Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Tenang dalam Rancangan Tuhan

Firman TUHAN kepadanya: Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda.
 Kejadian 25:23

Kita biasanya mempunyai dan membuat rancangan rancangan saat menjalani hidup, tetapi kenyataannya sebagian rancangan bisa meleset dan tidak berjalan lancar. Ini tentu membuat hati susah dan khawatir. Namun jangan cepat cepat menyerah atau putus asa, hidup kita bukan ditentukan oleh berhasil atau tidaknya rancangan kita, tetapi oleh rancangan Tuhan.

Ishak dan Ribka ketika menikah pasti mempunyai rancangan untuk cepat memiliki momongan. Namun, kenyataan berjalan berbeda. Bertahun tahun pernikahan mereka jalani, tidak ada tanda tanda Ribka hamil bahkan sampai ada yang memvonisnya mandul. Saat situasi sulit, Ishak datang kepada Tuhan dan berdoa. Tuhan lalu mengabulkan doanya. Penantian panjang selama dua puluh tahun bukanlah keterlambatan dari Tuhan, tetapi kepastian dalam rancangan Tuhan. Kehamilan Ribka terjadi bukan sekadar akibat natural dari hubungan pasangan suami istri, melainkan pemberian Tuhan dalam rancangan Nya.

Tuhan memberikan kepada Ishak dan Ribka anak kembar, Esau dan Yakub, dan rancangan Tuhan tidak berhenti di sana. Tuhan sejak awal sudah merancangkan adanya dua bangsa (ay. 23), bukan hanya dua anak. Ada perjalanan bangsa bangsa yang ditetapkan Tuhan di dalam kehidupan anak anak Ishak. Tuhan tidak asal memberikan anak anak tetapi ada rancangan yang sudah Dia persiapkan.

Lebih spesifik lagi hadirnya Yakub di dalam kehidupan Ishak dan Ribka, bukan hanya tentang kelahiran seorang anak, melainkan merupakan rangkaian dari rancangan agung Tuhan. Rancangan yang nanti sampai di puncak melalui diri Tuhan Yesus Kristus, yang akan hadir menyelamatkan setiap manusia. Rancangan keselamatan Nya tidak akan meleset dan tidak pernah gagal. Kita bisa melihat rancangan agung Tuhan dan bersyukur kita juga ada di dalam rancangan keselamatan Nya.

Rancangan kita bisa buyar tetapi ingatlah selalu, hidup kita ada dalam rancangan baik dari Tuhan. Kita tidak sanggup menentukan hari depan, bisa meleset memprediksi sesuatu, tetapi Tuhan senantiasa menuntun perjalanan hidup kita. Berdoalah selalu memohon pimpinan Yesus yang memegang rancangan untuk seluruh hidup Anda. Mintakan hikmat Tuhan untuk bisa mengerti kehendak Nya dan apa yang Dia mau Anda lakukan saat menjalani hidup.

Refleksi Diri:

Mengapa Anda bisa memercayakan hidup pada rancangan Tuhan, meskipun hidup kadang tampak tidak sesuai dengan apa yang Anda rancangkan?

Apa rancangan rancangan hidup Anda yang mau dibawa ke hadapan Tuhan Yesus?

Doa
Bapa yang baik, tolonglah diriku agar hidupku semakin berkenan kepada-Mu. Untuk itu aku memerlukan anugerah-Mu, sebab aku tidak akan dapat hidup di dalam kebenaran hanya dengan berdasarkan usahaku sendiri. Namun oleh pertolongan Roh Kudus dan tuntunan firman-Mu barulah aku akan dapat hidup menurut kehendak-Mu yang sempurna itu. Oleh sebab itu sertailah diriku dengan Roh-Mu. Penuhilah diriku dengan diri-Mu. Tuntunlah diriku di setiap langkah kehidupan yang harus kuambil. Tolonglah diriku di dalam semua hal yang harus aku kerjakan pada hari ini. Jadikanlah semuanya itu berhasil dan menyenangkan hati-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.
Share:

