Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Menjadi Saksi Tuhan Yesus

Markus 5:1 20
Pulanglah ke rumahmu, kepada orang orang sekampungmu, dan
beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan
atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!
 Markus 5:19b

Seorang pelukis terkenal membuat sebuah lukisan tentang gereja yang hampir mati. Ia melukis sebuah gedung gereja nan megah dengan mimbar dan jendela yang mewah dan indah. Di dekat pintu gereja terdapat sebuah kotak persembahan yang bertuliskan: Persembahan untuk Pemberitaan Injil, tetapi lubang kotak persembahan itu sudah tertutup sarang laba laba, tanda tidak ada lagi jemaat yang memberi persembahan untuk pekerjaan misi. Gereja yang hidup dilihat dari apakah jemaatnya yang sudah lahir baru memiliki hati seperti hati Yesus Kristus yang mengasihi jiwa jiwa terhilang sehingga rindu pergi menyaksikan kasih dan pengorbanan Kristus.

Cerita tentang Yesus Kristus mengusir roh roh jahat (Legion) dari seorang pemuda di Gerasa ini membuktikan bahwa Dia benar benar Tuhan yang Mahakuasa. Setan setan takluk dan tunduk kepada Nya (ay. 1 9). Selain itu, Yesus lebih mengasihi manusia daripada binatang karena nilai satu jiwa sangat berharga (ay. 10 13). Apa respons pemuda yang sudah ditolong Yesus? Ia berkomitmen ingin mengikut Yesus (ay. 18). Namun, Yesus perintahkan pemuda ini pulang ke rumahnya untuk bersaksi. Alasannya, ia sudah mengalami anugerah keselamatan dari Tuhan. Pemuda ini pun pulang ke rumahnya dan kepada orang orang di tempat asalnya, Dekapolis, ia menceritakan segala sesuatu yang telah diperbuat Yesus baginya dan bagaimana Dia mengasihaninya (ay. 19b 20). Tujuan ia bersaksi adalah supaya banyak orang mengenal Tuhan Yesus dan percaya kepada Nya. Akibat kesaksiannya, di kemudian hari ketika Yesus kembali ke Dekapolis (Mrk. 7:31) telah berkumpul 4.000 orang untuk mendengarkan Yesus selama tiga hari sehingga Yesus memberi mereka makan (Mrk. 8:1 10).

Anda yang sudah pernah mengalami anugerah Tuhan, mari saksikan apa saja yang sudah Tuhan Yesus lakukan dalam hidup Anda. Ceritakan bagaimana Dia sudah mengasihi, mengubah hidup, mengampuni dosa dosa, dan memberikan hidup kekal bagi Anda. Karena bersaksi dan memberitakan Injil adalah Amanat Agung dari Tuhan Yesus (Mrk. 16:15 20; Mat. 28:19 20; Kis. 1:8). Biarlah banyak orang mengenal dan percaya kepada Tuhan Yesus melalui kesaksian hidup Anda. Amin.

Refleksi Diri:

Apa respons Anda terhadap anugerah keselamatan yang Tuhan Yesus sudah berikan? Apakah Anda sudah menjadi saksi dan pemberita Injil bagi mereka yang belum diselamatkan?

Apa hal hal praktis yang bisa Anda lakukan untuk menyaksikan kuasa dan kasih Yesus yang pernah Anda alami?

Doa. 
Dengan mempercayai bahwa kasih setia-Mu tidak pernah berkesudahan, aku mengawali hari ini dengan menaruhkan hidupku ke dalam tangan-Mu. Genapilah rancangan-rancangan-Mu bagi diriku seperti yang Engkau kehendaki. Bentuklah diriku seperti yang Engkau maksudkan atas hidupku. Walaupun pembentukan-Mu itu tidak selalu terasa mudah untuk kualami tetapi aku percaya di balik semuanya itu Engkau memiliki maksud yang baik bagi hidupku. Ya Tuhan, tuntun dan sertailah diriku di sepanjang hari ini seperti janji-Mu. Di dalam tuntunan dan penyertaan-Mu itu aku yakin bahwa masa depan yang indah telah menanti diriku. Kepada-Mu aku berserah dan di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, aku berdoa. Amin.
Share:

Takut Yang Menyelamatkan

Amsal 14:26 27

Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari
jerat maut.
Amsal 14:27

Fobia adalah penyakit ketakutan yang dapat dialami oleh manusia. Seseorang bisa mempunyai masalah fobia dengan jenis yang berbeda beda. Ada yang fobia terhadap ketinggian, fobia terhadap kegelapan, fobia terhadap ruangan sempit, dan sebagainya. Saya sendiri juga mempunyai fobia, yaitu thalassophobia yang merupakan ketakutan terhadap air yang luas, dalam, dan gelap. Ketakutan itu membuat saya sangat sulit masuk ke dalam kolam renang, apalagi menyelam untuk menikmati pemandangan di dasar laut. Akibatnya, saya juga jadi tidak bisa berenang.

