Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Dewasa Rohani

21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. 22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. 23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus -- itu memang jauh lebih baik; 24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu. (Filipi 1:21-24)
  

Orang yang dewasa rohaninya tidak akan hidup hanya untuk kebaikan dirinya sendiri namun untuk membawa manfaat bagi orang lain. Sebab sikap egois dan sikap kekanak-kanakan adalah berjalan dengan seiring. Adalah wajar apabila seorang bayi belum mampu memikirkan kepentingan orang lain. Namun apabila orang sudah berusia dewasa dan ternyata ia hanya mampu memikirkan kepentingan dirinya sendiri, alias bersifat egois, maka yang bersangkutan disebut sebagai orang yang kekanak-kanakan. Oleh karena itu orang yang dewasa rohaninya tidak akan hidup dengan sikap egois. Ia tidak hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri namun hidup untuk membawa manfaat bagi orang lain.
Kedewasaan rohani seperti itulah yang ada di dalam diri rasul Paulus. Di dalam Filipi 1 ia menulis tentang keadaan dirinya yang didesak dari dua pihak. Di satu pihak, kematian bagi dirinya adalah berarti pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus. Sedangkan di pihak yang lain, bila ia masih harus hidup di dunia ini maka bagi dirinya hal itu berarti "bekerja memberi buah." Ia berkata: "Diam bersama-sama dengan Kristus -- itu memang jauh lebih baik." Namun ia menulis lebih jauh: "Tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu." Artinya, sebagai orang yang dewasa rohaninya ia tidak hidup hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri namun hidup untuk membawa manfaat bagi orang lain.

Pertanyaan untuk Direnungkan
Sudah dewasakah kehidupan rohani Anda? Apakah buktinya?

Aksion
Tuhan, aku menyadari bahwa Engkau memiliki rencana yang mulia atas hidupku. Yaitu agar diriku dapat menjadi saluran dari kasih-Mu bagi orang lain. Dengan demikian maka hidupku akan memuliakan nama-Mu, tidak sia-sia namun penuh dengan makna. Aku berterima kasih untuk rancangan-Mu yang indah bagi diriku tersebut. Oleh sebab itu tolonglah aku agar tidak hidup hanya memikirkan kepentingan diriku sendiri. Sebaliknya aku dapat hidup untuk membawa manfaat bagi orang lain. Di dalam sikap yang seperti demikian barulah diriku patut dinilai sebagai pribadi yang dewasa rohaninya dan hidup menyenangkan hati-Mu.

 
Doa
Pagi hari ini aku datang menghadap tahkta-Mu dan menyerahkan hidupku ke dalam anugerah-Mu. Tolonglah diriku agar dapat mengisi hari-hari menjelang akhir dari tahun ini bukan dengan kehidupan yang sia-sia namun yang penuh dengan makna. Mampukan diriku untuk mengisi waktuku dengan hal-hal yang bermanfaat bagi diriku maupun untuk sesamaku. Sertai dan tuntunlah hidupku dengan Roh-Mu. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.
Share:

Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. 2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar. 3 Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." 4 Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja." (Lukas 4:1-4)

Jangan Ragu. Iblis terus mengintai

Jangan biarkan Iblis membuat kita merasa ragu terhadap identitas kita di dalam Kristus, sebab oleh pengenalan itu kita akan hidup berkemenangan. Anda pernah mendengar kisah tentang seekor rajawali yang menetas di antara para ayam? Ia tidak mengenal bahwa sesungguhnya dirinya adalah seekor rajawali. Ia berpikir bahwa ia adalah seekor ayam. Karena ia tidak mengenal identitas dirinya, maka seumur hidup ia tidak pernah mengepakkan sayapnya dan terbang sebagaimana layaknya seekor rajawali. Itulah yang dilakukan oleh Iblis, yaitu membuat kita merasa ragu bahwa kita adalah anak Allah. Sebab kalau kita mengenal identitas kita yang sebenarnya maka kita akan hidup berkemenangan.

