2 Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu. 3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi. 4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya. (Wahyu 9:2-4)
Orang yang berjalan dengan pola pikir yang benar kehidupannya tidak akan dapat dipengaruhi oleh kuasa kegelapan. Perlu diingat bahwa lawan kita yang sesungguhnya bukanlah manusia, namun kuasa-kuasa kegelapan yang berupaya untuk mencelakakan diri kita. Di dalam hal ini medan peperangan rohani tersebut adalah pikiran kita. Apabila kuasa kegelapan dapat mempengaruhi pola pikir kita maka kehidupan kita akan dilumpuhkan oleh berbagai-bagai masalah yang menimpa diri kita. Sebaliknya bila kita menjaga pola pikir kita agar sesuai dengan kehendak Allah, maka kuasa kegelapan tidak akan mampu menyentuhnya. Sebagai akibat kehidupan kita akan terlindungi dari pengaruhnya.
Pentingnya untuk menjaga agar pola pikir kita sesuai dengan kehendak Allah ini dikemukakan rasul Yohanes di dalam Wahyu 9. Di situ dicatat penglihatan yang ia peroleh tentang kuasa-kuasa kegelapan yang keluar dari lobang jurang maut. Kuasa-kuasa kegelapan yang bagaikan belalang yang memiliki kuasa kalajengking yang menyiksa manusia dengan dahsyatnya. Namun mereka hanya mampu menyengat "manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya." Itulah orang-orang yang tidak hidup dalam pola pikir yang sesuai dengan kehendak Allah. Artinya apabila kita hidup dengan pola pikir yang sesuai dengan firman Tuhan, maka kuasa kegelapan tidak akan mampu mempengaruhi kehidupan kita.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Sudahkah Anda hidup dengan pola pikir yang sesuai dengan kehendak Allah? Apakah yang perlu Anda lakukan agar memiliki pola pikir yang seperti demikian?
Aksion
Mari kalau Tuhan mau , ubahkan pola pikirku dengan kebenaran firman-Mu. Supaya dengan demikian pola pikirku sesuai dengan kehendak-Mu. Yaitu aku memikirkan apa yang Engkau pikirkan, mengutamakan apa yang Engkau pandang penting dan mengasihi hal-hal yang berkenan kepada-Mu. Dengan hidup di dalam pola pikir yang seperti itu maka Iblis dan kuasa kegelapan tidak akan mampu mempengaruhi hidupku. Dengan menaklukkan pikiranku kepada kehendak-Mu maka hidupku akan menyenangkan hati-Mu dan aku akan berjalan di dalam kemenangan-Mu.
Doa
Pagi hari ini aku datang menghadap takhta anugerah-Mu, dan menyerahkan hidupku ke dalam kemurahan-Mu. Tuntun dan sertailah hidupku di sepanjang hari ini dengan Roh-Mu. Jagalah langkah-langkahku agar senantiasa berjalan sesuai dengan firman-Mu. Pakailah hidupku menjadi saksi yang memuliakan nama-Mu baik melalui perkataan dan perbuatanku. Supaya dengan demikian banyak orang yang akan mengenal diri-Mu dan membuka hati terhadap kasih-Mu. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan. Mampukanlah diriku untuk mengisi hari ini dengan kehidupan yang bermakna dan tidak sia-sia. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, aku berdoa. Amin.
Pola Pikir Yang Benar
Serahkan Kejahatan kepada Tuhan
Wahyu 8: 3 - 5
3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. 4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah. 5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi. (Wahyu 8:3-5)
Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, namun serahkanlah pembalasan itu kepada Tuhan yang adalah Hakim yang mahaadil. Perlu disadari bahwa membalas perbuatan orang yang merugikan kita dengan ganti merugikan dirinya hanyalah mendatangkan rasa puas yang semu. Sebab dengan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh orang tersebut sesungguhnya kita telah menempatkan kualitas diri kita sederajat dengan yang bersangkutan. Itu sebabnya yang patut kita lakukan adalah menyerahkan pembalasan tersebut kepada Tuhan. Dia adalah Hakim yang adil. Di dalam keadilan-Nya Ia menegakkan keadilan dengan menjatuhkan hukuman kepada orang yang melakukan kejahatan.