Mungkin ada di antara kita yang memiliki masalah fobia. Umumnya, fobia ataupun rasa takut dapat muncul karena kita merasa tidak aman ataupun terancam terhadap sesuatu kondisi yang kita hadapi. Namun, berbeda dengan apa yang penulis Amsal sampaikan mengenai takut akan Tuhan. Apakah Tuhan sudah menjadi ancaman dalam hidup yang membuat manusia takut? Tentu tidak.

Penulis Amsal mengungkapkan bahwa takut akan Tuhan adalah hal utama yang perlu dilakukan oleh anak anak Allah. Bukan karena Tuhan adalah pribadi yang kejam, jahat, dan mengancam kehidupan kita. Justru sebaliknya, penulis Amsal mengatakan, Takut akan Tuhan merupakan sumber kehidupan manusia. Dengan takut akan Tuhan, manusia akan terhindar dari jerat maut. Ini adalah jenis takut yang menyelamatkan! Sungguh sangat berbeda dengan fobia ketakutan yang kita mungkin alami.

Saat seorang murid Kristus mempunyai rasa takut akan Tuhan maka seharusnya ia mau dengan sungguh taat melakukan segala perintah Nya. Setiap firman Allah yang telah ia baca dan dengar, seharusnya terus ia lakukan di dalam kehidupannya. Sikap takut akan Tuhan bukan dengan tujuan agar diberkati Tuhan, usaha dilancarkan ataupun punya kehidupan dunia yang nyaman. Tujuan utama dari sikap takut akan Tuhan adalah membawa seseorang pada relasi yang intim dan erat dengan Tuhan, serta mengejar sumberAmsal 14:26 27

Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari
jerat maut.
Amsal 14:27

Fobia adalah penyakit ketakutan yang dapat dialami oleh manusia. Seseorang bisa mempunyai masalah fobia dengan jenis yang berbeda beda. Ada yang fobia terhadap ketinggian, fobia terhadap kegelapan, fobia terhadap ruangan sempit, dan sebagainya. Saya sendiri juga mempunyai fobia, yaitu thalassophobia yang merupakan ketakutan terhadap air yang luas, dalam, dan gelap. Ketakutan itu membuat saya sangat sulit masuk ke dalam kolam renang, apalagi menyelam untuk menikmati pemandangan di dasar laut. Akibatnya, saya juga jadi tidak bisa berenang.

Mungkin ada di antara kita yang memiliki masalah fobia. Umumnya, fobia ataupun rasa takut dapat muncul karena kita merasa tidak aman ataupun terancam terhadap sesuatu kondisi yang kita hadapi. Namun, berbeda dengan apa yang penulis Amsal sampaikan mengenai takut akan Tuhan. Apakah Tuhan sudah menjadi ancaman dalam hidup yang membuat manusia takut? Tentu tidak.

Penulis Amsal mengungkapkan bahwa takut akan Tuhan adalah hal utama yang perlu dilakukan oleh anak anak Allah. Bukan karena Tuhan adalah pribadi yang kejam, jahat, dan mengancam kehidupan kita. Justru sebaliknya, penulis Amsal mengatakan, Takut akan Tuhan merupakan sumber kehidupan manusia. Dengan takut akan Tuhan, manusia akan terhindar dari jerat maut. Ini adalah jenis takut yang menyelamatkan! Sungguh sangat berbeda dengan fobia ketakutan yang kita mungkin alami.

Saat seorang murid Kristus mempunyai rasa takut akan Tuhan maka seharusnya ia mau dengan sungguh taat melakukan segala perintah Nya. Setiap firman Allah yang telah ia baca dan dengar, seharusnya terus ia lakukan di dalam kehidupannya. Sikap takut akan Tuhan bukan dengan tujuan agar diberkati Tuhan, usaha dilancarkan ataupun punya kehidupan dunia yang nyaman. Tujuan utama dari sikap takut akan Tuhan adalah membawa seseorang pada relasi yang intim dan erat dengan Tuhan, serta mengejar sumber kehidupan yang kekal.

