Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Seperti Boas

Rut 2:1 9

Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu. Juga sisa sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.
 Imamat 19: 9,10

Boas memang orang yang baik hati. Ia menerapkan apa yang ditetapkan oleh hukum Taurat Musa, yaitu bahwa ketika memanen tidak boleh memanen sampai bersih tetapi harus menyisakan sebagian agar orang miskin bisa memungutinya. Pada waktu itu datanglah Rut yang ikut memungut sisa panen. Rut adalah penyandang status ganda orang tidak beruntung: janda dan orang asing. Janda pada masa itu hampir pasti miskin. Oleh sebab itu, ia berhak memunguti sisa hasil panen di ladang Boas.

Jika Anda membaca kitab Imamat, rasanya pasti membosankan. Banyak aturan rinci dan ribet yang tidak relevan lagi dengan situasi zaman sekarang. Akan tetapi, sebetulnya Alkitab itu relevan sepanjang masa, tinggal bagaimana kita membacanya. Jika kita memakai kacamata yang tepat maka kita akan menemukan makna di balik teks yang kita anggap membosankan tersebut.

Aturan tentang panen memanen dalam Imamat 19:9,10 memang tidak lagi diterapkan apa adanya pada masa sekarang ini. Keadaan zaman sudah berubah. Akan tetapi, prinsip yang diajarkan oleh kedua ayat itu tidak berubah, yaitu kemurahan hati. Banyak orang di sekitar kita yang hidup dalam kekurangan. Mereka butuh belas kasihan dari orang yang lebih mampu. Oleh sebab itu, orang yang lebih mampu dipanggil untuk menyisihkan penghasilan atau harta mereka bagi orang miskin. Bermurah hati tidak akan membuat seseorang jadi miskin. Justru seperti yang dikatakan dalam Amsal 11:24 25, Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. Kiranya ayat ini mengingatkan kita untuk selalu menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk orang orang yang Tuhan sengaja tempatkan di hati kita, yaitu mereka yang membutuhkan uluran tangan kasih kita secara materi.

Refleksi Diri:

Mengapa orang Kristen harus bermurah hati?

Bagaimana Anda mempraktikkan kemurahan hati dalam hidup sehari hari? Doa Tuhan Yesus yang baik, hari ini kami datang untuk menjadi sama seperti kristus, mampukan kami untuk menjadi seperti boas yang dapat menjadi berkat. Lancarkan usaha dan pekerjaan. Agar kami dapat menjadi alat Tuhan. Amin
Share:

Menabur dengan Air mata

Mazmur 126:5-6 (TB)  Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. 
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. 

*Tuhan adalah Bapa yang peduli. PertolonganNya selalu tepat waktu.*

Ketika kau bejalan menuju Dia, Ia akan berlari menyongsongmu. 
Kalau kau mengarahkan pandangan ke arahNya, Ia akan memandangmu dengan hangat. 
Saat kau mengulurkan satu tangan, Ia akan mendekapmu dengan kedua tanganNya. 
Dan ketika kau berseru Ia akan mendengarkanmu. 

Tuhan selalu punya cara untuk menolongmu. Ia mengerti dirimu dan masalahmu. Karena itu cara terbaik untuk mengetuk pintu hatiNya ialah dengan doa. Ia akan memperhitungkan air matamu.

*PertolonganNya tepat waktu.* 
Ukuran ketepatan waktu bukan berdasarkan waktu dimana kamu memintanya namun berdasarkan pada saat mana kamu sangat membutuhkannya. 
Bukan juga menurut keinginan kita namun keinginan-Nya. 

Karena itu kamu dengan penuh iman berseru, “Terjadilah seturut keinginan-Mu karena kuyakini itu yang terbaik. Biarlah semuanya berjalan seturut kehendakMu karena Engkau mengerti kebutuhanku dan memahami diriku. Engkau mengenal diriku lebih dalam dari aku mengenal dari diriku sendiri”

Karena itu ketika kamu mengalami beratnya beban hidup dan kamu berseru, “Tuhan bersegeralah menolong aku,” namun Allah kadang “membiarkanmu” berjuang, itu karena Ia yakin kamu mampu melakukannya.