Tindakan Iman

12 Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. 13 Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya. (Kejadian 26:12, 13)

Iman yang diwujudkan di dalam tindakan serta berkat yang Tuhan limpahkan akan mendatangkan keberhasilan. Tidak akan ada hasil yang dapat diperoleh seseorang apabila yang bersangkutan tidak melakukan apa-apa. Sama seperti orang tidak akan memperoleh hasil tuaian apabila ia tidak bertindak menaburkan benih di ladangnya. Namun hanya dengan menaburkan benih saja belum tentu dengan sendirinya ia akan memperoleh hasil tuaian. Untuk itu ia memerlukan berkat Tuhan. Sebab tak jarang orang yang telah berjerih lelah menabur benih namun yang ia peroleh hanyalah panen yang gagal. Berarti di samping bertindak ia juga memerlukan berkat Tuhan.

Pentingnya iman yang diwujudkan dalam tindakan serta berkat Tuhan untuk memperoleh keberhasilan ini terlihat di dalam kehidupan Ishak seperti yang dicatat di dalam Kejadian 26. Di situ ditulis bahwa Ishak menabur di tanah tempat ia berdiam. Tindakan menabur ini merupakan suatu tindakan iman, sebab orang tidak langsung melihat hasilnya secara seketika. Di samping itu juga disebut bahwa "ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN." Berarti selain ia harus bertindak mewujudkan imannya, Ishak juga memerlukan berkat Tuhan bagi hidupnya. Sebab iman yang diwujudkan di dalam tindakan serta berkat yang Tuhan limpahkan akan mendatangkan keberhasilan.

Pertanyaan untuk Direnungkan
Saat ini mana yang paling Anda perlu lakukan, bertindak dengan iman atau memohon berkat Tuhan? Mengapa demikian?

Aplikasi
Mari Tuhan,  sadarkan  bahwa sesungguhnya hidupku ini hanyalah karena kemurahan-Mu. Apabila aku dapat mengerjakan tugas dan kewajibanku di dalam hidup ini, hal itu semata-mata karena pertolongan-Mu. Sehingga kalau aku dapat mewujudkan imanku di dalam tindakan tidak bisa tidak hal itu adalah karena Engkau telah menolong diriku. Demikian juga apabila aku dapat meraih keberhasilan di dalam berbagai hal yang kukerjakan, hal itu bukanlah karena kehebatanku namun karena Engkau memberkati diriku. Oleh karena aku berterima kasih kepada-Mu, ya Tuhan, untuk anugerah-Mu yang aku alami di dalam hidupku.

Doa
Aku juga bersyukur kepada-Mu untuk berkat-berkat-Mu yang akan kualami pada hari ini. Tidak satu kalipun Engkau lalai di dalam memelihara hidupku. Di dalam segala keadaan aku melihat Engkau selalu menetapkan langkah-langkah hidupku. Engkau tidak membiarkan kakiku terantuk dan Engkau selalu menjaga diriku agar terhindar dari mengambil jalan yang salah. Dengan penuh kesabaran Engkau selalu membawa diriku kembali kepada-Mu dan dengan penuh kesetiaan Engkau memulihkan hidupku. Ya Tuhan, aku menyerahkan hidupku dan masa depanku ke dalam tangan-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan yang memelihara hidupku, aku berdoa. Amin.

Share:

Berani bayar harga

45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." (Matius 13:45, 46)

Tujuan yang mulia senantiasa menuntut kerelaan untuk membayar harga, yaitu komitmen yang bersifat sepenuh hati. Seringkali orang berkata: "Ada harga ada barang." Artinya bila orang membayar dengan harga yang murah umumnya yang ia peroleh adalah barang yang berkualitas murahan pula. Untuk mendapatkan barang yang berkualitas tinggi yang bersangkutan harus rela membayar dengan harga yang mahal. Demikian pula untuk tujuan yang mulia, seperti misalnya kesehatan jasmani, orang harus rela membayar harganya. Di dalam hal ini, yaitu berkomitmen dengan sepenuh hati untuk berolahraga secara disiplin dan tidak membiarkan rasa malas menguasai dirinya.