Janji keselamatan dan pembebasan telah Allah berikan bagi setiap kita. Sudah saatnya bagi kita untuk tidak menyia nyiakan keselamatan yang telah Dia berikan. Sekarang waktunya kita terus hidup dengan sungguh takut akan Tuhan. Yakinlah, Tuhan Yesus sanggup menolong kita dari setiap masalah yang ada. Kita hanya perlu sungguh takut kepada Tuhan dengan melakukan firman Nya. Takut akan Tuhan adalah takut yang menyelamatkan.

Refleksi Diri:

Apakah Anda sudah hidup sungguh takut akan Tuhan?

Apa hal konkret yang dapat Anda lakukan sebagai bukti takut akan Tuhan?

 Doa, 
Aku berterima kasih karena Engkau di dalam hikmat-Mu yang tidak terbatas telah merancangkan hal-hal yang indah bagi hidupku. Di dalam kasih Engkau bersedia menyertai dan menuntun hidupku agar mampu berjalan di dalam rancangan-Mu yang sempurna. Oleh karena itu aku menyerahkan hidupku di sepanjang hari ini ke dalam anugerah-Mu. Bimbinglah diriku dan tetapkanlah langkah-langkah kehidupan yang kuambil sesuai dengan firman-Mu. Jangan biarkan diriku menyimpang ke jalan yang salah, dan jangan biarkan diriku terjerumus ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah aku dari pada yang jahat. Jadikan hidupku saluran berkat-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Sang Hikmat yang sejati, aku berdoa. Amin.
Share:

Memahami Panggilan Tuhan

1 Samuel 3:1 10

… Berbicaralah, sebab hamba Mu ini mendengar.
 1 Samuel 3:10b

Suatu kali saya sedang bermain dengan keponakan saya. Tiba tiba ada suara memanggil namanya yang sontak membuat keponakan saya menghampiri suara tersebut. Ia tahu dengan pasti, suara siapa yang sedang memanggilnya. Suara yang sudah sering didengar dan paling dikenalnya.

Apakah Anda pernah mengalami hal serupa? Hanya dari suara dan nada panggilan, Anda bisa mengenali siapa orang yang memanggil Anda meskipun tidak melihatnya. Mengapa? Karena kita punya relasi yang dekat dengan orang tersebut. Kedekatan bisa membuat kita memiliki kepekaan untuk mengenali pergerakan atau keinginan seseorang hanya dari mendengar suaranya.

Berbeda dengan Samuel ketika dipanggil oleh Tuhan. Ia salah mencari Sang sumber suara. Tiga kali Samuel mendengar suara yang memanggil, tetapi tidak mengenali suara tersebut. Mengapa? Rupanya pengalaman mendengar Tuhan yang berbicara secara langsung merupakan sesuatu yang asing bagi Samuel. Alkitab mencatat bahwa masa masa itu merupakan masa gersang, dimana firman Tuhan dan penglihatan penglihatan jarang terjadi (ay. 1). Jadi, lumrah Samuel tidak mengenali suara yang memanggilnya karena saat itu belum mengenal Tuhan secara pribadi (ay. 7).

Mengapa Tuhan tidak langsung memperkenalkan diri Nya kepada Samuel dalam panggilannya yang pertama? Tuhan sedang melatih kepekaan Samuel supaya bisa membedakan antara suara Allah dan suara manusia. Samuel sudah tahu tentang Allah dari pengalaman dan pembelajarannya di bait Allah. Namun, mengetahui bukan berarti mengenal Allah.Ketika Tuhan memanggil Samuel dan ia meresponi panggilan tersebut dengan tepat maka pengenalannya terhadap Tuhan menjadi lebih pribadi dari sebelumnya. Ini membuatnya memahami bahwa Tuhan memanggil bukan tanpa tujuan. Allah sedang mempersiapkan Samuel untuk berbagian dalam pekerjaan Tuhan bagi umat Nya.

Allah bisa memanggil kita dengan berbagai cara, terutama melalui firman Nya. Allah memanggil umat Nya untuk menjadi saksi kebenaran firman di tengah dunia. Sambutlah panggilan Allah dengan ketaatan dan kerendahhatian. Pandanglah panggilan Allah sebagai anugerah yang harus direspons secara serius. Mendengar suara Tuhan bukan berbicara tentang cara, melainkan tentang apakah kita mampu meningkatkan frekuensi dan kapasitas rohani melalui hubungan intim dengan Nya. Relasi yang intim bersama Tuhan Yesus akan membangun kepekaan untuk memahami dan meresponi panggilan Allah dalam hidup kita secara tepat.

Refleksi Diri:

Apakah panggilan Allah dalam hidup Anda? Apakah Anda sudah memahami dan meresponinya secara tepat?

 Apa kendala yang menghalangi Anda untuk dapat mendengar dan memahami panggilanAllah?