Bahwasanya Iblis akan selalu berupaya untuk membuat kita merasa ragu terhadap identitas kita yang sebenarnya di dalam Kristus ini dapat dilihat dalam Lukas 4. Dicatat di situ ia berkata kepada Yesus: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." Dengan berkata seperti itu Iblis berupaya untuk membuat Yesus merasa ragu terhadap identitas diri-Nya, yaitu sebagai Anak Allah. Kalau terhadap Yesus saja Iblis berani berbuat seperti demikian, apalagi terhadap diri kita. Oleh sebab itu seperti yang Yesus kerjakan, jangan beri kesempatan kepada Iblis untuk membuat kita merasa ragu terhadap identitas kita yang sebenarnya di dalam Kristus.

Pertanyaan untuk Direnungkan

Apakah yang perlu Anda lakukan untuk mencegah Iblis membuat Anda merasa ragu terhadap identitas diri Anda di dalam Kristus? Mengapa demikian?

Aksion
Tuhan, Engkau sendiri yang berjanji bahwa semua orang yang percaya kepada-Mu akan diterima menjadi anak-anak-Mu. Di dalam anugerah-Mu itu kehidupanku yang lama dihapuskan, dan aku sekarang hidup sebagai pewaris dari kerajaan-Mu. Janji-Mu itu bersifat pasti, sehingga tidak perlu kuragukan. Dengan berpegang kepada firman-Mu itu aku akan dapat menangkal upaya Iblis untuk membuat diriku ragu terhadap identitas diriku di dalam diri-Mu. Sehingga dengan demikian aku bukan lagi berjalan di dalam keterbatasan diriku, namun di atas janji-Mu.

Doa.
Mengawali hari ini aku datang ke hadapan-Mu dengan mengucap syukur untuk kebaikan-Mu yang telah kualami di masa yang silam. Aku yakin Engkau tetap bersedia untuk melakukannya di hari-hari yang ada di hadapanku. Oleh sebab itu aku memohon agar Engkau melimpahkan berkat-Mu di dalam hidupku di sepanjang hari ini. Tuntunlah dan sertailah diriku dengan Roh-Mu. Sebab di dalam tuntunan-Mu aku akan berjalan di dalam kebenaran, dan di dalam penyertaan-Mu aku akan hidup di dalam damai sejahtera. Jangan biarkan diriku terjerumus ke dalam pencobaan, dan lindungilah diriku dari pada yang jahat. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, aku berdoa. Amin.

Share:

 Natal. Wujud kasih Allah

8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. 10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. 12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." (Lukas 2:8-12)


Kehadiran Kristus di dunia merupakan wujud dari kasih Allah yang terbesar bagi umat manusia. Apabila kasih manusia bersifat terbatas, tidak demikian halnya dengan kasih Allah. Di dalam kasihnya yang terbatas tersebut manusia membeda-bedakan orang berdasarkan tingkat sosial mereka. Orang yang kaya dan berkedudukan tinggi seringkali diperlakukan secara istimewa, sedangkan orang yang sederhana akan diabaikannya. Namun tidak demikian halnya dengan Allah. Di dalam kasih-Nya yang tidak terbatas itu Ia tidak membedakan orang berdasarkan status sosial mereka. Melalui kehadiran Kristus di dunia Ia menunjukkan bahwa Ia bersedia untuk menerima semua orang yang datang kepada-Nya.
Besarnya kasih Allah ini dicatat di dalam Lukas 2. Di situ ditulis malaikat Tuhan berkata kepada para gembala yaitu bahwa Kristus, Tuhan, telah lahir sebagai "seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Pemberitahuan ini menunjukkan bahwa Kristus telah memilih untuk lahir di tempat yang sederhana, yaitu kandang tempat palungan berada. Bila Ia lahir di istana maka hanya para bangsawan dan orang kaya yang dapat menjumpai diri-Nya. Namun karena Ia lahir di kandang maka para gembala yang sederhanapun dapat datang kepada-Nya. Hal ini menegaskan bahwa melalui kehadiran Kristus di dunia Allah bersedia menerima semua orang untuk datang dan mengalami kasih-Nya.

Pertanyaan untuk Direnungkan

Apabila Allah di dalam Kristus bersedia menerima semua orang, lalu apakah yang menghalangi orang untuk mengalami kasih-Nya? Mengapa demikian?