Di dalam Matius 13 dicatat bahwa Tuhan Yesus mengutarakan pentingnya kerelaan untuk membayar harga yang sesuai dengan tujuan yang mulia ini. Di situ Ia berkata tentang seorang pedagang yang pergi dengan tujuan untuk memperoleh mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga tersebut maka ia menjual seluruh miliknya untuk membelinya. Dengan kata lain, mutiara yang sangat mulia itu hanya akan menjadi kepunyaan yang bersangkutan apabila ia bersedia membayar harganya yang mahal, yaitu seluruh harta miliknya. Memang tujuan yang mulia seperti yang ada di dalam diri sang pedagang ini senantiasa menuntut kerelaan untuk membayar harga, yaitu penyerahan diri yang sepenuhnya atau komitmen dengan segenap hati.

Pertanyaan untuk Direnungkan
Sudah muliakah tujuan yang hendak Anda capai di tahun yang sedang Anda jalani ini? Apakah harga yang harus Anda bayar untuk mencapainya?

 
Aplikasi
Tuhan, Engkau mengajar diriku agar hidup dengan tujuan yang mulia. Supaya dengan demikian hidupku tidak sia-sia namun penuh dengan makna. Engkau juga mengajar diriku agar rela membayar harga untuk mewujudkan tujuan yang mulia tersebut, yaitu dengan hidup di dalam komitmen dan penyerahan diri dengan segenap hati. Oleh sebab itu tolonglah diriku, ya Tuhan, agar aku tidak menyia-nyiakan waktu, tenaga dan kemampuan yang ada pada diriku untuk hal-hal yang tidak berguna. Sebab hanya dengan kerelaan untuk membayar harga barulah tujuan yang mulia itu tidak akan sekadar menjadi impian yang kosong belaka.
 
Doa
Aku kembali berterima kasih kepada-Mu, ya Tuhan, untuk hari yang baru yang Engkau berikan kepadaku pada hari ini. Oleh anugerah-Mu aku akan mengisi hari ini dengan melakukan apa saja yang Engkau percayakan kepadaku dengan segenap hati. Berkatilah semua yang kukerjakan itu dengan keberhasilan. Aku juga berdoa memohon tuntunan-Mu bagi hidupku. Bimbinglah diriku dengan Roh Kudus-Mu agar aku dapat berjalan sesuai dengan kebenaran firman-Mu. Mampukanlah diriku untuk membuat keputusan-keputusan yang benar dan yang berkenan di hati-Mu. Kepada-Mu aku berharap dan di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.

Share:

SANG PEMBAWA PESAN

Filipi 2:19-24
Kamu tahu bahwa kesetiaannya telah teruji 

(Flp. 2:22)

Di masa kini ketika seseorang ingin mengirimkan pesan ia dapat melakukannya dengan mudah, menggunakan smartphone. Dalam waktu singkat pesan pun terkirim, bahkan kepada banyak orang. Berbeda dengan kondisi di masa lalu, dibutuhkan waktu yang lama untuk menyampaikan sebuah pesan. Selain memakan waktu, bukan tidak mungkin pesan yang disampaikan disabotase oleh pihak lain atau mengalami distorsi oleh sang pembawa pesan. Karena itu, sangat penting sang pembawa pesan adalah orang yang dapat dipercaya.