Doa. 
Kami datang kepadamu Tuhan pagi ini. Dengan rendah hati dan syukur aku serahkan kepadamu amin
Share:

Jangan Mau Mudah Saja

Keluaran 5:19 23

.. karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan
ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Roma 5:3b 4

Judul judul video di Youtube seringkali sangat menggoda. Contohnya: Turun 10 kg dalam 3 Hari; Jago Bahasa Inggris dalam 1 Jam; Cara Kaya Tanpa Kerja. Wah ini pasti banyak menarik perhatian. Cara cepat, tanpa capek, usaha sedikit, nggak menderita, hasil limpah ruah. Kalau ada judul renungan, Ikut Yesus adalah Kunci Kaya, Sehat, Sukses, tentunya ini menggoda banget bukan? Tidak sedikit orang Kristen punya pemahaman demikian, ikut Tuhan Yesus semuanya akan aman, lancar. Segala masalah pasti beres. Namun, Keluaran 5 mengajarkan justru hidup melakukan firman Tuhan tidak selalu membuahkan kemudahan di dalam menjalaninya karena dunia ini adalah dunia yang menolak Tuhan.

Saat Musa dan Harun menghadap Firaun, memperkatakan apa yang benar menurut firman, justru mereka ditolak mentah mentah oleh Firaun. Respons orang Israel yang sebelumnya sudah menyatakan kepercayaan kepada Tuhan (Kel. 4:31) menjadi sirna ketika mereka menderita karena keputusan Firaun. Mereka memilih untuk memohon belas kasihan Firaun daripada kepada Tuhan. Ketika permohonan ditolak oleh Firaun, mereka malah mempersalahkan dan mendoakan yang buruk untuk Musa dan Harun. Orang Israel tampak lebih suka menjadi budak daripada hidup merdeka. Saat tujuan hidup hanya ingin enak dan bebas dari permasalahan, seringkali anak anak Tuhan jadi salah fokus di mana mereka seharusnya berjalan dan dengan mudahnya mempersalahkan Tuhan.

Musa merespons berbeda. Sekalipun bingung dengan permasalahan tersebut, ia tetap menghadap kepada Tuhan. Musa tidak pergi kepada Firaun memohon mohon untuk merevisi keputusannya, melainkan mengambil langkah ke hadapan Tuhan. Ketika mengikut Tuhan tidak mudah, jalan terbaik adalah datang kepada Tuhan. Dia tidak pernah meninggalkan. Tuhan selalu hadir menjawab Musa dan tetap bekerja dengan cara Nya (ay. 24).

Ketaatan Tuhan Yesus sangat tidak mudah. Dia menghadapi penderitaan yang menyakitkan, bahkan sampai kematian. Namun, ketaatan Nya membawa keselamatan bagi kita supaya kita berjalan di dalam ketaatan kepada Tuhan apa pun risikonya. Tetaplah hidup mengikuti firman dengan setia, jangan kompromi dengan dunia. Saat kita hidup benar kemudian menghadapi situasi sulit dan membingungkan, berdoalah kepada Nya. Berjalan di dalam jalan yang benar tidak selalu mudah, tetapi pasti tidak akan salah.

Refleksi Diri:

Mengapa banyak orang mengidentikkan ikut Tuhan pasti semuanya lancar?

Apakah Anda mau tetap taat firman Tuhan, sekalipun tidak selalu membuat Anda dalam posisi nyaman?

Doa. 


Di pagi hari ini aku mengangkat hatiku kepada-Mu. Teguhkanlah imanku, sertailah diriku dan tuntunlah hidupku. Sebagaimana Engkau telah menolong diriku melewati satu bulan yang pertama di tahun ini dengan anugerah-Mu, tolonglah diriku agar mampu mengisi bulan yang baru ini dengan hidup yang penuh makna. Tuntunlah hidupku agar senantiasa berjalan di dalam kebenaran-Mu. Naungilah diriku dengan kuasa-Mu. Mampukanlah aku untuk membuat keputusan-keputusan yang benar oleh karena hikmat-Mu. Berkatilah semua yang kukerjakan dengan keberhasilan. Jauhkanlah diriku dari pencobaan dan lepaskanlah aku dari yang jahat. Jadikanlah diriku saluran berkat-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku sehingga nama-Mu dimuliakan melalui hidupku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Rajaku, aku berdoa. Amin.
Share:

Menimbun Dosa- ketamakan

Lukas 12:13 21

Kata Nya lagi kepada mereka: Berjaga jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.
 Lukas 12:15

John D. Rockefeller, seorang miliarder dan salah satu orang terkaya di Amerika Serikat pada zamannya, pernah ditanya, Seberapa banyak uang yang diperlukan sehingga dinyatakan cukup? John pun menjawab, Sedikit lebih lagi saja.