Aksioñ
 Bapa sorgawi, yañg hari ini di saat orang mengingat dan merayakan kelahiran Yesus Kristus, Putra-Mu yang tunggal di dunia, aku mengucap syukur kepada-Mu. Sebab di dalam Kristus Engkau telah menunjukkan kasih-Mu dengan menerima semua orang yang datang kepada-Mu. Aku yang tidak layak untuk menghadap kepada-Mu karena keberdosaanku telah Engkau layakkan untuk berjumpa dengan Kristus di dalam iman. Perjumpaan yang menghapuskan dosa-dosaku, membuka pintu pengampunan dan pemulihan bagi hidupku. Sungguh besar anugerah-Mu bagi diriku.

Doa
Tuhan, aku memohon pengampunan-Mu apabila kecongkakanku telah menghalangi diriku untuk datang kepada-Mu. Ubahlah hatiku, dan baharuilah hidupku dengan anugerah-Mu. Karena anugerah-Mu itu memberikan masa depan yang baru dan indah bagi hidupku. Dengan merendahkan diri di hadapan-Mu aku menyerahkan seluruh hidupku ke dalam tangan-Mu. Aku mempercayakan hari-hari yang ada di hadapanku ke dalam kemurahan-Mu. Genapilah rancangan-Mu di dalam hidupku dan bawalah diriku kepada hari esok yang telah Engkau rencanakan bagi hidupku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.

Doa Bapa Kami
9 Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, 10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. 11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya 12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; 13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin. (Matius 6:9-13)

Share:

Hargai Anugerah Allah

Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. (1Korintus 15:10)

Orang yang menghargai anugerah Allah bagi hidupnya tidak akan bermalas-malasan namun akan mengisi waktunya secara bertanggung jawab. Anugerah atau kasih karunia adalah kebaikan Allah yang kita alami bukan karena kita pantas untuk menerimanya, dan juga bukan karena usaha kita, namun semata-mata karena kebaikan Allah. Tetapi bukan berarti karena kita hidup di dalam anugerah maka kita tidak perlu lagi berupaya dan boleh bermalas-malasan. Justru sebaliknya, orang yang mensyukuri kebaikan Allah itu tidak akan menyia-nyiakan anugerah yang telah diterimanya. Dengan mengandalkan anugerah Allah ia akan hidup secara bertanggung jawab, yaitu dengan bekerja sekeras mungkin.
Sikap yang bertanggung jawab ini ditunjukkan oleh rasul Paulus di dalam kehidupannya. Di dalam 1Korintus 15 ia menulis bahwa bila ia dapat menjadi seorang pengikut Kristus dan rasul-Nya, hal itu adalah karena anugerah atau kasih karunia Allah. Lebih lanjut ia berkata bahwa anugerah yang diberikan Allah kepada dirinya itu tidak sia-sia. Dengan rendah hati ia menyatakan bahwa oleh anugerah Allah dirinya telah menanggapi kebaikan Tuhan itu secara bertanggung jawab. Tentang hal tersebut ia berkata: "Aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua." Sikap ini menunjukkan bahwa orang yang menghargai anugerah Allah tidak akan bermalas-malasan, namun akan bekerja keras secara bertanggung jawab.

Pertanyaan untuk Direnungkan

Sudahkah Anda menanggapi anugerah Allah secara bertanggung jawab? Apakah bukti dari jawaban Anda tersebut?
 
Aksion
Tuhan, aku berterima kasih kepada-Mu untuk anugerah-Mu yang sangat besar bagi diriku. Engkau telah rela datang ke dunia, lahir sebagai sebagai seorang manusia, untuk menyatakan anugerah-Mu yang menyelamatkan diriku. Engkau menebus hidupku dari kesia-siaan dan kebinasaan, serta memberikan kehidupan dan masa depan yang baru bagi diriku. Kehidupan yang tidak sepatutnya aku sia-siakan dengan hidup secara tak bertanggung jawab dan bermalas-malasan. Namun harus kuisi dengan bekerja keras dalam memenuhi rancangan-Mu bagi hidupku.

