Iman kepada kasih Kristus akan memampukan kita untuk mengalahkan Iblis yang terus-menerus mendakwa kita. Memang salah satu strategi yang digunakan oleh Iblis untuk melumpuhkan kehidupan kita adalah dengan mendakwa kita. Untuk itu ia terus-menerus mengingatkan kita akan masa lampau kita yang kelam. Sebab bila ia dapat mempengaruhi kita dengan dakwaannya itu maka hidup kita akan menjadi lumpuh karena terikat pada masa lampau tersebut. Sebaliknya bila kita percaya bahwa Kristus di dalam kasih-Nya telah membereskan masa lampau kita melalui pengorbanan-Nya, maka Iblis tidak akan mampu menguasai diri kita. Justru sebaliknya kitalah yang mengalahkan dirinya.
Pentingnya iman kepada kasih Kristus ini dicatat oleh rasul Yohanes di dalam Wahyu 12. Di situ ia menulis tentang pemberitahuan dari sorga yang didengarnya, yaitu bahwa Iblis yang siang malam mendakwa umat Tuhan telah dilemparkan ke bawah, yaitu ke bumi. Dan umat Tuhan mengalahkan Iblis itu "oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka." Yang dimaksudkan di sini adalah iman kepada kasih Kristus, Anak Domba Allah yang telah mencurahkan darah-Nya dalam pengorbanan bagi umat manusia. Artinya iman kepada kasih Kristus akan memampukan kita untuk mengalahkan Iblis yang terus berupaya untuk melumpuhkan hidup kita dengan dakwaan-dakwaannya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Pernahkah Iblis mendakwa Anda dengan mengingatkan Anda tentang masa lampau Anda yang kelam?
Apakah yang perlu Anda lakukan untuk menghadapi dakwaannya tersebut?
Aksion
Mari percaya Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu karena begitu besar kasih-Mu bagi hidupku. Kasih yang Engkau tunjukkan melalui pengorbanan-Mu di kayu salib, dan yang telah membereskan masa lampauku. Dengan darah-Mu Engkau telah menghapuskan masa laluku yang kelam dan membuka lembaran yang baru dan indah bagi hidupku. Aku percaya bahwa semua yang Engkau rencanakan bagi hidupku adalah senantiasa yang terbaik. Apa yang telah Engkau janjikan bagi diriku tidak akan pernah Engkau ingkari. Dengan bersandar pada janji-Mu itu aku menolak semua dakwaan Iblis yang mencoba melumpuhkan hidupku. Di dalam iman kepada kasih-Mu aku berjalan di dalam kemenangan-Mu.
Doa.
Mari Tuhan, aku percaya bahwa anugerah-Mu senantiasa tersedia bagi diriku dan rahmat-Mu turun-temurun tiada berkesudahan atas hidupku. Oleh sebab itu di dalam iman dan penyerahan diri aku memohon agar Engkau menuntun hidupku di sepanjang hari ini dengan Roh-Mu. Bawalah diriku untuk senantiasa berjalan di dalam kehendak-Mu. Sertai diriku dengan kasih dan kuasa-Mu. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan. Jadikanlah diriku saksi yang memuliakan nama-Mu di manapun aku berada. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.
Beriman Kepada Kasih karunia.
Sikap mu kepada Tuhan
Orang yang sungguh-sungguh mengenal Tuhan tidak akan bersikap sembrono namun akan senantiasa hidup di dalam sikap hormat kepada-Nya. Hal ini sama seperti pengenalan kita terhadap orang yang sedang kita hadapi akan menentukan sikap kita terhadap yang bersangkutan. Kalau kita mengenal bahwa yang berada di depan kita adalah seorang penjahat maka kita akan bersikap waspada terhadap yang bersangkutan. Sedangkan bila yang kita hadapi adalah pribadi yang terhormat maka tentu kita tidak akan bersikap secara serampangan. Berarti perilaku kita tidaklah terlepas dari pengenalan kita terhadap pribadi yang kita hadapi, termasuk terhadap Tuhan.
Sikap seperti itulah yang diperlihatkan oleh kedua puluh empat tua-tua yang duduk di hadapan Allah sebagaimana yang dicatat di dalam Wahyu 11. Mereka mengenal bahwa Allah adalah pribadi yang mahakuasa dan memerintah sebagai raja alam semesta. Oleh sebab itu mereka bangkit dari takhta mereka, tersungkur di hadapan Allah dan menyembah Dia sambil berkata: "...karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja." Hal ini menunjukkan bahwa bila kita benar-benar mengenal Tuhan, maka kita tidak akan bersikap sembrono namun akan senantiasa hidup di dalam sikap hormat kepada-Nya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Sudahkah Anda mengenal Tuhan sebagai pribadi yang mahamulia? Bagaimana sikap Anda kepada-Nya selama ini?
