang Filistin! Samgar melakukannya pasti bukan karena kekuatan sendiri, melainkan kekuatan Tuhan. Dan yang terpenting Samgar menyelamatkan orang Israel. Samgar bukan pemain figuran, ia pahlawan yang menyelamatkan orang Israel. Lagi lagi kita bisa melihat Tuhan memakai seseorang dengan keunikan tersendiri yang tidak masuk hitungan untuk menyelamatkan orang Israel.

Jika Samgar menyelamatkan orang Israel dengan mengalahkan enam ratus orang Filistin, Tuhan Yesus mengalahkan kuasa maut supaya setiap orang percaya memiliki hidup kekal dan hidup memiliki makna yang benar. Mari hiduplah dengan memandang kepada Kristus. Mungkin kita tidak setenar orang lain; mungkin di sekolah kita tidak semenonjol teman teman lainnya; mungkin kita punya keterbatasan keterbatasan fisik; mungkin juga kita tidak fasih berbicara seperti orang lain; tetapi saat kita menjadi anak Tuhan, Dia pasti menitipkan tugas untuk kita kerjakan di dalam dunia ini untuk berkarya bagi Nya dan bagi kemuliaan nama Nya. Anda bukan orang yang numpang lewat saja, Anda adalah bagian dari rencana Tuhan. Anda bukan pemain figurannya Tuhan, Anda adalah masterpiecenya Tuhan.

Refleksi diri:

Apakah yang sering membuat Anda melihat diri tidak berarti seperti pemain figuran yang hidup di dalam dunia?

Apa yang hendak Anda lakukan bagi Tuhan di tempat yang Tuhan percayakan kepada Anda saat ini?

Tetap patuhi prokes ya, jangan lupa masker dan hindari kontak brrsalaman. Tetap racun 3 M. Karena covid belum selesai. Dan selalu andalkan Tuhan.
Share:

Sungguh Dahsyat Kuasa Yesus

Matius 27:45 56

Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit bukit batu terbelah,
 Matius 27:50 51

Ketika Yesus menyerahkan nyawa Nya di kayu salib, hal ini memicu reaksi peristiwa berantai. Awal dan akhir dari rangkaian peristiwa ini penting. Tirai Bait Suci yang memisahkan kekudusan Allah dari dunia, terkoyak. Sementara orang orang yang sudah mati masuk ke kota suci.

Matius menunjukkan bahwa kematian Yesus mengubah hubungan Allah yang kudus dengan dunia yang berdosa. Sebelumnya terdapat jurang pemisah di antara Tuhan dan dunia. Sekarang karena kuasa Yesus, orang berdosa bisa datang kepada Allah karena hutang dosa dosanya telah dilunasi. Kita tidak bersalah lagi karena telah dibenarkan oleh Kristus.

Apa hal hal yang terlalu baik yang Anda terima melalui pengorbanan Kristus? Tanpa Kristus, tujuan hidup semua manusia adalah kematian. Ya, kita sebetulnya hidup untuk mati. Namun, Kristus hidup sehingga meskipun kita mati, nanti di hari penghakiman akan dihidupkan kembali untuk bersama sama dengan Nya pergi ke sorga kekal. Karena kuasa Kristus, tabir disingkirkan dan jalan menuju tempat Mahakudus kini terbuka bagi kita yang percaya kepada Nya.

Hal baik lainnya adalah kapan saja dan di mana pun, kita bisa memanggil, berdoa, dan merasakan penyertaan Tuhan. Hiduplah dengan sungguh sungguh percaya dan berjalan dalam kehendak Tuhan!

Yesus berkuasa menciptakan langit dan bumi. Dia berkuasa mengalahkan maut dan menyembuhkan orang sakit. Dia juga berkuasa menghakimi bumi dan membuka pintu sorga. Betapa hebat kuasa Nya. Hai semua yang letih dan lemah, datang dan mohonkan Tuhan Yesus menyatakan kuasa Nya untuk menolong kehidupan kita, bahkan mengubah segala karakter kita.

Satu kali dalam Perjamuan Kudus, saya melihat dari mimbar, seorang jemaat tertunduk dan tidak berani mengambil roti perjamuan. Ketika kebaktian usai saya mendekatinya dan bertanya, Kenapa tidak ambil bagian? Ia menjawab lirih, Saya orang berdosa, tidak mungkin Tuhan menerima saya kembali. Saya menegaskan, Kematian Yesus menyediakan semua pembersihan yang dibutuhkan siapa pun. Dia adalah Tuhan yang berkuasa menghapus dosamu dan mengubah nasibmu. Puji Tuhan, orang tersebut memperoleh kelegaan di dalam jiwanya.

