Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. 2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar. 3 Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." 4 Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja." (Lukas 4:1-4)
Jangan Ragu. Iblis terus mengintai
Jangan biarkan Iblis membuat kita merasa ragu terhadap identitas kita di dalam Kristus, sebab oleh pengenalan itu kita akan hidup berkemenangan. Anda pernah mendengar kisah tentang seekor rajawali yang menetas di antara para ayam? Ia tidak mengenal bahwa sesungguhnya dirinya adalah seekor rajawali. Ia berpikir bahwa ia adalah seekor ayam. Karena ia tidak mengenal identitas dirinya, maka seumur hidup ia tidak pernah mengepakkan sayapnya dan terbang sebagaimana layaknya seekor rajawali. Itulah yang dilakukan oleh Iblis, yaitu membuat kita merasa ragu bahwa kita adalah anak Allah. Sebab kalau kita mengenal identitas kita yang sebenarnya maka kita akan hidup berkemenangan.
Bahwasanya Iblis akan selalu berupaya untuk membuat kita merasa ragu terhadap identitas kita yang sebenarnya di dalam Kristus ini dapat dilihat dalam Lukas 4. Dicatat di situ ia berkata kepada Yesus: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." Dengan berkata seperti itu Iblis berupaya untuk membuat Yesus merasa ragu terhadap identitas diri-Nya, yaitu sebagai Anak Allah. Kalau terhadap Yesus saja Iblis berani berbuat seperti demikian, apalagi terhadap diri kita. Oleh sebab itu seperti yang Yesus kerjakan, jangan beri kesempatan kepada Iblis untuk membuat kita merasa ragu terhadap identitas kita yang sebenarnya di dalam Kristus.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Apakah yang perlu Anda lakukan untuk mencegah Iblis membuat Anda merasa ragu terhadap identitas diri Anda di dalam Kristus? Mengapa demikian?
Aksion
Tuhan, Engkau sendiri yang berjanji bahwa semua orang yang percaya kepada-Mu akan diterima menjadi anak-anak-Mu. Di dalam anugerah-Mu itu kehidupanku yang lama dihapuskan, dan aku sekarang hidup sebagai pewaris dari kerajaan-Mu. Janji-Mu itu bersifat pasti, sehingga tidak perlu kuragukan. Dengan berpegang kepada firman-Mu itu aku akan dapat menangkal upaya Iblis untuk membuat diriku ragu terhadap identitas diriku di dalam diri-Mu. Sehingga dengan demikian aku bukan lagi berjalan di dalam keterbatasan diriku, namun di atas janji-Mu.
Doa.
Mengawali hari ini aku datang ke hadapan-Mu dengan mengucap syukur untuk kebaikan-Mu yang telah kualami di masa yang silam. Aku yakin Engkau tetap bersedia untuk melakukannya di hari-hari yang ada di hadapanku. Oleh sebab itu aku memohon agar Engkau melimpahkan berkat-Mu di dalam hidupku di sepanjang hari ini. Tuntunlah dan sertailah diriku dengan Roh-Mu. Sebab di dalam tuntunan-Mu aku akan berjalan di dalam kebenaran, dan di dalam penyertaan-Mu aku akan hidup di dalam damai sejahtera. Jangan biarkan diriku terjerumus ke dalam pencobaan, dan lindungilah diriku dari pada yang jahat. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, aku berdoa. Amin.
Natal. Wujud kasih Allah
Kehadiran Kristus di dunia merupakan wujud dari kasih Allah yang terbesar bagi umat manusia. Apabila kasih manusia bersifat terbatas, tidak demikian halnya dengan kasih Allah. Di dalam kasihnya yang terbatas tersebut manusia membeda-bedakan orang berdasarkan tingkat sosial mereka. Orang yang kaya dan berkedudukan tinggi seringkali diperlakukan secara istimewa, sedangkan orang yang sederhana akan diabaikannya. Namun tidak demikian halnya dengan Allah. Di dalam kasih-Nya yang tidak terbatas itu Ia tidak membedakan orang berdasarkan status sosial mereka. Melalui kehadiran Kristus di dunia Ia menunjukkan bahwa Ia bersedia untuk menerima semua orang yang datang kepada-Nya.