Teks Alkitab hari ini mengungkapkan situasi ketika Rasul Paulus berada di penjara Roma. Paulus merasa perlu menyampaikan pesan kepada jemaat di kota Filipi mengenai keadaannya. Dengan itu, ia menguatkan iman mereka agar tidak menjadi lemah karena situasi yang terjadi. Paulus mencurahkan semua perasaan, pemikiran dan kesaksiannya di dalam tulisan atau suratnya. Karena itu, si pembawa surat haruslah orang yang dipercaya oleh Paulus dan juga para penerima surat itu. Timotius adalah orang yang tepat untuk tugas itu. Paulus sudah menganggap Timotius seperti anaknya sendiri. Apa yang dipikirkan dan dirasakan Paulus tentang jemaat Filipi, itu pula yang dipikirkan dan dirasakan oleh Timotius. Ia sangat peduli pada mereka.
Bagaimana dengan kita: Apakah hari ini kita menjadi pembawa pesan Allah bagi orang-orang di sekitar kita? Apakah kita dapat dipercayai Allah dan juga oleh orang-orang yang menerima pesan yang kita sampaikan? 

REFLEKSI:

Apakah pesan yang kita bawa dapat dipercaya? Bergantung pada: Apakah kita dapat dipercaya atau tidak.

Doa
 Memulai hari ini aku menaikkan ucapan syukurku kepada-Mu, khususnya untuk kemurahan-Mu yang telah aku alami di hari-hari yang lalu. Aku percaya Engkau belum selesai bekerja di dalam hidupku. Di dalam iman dan pengharapan kepada-Mu aku mempercayakan hidupku di sepanjang hari ini ke dalam tangan-Mu. Bentuklah diriku sesuai dengan kehendak-Mu. Jadikan diriku sebagai saksi-Mu yang memuliakan nama-Mu di manapun diriku berada. Tuntunlah aku di jalan-jalan-Mu yang benar dan jagalah langkah-langkah hidupku agar aku tidak menyimpang dari kehendak-Mu. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Sang Kebenaran yang sejati, aku berdoa. Amin.
Share:

Yesus Menebus Kita

Efesus 1:7 12

Sebab di dalam Dia dan oleh darah Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia Nya.
Efesus 1:7

Seorang ibu stres karena cincin pernikahannya ditahan pihak kantor pegadaian. Rupanya, diam diam suaminya menggadaikan cincin emas tersebut untuk membayar utang akibat kalah judi. Jika dalam dua hari si ibu tidak membayar uang tebusan maka ia akan kehilangan perhiasan yang disayanginya. Beruntung akhirnya seorang sahabat tergerak hatinya karena belas kasihan membayarkan sejumlah uang tebusan sehingga cincin itu bisa dikembalikan kepada si ibu. Pada umumnya, penebusan dilakukan dalam dunia ekonomi untuk menggambarkan pembelian kembali barang yang digadaikan atau diagunkan sebagai jaminan.

Demikian pula dalam hal pengampunan dan penghapusan dosa, ada harga yang harus dibayar sebagai tebusan. Rasul Paulus mengingatkan kita agar hidup memuliakan Allah karena Yesus Kristus telah menebus kita (ay. 7). Kata penebusan dalam bahasa Yunani mengacu pada uang tebusan yang dibayar untuk membebaskan seorang budak. Penebusan berarti melepaskan seseorang yang tidak berdaya dari ikatan perbudakan dalam hal ini perbudakan oleh dosa. Yesus membayar harga tebusan bagi kita yang menjadi hamba dosa bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan uang, emas atau perak, melainkan dengan darah Nya yang mahal (1Ptr. 1:18 19). Dia menyerahkan diri Nya dengan sukarela, mati di kayu salib sebagai korban penebusan dosa karena kasih Nya kepada kita (Yoh. 15:13). Tujuannya supaya kita tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal di surga. Semua itu terjadi bukan karena jasa atau kebaikan kita, melainkan karena kekayaan kasih karunia Nya (ay. 7). Melalui pengorbanan Kristus di atas kayu salib, kita menyaksikan kemurahan kasih Allahyang rela berkorban bagi kita.

Dengan darah Nya, Yesus Kristus membayar harga pengampunan dan penebusan kita. Apa balasan kita kepada Nya? Sebagai umat tebusan Nya, mari kita bersyukur atas anugerah keselamatan yang kita peroleh secara cuma cuma di dalam Kristus. Selain itu, marilah kita pergi menceritakan kasih Tuhan Yesus yang sudah kita terima dan alami kepada orang orang yang belum mengenal Dia, supaya mereka pun dapat diselamatkan melalui karya penebusan Nya.