Saudaraku, apa masalah hidup Anda? Datanglah kepada Tuhan Yesus yang penuh kuasa.

Salam datanglah kepada Yesus yang berkuasa.

Refleksi diri:

Bagaimana kematian dan kuasa kebangkitan Tuhan Yesus telah mengubah kehidupan dan karakter Anda?

Apa bukti kuasa Yesus yang pernah menolong Anda dari kelemahan dan keletihan hidup?

Tetap patuhi prokes ya, jangan lupa masker dan hindari kontak brrsalaman. Tetap racun 3 M. Karena covid belum selesai. Dan selalu andalkan Tuhan.
Share:

Tuhan ikut ujian

Salim met pagi.. Bpk ibu jemaat gimana kabarnya hari ini, tentunya sehat dan selalu bahagia dan cerah bukan. Inilah anugerah dari Tuhan. Met bekerja dan aktifitas. 

Gema suara illahi
Maleakhi 3:6 12
Ia, yang tidak menyayangkan Anak Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama sama dengan Dia?
 Roma 8:32

Maleakhi 3:10 mungkin adalah ayat yang paling populer digunakan untuk mengingatkan jemaat dalam hal memberikan persepuluhan. Namun, bukan ini yang akan kita renungkan. Kita akan membahas mengenai perintah untuk menguji Tuhan. Dalam Ulangan 6:16, Tuhan memperingatkan orang Israel agar tidak mencobai Nya. Kenapa pada ayat 10, Dia kini meminta mereka menguji Nya? Kok Tuhan plin plan?

Biasanya penjelasan untuk kontradiksi ini adalah dengan membedakan antara menguji dan mencobai. Meskipun kedua kata ini memiliki pengertian yang sama di dalam Mazmur 95:9 tetapi poin yang mau disampaikan di sini adalah Tuhan tidak ingin ikut ujian. Terlebih diuji atau dicobai oleh orang percaya yang telah mengecap kasih dan kebaikan Nya. Lantas, mengapa Tuhan sampai meminta umat menguji Nya? Jawabannya karena begitu bobroknya iman kerohanian umat, sampai sampai Tuhan berbicara kepada mereka seolah olah mereka bukan orang percaya! Wajar kalau orang tidak percaya ingin menguji Tuhan. Mereka belum pernah mencicipi segala anugerah Nya. Namun, keterlaluan sekali jika kita yang sudah percaya ingin mengetes Tuhan. Apakah kebaikan Tuhan sampai saat ini masih kurang? Apakah pernah kasih Nya surut kepada kita? Punya keinginan itu wajar. Yang tidak wajar adalah ketika kita sampai mencobai atau menguji Tuhan untuk keinginan tersebut. Kenapa Tuhan tidak mengabulkan doaku? Tuhan tidak sayang aku, ya? Tuhan tidak sanggup menolong, ya? Gerutu seperti ini pun adalah bentuk menguji atau mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan orang Israel sepuluh kali mencobai Tuhan di padang gurun (Bil. 14:22).

Jika diibaratkan sebagai ujian, Tuhan sudah mendapat nilai A++++ atau bahkan nilai tak terhingga, ketika Dia menyerahkan Anak Nya untuk menebus kita dari dosa. Jika kita meminta hal yang baik di waktu yang tepat, tidak mungkin Tuhan tidak memberikannya untuk kita, sampai sampai kita harus menguji Nya. Daripada menguji Tuhan, lebih baik menguji diri sendiri. Apakah hal yang kita minta adalah hal yang baik dan di waktu yang tepat?

Refleksi diri:

Pernahkah Anda, baik secara sadar maupun tidak, mengetes Tuhan baik di dalam gerutuan maupun doa doa Anda?

Apa kebaikan dan kasih Yesus di masa lalu yang bisa mengingatkan Anda akan anugerah Nya yang tak pernah berkurang sedikit pun?

Tetap patuhi prokes ya, jangan lupa masker dan hindari kontak brrsalaman. Tetap racun 3 M. Karena covid belum selesai. Dan selalu andalkan Tuhan.
Share:

Pengkhianat Dalam Pernikahan


Maleakhi 2:10 16

Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
Maleakhi 2:15

Kalau mendengar kata pengkhianat, nama Yudas Iskariot langsung terbayang dalam kepala kita. Di masa kini, mungkin para pengkhianat adalah mereka yang murtad dan meninggalkan iman, atau mereka yang pindah gereja atau denominasi. Jadi, mungkin kita akan kaget ketika membaca bagian ini saat disampaikan bahwa mengkhianati istri pertama sama dengan mengkhianati Tuhan sendiri. Orang orang Israel pada saat itu menceraikan istri istri mereka untuk menikahi anak perempuan allah asing, yakni wanita wanita non Israel penyembah berhala (ay. 11).