Aksion.
Mari saat kita percaya Tuhan, kita percaya bahwa Engkau adalah pribadi yang berdaulat dan berkuasa atas seluruh alam semesta. Di dalam kedaulatan-Mu Engkau memegang kendali atas segala sesuatu, termasuk atas masa depanku. Oleh sebab itu aku merendahkan diriku di hadapan-Mu dan menaklukkan seluruh hidupku di bawah kaki-Mu. Aku percaya bila Engkau yang memegang hidupku maka tak perlu aku merasa gelisah akan hari esokku. Engkau sanggup mengaturnya dengan sempurna dan menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya. Tuhan, kepada-Mu aku menyembah dan menaruhkan harapanku.
Doa
Mengawali hari ini aku mengangkat pujian dan ucapan syukurku kepada-Mu. Karena Engkau layak menerima hormat dan kuasa untuk selama-lamanya. Di dalam penyerahan diri kepada-Mu aku memasrahkan seluruh kehidupanku di sepanjang hari ini ke dalam tangan-Mu. Tuntunlah diriku agar aku berjalan di dalam kehendak-Mu. Sertailah diriku di sepanjang hari ini dengan Roh-Mu. Mampukanlah diriku untuk mengatasi semua persoalan dan menang atas setiap tantangan yang kuhadapi dalam kehidupanku. Jadikanlah diriku saksi yang memuliakan nama-Mu di manapun aku berada. Untuk itu tuntunku setiap diriku, saat sakit sembuhkanku, saat masalah jalan keluarkan, saat miskin perkaya dan saat kaya beri hikmat. Waktu ingin mutasi kerja mudahkanlah.Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Rajaku, aku berdoa. Amin.
Pola Pikir Yang Benar
2 Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu. 3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi. 4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya. (Wahyu 9:2-4)
Orang yang berjalan dengan pola pikir yang benar kehidupannya tidak akan dapat dipengaruhi oleh kuasa kegelapan. Perlu diingat bahwa lawan kita yang sesungguhnya bukanlah manusia, namun kuasa-kuasa kegelapan yang berupaya untuk mencelakakan diri kita. Di dalam hal ini medan peperangan rohani tersebut adalah pikiran kita. Apabila kuasa kegelapan dapat mempengaruhi pola pikir kita maka kehidupan kita akan dilumpuhkan oleh berbagai-bagai masalah yang menimpa diri kita. Sebaliknya bila kita menjaga pola pikir kita agar sesuai dengan kehendak Allah, maka kuasa kegelapan tidak akan mampu menyentuhnya. Sebagai akibat kehidupan kita akan terlindungi dari pengaruhnya.
Pentingnya untuk menjaga agar pola pikir kita sesuai dengan kehendak Allah ini dikemukakan rasul Yohanes di dalam Wahyu 9. Di situ dicatat penglihatan yang ia peroleh tentang kuasa-kuasa kegelapan yang keluar dari lobang jurang maut. Kuasa-kuasa kegelapan yang bagaikan belalang yang memiliki kuasa kalajengking yang menyiksa manusia dengan dahsyatnya. Namun mereka hanya mampu menyengat "manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya." Itulah orang-orang yang tidak hidup dalam pola pikir yang sesuai dengan kehendak Allah. Artinya apabila kita hidup dengan pola pikir yang sesuai dengan firman Tuhan, maka kuasa kegelapan tidak akan mampu mempengaruhi kehidupan kita.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Sudahkah Anda hidup dengan pola pikir yang sesuai dengan kehendak Allah? Apakah yang perlu Anda lakukan agar memiliki pola pikir yang seperti demikian?
Aksion
Mari kalau Tuhan mau , ubahkan pola pikirku dengan kebenaran firman-Mu. Supaya dengan demikian pola pikirku sesuai dengan kehendak-Mu. Yaitu aku memikirkan apa yang Engkau pikirkan, mengutamakan apa yang Engkau pandang penting dan mengasihi hal-hal yang berkenan kepada-Mu. Dengan hidup di dalam pola pikir yang seperti itu maka Iblis dan kuasa kegelapan tidak akan mampu mempengaruhi hidupku. Dengan menaklukkan pikiranku kepada kehendak-Mu maka hidupku akan menyenangkan hati-Mu dan aku akan berjalan di dalam kemenangan-Mu.
