Bahwasanya adalah tidak cukup untuk sekadar mengetahui firman yang Tuhan sampaikan, tetapi terlebih lagi yaitu menaatinya ini dapat dilihat di dalam Wahyu 22. Di situ ditulis firman Tuhan kepada rasul Yohanes, yaitu: "Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini." Di situ tidak ditulis bahwa Tuhan berkata yang berbahagia adalah orang yang mau mengetahui firman-Nya, namun orang yang menaatinya. Hal ini menegaskan bahwasanya tidaklah cukup orang hanya mengetahui firman Tuhan. Di samping orang perlu memahami apa yang Tuhan firmankan, yang bersangkutan haruslah menaatinya. Hanya dengan demikian barulah ia akan mengalami kebahagiaan.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Manakah yang lebih penting antara mengetahui dan menaati firman Tuhan? Mengapa demikian?
Aksion
Mari Tuhan, ajari bersyukur kepada-Mu karena Engkau berkenan untuk mengungkapkan diri-Mu melalui firman-Mu. Melaluinya aku dapat mengetahui kehendak-Mu bagi hidupku. Namun Tuhan, berikanlah juga kepadaku hati yang taat, sehingga bukan saja aku memahami firman-Mu tetapi juga menaatinya di dalam kehidupanku sehari-hari. Tanpa mengenal kehendak-Mu aku tidak akan dapat hidup sesuai rencana-Mu. Tanpa ketaatan kepada firman-Mu aku tidak akan dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Oleh sebab itu aku sungguh memerlukan anugerah-Mu yang menolong diriku untuk hidup selaras dengan hati-Mu. Dengan demikian barulah hidupku akan memuliakan nama-Mu.
Doa
Di awal dari hari ini aku mengangkat hatiku untuk memuji-muji nama-Mu. Karena Engkau layak untuk menerima pujian dan penyembahan dari seluruh ciptaan-Mu. Hanya Engkaulah Allahku, dan kepada-Mu aku menyerahkan hidupku. Pakailah diriku untuk menjadi alat yang melebarkan kerajaan-Mu dan memperkenalkan kasih-Mu kepada orang-orang kujumpai pada hari ini. Sehingga dengan demikian kehidupanku bukanlah sia-sia, namun memuliakan nama-Mu. Berikan kepadaku hikmat agar sanggup membuat keputusan-keputusan yang benar. Tuntunlah diriku dengan Roh dan firman-mu agar aku berjalan sesuai dengan kehendak-Mu. Mampu bertahan dalam rencanaku pergumulan dan sakitku, kemiskinan dan kekayaanku, agar aku dapat menerima hikmat dari Allah. . Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Gembalaku, aku berdoa. Amin.
Menaati Firman hasilnya Kebahagiaan
Allah Sumber Kebahagiaan
Iman serta perbuatan harus selaras
Hanya Allah yang patut di sembah
Sikap dalam memberi Persembahan
Sikap kita dalam memberikan persembahan kepada Tuhan merupakan wujud dari sikap hati kita kepada-Nya. Merupakan hal yang umum bila orang memberikan hadiah kepada orang lain yang sedang merayakan hari yang istimewa bagi yang bersangkutan. Entah itu adalah hari ulang tahun, hari pernikahan atau hari-hari penting lainnya. Semakin kita menghargai orang tersebut, semakin bersungguh-sungguh kita dalam menyiapkan hadiah yang akan kita berikan. Kalau kepada manusia kita dapat berbuat seperti itu, apalagi kepada Tuhan. Bila kita sungguh-sungguh menghargai Dia maka kita akan memberikan persembahan kepada-Nya dengan tidak secara asal-asalan namun dengan sikap yang penuh hormat kepada-Nya.
Kaitan antara sikap dalam memberikan persembahan kepada Tuhan dengan sikap hati kepada-Nya ini dapat dilihat di dalam Maleakhi 1. Di situ dicatat teguran Tuhan terhadap para imam yang melayani Dia karena mereka yang menghina nama Tuhan. Sikap tersebut terlihat dari apa yang mereka bawa untuk dipersembahkan di mezbah Tuhan, yaitu roti yang cemar. Dalam hal ini yang mereka lakukan adalah mempersembahkan korban yang asal-asalan dan bukan yang tanpa cacat cela. Dari teguran Tuhan ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwasanya sikap kita dalam memberikan persembahan kepada Tuhan mengungkapkan sikap hati kita yang sebenarnya kepada-Nya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Apakah sikap hati Anda menunjukkan bahwa Anda menghormati Tuhan? Apakah buktinya?