Hilangkanlah perasaan bahwa Allah membiarkanmu berjalan sendirian. Ia tetap berjalan bersamamu dan melangkah seiring denganmu . Hanya kamu harus tahu bahwa Dia tidak ingin memanjakanmu tetapi mau “mendidikmu” menjadi orang yang beriman, berpasrah kepada-Nya, berpengharapan dalam kesesakan, bersabar dalam derita sekalipun. 

Pertolongan-Nya tepat waktu karena Ia tahu kebutuhanmu terutama bukan untuk saat ini namun untuk sepanjang hidupmu. Akhirnya kamu akan berseru, “Tuhan, Engkau tahu yang kumau”

*_Kiranya damai sejahtera Tuhan yang melampaui segala akal senantiasa memelihara hati dan pikiran kita sepanjang hari ini_*

Salam semangat
Tuhan Yesus selalu memberkati
Share:

Jangan lari dari masalah

 2Tawarikh 14:2 15

Kemudian Asa berseru kepada TUHAN, Allahnya: Ya TUHAN, selain dari pada Engkau, tidak ada yang dapat menolong yang lemah terhadap yang kuat.
2 Tawarikh 14:11a

Ada orang yang seringkali lari dari masalah yang dihadapi, salah satu alasannya adalah karena takut. Merasa bahwa tidak mempunyai kekuatan untuk bisa menghadapi masalah tersebut. Ketika orang percaya lari dari masalah yang dihadapinya, sebenarnya ia sedang mengandalkan diri sendiri dan tidak mau memercayakan kehidupannya kepada Tuhan.

Asa sedang berada di tengah situasi yang menggentarkan dirinya. Bagaimana tidak gentar ketika menghadapi kekuatan musuh yang jauh lebih besar darinya. Musuh yang akan dihadapinya mempunyai jumlah pasukan dua kali lipat lebih daripada yang dimilikinya. Di dalam situasi ini Asa berseru kepada Tuhan, dia menaikkan permohonan dengan sungguh sungguh. Apa yang kita bisa pelajari dari Asa? Pertama, ia menyadari bahwa memang dirinya lemah jika dibandingkan lawannya. Asa tahu kekuatannya tidak seberapa. Kedua, ia mengakui bahwa Tuhan adalah tempat pertolongan yang kuat dan tepat. Tuhan adalah satu satunya tempat ia bisa menghadapi musuhnya. Tuhan bukan pilihan dari sekian banyak yang sanggup menolong dia, tetapi satu satunya. Asa mengenal baik siapa Tuhannya, yaitu Tuhan yang Mahakuasa. Di dalam situasi genting justru tempat perlindungan teraman hanya kepada Tuhan saja. Dan Tuhanlah yang menyelamatkan Asa dari tangan musuhnya, bukan karena kuat dan hebatnya Asa, tetapi karena Tuhan.

Hidup kita tidak bisa tanpa Tuhan. Satu satunya yang sanggup dan bersedia setiap saat menyelamatkan kita hanyalah Tuhan Yesus. Manusia terlalu lemah untuk bisa membebaskan diri kita dari permasalahan yang kita hadapi. Satu satunya penolong kita adalah Kristus Yesus. Dialah pembebas sejati di dalam hidup kita. Banyak situasi di hadapan kita bagaikan raksasa dan kita sering melihat diri seperti liliput, tetapi ingatlah kita menghadapi semua hal yang menakutkan itu bersama dengan Sang Raja di atas segala raja. Serahkan semua kekhawatiran dan ketakutan Anda kepada Tuhan. Tuhan pasti akan menyertai Anda. Lari dari masalah tidak selalu menyelesaikan masalah, malah akan menyakitkan jiwa. Saat menghadapi masalah larilah hanya kepada Tuhan Yesus saja di mana kita menemukan kekuatan.

Refleksi Diri:

Apa langkah yang biasanya Anda ambil ketika menghadapi masalah?

Apakah Anda sudah menyerahkan permasalahan Anda kepada Tuhan ketika merasa takut dan khawatir menghadapinya?
Share:

Bapa sekaligus Hakim

1 Petrus 1:17 21

Dan jika kamu menyebut Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.
1 Petrus 1:17

Hidup kudus adalah panggilan orang Kristen. Penulis Jerry Bridges mengatakan, Kekudusan tak lain adalah kesesuaian dengan karakter Allah. Tujuan utama hidup orang percaya bukanlah kebahagiaan, melainkan kekudusan, karena itulah yang berkenan di hadapan Allah. Tidak ada kebahagiaan di luar kekudusan. Kebahagiaan sejatinya hanya ada dalam hidup yang berkenan kepada Allah.