Doa
Pagi hari ini dengan merendahkan diri di hadapan-Mu aku memohon pertolongan-Mu agar diriku mampu mengisi hari ini secara bertanggung jawab. Tuntunlah diriku dengan firman-Mu dan sertailah hidupku dengan Roh-Mu agar dapat sesuai dengan rencana-Mu. Jagalah diriku agar tetap hidup di dalam kerendahan hati, yaitu dengan menyadari bahwa bila aku dapat bekerja dengan keras untuk memenuhi panggilan-Mu, hal itu semata-mata karena anugerah-Mu yang menyertai diriku. Pakailah hidupku menjadi berkat bagi lingkungan di mana Engkau menempatkan diriku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, aku berdoa. Amin.
Share:

Dewasa Hati

4 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat. 5 Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun. 20 Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu! (1Korintus 14:4-5, 20)

Tanda dari pola pikir yang dewasa adalah sikap tidak mementingkan diri sendiri dan hidup untuk menjadi berkat bagi orang lain. Karena pada dasarnya kedewasaan bukanlah sekadar masalah usia, namun tentang sikap hati. Tidak jarang orang yang walaupun sudah berusia lanjut namun karena sikap hatinya yang egois, maka ia dipandang oleh banyak orang sebagai pribadi yang masih kekanak-kanakan. Sebaliknya walaupun seseorang masih berusia muda tetapi karena ia tidak mementingkan dirinya sendiri, maka ia akan dinilai sebagai pribadi yang dewasa. Berarti sikap hati seseorang akan menentukan apakah pola pikir yang bersangkutan masih kekanak-kanakan atau sudah dewasa.

Kaitan antara sikap hati dengan kedewasaan di dalam pola pikir ini dikemukakan oleh rasul Paulus di dalam 1Korintus 14. Di situ ia memberi nasihat dengan menulis: "Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak..., tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu!" Nasihat ini merupakan kelanjutan dari nasihat agar orang bukan hanya berkata-kata dengan bahasa roh, namun lebih dari pada itu yaitu bernubuat. Alasannya adalah karena orang yang berbahasa roh "membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat." Artinya ia menghendaki agar orang bukan hanya memikirkan dirinya sendiri, namun menjadi berkat untuk orang lain. Itulah tanda dari kedewasaan dalam pemikiran.

Pertanyaan untuk Direnungkan
Sudah dewasakah pola pikir Anda? Apakah buktinya?
Aksion.
Tuhan, tolonglah diriku agar aku dapat hidup mengikuti teladan-Mu, yaitu tidak mementingkan diri sendiri namun hidup menjadi berkat bagi orang lain. Di dalam kasih-Mu yang mulia Engkau telah rela datang ke dunia menjadi sama dengan manusia. Bukan untuk kenyamanan diri-Mu, namun demi menyelamatkan manusia yang berdosa seperti diriku. Dengan mengikuti jejak kasih-Mu itu aku akan menjadi dewasa di dalam pemikiran dan tidak tinggal tetap di dalam sifat-sifat yang kekanak-kanakan. Hanya dengan demikian barulah aku dapat hidup sebagai saksi-Mu yang memuliakan nama-Mu.

Doa.
Pagi hari ini aku mengangkat ucapan syukurku kepada-Mu, karena Engkau telah menyertai diriku di hari-hari yang lalu. Aku menyambut hari yang baru yang Kauberikan kepadaku pada hari ini. Kesempatan yang baru yang Kauanugerahkan kepadaku untuk memuliakan nama-Mu. Tolonglah diriku agar aku tidak mengisi hari ini dengan kesia-siaan, namun dengan kehidupan yang penuh dengan makna dan berkenan kepada-Mu. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan. Jadikanlah diriku saksi-Mu di manapun diriku berada. Jangan biarkan diriku terjerumus ke dalam pencobaan, dan lepaskanlah aku dari pada yang jahat. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Gembalaku, aku berdoa. Amin

Share:

Berharga Semua Yang Percaya Kristus

20 Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. 21 Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau." 22 Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. (1Korintus 12:20-22)
 
Di dalam Kristus semua orang yang percaya kepada-Nya adalah sama-sama berharga dan tidak ada yang tidak berguna. Pada umumnya orang menilai seseorang berdasarkan kedudukan, kekayaan, ataupun bakat dan kepandaian yang ia miliki. Semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin limpah harta yang ia miliki, semakin banyak bakat yang ada pada dirinya, serta semakin pandai orang tersebut maka orang akan menganggap yang bersangkutan sebagai pribadi yang semakin berharga. Tetapi tidak demikian halnya bagi Kristus. Ia memandang setiap pengikut-Nya sebagai pribadi yang mulia, sama-sama berharganya dan tidak seorangpun di antara mereka yang tidak berguna di mata-Nya.