Saya percaya (dan berharap) tidak ada di antara Anda yang berpikir untuk menceraikan pasangan Anda, lebih lebih untuk menikahi orang yang belum percaya. Sebagai orang Kristen, kita tahu bahwa bercerai adalah dosa besar. Larangan untuk bercerai juga diiringi dengan perintah untuk membangun kehidupan pernikahan yang indah. Entah berapa banyak orang Kristen yang tidak bercerai tetapi sudah seperti orang asing dengan pasangannya. Ini pun bukan hal yang dikehendaki Tuhan.

Memang perlu usaha dan niat untuk menyisihkan waktu bagi pasangan di tengah zaman modern yang penuh tantangan dan tuntutan. Anda bekerja setiap hari. Ketika pulang atau ada hari libur, Anda menghabiskan waktu bersama sama dengan anak. Di hari Minggu, Anda beribadah dan pelayanan. Jika menunggu mood, waktu untuk kedekatan tidak akan pernah datang. Berbeda dengan di novel novel atau film drama, seringkali kedekatan dan kemesraan harus diusahakan, bahkan dijadwalkan. Jordan Peterson, seorang psikolog Kanada, menyarankan total minimal empat jam per minggu untuk berkencan (siapa bilang hanya orang orang yang berpacaran yang boleh kencan?), menjalin hubungan yang dekat sekali atau dua kali per minggu, dan melakukan percakapan mendalam (bukan hanya sekedar membicarakan anak atau uang) minimal selama sembilan puluh menit per minggu. Apakah jadwal seperti ini realistis untuk dilakukan, khususnya bagi Anda yang sibuk, bukanlah pertanyaan terpenting. Pertanyaan terpenting adalah apakah Anda memiliki niat untuk membangun kedekatan dengan pasangan? Perlu digarisbawahi, landasi kedekatan Anda dengan pasangan di atas dasar kedekatan dengan Tuhan Yesus Kristus.

Refleksi diri:

Bagaimana kehidupan pernikahan Anda? Apakah hanya sekadar lalu saja? Sehatkah kehidupan pernikahan seperti itu?

Bagaimana usaha Anda membangun kedekatan di dalam kehidupan pernikahan Anda?



Tetap patuhi prokes ya, jangan lupa masker dan hindari kontak brrsalaman. Tetap racun 3 M. Karena covid belum selesai. Dan selalu andalkan Tuhan.

Share:

Mata ganti Mata, Gigi ganti Gigi

Salim met pagi.. Bpk ibu jemaat gimana kabarnya hari ini, tentunya sehat dan selalu bahagia dan cerah bukan. Inilah anugerah dari Tuhan. Met bekerja dan aktifitas. 

Gema suara illahi
Obaja 1:15 16

… perbuatanmu akan kembali menimpa kepalamu sendiri.
Obaja 1:15b

Anda mungkin tidak suka membaca judul ini. Bukankah ini adalah salah satu hukum Taurat yang Tuhan Yesus katakan sudah tidak berlaku, kemudian diganti dengan, siapa pun yang menampar pipi kananmu, berikanlah juga pipi kirimu. (Mat. 5:39)? Eits, siapa bilang Yesus mengatakan hukum ini sudah tidak berlaku? Ia malah mengatakan, Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal. (Luk. 16:17). Tuhan memperingatkan orang orang Edom bahwa apa pun yang mereka telah lakukan terhadap Israel, akan menimpa mereka pula. Mata ganti mata, gigi ganti gigi. Ini adalah prinsip keadilan Tuhan yang diterapkan di bangsa Israel yang teokratis. Jadi, bagaimana menyelaraskan hal ini dengan perintah Tuhan Yesus di Injil?

Hal pertama yang harus diingat adalah Tuhan adalah Hakim yang lebih adil daripada kita. Jika kita sendiri yang menjalankan prinsip mata ganti mata, gigi ganti gigi, pada umumnya dua hal ini yang terjadi: (1) mata ganti gigi, atau (2) gigi ganti mata. Mata ganti gigi berarti dalam keterbatasan kita, kita tidak bisa memberikan penghakiman yang setimpal. Akibatnya, orang itu tidak jera, atau bahkan tidak sadar. Lantas apa gunanya kita membalas? Gigi ganti mata berarti kita membalas jauh melampaui dosa mereka. Jika hal ini terjadi, maka Tuhan sendiri yang akan menghakimi kita. Oleh karena itu, serahkan saja kepada Dia yang menghakimi dengan adil. Ini juga yang dilakukan Tuhan Yesus (1Ptr. 2:23).