Tindakan Allah di dalam menegakkan keadilan ini dicatat di dalam Wahyu 8. Di situ ditulis bahwa Yohanes melihat doa umat Tuhan yang mengalami penindasan di dunia bagaikan dupa yang naik ke takhta Allah. Lalu ia melihat seorang malaikat Tuhan mengambil sebuah pedupaan dari emas, mengisinya dengan api dari mezbah yang mengepulkan asap doa dari umat Tuhan tadi, lalu melemparkannya ke bumi. Ia melakukan hal itu sebagai hukuman pembalasan terhadap manusia yang berbuat jahat dengan menindas umat Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak usah membalas kejahatan yang dilakukan orang terhadap diri kita, karena Tuhan sendirilah yang akan membalaskannya bagi kita.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Apakah yang perlu Anda lakukan bila orang menindas diri Anda secara sewenang-wenang? Mengapa demikian?
Aksion
Anda Tahu Tuhan, hakim yang adil yang tidak akan pernah membiarkan ketidakadilan merajalela di muka bumi. Di dalam keadilan-Mu Engkau menghakimi semua orang dan di dalam kebenaran-Mu Engkau menimbang niatan hati dan perbuatan yang dilakukan oleh semua insan. Kepada-Mu, untuk itu mari berlindung. BerNaung di bawah sayap keadilan-Mu. Agar perLindungan diriku dari orang yang berniat jahat kepadaku dan belalah perkaraku di hadapan orang-orang yang memfitnah hidupku. Di dalam perlindungan-Mu itu aku merasakan damai sejahtera yang berlimpah-limpah.
Doa
Di awal dari bulan yang terakhir dari tahun ini kembali aku mengangkat ucapan syukurku kepada-Mu. Karena Engkau limpah dengan kasih setia, dan hanya dekat dengan diri-Mu hatiku tenang. Oleh sebab itu aku memohon Engkau berkenan menuntun dan menyertai hidupku di sepanjang bulan ini, sehingga aku dapat mengakhiri tahun ini di dalam hidup yang berkemenangan. Sertailah diriku dengan Roh Kudus-Mu dan bimbinglah aku agar berjalan sesuai dengan firman-Mu. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan. Pakailah diriku untuk menjadi saluran berkat-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, aku berdoa. Amin.
Tuhan Penggembala Kita
Kedekatan dengan Tuhan
Wujud nyata Kasih Yesus
Kematian Kristus bukanlah tanda dari ketidakberdayaan diri-Nya, namun merupakan wujud dari kasih-Nya yang tidak terbatas. Pada umumnya orang menghindari penggunaan kata kematian. Karena di dalam kata itu terkandung pemahaman tentang ketidakberdayaan dan berakhirnya kehidupan. Tetapi tidak demikian halnya dengan kematian Kristus. Kematian-Nya bukanlah tanda dari ketidakberdayaan diri-Nya, namun merupakan wujud dari kasih-Nya kepada manusia yang berdosa. Kematian-Nya bukanlah akhir dari kehidupan, namun justru awal dari kehidupan yang baru. Itulah kehidupan yang diperdamaikan dengan Allah oleh kasih dalam pengorbanan-Nya di kayu salib.
Kita dapat melihat bahwa kematian Kristus merupakan wujud dari kasih-Nya tersebut di dalam Wahyu 5. Di situ ditulis bahwa rasul Yohanes melihat Kristus bagaikan seekor Anak Domba yang telah disembelih. Keberadaan dari Sang Anak Domba yang telah disembelih ini menggambarkan Kristus yang mati di kayu salib. Namun di saat yang sama Yohanes mendengar bahwa Anak Domba tersebut adalah Singa dari suku Yehuda yang telah menang. Hal ini menggambarkan kuasa Kristus yang tidak terbatas. Sehingga bila Dia yang mahakuasa rela mengalami kematian, maka hal tersebut bukanlah karena Ia lemah namun karena kasih-Nya yang besar bagi kita. Kasih yang membuka lembaran yang baru bagi kehidupan kita.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Bagaimana sikap Anda yang seharusnya terhadap kematian Kristus? Mengapa demikian?