Penerimaan dan penghargaan Kristus terhadap semua pengikut-Nya ini diutarakan rasul Paulus dalam 1Korintus 12. Di situ ia menggambarkan para pengikut Kristus bagaikan anggota-anggota dari satu tubuh. Kemudian ia menulis bahwa semua anggota tubuh tersebut saling membutuhkan satu sama lain. Bahkan ia berkata: "Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan." Berarti sesungguhnya semua kita berharga di mata Kristus. Siapapun diri kita, entah berfungsi sebagai mata ataupun tangan pada tubuh-Nya adalah sama-sama berharga di hadapan-Nya. Bukan itu saja, di dalam pemandangan-Nya kita semua adalah pribadi yang berguna.

Apa yang seharusnya menjadi tanggapan Anda terhadap penerimaan dan penghargaan Kristus terhadap diri Anda? Mengapa demikian?

 Aksion

Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu karena Engkau bersedia menerima diriku apa adanya. Di dalam kasih-Mu yang sangat besar itu Engkau memandang diriku sebagai pribadi yang berharga, karena sesungguhnya kasih-Mu telah mengangkat harkat hidupku. Engkau memandang diriku sebagai pribadi yang berharga bukan karena apa yang aku miliki ataupun yang telah kucapai di dalam hidupku, namun Engkau yang telah menciptakan diriku dengan tujuan yang mulia. Itu sebabnya Engkau memandang diriku sebagai pribadi berguna, yaitu berguna untuk memenuhi rencana-Mu yang mulia.
Doa. 
Kembali pagi hari ini aku mengucap syukur kepada-Mu untuk hari-hari yang telah kulalui di dalam anugerah-Mu. Kebaikan-Mu sungguh berlimpah-limpah dalam hidupku. Aku mempercayakan diriku di sepanjang hari ini ke dalam kemurahan-Mu. Tuntun dan sertailah diriku di setiap waktu. Mampukan diriku untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawabku dengan sebaik-baiknya. Supaya dengan demikian nama-Mu dimuliakan melalui kehidupanku. Jadikanlah diriku saluran berkat bagi orang-orang di sekitarku. Dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.
Share:

Berharganya aku

Mazmur 17:3 9

Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap Mu terhadap orang orang fasik yang menggagahi aku, terhadap musuh nyawaku yang mengepung aku.
 Mazmur 17:8 9

Mata adalah salah satu organ tubuh yang sangat penting. Dengan mata kita bisa melihat dunia. Tuhan menciptakan manusia dilengkapi dengan kelopak mata yang berfungsi untuk melindungi biji mata. Kelopak mata secara otomatis akan menutup saat sebuah benda asing atau kotoran hendak masuk ke dalam mata kita. Selain itu, kelopak mata juga berfungsi untuk menjaga cairan yang melumuri biji mata supaya tetap basah dan tidak kering. Tanpa kelopak mata, mata kita akan cepat kering dan mengalami iritasi sehingga menimbulkan masalah dengan biji mata.

Jika Tuhan saja melindungi kita seperti biji mata Nya maka dapat dibayangkan betapa istimewanya kita yang dijaga dan dipelihara sedemikian rupa oleh Nya. Mazmur 17 menjadi contoh bagaimana keberadaan Daud saat berhadapan dengan musuh musuhnya. Pada situasi tersebut Daud percaya bahwa Tuhan akan melindungi dirinya seperti biji mata. Walaupun berat ancaman yang Daud hadapi, ia berseru kepada Tuhan dan percaya bahwa Allah akan menjawab seruan doanya. Pada ayat 6, Daud berkata, Aku berseru kepada Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah. Daud berdoa kepada Allah karena Dia selalu ada dan menjawab doa doanya. Walaupun cara Tuhan menjawab bisa berbeda dari apa yang dibayangkan tetapi Tuhan pasti ada untuk umat Nya, menjawab seruan kita demi kebaikan anak anak Nya dan kemuliaan Allah sendiri.