Hal kedua adalah apakah kita yakin motivasi kita untuk menghukum orang tersebut benar? Ingin orang itu jera? Ingin ia bertobat? Omong kosong. Jujur saja, alasan kita membalas kejahatan orang lain bukanlah untuk keadilan, melainkan untuk balas dendam saja. Itulah sebabnya penghakiman diserahkan kepada Tuhan, atau setidaknya kepada institusi pemerintahan yang dipercaya Tuhan.

Hanya Tuhan lah hakim yang sanggup menjalankan mata ganti mata, gigi ganti gigi dengan sempurna. Tugas kita adalah memaafkan, bukan main hakim sendiri.

Refleksi diri:

Apakah Anda pernah atau sedang mendendam kepada seseorang?

Bagaimana prinsip ini memberi Anda kelapangan hati untuk menyerahkannya kepada Tuhan?


Tetap patuhi prokes ya, jangan lupa masker dan hindari kontak brrsalaman. Tetap racun 3 M. Karena covid belum selesai. Dan selalu andalkan Tuhan.
Share:

Dosa dan Neraka

Salim met pagi.. Bpk ibu jemaat gimana kabarnya hari ini, tentunya sehat dan selalu bahagia dan cerah bukan. Inilah anugerah dari Tuhan. Met bekerja dan aktifitas. 

Obaja 1:1 6, 8 9

Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejaTuhan.
Amsal 16:18

Lagi lagi… Baru saja beberapa waktu yang lalu kita menyudahi bacaan bacaan yang sarat pesan penghukuman Tuhan melalui renungan eksposisi kitab Amos, kini kita memulai kisah penghukuman yang lain. Bedanya, kali ini penghakiman tersebut bukan menimpa umat Tuhan melainkan Edom, bangsa yang berabad abad bermusuhan dengan Israel sejak zaman leluhur mereka, Esau, yang berseteru dengan Yakub.

Orang Edom sombong karena banyak hal. Pertama, mereka bermukim di tempat tinggi, yakni pegunungan Seir (ay. 3 4) dan mengandalkan keuntungan strategis lokasi mereka, khususnya dalam peperangan. Kedua, banyak orang bijak di Edom (ay. 8). Elifas, salah satu teman Ayub, adalah berasal dari Teman (Ayb. 2:11). Ketiga, mereka memiliki banyak pahlawan pahlawan perang (ay. 9). Tidak heran mereka congkak.

Kita tentu pernah mendengar bahwa kesombongan adalah dosa yang paling dibenci Tuhan. C.S. Lewis pernah berkata bahwa dosa dosa yang lain merupakan pekerjaan setan melalui natur binatang kita. Namun, kesombongan adalah dosa yang sama sekali bukan melalui natur binatang kita, melainkan langsung dari neraka. Inilah dosa pertama, yang mengakibatkan kejatuhan Iblis (yang biasa disebut Lucifer). Kesombongan adalah dosa yang sering dianggap remeh tetapi sesungguhnya sangat berbahaya.

Yang lebih celaka adalah kadang kala kita dapat memakai kesombongan untuk mengalahkan dosa dosa kecil. Sewaktu kita selesai merenungkan kitab Amos yang penuh dengar teguran, baiklah kita kemudian membuat rencana jangka panjang untuk menyelesaikan dosa tersebut. Kenapa? Yah, aku kan orang yang baik? Nanti, ketika kita berhasil, kita akan mengatakan, Tuh, kan? Sudah kubilang aku adalah orang yang baik. Iblis pun tertawa, kata C.S. Lewis.

Bagaimana cara menghindari jebakan Batman yang satu ini? Mungkin kutipan dari C.S. Lewis ini dapat membantu, Kerendahan hati bukanlah memikirkan kekurangan diri, tapi mengurangi memikirkan diri sendiri. Ketika Anda di dalam perjalanan menjadi pengikut Kristus, Tuhan dan sesama lah yang menjadi fokus Anda. Tidak heran hukum yang terutama (Mat. 22:34 40) menyebut dua aspek ini, tanpa embel embel tetapi kamu harus memulai dari mengasihi diri sendiri. Tidak. Kita sudah mengasihi diri sendiri karena diri sendirilah yang mula mula kita pikirkan.

Refleksi diri:

Bagaimana cara Anda lolos dari terjebak dosa kesombongan yang memikirkan diri sendiri?

 Ketika mengambil keputusan apa pun, siapakah yang terlebih dahulu menjadi objekpertimbangan Anda? Yesus? Sesama? Atau diri sendiri?

Tetap patuhi prokes ya, jangan lupa masker dan hindari kontak brrsalaman. Tetap racun 3 M. Karena covid belum selesai. Dan selalu andalkan Tuhan.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.