Besarnya kasih Allah ini dicatat di dalam Lukas 2. Di situ ditulis malaikat Tuhan berkata kepada para gembala yaitu bahwa Kristus, Tuhan, telah lahir sebagai "seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Pemberitahuan ini menunjukkan bahwa Kristus telah memilih untuk lahir di tempat yang sederhana, yaitu kandang tempat palungan berada. Bila Ia lahir di istana maka hanya para bangsawan dan orang kaya yang dapat menjumpai diri-Nya. Namun karena Ia lahir di kandang maka para gembala yang sederhanapun dapat datang kepada-Nya. Hal ini menegaskan bahwa melalui kehadiran Kristus di dunia Allah bersedia menerima semua orang untuk datang dan mengalami kasih-Nya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Apabila Allah di dalam Kristus bersedia menerima semua orang, lalu apakah yang menghalangi orang untuk mengalami kasih-Nya? Mengapa demikian?
Aksioñ
Bapa sorgawi, yañg hari ini di saat orang mengingat dan merayakan kelahiran Yesus Kristus, Putra-Mu yang tunggal di dunia, aku mengucap syukur kepada-Mu. Sebab di dalam Kristus Engkau telah menunjukkan kasih-Mu dengan menerima semua orang yang datang kepada-Mu. Aku yang tidak layak untuk menghadap kepada-Mu karena keberdosaanku telah Engkau layakkan untuk berjumpa dengan Kristus di dalam iman. Perjumpaan yang menghapuskan dosa-dosaku, membuka pintu pengampunan dan pemulihan bagi hidupku. Sungguh besar anugerah-Mu bagi diriku.
Doa
Tuhan, aku memohon pengampunan-Mu apabila kecongkakanku telah menghalangi diriku untuk datang kepada-Mu. Ubahlah hatiku, dan baharuilah hidupku dengan anugerah-Mu. Karena anugerah-Mu itu memberikan masa depan yang baru dan indah bagi hidupku. Dengan merendahkan diri di hadapan-Mu aku menyerahkan seluruh hidupku ke dalam tangan-Mu. Aku mempercayakan hari-hari yang ada di hadapanku ke dalam kemurahan-Mu. Genapilah rancangan-Mu di dalam hidupku dan bawalah diriku kepada hari esok yang telah Engkau rencanakan bagi hidupku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.
Doa Bapa Kami
9 Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, 10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. 11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya 12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; 13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin. (Matius 6:9-13)
Hargai Anugerah Allah
Dewasa Hati
Tanda dari pola pikir yang dewasa adalah sikap tidak mementingkan diri sendiri dan hidup untuk menjadi berkat bagi orang lain. Karena pada dasarnya kedewasaan bukanlah sekadar masalah usia, namun tentang sikap hati. Tidak jarang orang yang walaupun sudah berusia lanjut namun karena sikap hatinya yang egois, maka ia dipandang oleh banyak orang sebagai pribadi yang masih kekanak-kanakan. Sebaliknya walaupun seseorang masih berusia muda tetapi karena ia tidak mementingkan dirinya sendiri, maka ia akan dinilai sebagai pribadi yang dewasa. Berarti sikap hati seseorang akan menentukan apakah pola pikir yang bersangkutan masih kekanak-kanakan atau sudah dewasa.
Kaitan antara sikap hati dengan kedewasaan di dalam pola pikir ini dikemukakan oleh rasul Paulus di dalam 1Korintus 14. Di situ ia memberi nasihat dengan menulis: "Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak..., tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu!" Nasihat ini merupakan kelanjutan dari nasihat agar orang bukan hanya berkata-kata dengan bahasa roh, namun lebih dari pada itu yaitu bernubuat. Alasannya adalah karena orang yang berbahasa roh "membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat." Artinya ia menghendaki agar orang bukan hanya memikirkan dirinya sendiri, namun menjadi berkat untuk orang lain. Itulah tanda dari kedewasaan dalam pemikiran.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Sudah dewasakah pola pikir Anda? Apakah buktinya?
Aksion.
Tuhan, tolonglah diriku agar aku dapat hidup mengikuti teladan-Mu, yaitu tidak mementingkan diri sendiri namun hidup menjadi berkat bagi orang lain. Di dalam kasih-Mu yang mulia Engkau telah rela datang ke dunia menjadi sama dengan manusia. Bukan untuk kenyamanan diri-Mu, namun demi menyelamatkan manusia yang berdosa seperti diriku. Dengan mengikuti jejak kasih-Mu itu aku akan menjadi dewasa di dalam pemikiran dan tidak tinggal tetap di dalam sifat-sifat yang kekanak-kanakan. Hanya dengan demikian barulah aku dapat hidup sebagai saksi-Mu yang memuliakan nama-Mu.