Refleksi Diri:

Apakah Anda sudah mengalami karya penebusan Yesus Kristus dengan memercayai Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda? Jika sudah, kapan dan apa buktinya?

Apa yang Anda lakukan supaya karya penebusan Yesus itu dapat dirasakan dan dialami juga oleh orang orang yang ada di sekitar Anda?

Doa
Aku juga berterima kasih untuk kesempatan yang Engkau berikan kepadaku pada hari ini. Kesempatan untuk menikmati anugerah-Mu, memuliakan nama-Mu serta menjadi berkat bagi sesamaku. Bukalah mata hatiku agar aku dapat menyaksikan kasih dan kuasa-Mu, baik di dalam firman-Mu, maupun di dalam kehidupanku serta kehidupan orang-orang lain yang mengalami anugerah-Mu. Tuhan, tolonglah diriku agar mampu mengisi hari ini dengan kegiatan-kegiatan yang bermakna sehingga aku tidak menyia-nyiakan kesempatan yang Engkau berikan kepadaku itu. Berkatilah apa yang akan aku kerjakan dan jadikan itu berhasil serta berkenan di hati-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.
Share:

Allah Memilih Kita

Efesus 1:3 6

Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan Nya.
Efesus 1:4

Harold Lindsell, dalam buku A Handbook of Christian Truth, menulis, Orang yang berusaha memahami Tritunggal sepenuhnya akan kehilangan nalarnya, tetapi orang yang menyangkal Tritunggal akan kehilangan nyawanya. Artinya, doktrin Tritunggal menjadi penting untuk dipercayai walaupun sulit dipahami secara rasio sebab doktrin ini merupakan ajaran Kitab Suci yang diwahyukan Allah.

Rasul Paulus sedang menyelami kedalaman rahasia berkat Allah tentang kekayaan hikmat dan rahmat Nya yang begitu memesona. Semua berkat tersebut diperoleh dari surga yang bersumber dari Allah Tritunggal: Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Di surat Efesus, ajaran tentang Tritunggal oleh Paulus ditekankan berulang kali (1:3, 11 14, 17; 2:18, 22; 3:2 5; 14 17; 4:4 6; 5:18 20). Hari ini kita fokus pada karya Allah Bapa yang telah memilih kita,… menentukan kita dari semula (ay. 4 5). Artinya, kita ditebus dan diselamatkan dari maut oleh karena Allah Bapa telah merencanakannya dalam kekekalan sebelum dunia diciptakan. Itu berarti tidak ada satu hal pun yang dapat kita lakukan yang memberi andil dalam keselamatan kita, karenanya kita tidak dapat membanggakan diri atas keselamatan yang kita peroleh (baca, 2:8 9; 2Tim. 1:9; Tit. 3:5). Allah memilih kita supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan Nya (ay. 4). Pemilihan Allah atas kita adalah sebuah hak istimewa, tetapi ada tanggung jawab yang harus kita jalani yakni hidup kudus dan tak bercacat di hadapan Nya. Allah Bapa telah mengangkat kita menjadi anak anak Nya dengan cara melahirkan kita kembali (Yoh. 3:3). Allah telah menjadikan kita ahli waris bersama sama dengan Kristus yang akan menerima segala berkat di surga (Rm. 8:17; Ibr. 1:2).

Karena itu, ambillah waktu untuk bersyukur dan memuji Allah Bapa atas segala berkat yang telah dilimpahkan Nya dalam hidup kita. Biarlah pemahaman kita tentang pemilihan Allah ini, menjadikan kita tidak hanya bangga sebagai orang Kristen, tetapi juga bertanggung jawab menjalani kehidupan yang sesuai kebenaran yang dinyatakan Nya di dalam Alkitab. Hiduplah selalu di dalam kebenaran, kekudusan, kehormatan, dan kebaikan di tengah komunitas yang berdosa, bengkok, dan terbalik ini, agar Allah Bapa dipermuliakan.