Doa
Pagi hari ini aku datang menghadap takhta anugerah-Mu, dan menyerahkan hidupku ke dalam kemurahan-Mu. Tuntun dan sertailah hidupku di sepanjang hari ini dengan Roh-Mu. Jagalah langkah-langkahku agar senantiasa berjalan sesuai dengan firman-Mu. Pakailah hidupku menjadi saksi yang memuliakan nama-Mu baik melalui perkataan dan perbuatanku. Supaya dengan demikian banyak orang yang akan mengenal diri-Mu dan membuka hati terhadap kasih-Mu. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan. Mampukanlah diriku untuk mengisi hari ini dengan kehidupan yang bermakna dan tidak sia-sia. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, aku berdoa. Amin.
Serahkan Kejahatan kepada Tuhan
Wahyu 8: 3 - 5
3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. 4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah. 5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi. (Wahyu 8:3-5)
Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, namun serahkanlah pembalasan itu kepada Tuhan yang adalah Hakim yang mahaadil. Perlu disadari bahwa membalas perbuatan orang yang merugikan kita dengan ganti merugikan dirinya hanyalah mendatangkan rasa puas yang semu. Sebab dengan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh orang tersebut sesungguhnya kita telah menempatkan kualitas diri kita sederajat dengan yang bersangkutan. Itu sebabnya yang patut kita lakukan adalah menyerahkan pembalasan tersebut kepada Tuhan. Dia adalah Hakim yang adil. Di dalam keadilan-Nya Ia menegakkan keadilan dengan menjatuhkan hukuman kepada orang yang melakukan kejahatan.
Tindakan Allah di dalam menegakkan keadilan ini dicatat di dalam Wahyu 8. Di situ ditulis bahwa Yohanes melihat doa umat Tuhan yang mengalami penindasan di dunia bagaikan dupa yang naik ke takhta Allah. Lalu ia melihat seorang malaikat Tuhan mengambil sebuah pedupaan dari emas, mengisinya dengan api dari mezbah yang mengepulkan asap doa dari umat Tuhan tadi, lalu melemparkannya ke bumi. Ia melakukan hal itu sebagai hukuman pembalasan terhadap manusia yang berbuat jahat dengan menindas umat Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak usah membalas kejahatan yang dilakukan orang terhadap diri kita, karena Tuhan sendirilah yang akan membalaskannya bagi kita.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Apakah yang perlu Anda lakukan bila orang menindas diri Anda secara sewenang-wenang? Mengapa demikian?
Aksion
Anda Tahu Tuhan, hakim yang adil yang tidak akan pernah membiarkan ketidakadilan merajalela di muka bumi. Di dalam keadilan-Mu Engkau menghakimi semua orang dan di dalam kebenaran-Mu Engkau menimbang niatan hati dan perbuatan yang dilakukan oleh semua insan. Kepada-Mu, untuk itu mari berlindung. BerNaung di bawah sayap keadilan-Mu. Agar perLindungan diriku dari orang yang berniat jahat kepadaku dan belalah perkaraku di hadapan orang-orang yang memfitnah hidupku. Di dalam perlindungan-Mu itu aku merasakan damai sejahtera yang berlimpah-limpah.
Doa
Di awal dari bulan yang terakhir dari tahun ini kembali aku mengangkat ucapan syukurku kepada-Mu. Karena Engkau limpah dengan kasih setia, dan hanya dekat dengan diri-Mu hatiku tenang. Oleh sebab itu aku memohon Engkau berkenan menuntun dan menyertai hidupku di sepanjang bulan ini, sehingga aku dapat mengakhiri tahun ini di dalam hidup yang berkemenangan. Sertailah diriku dengan Roh Kudus-Mu dan bimbinglah aku agar berjalan sesuai dengan firman-Mu. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan. Pakailah diriku untuk menjadi saluran berkat-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, aku berdoa. Amin.
Tuhan Penggembala Kita
Kedekatan dengan Tuhan
Wujud nyata Kasih Yesus
Kematian Kristus bukanlah tanda dari ketidakberdayaan diri-Nya, namun merupakan wujud dari kasih-Nya yang tidak terbatas. Pada umumnya orang menghindari penggunaan kata kematian. Karena di dalam kata itu terkandung pemahaman tentang ketidakberdayaan dan berakhirnya kehidupan. Tetapi tidak demikian halnya dengan kematian Kristus. Kematian-Nya bukanlah tanda dari ketidakberdayaan diri-Nya, namun merupakan wujud dari kasih-Nya kepada manusia yang berdosa. Kematian-Nya bukanlah akhir dari kehidupan, namun justru awal dari kehidupan yang baru. Itulah kehidupan yang diperdamaikan dengan Allah oleh kasih dalam pengorbanan-Nya di kayu salib.