Dalam 1 Petrus 1:17, Rasul Petrus memberikan alasan lain tentang pentingnya hidup kudus, yaitu penghakiman Allah. Ia menjelaskan bahwa kita sering memanggil Allah sebagai Bapa dan berseru kepada Nya meminta tolong. Ini menandakan hubungan yang dekat. Allah itu Bapa yang penuh kasih. Hal ini tentu baik baik saja. Akan tetapi, Petrus mengingatkan bahwa Allah adalah Bapa sekaligus Hakim. Hakim yang menghakimi orang berdosa.

Apakah penghakiman yang dimaksud adalah penghakiman pada akhir zaman nanti? Tentu saja akan ada penghakiman pada akhir zaman nanti, tetapi yang dimaksud di sini adalah penghakiman dalam arti disiplin pada masa sekarang ini. Dengan kata lain, tidak ada perbuatan dosa yang dibiarkan begitu saja, akan selalu ada konsekuensi yang harus ditanggung si pendosa. Oleh sebab itu, orang percaya harus hidup dalam ketakutan. Ini bukan berarti ketakutan yang merenggut damai sejahtera, melainkan dalam arti menghormati Allah. Takut untuk berbuat dosa. Takut akan Allah adalah sisi lain dari kasih kepada Allah sehingga tidak mau menyakiti hati Nya. Ibarat seorang anak mengasihi orangtuanya, tetapi pada saat yang sama juga hormat kepada mereka.

Konsep Allah sebagai Hakim itu nyata dalam Alkitab, tetapi seringkali tertutup oleh konsep Allah sebagai Bapa. Padahal, keduanya adalah dua sisi yang tidak terpisahkan. Allah yang memperlakukan kita sebagai anak adalah Allah yang juga mendisiplin kita jika berdosa. Kita bukanlah anak anak manja. Kesadaran ini harus meresap dalam kehidupan kita sehingga kita menjaga kekudusan hidup setiap saat. Hiduplah senantiasa dalam takut akan Tuhan dengan menghomati Allah sebagai Bapa sekaligus mengasihi Tuhan Yesus Kristus sebagai Sahabat.

Refleksi Diri:

Apa perasaan Anda mengetahui bahwa Allah adalah Hakim?

Bagaimana sikap Anda jika Allah mendisiplin karena dosa yang Anda perbuat?
                                               Doa                                        Tuhan Allah yang baik dan mengasihi berikanlah kami hari ini hikmatmu yang ada dalam hidupku, engkau sebagai hakim yang akan menghakimi kami. Amin
Share:

Tunduk Kepada Allah

Yakobus 4:1 10

Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari
padamu!
Yakobus 4:7

Sebagai seorang penderita asam lambung, saya perlu berhati hati dalam mengonsumsi beberapa makanan, seperti santapan yang pedas, mie, kopi, teh, cokelat, susu, dan lainnya. Sayangnya, semua makanan yang memicu asam lambung adalah makanan yang saya sangat sukai. Bakmi pedas, es kopi, kue cokelat, susu hangat, ahh semuanya nikmat. Rasanya tidak cukup untuk memuaskan keinginan saya apabila dikonsumsi secara terbatas. Saya sangat tergoda untuk mengonsumsinya banyak banyak hingga puas. Tapi, saya selalu ingat kalau dikomsumsi berlebihan, ya siap siap saja sama risikonya.

Begitu pula dengan kehidupan kita. Hari hari yang kita jalani pasti akan ada godaan godaan tertentu yang tiba tiba datang. Godaan makanan, godaan rebahan, godaan berbohong, dan lain sebagainya. Selama hidup di tengah dunia yang berdosa ini, kita tidak dapat menghindar dari godaan. Selalu ada hawa nafsu dalam diri yang dapat membuat kita terjerat dan bersahabat karib dengan dosa dunia.