Aksion.
Mari jika Hanya Tuhan layak menerima kehormatan dan kemuliaan, sebab Engkaulah penguasa alam semesta yang mahamulia. Ajarlah aku untuk menghormati diri-Mu sebagaimana yang seharusnya. Ampunilah diriku apabila aku telah berlaku secara asal-asalan terhadap diri-Mu, baik di dalam hal persembahan, pelayanan maupun ibadah kepada-Mu. Padahal Engkau layak menerima semua yang terbaik dalam hidupku. Karena Engkau sendiri telah memberikan yang terbaik, yaitu hidup-Mu bagi diriku. Melalui pengorbanan-Mu yang mulia itu Engkau menyelamatkan diriku dari kebinasaan.
Doa.
Pagi hari ini kembali aku menaikkan ucapan syukurku kepada-Mu. Dengan penuh kasih setia Engkau telah menyertai dan menuntun hidupku di sepanjang hari ini. Tidak sekalipun Engkau lalai dalam memelihara anak-anak-Mu. Dengan penuh kasih Engkau memegang hidupku dan menetapkan langkah-langkah kehidupan yang harus kuambil di dalam kebenaran. Aku menyerahkan semua yang telah kukerjakan pada hari ini ke dalam tangan-Mu dan berkatilah semuanya itu dengan keberhasilan. Aku mempercayakan masa depanku ke dalam anugerah-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, aku berdoa. Amin.
Hidup Dalam Jaminan Tuhan
Apapun yang terjadi Tuhan Tetap Baik
Apa yang kita ucapkan tentang Tuhan ketika kita mengalami keadaan yang tidak kita harapkan mengungkapkan iman kita yang sesungguhnya kepada-Nya. Sebab tentu adalah mudah untuk berkata bahwa Tuhan itu baik ketika keadaan berjalan dengan lancar dan semua yang kita inginkan kita dapatkan. Namun lain halnya bila kita mengalami keadaan yang tidak kita inginkan dan apa yang kita harapkan justru tidak Tuhan kabulkan. Bila di dalam situasi yang seperti itu kita tidak menjadi marah kepada Tuhan, namun tetap memuji Dia, sikap tersebut menunjukkan iman kita kepada-Nya. Yaitu bahwa kita mempercayai kebaikan dan kedaulatan Tuhan di dalam segala keadaan.
Iman seperti itulah yang ada di dalam diri Musa sebagaimana yang terlihat dalam nyanyian yang ia naikkan kepada Tuhan. Lagu pujian yang dikutip oleh Yohanes di dalam Wahyu 15, dan yang pernah dinyanyikan oleh Musa menjelang akhir hidupnya sebagaimana yang ditulis di dalam Ulangan 32. Sesudah bersusah payah selama empat puluh tahun memimpin bangsa Israel melewati padang gurun, Musa mendapati bahwa Tuhan tidak mengizinkan dirinya untuk memasuki negeri Kanaan seperti yang ia inginkan. Menghadapi keadaan tersebut Musa tidak menjadi kecewa dan marah kepada Tuhan, tetapi ia tetap memuji Tuhan. Itulah wujud dari iman yang sejati dan sikap yang sepatutnya kepada Tuhan.
Apakah yang sepatutnya menjadi sikap Anda kepada Tuhan ketika Anda mengalami keadaan yang tidak sesuai dengan harapan Anda? Mengapa demikian?
Aksion
Jika tidak ada yang baik di dunia ini, hanya Bapa yang baik, aku percaya bahwa rencana-Mu bagi hidupku selalu indah, sempurna dan jauh lebih tinggi daripada rencana yang kususun bagi diriku sendiri. Oleh karena itu apabila aku mendapati bahwa rancangan-Mu tidaklah sama dengan rancanganku, ajarlah diriku untuk berserah kepada kehendak-Mu. Penuhilah hatiku dengan iman bahwa Engkau baik dan tak ada kecurangan di dalam hati-Mu. Sehingga di dalam segala keadaan hatiku tetap melimpah dengan ucapan syukur kepada-Mu. Di dalam iman kepada-Mu itu maka masa yang sukarpun akan menolong diriku untuk semakin berserah kepada-Mu.