Di dalam bagian Alkitab yang dibaca hari ini, kita melihat seseorang yang meminta Yesus membujuk saudaranya untuk berbagi warisan dengannya. Yesus menolak permintaan orang tersebut secara halus kemudian menimpali dengan memberikan sebuah peringatan untuk waspada terhadap ketamakan. Yesus lalu memberikan perumpamaan tentang seorang kaya yang menimbun hasil tanahnya, serta barang barangnya, di dalam lumbung lumbung yang besar. Orang kaya ini berharap harta yang ditimbunnya kelak membawa pada kehidupan yang nyaman, bisa beristirahat dengan tenang, serta berkonsentrasi untuk hanya mengejar kenikmatan di dalam hidup. Namun, Allah mencabut nyawanya malam itu juga, sebelum orang kaya ini bisa menjalankan hidup seperti yang direncanakannya. Semua yang ia timbun menjadi sia sia.

Banyak orang senang menimbun. Ada orang orang yang seumur hidupnya berjuang menimbun harta agar bisa menjalani pensiun secara nyaman. Sebagian lain senang menimbun barang barang kebutuhan secara berlebihan karena ada diskon. Ada pula yang menimbun barang barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi sehingga semua barang tersebut memenuhi rumahnya. Mengapa orang menimbun? Yesus menunjuk pada dosa ketamakan, keinginan yang berlebihan untuk memiliki lebih banyak lagi. Mengapa ketamakan itu dosa? Karena ketamakan berarti memberhalakan ciptaan Tuhan dan bukannya Tuhan sendiri. Ketamakan membuat kita lebih mengkhawatirkan apa yang kita punyai daripada memikirkan Tuhan yang menyediakan apa yang kita butuhkan. Akar dari ketamakan adalah kekhawatiran akan kebutuhan hidup. Itulah sebabnya pada perikop selanjutnya Yesus berbicara tentang kekhawatiran (ay. 22 34).

Ketamakan membuat harta yang kita miliki menggeser posisi Tuhan sebagai sumber keamanan yang menepis kekhawatiran hidup. Akibat ketamakan, kita lebih menggantungkan diri pada kekayaan dibandingkan kepada Tuhan. Janganlah kita menyisihkan keberadaan Tuhan sebagai Sang Penyedia segala kebutuhan hidup. Apa pun yang kita miliki saat ini, semuanya bersumber daripada Nya. Tetap dahulukan Tuhan sebagai yang utama yang kita sembah.

Refleksi Diri:

Adakah kecenderungan Anda untuk menimbun harta? Apakah Anda sudah benar benar percaya bahwa Allah akan mencukupkan kebutuhan hidup Anda?

Apakah yang bisa Anda lakukan dengan harta yang Anda miliki selain menimbunnya dan lebih memilih menimbun harta di sorga?

Doa.

Tuhan, aku percaya Engkau tidak pernah bekerja secara setengah-setengah. Engkau yang telah memulai hal yang baik di dalam hidupku, Engkau pula yang akan meneruskannya sampai sempurna. Engkau yang telah menyelamatkan hidupku dari dosa dan hukuman dosa, Engkau pula yang akan membawa diriku untuk mengalami kemenangan atas setiap tantangan di dalam hidupku. Karena sesungguhnya tidak ada yang mustahil bagi diri-Mu. Tolonglah diriku agar oleh penyertaan dan tuntunan-Mu aku dapat mengisi hari ini dengan kehidupan yang penuh makna, tidak sia-sia dan menyenangkan hati-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Penolong hidupku, aku berdoa. Amin.

Share:

Mencampakkan Gunung

Markus 11:20 24
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini:
Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi
percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi
baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan
doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan
kepadamu.
Markus 11:23 24

Siapa yang tidak mau dijanjikan oleh Tuhan bahwa apa saja yang diminta dan didoakan, pasti akan dikabulkan? Ayat ini juga merupakan salah satu ayat favorit orang Kristen. Akan tetapi, dalam membaca Kitab Suci, kita tidak bisa begitu saja mencomot satu ayat kemudian mengartikan semaunya kita. Alkitab ditulis lebih kurang dua ribu tahun lalu, di negeri yang bahasa dan budayanya berbeda dengan kita di masa sekarang. Karena itu, kita harus memerhatikan beberapa faktor dalam memahami isi Alkitab.