Saudara saudaraku yang terkasih, percayalah bahwa kita sangat berharga di mata Tuhan. Kita seperti biji mata yang sangat dijaga dan dilindungi oleh Tuhan. Jika kita hidup benar seperti Daud, hidup sesuai dengan Firman Tuhan (ay. 3 5) maka Tuhan pasti tidak akan membiarkan kita tertindas, terjatuh, dan terperosok ke dalam pergumulan dan permasalahan hidup. Tuhan akan menjaga dan memelihara umat kesayangan Nya seperti biji mata Nya. Seperti Allah menjaga umat Israel, Tuhan Yesus akan selalu menjaga kita. Ulangan 32:10b menguatkan hal ini, Dikelilingi Nya dia dan diawasi Nya, dijaga Nya sebagai biji mata Nya. Mari serahkanlah hidup kita kepada Tuhan Yesus dan percayalah bahwa Dia akan menjaga kita seperti biji mata Nya, tetap di dalam perlindungan dan pemeliharaan yang ajaib di dalam hidup kita.

Refleksi diri:

Bagaimana selama ini Anda memandang perlindungan dan penjagaan Allah? Apakah sedemikian berharga seperti biji mata Nya?

Apa wujud terima kasih Anda atas perlindungan dan pemeliharaan Tuhan Yesus selama ini?

Doa. 
Pagi hari ini aku datang menghadap takhta-Mu dengan merendahkan diriku. Aku menyadari betapa diriku memerlukan diri-Mu. Di luar diri-Mu kehidupanku akan sia-sia dan tanpa makna. Hanya berada dekat dengan diri-Mu aku mengalami damai sejahtera dan sukacita yang berlimpah-limpah. Tuhan, sertai dan tuntunlah hidupku di sepanjang hari ini dengan Roh dan firman-Mu. Lakukanlah mujizat-mujizat-Mu di dalam hidupku. Mampukan diriku untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawabku secara maksimal. Izinkan diriku untuk mengakhiri tahun ini di dalam sukacita yang berasal dari pada-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, aku berdoa. Amin.
Share:

Berani Menghadapi Tantangan

2 Raja Raja 6:8 17

Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.
 2 Raja Raja 6:17b

Tom mengejar anak anak muda yang baru saja mencuri sepedanya. Ia tidak punya rencana apa pun, selain reaksi spontan ingin mengambil kembali sepedanya. Namun yang mengejutkan, ketiga pencuri itu melihat ke arahnya, lalu segera menjatuhkan sepeda dan lari ketakutan. Tom merasa lega sekaligus kagum pada dirinya sendiri. Pada saat mengambil sepedanya dan membalikkan badan, ternyata ia melihat Jeff, seorang teman berotot kekar yang dari tadi membuntutinya. Rupanya yang ditakuti anak anak muda tadi bukanlah Tom melainkan Jeff yang berotot kekar itu.

Bujang Elisa sempat panik ketika melihat kotanya dikepung oleh pasukan tentara Aram. Ia berlari mendapati Elisa dan berkata, Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat? Elisa menyuruhnya tenang, Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita daripada yang menyertai mereka. Lalu Allah membuka mata pelayan itu dan ia pun melihat, gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa (ay.15 17). Allah menyertai Elisa dan bangsa Israel dengan cara Nya yang ajaib. Dia mengirimkan tentara Kerajaan Allah untuk melindungi kota mereka. Bangsa Israel hanya perlu punya keberanian menghadapi tantangan dan yakin Allah senantiasa menyertai mereka.

Dalam kehidupan, adakalanya kita berada dalam situasi yang serba tidak pasti dan penuh tantangan. Mungkin kita harus mempertaruhkan reputasi bahkan mungkin juga rasa aman karena bertekad melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Ingatlah bahwa kita tidak sendirian, ada Tuhan Yesus yang selalu beserta kita. Tetaplah percaya kepada Tuhan dan berdoa, menyerahkan semua ketakutan dan kekuatiran kita kepada Nya niscaya Yesus akan memberikan keberanian menghadapi tantangan.