Aksion
Jika Tuhan adalah pribadi yang mahakuasa dan mahamulia. Sedangkan aku adalah manusia yang terbatas dan masa laluku penuh dengan noda dosa. Apabila Engkau bersedia mengorbankan diri-Mu sampai mati di kayu salib bagi keselamatanku, semua itu hanyalah karena anugerah-Mu yang besar bagi hidupku. Karena kasih-Mu terhadap diriku Engkau bersedia menanggung hukuman yang seharusnya ditimpakan pada diriku melalui kematian-Mu. Ajarlah aku, ya Tuhan, untuk menghargai pengorbanan-Mu dengan hidup menyenangkan hati-Mu. Gimana hatimu?
Doa
Kembali pada pagi hari ini aku mengucap syukur kepada-Mu untuk semua kebaikan-Mu dalam hidupku. Aku menyerahkan waktu yang akan kulalui pada hari ini ke dalam kemurahan-Mu. Sertailah diriku dengan Roh-Mu dan tuntunlah aku dengan firman-Mu. Bawalah aku untuk berjalan menurut kebenaran-Mu dan berikanlah kepadaku hati yang taat kepada tuntunan-Mu itu. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan, dan muliakanlah nama-Mu di dalam semuanya itu. Pakailah diriku untuk menjadi saluran berkat-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Anak Domba Allah yang telah mati bagi diriku, aku berdoa. Amin.
Semua Untuk Kemuliaan Tuhan
Semua cita-cita akan bersifat terlalu muluk bila hal itu adalah untuk kemuliaan diri sendiri, dan tidak ada cita-cita yang terlalu besar bila hal itu adalah untuk kemuliaan Tuhan. Sekecil apapun suatu cita-cita apabila hal tersebut dimaksudkan untuk mencari puji-pujian bagi diri sendiri, maka sesungguhnya cita-cita tersebut adalah terlalu muluk. Sebaliknya sebesar apapun suatu cita-cita namun bila hal tersebut dimaksudkan agar nama Tuhan dimuliakan, maka cita-cita tersebut tidaklah bersifat terlalu muluk. Singkat kata, kita boleh memiliki tujuan hidup yang setinggi-tingginya selama hal itu bukan demi kebanggaan diri sendiri, namun agar nama Tuhan diagungkan.
Bahwasanya kita boleh memiliki cita-cita dan meraih hal-hal yang besar selama kita mempersembahkannya bagi kemuliaan Tuhan tersebut dapat dilihat di dalam Wahyu 4. Di situ ditulis para tua-tua yang duduk di hadapan Allah menyembah dan melemparkan mahkota mereka di hadapan takhta-Nya. Tempat mereka berada menunjukkan tingginya kedudukan dari para tua-tua itu. Mahkota yang mereka kenakan menunjukkan kehormatan yang mereka sandang. Artinya kita boleh meraih kedudukan yang tinggi, atau cita-cita yang besar, selama kita mempersembahkan semua kehormatan kepada Tuhan. Karena memang hanya Dia yang layak menerima semua puji-pujian dan hormat untuk selama-lamanya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Selama ini apakah yang Anda lakukan bila orang memuji Anda karena prestasi yang telah Anda capai? Mengapa demikian?