Doa.
Pagi hari ini aku mengangkat ucapan syukurku kepada-Mu, karena Engkau telah menyertai diriku di hari-hari yang lalu. Aku menyambut hari yang baru yang Kauberikan kepadaku pada hari ini. Kesempatan yang baru yang Kauanugerahkan kepadaku untuk memuliakan nama-Mu. Tolonglah diriku agar aku tidak mengisi hari ini dengan kesia-siaan, namun dengan kehidupan yang penuh dengan makna dan berkenan kepada-Mu. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan. Jadikanlah diriku saksi-Mu di manapun diriku berada. Jangan biarkan diriku terjerumus ke dalam pencobaan, dan lepaskanlah aku dari pada yang jahat. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Gembalaku, aku berdoa. Amin
Berharga Semua Yang Percaya Kristus
Berharganya aku
Berani Menghadapi Tantangan
Isi Pikiran Dengan Benar
Allah adalah Pribadi yang setia
11 Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia. 12 Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. (Ibrani 11:11, 12)
Iman bahwa Allah adalah pribadi yang setia akan memungkinkan kita untuk melewati masa yang sukar dengan berkemenangan. Bahwasanya hidup di dunia ini tidaklah terlepas dari kesukaran merupakan suatu realitas yang tidak dapat dipungkiri. Memang Allah tidak pernah berjanji bahwa kita sebagai umat-Nya akan hidup bebas dari kesukaran. Namun yang pasti Allah adalah pribadi yang setia, sehingga janji-Nya yang indah bagi umat-Nya tidak akan pernah diingkari-Nya. Oleh sebab itu orang yang percaya kepada kesetiaan-Nya tidak akan pernah dikecewakan-Nya. Di dalam iman tersebut kita akan mampu melewati masa yang sukar dan mengalami penggenapan dari janji-Nya tepat pada waktunya.
Bahwasanya iman kepada Allah tidak akan mengecewakan itulah yang dialami oleh Abraham dan Sara seperti yang ditulis di dalam Ibrani 11. Usia mereka sudah lanjut ketika Allah berjanji bahwa Ia akan memberkati mereka dengan keturunan. Sedangkan Sara adalah perempuan yang mandul. Tahun berganti tahun mereka belum juga dikaruniai anak. Artinya semakin sukar bagi mereka untuk berketurunan. Namun Abraham tetap percaya kepada janji Tuhan, "karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia." Iman yang tidak sia-sia. Karena pada waktunya Allah menggenapi janji-Nya, sehingga dari Abraham dan Sara terpancarlah keturunan yang tidak terhitung banyaknya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Bagaimana seharusnya sikap Anda kepada Allah ketika janji-Nya belum kunjung Anda alami? Mengapa demikian?
Aksion.
Mari Tuhan, Engkau setia dan kesetiaan-Mu tidak pernah berubah untuk selama-lamanya. Apabila semua yang di dunia ini berubah sehingga tidak dapat diandalkan, tidak demikian dengan diri-Mu. Apapun yang Engkau janjikan pasti akan Engkau genapi pada waktunya. Tidak ada satupun dari firman-Mu yang Engkau ingkari. Dengan bersandar pada kesetiaan-Mu itu kulewati setiap musim dalam kehidupanku. Aku yakin sesukar apapun kesulitan yang kualami kesetiaan-Mu lebih besar dari semuanya itu. Oleh sebab itu aku tidak mau berputus asa, karena aku yakin pada waktunya Engkau akan menggenapi rencana-Mu dalam hidupku.
Doa
Dengan bersyukur kepada-Mu aku menyambut hari yang baru yang Engkau berikan kepadaku. Aku berterima kasih untuk semua kebaikan-Mu yang telah kualami di hari-hari yang silam. Aku yakin sebagaimana Engkau telah menyertai dan menuntun hidupku di waktu yang lalu, hari ini Engkau akan kembali mengerjakan hal yang sama. Bawalah diriku untuk senantiasa hidup sesuai dengan kehendak-Mu, supaya dengan demikian kehidupanku merupakan persembahan yang berkenan kepada-Mu. Jadikanlah diriku berkat bagi sesamaku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, aku berdoa. Amin.