Percayalah bahwa Tuhan Yesus selalu menyertai kita dan kuasa Nya lebih besar dari pada kuasa musuh apa pun. Tanyakanlah pertanyaan Paulus ini kepada diri kita sendiri: Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Rm. 8:31). Ya, siapa bisa melawan kita? Tidak ada bukan? Karena itu, bersama Allah, kita berani menghadapi semua tantangan dan kesulitan yang ada di depan kita.

Refleksi diri:

Hal apa saja yang akhir akhir ini membuat Anda takut dan gelisah, sehingga hidup Anda tidak tenang?

Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi ketakutan atas tantangan tersebut?

Doa
Sebagaimana Engkau telah menyertai dan menuntun diriku di hari-hari yang lalu, aku percaya Engkau akan melakukan hal yang sama di sepanjang hari ini. Peganglah hidupku dengan tangan-Mu dan tetapkanlah langkah-langkah kehidupanku, karena aku ingin hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Pakailah hidupku sebagai alat yang memuliakan nama-Mu, dan yang membawa orang-orang di sekitarku untuk mengenal diri-Mu. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, aku berdoa. Amin.
Share:

Isi Pikiran Dengan Benar

1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. 2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. 3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. 4 Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. (Ibrani 12:1-4)

Lebih daripada keadaan di sekitar kita, apa yang mengisi pikiran kitalah yang harus menentukan sikap hati kita dalam menjalani kehidupan ini. Memang situasi di sekitar kita dapat mempengaruhi keadaan hati kita. Namun perlu diingat bahwa selain berubah-ubah keadaan di sekitar kita juga tidak selalu berlangsung dengan mudah. Sehingga bila kita membiarkan hati kita sepenuhnya dikendalikan oleh keadaan di sekitar kita maka semangat juang kita akan mudah menjadi patah. Di sinilah pentingnya untuk mengisi pikiran kita dengan ingatan akan kasih dan kesetiaan Kristus. Pikiran yang semacam itu akan memampukan kita untuk tetap gigih berjuang di dalam iman di segala keadaan.

Pengaruh dari pikiran terhadap kegigihan dalam berjuang ini diutarakan di dalam Ibrani 12. Di situ dinasihatkan agar para pengikut Kristus "berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita." Artinya kita harus hidup dengan sikap yang gigih dan pantang menyerah di dalam perjuangan iman yang harus kita lewati. Untuk itu lebih jauh dinasihatkan: "Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa." Dengan kata lain, apabila kita mengisi pikiran kita dengan ingatan akan kasih dan kesetiaan Kristus, maka kita akan mampu berjuang dengan gigih sampai pada akhirnya.

Pertanyaan untuk Direnungkan

Apakah yang perlu Anda lakukan untuk mengingat kasih dan kesetiaan Kristus? Mengapa demikian?

Aksion. 
Tuhan, aku percaya bahwa kasih dan kesetiaan-Mu sungguh sangatlah besar. Di dalam kasih-Mu Engkau telah rela datang ke dunia, mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan hukuman dosa. Di dalam kesetiaan-Mu kepada kehendak Allah Bapa, Engkau telah rela menderita di kayu salib sampai akhir demi menanggung hukuman dosa yang seharusnya menimpa manusia. Dengan mengingat besarnya pengorbanan-Mu itu hatiku diteguhkan. Karena kasih dan kesetiaan-Mu itu menyanggupkan diriku untuk terus berjuang di dalam iman di segala keadaan.

Doa
Pagi hari ini aku datang menghadap hadirat-Mu dengan mengucap syukur kepada-Mu untuk hari yang baru yang Kauberikan kepadaku. Tolonglah diriku untuk dapat mengisi hari ini dengan kehidupan yang menyenangkan hati-Mu. Di tengah segala tantangan dan kesukaran yang kuhadapi aku percaya bahwa anugerah-Mu cukup bagi diriku. Tuntun dan sertailah diriku di sepanjang hari ini dengan Roh dan firman-Mu. Jangan biarkan diriku terjerumus ke dalam pencobaan dan teguhkan imanku dalam menghadapi semua yang jahat. Kepada-Mu aku berserah, dan di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Penolongku, aku berdoa. Amin.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.