Aksion
Saat, aku percaya bahwa Engkau menciptakan diriku untuk kemuliaan nama-Mu. Ajarlah diriku untuk senantiasa bersikap setia kepada rencana-Mu yang mulia bagi diriku tersebut. Sehingga aku tidak hidup untuk mencari pujian bagi diriku sendiri karena sesungguhnya segala hormat dan kemuliaan hanyalah Engkau yang layak untuk menerima semuanya itu. Oleh karena itu tolonglah diriku untuk sanggup mengembangkan semua talenta dan kesempatan yang Engkau berikan kepadaku, serta menggunakannya untuk memuliakan nama-Mu. Tolonglah aku untuk dapat menjadi saluran berkat bagi orang yang lain, dan di saat yang sama tetap menjaga diriku agar hidup di dalam kerendahan hati.
Doa.
Aku berterima kasih kepada-Mu, ya Tuhan, untuk hari yang baru yang Engkau berikan kepadaku pada hari ini. Aku yakin berbagai kesempatan yang baru Engkau akan bukakan bagi diriku. Tolonglah diriku agar mampu mengisi kesempatan-kesempatan tersebut secara bertanggung jawab dan menggunakannya untuk memuliakan nama-Mu. Oleh sebab itu berkatilah semua yang kukerjakan dengan keberhasilan. Pakailah diriku menjadi saluran kasih-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Kepada-Mu, ya Tuhan, aku berharap, sakitku sembuhkan, pergumulanku kau tanggungkan, ekonomiku tingkatkan, miskinku kau kayakan, kayaku kau hikmat kan agar sombongku salibkan, kerjaku kau tambahkan rezekiku kau berkahksn, keluargaku harmonis kan di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.
Kematian yang kedua
Apabila Anda lahir satu kali maka Anda akan mati dua kali, namun kalau Anda lahir dua kali maka Anda akan mati satu kali saja. Semua manusia yang hidup di dunia pasti pernah lahir minimal satu kali, yaitu saat ia dilahirkan dari ibunya. Selain itu semua manusia juga akan mati minimal satu kali, yaitu saat ia menghembuskan nafas yang terakhir. Namun kalau ia lahir dua kali, yang kedua yaitu saat ia dilahirkan kembali oleh Roh Kudus serta menerima Yesus sebagai Tuhan, maka ia tidak akan mati dua kali. Kematian kedua adalah kebinasaan untuk selama-lamanya. Tetapi ia akan hidup untuk selama-lamanya bersama dengan Tuhan. Artinya bila ia lahir dua kali, ia tidak akan mengalami kematian yang kedua.
Tuhan Yesus mengutarakan tentang kematian kedua dan kehidupan untuk selama-lamanya ini di dalam Wahyu 2. Di situ dicatat bahwa Yesus berkata kepada pemimpin jemaat di Smirna mereka tetap setia di dalam iman. Ia berjanji bahwa iman kepada Kristus yang mereka pegang dengan setia itu akan membuahkan mahkota kehidupan. Itulah kehidupan untuk selama-lamanya, yaitu karena mereka tidak akan mengalami kematian yang kedua. Iman itulah yang Yesus katakan di dalam Yohanes 3 berjalan seiring dengan kelahiran kembali, atau kelahiran kedua. Singkat kata, orang yang lahir dua kali oleh karena iman kepada Yesus hanya akan mati satu kali dan hidup selama-lamanya bersama Tuhan.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Sudahkah Anda mengalami kelahiran kembali atau kelahiran yang kedua? Mengapa Anda menjawab seperti itu?
Aksion
Bapa sangat rindu dan sayang maka aku berterima kasih karena oleh rencana-Mu aku dilahirkan di dunia ini melalui rahim ibuku. Terlebih lagi, aku bersyukur kepada-Mu karena oleh anugerah-Mu aku dapat beriman kepada-Mu dan dilahirkan kembali sebagai manusia yang baru. Iman dan kelahiran baru yang menjadikan diriku umat tebusan-Mu. Aku ditebus dari maut, dan menerima kehidupan yang kekal bersama dengan diri-Mu. Sehingga dengan demikian aku tidak perlu mengalami kematian yang kedua, yaitu kebinasaan untuk selama-lamanya. Semua itu kualami bukan karena usaha maupun kebaikanku, namun karena anugerah-Mu di dalam Yesus Kristus, Tuhanku.