Ucapan Tuhan Yesus pertama tama harus dipahami dari sudut gaya bahasa. Seperti orang Indonesia yang suka menggunakan gaya bahasa hiperbolis (melebih lebihkan untuk memberikan tekanan) maka orang Ibrani juga sama. Jadi, ketika Yesus mengatakan bisa memerintahkan gunung beranjak (ay. 23), tentunya harus dipahami dalam pengertian seperti itu. Jangan bayangkan gunungnya langsung meloncat.

Kedua, tujuan Tuhan Yesus mengatakan hal itu adalah memberi penguatan. Tuhan Yesus ingin mengatakan bahwa iman kepada Allah itu tidak sia sia. Yesus menjawab mereka: Percayalah kepada Allah! (ay. 22). Fokus iman kita adalah kepada Allah. Allah yang kita percaya adalah Allah yang berkuasa. Kita harus percaya kepada Allah yang berkuasa dan sanggup mengabulkan doa. Dengan kata lain, bukan iman kita yang menentukan tindakan Allah. Allah adalah Allah yang berdaulat. Dia sendiri yang menentukan jalan hidup manusia. Jika Dia mengabulkan doa berarti Dia adalah Allah yang baik. Namun, jika Dia tidak mengabulkan doa, Dia tetap Allah yang baik.

Bagaimana aplikasinya dalam keseharian? Belajarlah setiap hari untuk bertumbuh dalam iman percaya kepada Tuhan. Iman yang mampu menepis segala keraguan dan kebimbangan saat kita menghadapi dan mencari solusi atas permasalahan hidup kita. Yakinlah bahwa doa doa kita memiliki kuasa karena Allah berdaulat dan berkuasa atas hidup kita.

Refleksi Diri:

Apa yang menghalangi Anda untuk percaya bahwa Allah berkuasa mengabulkan doa?

Bagaimana memupuk dan menumbuhkan iman Anda agar semakin percaya kepada Allah?

Doa. 

Bapa yang baik, penuhilah diriku dengan belas kasihan-Mu dan tolonglah aku agar perbuatan dan perkataanku menjadi berkat bagi banyak orang. Oleh sebab itu aku juga berdoa untuk orang-orang yang kujumpai di sepanjang hari ini. Limpahilah mereka dengan anugerah-Mu sehingga mereka dapat mengenal kasih, kebenaran dan kehendak-Mu. Sertailah dan tuntunlah diriku serta berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan untuk dapat hidup dengan iman suka ya tidak melompati gunung, melainkan dapat berjalan seturut Firmanmu . Jangan biarkan diriku terjerumus ke dalam pencobaan dan lindungilah diriku dari yang jahat. Karena dalam keadaan apapun dalam hidupku Tuhan tetap yang terbaik. Untuk itu ajari aku untuk bersandar padaMu dalam setiap pekerjaan serta aktifitasku, temukan aku dengan orang damai untuk semua pekerjaanku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Rajaku, aku berdoa. Amin.
Share:

Takut Gagal

Keluaran 4:1 17

Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
2 Korintus 4:7

Di tengah dunia yang maju sedemikian pesat, setiap orang dituntut untuk menjadi lebih baik supaya tetap bisa bertahan. Di dalam situasi ini, mereka harus saling bersaing. Namun ternyata, di tengah persaingan semakin banyak juga orang memiliki ketakutan akan kegagalan. Sebagai akibatnya, mereka jadi tidak berani mencoba. Apa kata Alkitab tentang ketakutan akan kegagalan?

Satu pertanyaan yang menjadi inti dari ketakutan manusia akan kegagalan adalah: bagaimana jika? Pertanyaan ini juga mengawali kisah di dalam Keluaran pasal 4. Di tengah keraguan Musa, Allah menunjukkan kuasa Nya dengan melakukan dua tanda mukjizat, yaitu tongkat menjadi ular dan tangan yang terkena kusta disembuhkan kembali (ay. 2 8). Jika umat Israel masih tidak juga percaya kepada kedua tanda mukjizat tersebut dan menolak mendengarkan perkataan Musa, Allah memerintahkan Musa untuk mengambil air dari sungai Nil dan Dia akan mengubah air tersebut menjadi darah (ay. 9). Namun, setelah semua jaminan yang Tuhan berikan, Musa masih saja merasa takut (ay. 10, 13). Dari kisah ini kita dapat melihat bagaimana ketakutan akan kegagalan bisa begitu mencekam seseorang.

Bagaimana Tuhan merespons Musa? Tuhan menunjukkan kesabaran Nya dengan mengakomodasi rasa takut Musa. Tuhan menyarankan agar Harun menemani Musa dalam menyampaikan pesan terhadap bangsa Israel (ay. 14 16). Tuhan juga sekali lagi meyakinkan Musa dengan memberi tongkat yang akan dipakai oleh Musa untuk membuat tanda tanda mukjizat (ay. 17). Tongkat menjadi tanda bahwa Allah akan hadir bersama dengan Musa dan akan menggenapi janji Nya kepada bangsa Israel melalui Musa.