Refleksi Diri:

Apa tujuan Allah Bapa memilih Anda? Bagaimana kebenaran itu memengaruhi cara hidup dan hubungan Anda dengan Nya?

Apa yang Anda lakukan agar memiliki gaya hidup yang kudus, benar, dan tak bercacat di hadapan Tuhan?

Doa
Mengawali hari ini aku memohon kepada-Mu, penuhilah diriku dengan hikmat-Mu dan jagailah hatiku agar sikap yang tulus mewarnai hidupku. Aku mempercayakan hidupku sepanjang hari ini ke dalam tangan-Mu. Tuntunlah diriku dengan hikmat-Mu agar aku mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah, dan sanggup mengetahui mana yang sempurna di antara semua hal yang baik. Bentuklah diriku dengan firman dan Roh-Mu agar hatiku semakin tulus di hadapan-Mu. Sebab hanya dengan demikian aku dapat hidup menjadi saksi-Mu dan mengisi hidupku di sepanjang hari ini dengan kehidupan yang penuh makna. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Rajaku, aku berdoa. Amin.
Share:

Bertumbuh Dalam AnugerahNya

1 Korintus 15:1 11

Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan Nya kepadaku tidak sia sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
1 Korintus 15:10

Setiap kali mendengar atau mengetahui seorang bayi telah lahir, kita bisa memikirkan tentang karya ajaib Allah dalam menciptakan manusia. Kita diingatkan untuk menyadari keterbatasan manusia dan pada saat yang sama merenungkan betapa besarnya anugerah Allah di dalam kehidupan kita. Pada saat merenungkan anugerah Allah, kita akan terharu dan tersentuh oleh kasih Allah yang terbesar melalui diri Tuhan Yesus Kristus, yaitu karya keselamatan yang Allah berikan bagi setiap orang percaya.

Rasul Paulus merupakan tokoh Alkitab yang begitu menekankan tentang pentingnya memahami dan bertumbuh dalam anugerah Allah. Paulus merefleksikan perjalanan hidupnya melalui pengajaran dan pemberitaannya di dalam anugerah Allah. Pengalaman mendalam dan tak terlupakan mengenai masa lalunya yang penuh kegagalan dan bahkan menentang Allah dengan menganiaya umat Nya, telah mengubahkan diri Paulus. Berkat anugerah, Paulus tidak dibuang dan dihukum Allah, malahan mendapatkan kasih karunia dari Nya.

Paulus menegaskan bahwa hidup dan pelayanannya semua karena anugerah Allah. Ia selalu membangkitkan semangat, integritas hidup, dan dedikasi pelayanannya didasarkan pada anugerah Allah. Paulus dalam situasi dan kondisi sulit dan penuh tantangan, selalu mengandalkan anugerah Allah. Anugerah Allah senantiasa menyertai Paulus dan menggerakkannya untuk mempersembahkan hidup dan pelayanannya bagi Tuhan. Anugerah membuatnya aktif berkarya, bekerja keras, dan menghasilkan dampak luar biasa yang lebih dari sebelumnya.

Charles Spurgeon berkata, Anugerah Allah telah menjaga hidup kita sehingga kita tidak lebih jauh menghancurkan kehidupan kita. Anugerah Allah yang dilimpahkan dalam kehidupan kita sejak lahir, karya keselamatan Allah, dan pemeliharaan Nya sampai hari ini, sesungguhnya tidak layak kita terima. Namun, hanya oleh anugerah kita diselamatkan dan bisa menjalani hidup. Perjalanan hidup tidak selalu mudah dan lancar, tetapi oleh anugerah kita menjadi kuat dan mampu terus melangkah. Marilah selalu mengingat dan merenungkan anugerah Allah di dalam hidup kita melalui Yesus Kristus sehingga hidup dan pelayanan kita semakin digerakkan oleh anugerah Allah.