Kita dapat melihat bahwa kematian Kristus merupakan wujud dari kasih-Nya tersebut di dalam Wahyu 5. Di situ ditulis bahwa rasul Yohanes melihat Kristus bagaikan seekor Anak Domba yang telah disembelih. Keberadaan dari Sang Anak Domba yang telah disembelih ini menggambarkan Kristus yang mati di kayu salib. Namun di saat yang sama Yohanes mendengar bahwa Anak Domba tersebut adalah Singa dari suku Yehuda yang telah menang. Hal ini menggambarkan kuasa Kristus yang tidak terbatas. Sehingga bila Dia yang mahakuasa rela mengalami kematian, maka hal tersebut bukanlah karena Ia lemah namun karena kasih-Nya yang besar bagi kita. Kasih yang membuka lembaran yang baru bagi kehidupan kita.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Bagaimana sikap Anda yang seharusnya terhadap kematian Kristus? Mengapa demikian?
Aksion
Jika Tuhan adalah pribadi yang mahakuasa dan mahamulia. Sedangkan aku adalah manusia yang terbatas dan masa laluku penuh dengan noda dosa. Apabila Engkau bersedia mengorbankan diri-Mu sampai mati di kayu salib bagi keselamatanku, semua itu hanyalah karena anugerah-Mu yang besar bagi hidupku. Karena kasih-Mu terhadap diriku Engkau bersedia menanggung hukuman yang seharusnya ditimpakan pada diriku melalui kematian-Mu. Ajarlah aku, ya Tuhan, untuk menghargai pengorbanan-Mu dengan hidup menyenangkan hati-Mu. Gimana hatimu?
Doa
Kembali pada pagi hari ini aku mengucap syukur kepada-Mu untuk semua kebaikan-Mu dalam hidupku. Aku menyerahkan waktu yang akan kulalui pada hari ini ke dalam kemurahan-Mu. Sertailah diriku dengan Roh-Mu dan tuntunlah aku dengan firman-Mu. Bawalah aku untuk berjalan menurut kebenaran-Mu dan berikanlah kepadaku hati yang taat kepada tuntunan-Mu itu. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan, dan muliakanlah nama-Mu di dalam semuanya itu. Pakailah diriku untuk menjadi saluran berkat-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Anak Domba Allah yang telah mati bagi diriku, aku berdoa. Amin.
Semua Untuk Kemuliaan Tuhan
Semua cita-cita akan bersifat terlalu muluk bila hal itu adalah untuk kemuliaan diri sendiri, dan tidak ada cita-cita yang terlalu besar bila hal itu adalah untuk kemuliaan Tuhan. Sekecil apapun suatu cita-cita apabila hal tersebut dimaksudkan untuk mencari puji-pujian bagi diri sendiri, maka sesungguhnya cita-cita tersebut adalah terlalu muluk. Sebaliknya sebesar apapun suatu cita-cita namun bila hal tersebut dimaksudkan agar nama Tuhan dimuliakan, maka cita-cita tersebut tidaklah bersifat terlalu muluk. Singkat kata, kita boleh memiliki tujuan hidup yang setinggi-tingginya selama hal itu bukan demi kebanggaan diri sendiri, namun agar nama Tuhan diagungkan.
Bahwasanya kita boleh memiliki cita-cita dan meraih hal-hal yang besar selama kita mempersembahkannya bagi kemuliaan Tuhan tersebut dapat dilihat di dalam Wahyu 4. Di situ ditulis para tua-tua yang duduk di hadapan Allah menyembah dan melemparkan mahkota mereka di hadapan takhta-Nya. Tempat mereka berada menunjukkan tingginya kedudukan dari para tua-tua itu. Mahkota yang mereka kenakan menunjukkan kehormatan yang mereka sandang. Artinya kita boleh meraih kedudukan yang tinggi, atau cita-cita yang besar, selama kita mempersembahkan semua kehormatan kepada Tuhan. Karena memang hanya Dia yang layak menerima semua puji-pujian dan hormat untuk selama-lamanya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Selama ini apakah yang Anda lakukan bila orang memuji Anda karena prestasi yang telah Anda capai? Mengapa demikian?