Kita melihat bahwa Allah kita adalah Allah yang memperlengkapi untuk memenuhi panggilan kita. Di tengah ketakutan dan kegagalan kita, Dia adalah Allah yang beranugerah. Bagi Allah kegagalan bukanlah akhir. Dia dapat bekerja melalui kegagalan yang kita alami supaya kita berubah dari orang yang takut gagal menjadi orang yang berani gagal serta belajar dari kegagalan tersebut. Kegagalan bisa dipakai oleh Allah untuk mendewasakan iman kita.

Beranilah mencoba dan selalu mintakan hikmat dari Tuhan Yesus dalam menghadapi setiap situasi kehidupan.

Refleksi Diri:

Apakah ada aspek aspek di dalam hidup dimana Anda merasa takut gagal? Apa yang ingin Anda lakukan setelah membaca bagian firman Tuhan di atas?

Kapan Anda mengalami kegagalan? Apa yang Tuhan kehendaki/maksudkan melalui kegagalan yang Anda alami?

Doa
Mengawali hari ini kembali aku merendahkan diriku di hadapan-Mu dengan memohon penyertaan-Mu bagi hidupku. Aku menyadari bahwa kemampuan diriku terbatas, tetapi kasih dan kuasa-Mu melampaui segala perkara. Melampaui semua tantangan di dalam kehidupanku sehingga dengan demikian senantiasa tersedia perlindungan-Mu bagi hidupku. Melampaui zaman sehingga tidak akan pernah berubah untuk selama-lamanya. Tuhan, sertailah diriku dengan keberhasilan di sepanjang hari ini dan jadikanlah diriku saluran kasih-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Supaya dengan demikian nama-Mu dimuliakan melalui hidupku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.

Share:

Harmoni Dalam Kehidupan

Efesus 4:1 16

Dari pada Nyalah seluruh tubuh, —yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap tiap anggota menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Efesus 4:16

Dalam dunia musik kita mengenal satu istilah yang disebut harmoni. Harmoni adalah paduan dua atau lebih nada yang berbeda tinggi rendah akornya dan dibunyikan secara bersamaan sehingga menghasilkan suatu paduan bunyi yang berbeda tetapi begitu kaya. Salah satu contoh harmoni dalam musik bisa kita temukan dalam paduan suara dimana suara dengan nada nada (akor) yang berbeda satu sama lain dinyanyikan oleh orang orang yang berbeda menghasilkan satu kesatuan nyanyian yang begitu indah.

Hidup di dunia pun ibarat berada dalam sebuah harmoni. Perbedaan adalah sesuatu yang pasti adanya, masing masing bisa mengeluarkan nada yang berbeda, setiap orang berasal dari latar belakang yang berbeda, masing masing memiliki kepribadian yang unik dan khas. Namun, perbedaan tidak selalu berarti nada yang sumbang. Asalkan ditempatkan secara selaras, nada yang keluar justru bisa lebih indah dan megah.

Demikian juga kehidupan sebagai umat Tuhan. Kehidupanmu Kristen merupakan kehidupan yang menyatu dalam keberagaman. Paulus dalam surat Efesus menasihati orang orang kudus tentang bagaimana Tuhan telah memilih mereka untuk hidup bersatu (ay. 3 6). Mereka yang dulunya jauh menjadi dekat, mereka yang dulunya tidak dianggap umat Tuhan sekarang menjadi jemaat Tuhan. Tidak ada lagi yang dianggap sebagai pendatang, mereka semua menjadi kawan sewarga dari orang orang kudus dan tentunya anggota keluarga Allah. Oleh sebab itu, Paulus mendorong orang orang kudus di Efesus untuk hidup bersatu sebagai jemaat dan menjadi satu pula dalam pelayanan yang dipercayakan Kristus sesuai dengan karunia karunia yang telah diberikan Tuhan kepada mereka (ay. 16).

Kehidupan jemaat Kristus ibarat hidup di dalam suatu harmoni. Kita memang berbeda satu dengan yang lain. Namun, ketika perbedaan yang ada ditempatkan secara selaras dan dibunyikan bersamaan akan muncul nada indah yang disebut dengan pelayanan. Jangan khawatir dengan nada yang berbeda. Ingatlah kita sedang ada dalam paduan suara Allah yang bersama sama membunyikan harmoni bagi kemuliaan Nya.