Refleksi Diri:

Bagaimana anugerah telah mengubahkan kegagalan masa lalu kehidupan Anda?

Apakah yang selama inilah telah menggerakkan hidup dan pelayanan Anda?


Aku memohon tuntunlah diriku dengan Roh-Mu agar aku mampu mengelola waktu yang Engkau percayakan kepadaku secara bijak. Sehingga dengan demikian hidupku bukanlah kehidupan yang sia-sia, namun penuh dengan makna. Berikan kepadaku hikmat untuk membedakan antara yang benar dengan yang salah, serta kesanggupan untuk memilah antara yang baik dengan yang mulia. Tolonglah diriku dengan Roh Kudus-Mu agar aku dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu, menjadi berkat bagi sesamaku dan dengan demikian menyenangkan hati-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Rajaku, aku berdoa. Amin.
Share:

 Pilih yang Mana

Lukas 16:10 13

Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
Lukas 16:13

Seorang ibu mengunggah sebuah video di media sosial yang memperlihatkan penemuan dari anaknya. Bukan penemuan ilmiah, bukan juga penemuan menu makanan baru, melainkan anak tersebut berhasil melakukan penemuan beberapa tumpukan uang100 ribuan milik ayahnya. Tidak jelas alasan mengapa sang ayahnya menyimpan tumpukan  uang yang begitu banyak. Pastinya, si ibu sangat senang atas penemuan anaknya. Penemuan yang tentu dapat menambah uang jajan buat si ibu dan juga anak.

Siapa sih yang tidak menyukai uang? Uang menjadi kebutuhan primer yang dicari oleh hampir setiap orang. Tanpa uang, orang mungkin akan merasa kesulitan untuk melakukan atau membeli sesuatu yang diinginkan. Kita sendiri pun memerlukan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Tak heran banyak orang berusaha kerja sekeras mungkin agar mendapatkan sejumlah uang yang dibutuhkan maupun diinginkan. Hingga akhirnya, kita merasa uang adalah hal paling utama untuk dicari di sepanjang hidup kita.

Yesus Kristus memberikan peringatan kepada para murid Nya mengenai masalah uang. Dia paham betul bahwa manusia akan mudah sekali terikat dan mengutamakan uang dalam kehidupan mereka. Itulah sebabnya, Yesus mengingatkan bahwa tidak ada hamba yang dapat mengabdi kepada dua tuan. Manusia tidak bisa mengabdi kepada Allah sekaligus mengabdi pada mamon (harta/kekayaan). Hamba sejati hanya mengabdi kepada satu tuan sepanjang hidupnya.

Dalam hidup yang dijalani, bisa jadi kita tergoda untuk mengabdi kepada mamon agar dapat menikmati kehidupan di dunia dengan puas. Namun, marilah kita mengingat kembali. Allah telah mengirimkan Yesus Kristus untuk menyelamatkan kita, menebus kita dari budak dosa menjadi milik Nya. Penebusan adalah harga yang tidak dapat digantikan oleh apa pun. Marilah kita memilih untuk setia kepada Allah yang telah menebus kita, mengabdi dengan sepenuh hati dalam situasi apa pun. Sekalipun kondisi sulit, tetaplah yakin Allah senantiasa memberkati, asalkan kita mau terus bergantung dan mengutamakan Dia di dalam hidup kita.

Refleksi Diri:

Siapa tuan yang lebih Anda pilih untuk mengabdikan diri?

Mengapa? Apa yang akan Anda lakukan sebagai hamba dari Allah yang mengabdi dengan sepenuh hati?

Mari Berdoa.
Mengawali waktu yang akan kulalui pada hari ini aku bersyukur untuk kemurahan-Mu bagi hidupku. Aku memohon kepada-Mu agar Engkau membawa diriku semakin dekat dengan diri-Mu. Sertai diriku di sepanjang hari ini. Kenyangkanlah jiwaku dengan kebaikan-kebaikan-Mu. Senantiasa limpahilah hidupku dengan rahmat-Mu yang besar itu. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan. Jauhkan diriku dari segala hal yang jahat dan lindungilah diriku dari orang yang berniat buruk kepadaku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Gembalaku, aku berdoa. Amin.