Doa
Mengawali hari ini kembali aku menyerahkan hidupku ke dalam tangan-Mu. Aku percaya Engkau tidak akan pernah meninggalkan diriku. Engkau tidak akan membiarkan aku berjalan seorang diri. Dengan tangan-Mu yang penuh dengan kasih itu Engkau akan menuntun hidupku di sepanjang hari ini. Sehingga dengan demikian damai akan menyertai hidupku. Karena Engkau tidak pernah tersesat maupun menyesatkan orang yang berharap kepada-Mu. Tuhan, jadikanlah diriku sebagai saluran berkat-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku yang setia, aku berdoa. Amin.
Takut Kepada Tuhan
Melayani Sesama
Yohanes 21:17)
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku. (Yohanes 21:17)
Orang yang sungguh-sungguh mengasihi Kristus akan dengan sukarela melayani sesamanya manusia. Sebagaimana Kristus datang ke dunia bukan untuk kepentingan diri-Nya sendiri, atau bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani demikianlah para pengikut-Nya harus hidup dengan tujuan yang sama. Sebab bila orang benar-benar mengasihi Kristus maka ia akan mengikuti jejak-Nya. Sehingga iapun akan hidup melayani sesamanya seperti yang telah dilakukan oleh Kristus. Hal ini berarti apabila orang tidak bersedia melayani orang lain, artinya ia hidup dengan sikap yang egois, maka hal tersebut menunjukkan bahwa sesungguhnya ia tidak sungguh-sungguh mengasihi Tuhan.
Pentingnya melayani sesama sebagai wujud dari kasih kepada Tuhan ini dikemukakan oleh Yesus di dalam Yohanes 21. Kepada Petrus tiga kali Ia bertanya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan setiap kali Petrus menjawab: "Aku mengasihi Engkau," maka Yesuspun menanggapinya dengan berkata: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Dengan berkata demikian Yesus menegaskan bahwa apabila Petrus sungguh-sungguh mengasihi Dia maka yang bersangkutan harus mewujudkan kasih itu dengan melayani sesamanya, yaitu para pengikut Kristus yang lain. Singkat kata, orang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan tidak akan hidup dengan sikap yang egois namun dengan sukarela melayani sesamanya manusia.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Sudahkah Anda sungguh-sungguh mengasihi Kristus? Apakah buktinya?
Aksion.
Jika kita mengaku Tuhan, aku mengaku bahwa acapkali aku hidup mementingkan diriku sendiri. Sebaliknya dari hidup sebagai orang yang sungguh-sungguh mengasihi diri-Mu, sebenarnya aku masih mengasihi diriku sendiri melampaui yang sepatutnya. Oleh sebab itu tolonglah diriku dengan anugerah-Mu agar aku dapat mengasihi-Mu seperti Engkau mengasihi diriku. Di dalam kasih-Mu itu aku melayani sesamaku manusia dengan penuh kasih dan kerendahan hati. Sehingga dengan demikian hidupku mencerminkan hati-Mu dan nama-Mu dimuliakan melalui kehidupanku.
Doa
Di awal dari hari ini aku kembali merendahkan diriku di hadapan-Mu dan mengucap syukur untuk kebaikan-kebaikan-Mu yang telah kualami di hari-hari yang lalu. Aku percaya bahwa kemurahan-Mu tidak berkesudahan atas hidupku. Oleh sebab itu aku memohon peganglah hidupku dengan kasih setia-Mu. Tuntun dan sertailah hidupku di sepanjang hari ini dengan firman dan Roh-Mu. Berkatilah semua yang kukerjakan dengan keberhasilan, dan jadikanlah diriku saluran berkat-Mu. Sembuhkan sakitku, lindungi pekerjaanku, sertai perjalananku, berkati kemiskinanku agar aku kaya kemurahanmu, berkati kekayaanku agar aku memiliki belas kasihan perluas daerah kerjaku agar aku dapat menjadi saksimu dimanapun diriku berada. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, aku berdoa. Amin.