Aksion
Saat, aku percaya bahwa Engkau menciptakan diriku untuk kemuliaan nama-Mu. Ajarlah diriku untuk senantiasa bersikap setia kepada rencana-Mu yang mulia bagi diriku tersebut. Sehingga aku tidak hidup untuk mencari pujian bagi diriku sendiri karena sesungguhnya segala hormat dan kemuliaan hanyalah Engkau yang layak untuk menerima semuanya itu. Oleh karena itu tolonglah diriku untuk sanggup mengembangkan semua talenta dan kesempatan yang Engkau berikan kepadaku, serta menggunakannya untuk memuliakan nama-Mu. Tolonglah aku untuk dapat menjadi saluran berkat bagi orang yang lain, dan di saat yang sama tetap menjaga diriku agar hidup di dalam kerendahan hati.
Doa.
Aku berterima kasih kepada-Mu, ya Tuhan, untuk hari yang baru yang Engkau berikan kepadaku pada hari ini. Aku yakin berbagai kesempatan yang baru Engkau akan bukakan bagi diriku. Tolonglah diriku agar mampu mengisi kesempatan-kesempatan tersebut secara bertanggung jawab dan menggunakannya untuk memuliakan nama-Mu. Oleh sebab itu berkatilah semua yang kukerjakan dengan keberhasilan. Pakailah diriku menjadi saluran kasih-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Kepada-Mu, ya Tuhan, aku berharap, sakitku sembuhkan, pergumulanku kau tanggungkan, ekonomiku tingkatkan, miskinku kau kayakan, kayaku kau hikmat kan agar sombongku salibkan, kerjaku kau tambahkan rezekiku kau berkahksn, keluargaku harmonis kan di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.
Kematian yang kedua
Apabila Anda lahir satu kali maka Anda akan mati dua kali, namun kalau Anda lahir dua kali maka Anda akan mati satu kali saja. Semua manusia yang hidup di dunia pasti pernah lahir minimal satu kali, yaitu saat ia dilahirkan dari ibunya. Selain itu semua manusia juga akan mati minimal satu kali, yaitu saat ia menghembuskan nafas yang terakhir. Namun kalau ia lahir dua kali, yang kedua yaitu saat ia dilahirkan kembali oleh Roh Kudus serta menerima Yesus sebagai Tuhan, maka ia tidak akan mati dua kali. Kematian kedua adalah kebinasaan untuk selama-lamanya. Tetapi ia akan hidup untuk selama-lamanya bersama dengan Tuhan. Artinya bila ia lahir dua kali, ia tidak akan mengalami kematian yang kedua.
Tuhan Yesus mengutarakan tentang kematian kedua dan kehidupan untuk selama-lamanya ini di dalam Wahyu 2. Di situ dicatat bahwa Yesus berkata kepada pemimpin jemaat di Smirna mereka tetap setia di dalam iman. Ia berjanji bahwa iman kepada Kristus yang mereka pegang dengan setia itu akan membuahkan mahkota kehidupan. Itulah kehidupan untuk selama-lamanya, yaitu karena mereka tidak akan mengalami kematian yang kedua. Iman itulah yang Yesus katakan di dalam Yohanes 3 berjalan seiring dengan kelahiran kembali, atau kelahiran kedua. Singkat kata, orang yang lahir dua kali oleh karena iman kepada Yesus hanya akan mati satu kali dan hidup selama-lamanya bersama Tuhan.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Sudahkah Anda mengalami kelahiran kembali atau kelahiran yang kedua? Mengapa Anda menjawab seperti itu?
Aksion
Bapa sangat rindu dan sayang maka aku berterima kasih karena oleh rencana-Mu aku dilahirkan di dunia ini melalui rahim ibuku. Terlebih lagi, aku bersyukur kepada-Mu karena oleh anugerah-Mu aku dapat beriman kepada-Mu dan dilahirkan kembali sebagai manusia yang baru. Iman dan kelahiran baru yang menjadikan diriku umat tebusan-Mu. Aku ditebus dari maut, dan menerima kehidupan yang kekal bersama dengan diri-Mu. Sehingga dengan demikian aku tidak perlu mengalami kematian yang kedua, yaitu kebinasaan untuk selama-lamanya. Semua itu kualami bukan karena usaha maupun kebaikanku, namun karena anugerah-Mu di dalam Yesus Kristus, Tuhanku.
Doa
Mengawali hari ini kembali aku menyerahkan hidupku ke dalam tangan-Mu. Aku percaya Engkau tidak akan pernah meninggalkan diriku. Engkau tidak akan membiarkan aku berjalan seorang diri. Dengan tangan-Mu yang penuh dengan kasih itu Engkau akan menuntun hidupku di sepanjang hari ini. Sehingga dengan demikian damai akan menyertai hidupku. Karena Engkau tidak pernah tersesat maupun menyesatkan orang yang berharap kepada-Mu. Tuhan, jadikanlah diriku sebagai saluran berkat-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku yang setia, aku berdoa. Amin.