Share:

 Meragukan Panggilan Tuhan

Yunus 1:1 3

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
 Amsal 3:5

Banyak orang berkata, Zaman sekarang mah gampang mau kemana mana, tinggal liat aja Google Maps atau Waze. Saya juga merasakan kecanggihan aplikasi tersebut, meski beberapa kali juga dibuat bingung karena disuruh berbelok di jalan tanpa belokan atau petunjuk yang berubah ubah karena posisi ponsel yang salah. Meski sudah demikian maju, teknologi tetap memiliki kekurangan dan tidak dapat menjadi satu satunya pegangan untuk menunjukkan arah. Bagaimana dalam menjalani hidup? Sering kita mendengar himbauan menjadikan Tuhan satu satunya pegangan dalam hidup, tetapi permisi bertanya: benarkah demikian?

Kisah panggilan Yunus menyajikan potret jujur dari natur keberdosaan manusia. Yunus seorang nabi utusan Allah, tetapi ia memberikan penolakan yang luar biasa terhadap panggilan Allah. Apa yang terjadi? Mengapa ia bereaksi hingga demikian? Mari kita kenal lebih dalam Yunus dan juga penghuni kota Niniwe.

Yunus terkenal sebagai nabi yang ditelan oleh ikan besar, tetapi bagi orang Israel pada zaman itu ia adalah nabi yang nasionalis. Ia dipakai oleh Tuhan di Israel Utara pada zaman Raja Yerobeam bin Yoas untuk menubuatkan perluasan daerah Israel (2Raj. 14:25). Sedangkan, penghuni kota Niniwe adalah orang Asyur, musuh bebuyutan orang Israel. Inilah pergolakan batin Yunus, bagaimana seorang yang menyuarakan kebaikan bagi Israel juga menyerukan pertobatan kepada musuh bebuyutan mereka?

Kegalauan hati Yunus semakin terlihat dalam doanya, … Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, …, yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan Nya. (Yun. 4:2b). Ia tahu Tuhan akan memaafkan orang Asyur sehingga lebih memilih lari dari tugasnya (ay. 3). Yunus mengenal Tuhan dan tahu apa yang akan Dia perbuat, tetapi ia meragukan tindakan Tuhan adalah pilihan yang terbaik.

Panggilan Tuhan buat kita mungkin tidak seperti panggilan Nya kepada Yunus. Namun, jelas tertulis di Alkitab bahwa kita yang dahulunya pembangkang telah ditebus oleh darah Yesus agar kita dapat melakukan pekerjaan baik yang sudah Dia persiapkan (Ef. 2:10). Mari terus berjuang untuk melakukan firman Tuhan dalam hidup, meski kadang harus mendorong kita keluar dari zona nyaman diri kita.

Refleksi Diri:

Apa panggilan/perintah Tuhan yang paling sulit Anda lakukan? Mengapa?

Adakah Tuhan menggerakkan hati Anda untuk mengerjakan sesuatu bagi orang lain?

Doa
Tuhan yang limpah dengan anugerah, aku menyerahkan hari ini ke dalam tangan-Mu. Apapun yang akan kukerjakan pada hari ini kiranya selaras dengan kebenaran-Mu, sehingga dengan demikian aku dapat hidup dengan menyenangkan hati-Mu. Sertailah diriku senantiasa dengan Roh-Mu, karena hanya dekat dengan diri-Mu saja aku merasa tenang. Di dalam penyertaan-Mu itu aku juga akan mengalami keberhasilan demi keberhasilan. Aku menyerahkan hidup di sepanjang hari ini ke dalam tangan-Mu sebagai persembahan yang berkenan kepada-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Gembala yang baik, aku berdoa. Amin.

Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.