Refleksi Diri:

Apa sikap yang harus Anda kembangkan agar kehidupan bersama sesama umat Tuhan dapat harmonis?

Apa wujud keharmonisan yang bisa Anda bangun dalam kehidupan bergereja?

Doa. 
Mengawali hari ini kembali aku menyerahkan hidupku ke dalam tangan-Mu. Aku percaya masih banyak perkara besar yang Engkau akan kerjakan melalui dan di dalam hidupku. Oleh sebab itu aku menatap hari ini dengan iman dan pengharapan kepada-Mu. Aku melangkah memasukinya dengan bersandar kepada-Mu. Apabila aku berjalan bersama dengan diri-Mu maka keberhasilanlah yang akan menyertai hidupku. Tuhan, pakailah hidupku menjadi saluran kasih dan berkat-Mu bagi lingkunganku. Jadikan hidupku harmonis, dàlam kehidupan yang aku jalani hari ini, Jangan biarkan diriku terjerumus ke dalam pencobaan tetapi lindungilah aku dari pada yang jahat. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.
Share:

Kembali ke jalan Tuhan

3 Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, 4 dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!" 5 Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. (Matius 27:3-5)

Selama kita masih hidup di dunia ini sesungguhnya tidak ada kata terlambat untuk kembali kepada jalan yang benar. Sebab pada dasarnya hidup ini merupakan anugerah Tuhan. Sehingga apabila Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk hidup di dunia, dan Roh-Nya masih menyadarkan kita bahwa kita telah menempuh jalan yang salah, hal itu menunjukkan anugerah-Nya masih terbuka bagi diri kita. Kalau Tuhan masih membuka pintu anugerah seyogianya kita tidak berkata: "Sudah terlambat, karena sudah terlanjur." Sikap fatalistik, alias menyerah kepada keadaan ini akan menghambat kita untuk mengalami anugerah pemulihan yang Tuhan sediakan.

Sikap menyerah kepada keadaan inilah yang ada pada diri Yudas Iskariot. Di dalam Matius 27 dicatat bahwa ia menyadari dirinya telah berbuat salah, yaitu dengan menyerahkan Yesus ke tangan para pemuka agama Yahudi. Ia berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Ia menyesali perbuatannya. Namun sebaliknya dari memohon anugerah Tuhan untuk mengampuni dirinya, ia justru mengakhiri hidupnya sendiri. Padahal bila ia dapat menyadari tentang keberdosaannya sesungguhnya hal itu merupakan anugerah Tuhan. Anugerah yang seharusnya ditanggapi dengan iman, yaitu dengan memohon agar Tuhan memulihkan dirinya. Sebab selama kita masih hidup di dunia ini sesungguhnya tidak ada kata terlambat untuk kembali kepada jalan yang benar.

Pertanyaan untuk Direnungkan

Hari ini apakah Roh Kudus menyadarkan diri Anda tentang jalan yang salah yang telah Anda tempuh? Apakah yang harus Anda lakukan untuk menanggapi anugerah-Nya itu?

Aplikasi. 
Mari dekat Tuhan. bersyukur kalau Engkau masih mau menegur diriku ketika aku menempuh jalan yang salah dan berbuat dosa. Aku berterima kasih kepada-Mu, sebab bila Engkau masih juga menyadarkan diriku akan kesalahan yang kuperbuat, dan pelanggaran terhadap firman-Mu yang kulakukan, hal itu menunjukkan bahwa Engkau belum menutup pintu anugerah bagi diriku. Di dalam anugerah-Mu itu Engkau masih memanggil diriku untuk kembali kepada-Mu. Tuhan, aku memohon tolonglah diriku agar aku dapat kembali ke jalan yang benar. Aku merendahkan diriku dengan memohon pengampunan dan pemulihan-Mu atas hidupku.

Doa. 
Aku juga berterima kasih karena Engkau telah mengantar diriku memasuki hari ini. Aku percaya bahwa di setiap hari Engkau selalu menyediakan kebaikan dan kesempatan yang baru bagi diriku. Ajar diriku untuk bersikap peka dan mampu melihat kemungkinan-kemungkinan baru yang Engkau bukakan bagi diriku. Tolonglah diriku agar aku tidak menyia-nyiakan anugerah-Mu itu. Dengan pertolongan Roh-Mu mampukan diriku untuk mengisi setiap kesempatan yang Engkau sediakan secara bertanggung jawab, yaitu dengan seluruh kemampuan yang Engkau berikan kepadaku. Tuhan, aku mempercayakan hidupku ini ke dalam penyertaan dan tuntunan-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan yang limpah dengan kasih setia, aku berdoa. Amin.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.