Doa.
Pagi hari ini kembali aku mengangkat syukurku kepada-Mu, karena aku percaya sebagaimana Engkau telah menyertai hidupku di hari-hari yang lalu demikianlah Engkau akan menyertai hidupku di sepanjang hari ini. Tuntunlah hidupku dengan firman-Mu dan bawalah aku untuk melangkah di jalan-jalan kemenangan-Mu. Sanggupkanlah diriku untuk mengisi hari ini dengan kehidupan yang menyenangkan hati-Mu, tidak sia-sia, dan menjadi berkat bagi sesamaku.mudahkan pekerjaanku, luarkan masalahku, bantu semua pergumulanku, mudahkan apapun rencanaku hari ini, pandaikan anak anakku di belajarnya, kepada-Mu, ya Bapa, aku berharap. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.
Mati Kebahagiaan
12 Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. 13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka." (Wahyu 14:12, 13)
Bagi orang yang percaya kepada Kristus, kematian di dalam Tuhan merupakan suatu kebahagiaan. Memang bagi kebanyakan orang kata kematian merupakan kata yang semampu mungkin ia coba untuk menghindarinya. Sebab kata itu mengandung pengertian tentang ketidakberdayaan, berakhirnya kehidupan di dunia dan perpisahan dengan orang yang ia kasihi. Tetapi tidak demikian halnya bagi orang yang percaya kepada Kristus. Bagi dirinya kematian di dalam Tuhan merupakan suatu kebahagiaan. Sebab bagi pengikut Kristus, kematian adalah berakhirnya jerih lelah di dunia ini, dan pintu untuk memasuki kehidupan yang berbahagia bersama dengan Tuhan untuk selama-lamanya.
Bahwasanya kematian di dalam Tuhan merupakan suatu kebahagiaan hal itu dapat dilihat di dalam Wahyu 14. Di situ dicatat bahwa rasul Yohanes mendengar suara dari sorga yang menyuruh dirinya untuk menulis: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." Kemudian Yohanes mendengar penjelasan, yaitu "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka." Pernyataan yang didengar oleh rasul Yohanes ini menjelaskan bahwa sesungguhnya bagi orang yang percaya kepada Kristus kematian merupakan akhir dari jerih lelah mereka di dunia. Bukan itu saja, kebahagiaan menanti mereka karena mereka akan tinggal bersama dengan Kristus untuk selama-lamanya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Perlukah Anda merasa takut terhadap kematian? Mengapa demikian?
Aksion
Mari bersyukur kepada Tuhan sebab oleh anugerah-Mu aku memiliki jaminan yang pasti bahwa di balik kematian di dunia sesungguhnya telah tersedia kehidupan yang abadi bersama dengan diri-Mu. Melalui pengorbanan-Mu di kayu salib Engkau telah mengampuni semua dosaku, menghapus masa laluku yang gelap, dan menyediakan masa depan yang indah bagi hidupku. Sehingga dengan demikian kematian bagi diriku bukan hal yang menakutkan, tetapi merupakan istirahat dari semua jerih lelahku. Aku mempercayakan hidupku kepada-Mu, karena anugerah-Mu itu mulia dan kasih setia-Mu tidak pernah berubah untuk selama-lamanya.
Doa.
Tuhan, mengawali hari ini kembali aku menyerahkan hidupku ke dalam tangan-Mu. Naungilah diriku dengan kuasa Roh-Mu yang menyanggupkan diriku untuk melangkah di jalan-jalan kemenangan-Mu. Tuntunlah hidupku dengan firman-Mu supaya dengan demikian aku senantiasa hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Karena hanya dengan demikian barulah aku dapat hidup menyenangkan hati-Mu. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dan jadikanlah diriku berkat di manapun diriku berada. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Penolong hidupku, aku berdoa. Amin.