Surat Yakobus memberikan peringatan agar para pembacanya tidak terjatuh pada hawa nafsu (ay. 3) dan persahabatan dengan dunia (ay. 4). Pertengkaran, perselisihan, percabulan, bisa datang menggoda diri kita. Oleh karena itu, Rasul Yakobus mengingatkan agar kita selalu tunduk kepada Allah dengan hidup menurut kebenaran firman Tuhan dan kehendak Allah. Jangan sampai kita tergoda oleh Iblis yang membuat kita jatuh ke dalam dosa. Lawan godaan! Itulah nasihat Yakobus kepada kita semua.

Patut disadari, kita tidak dapat melawan godaan Iblis dengan kekuatan diri sendiri. Pada dasarnya kita memang manusia berdosa. Kita bukan super hero seperti di film film yang bisa menang melawan kejahatan. Tapi, ingatlah selalu, kita punya Tuhan Yesus yang jauh lebih hebat dari super hero. Dia mampu menolong kita melawan godaan Iblis. Itulah sebabnya penting bagi kita untuk melekatkan diri kepada Allah, tunduk terhadap kehendak Nya. Mari terus bersandar dan tunduk kepada Allah dalam keseharian hidup yang kita jalani.

Kita tidak tahu godaan apa yang akan muncul di depan. Namun, marilah belajar untuk terus mengikuti perintah Tuhan, mengakui kelemahan, dan merendahkan diri di hadapan Tuhan. Kiranya Tuhan menolong kita dalam menghadapi setiap godaan hidup yang pasti muncul.

Refleksi Diri:

Kapan terakhir kali Anda tergoda melakukan tindakan yang bertentangan dengan firman Tuhan? Apa akibatnya?

Apa yang akan Anda lakukan agar dapat terus tunduk kepada Allah?                      Doa                                        Tuhan aku bersyukur dan berterima kasih untuk Kasih dan Anugerahmu dalam hidupku. Dimana banyak godaan yang akan menimpa ku hari ini, untuk itu ajari ku untuk tunduk kepadaMu. Sehingga langkahku hari ini optimal dan menjadi berkat. Amin
Share:

Menyerah Untuk Menang

Yunus 1:4 16

Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada Nya, dan Ia akan
bertindak;
Mazmur 37:5

Lose a battle to win the war. Pepatah ini mengajarkan kita bahwa ada kekalahan atas peperangan yang harus dialami untuk mendapatkan kemenangan besar. Namun, di sisi yang lain kita juga diajarkan untuk semangat terus berjuang dalam menjalani hidup. Lantas, sebagai orang Kristen, bagaimana kita harus menjalani hidup?

Para awak kapal di kapal yang ditumpangi oleh Yunus belajar mengenai arti perjuangan hidup dengan cara yang tidak enak. Para awak kapal adalah pelaut yang sangat hebat, tetapi mereka mengalami badai yang luar biasa sampai membuat mereka takut (ay. 5). Mereka melakukan segala cara untuk bertahan hidup, dari berteriak kepada setiap allah yang mereka tahu, membuang barang barang bawaan, mencari biang kerok dari masalah yang dialami, dan mendengarkan solusi atas masalah mereka (ay. 12). Namun, setelah mendengar cara untuk keluar dari kondisi tersebut, mereka masih menolak untuk mengikutinya.

Para awak kapal tersebut memang menunjukkan kasih kepada Yunus dengan menolak mencampakkannya ke laut, tetapi cara yang Tuhan berikan bukan demikian. Akhirnya, setelah memberikan usaha terbaik untuk mendayung, mereka sampai ke titik balik dalam hidup mereka, yaitu mereka tidak sanggup. Para pelaut itu menyadari bahwa mereka tidak mampu dan menyerahkan hidup mereka ke dalam tangan Tuhan (ay. 14 15). Perjalanan ke titik terendah membawa mereka berjumpa secara pribadi dengan Allah pencipta langit dan bumi. Mereka pun akhirnya mengakui dan menyembah Tuhan.

Kita sebagai orang Kristen pun dapat terjebak dalam pikiran bahwa Tuhan berkenan hanya jika kita telah berbuat sesuatu bagi Nya. Padahal, Dia berkenan kepada kita bukan karena perbuatan perbuatan kita, melainkan karena karya Kristus di dalam diri kita. Mari belajar hidup berserah kepada Allah dan mengikuti cara Nya yang Tuhan telah sediakan bagi kita. Allah mampu memelihara hidup kita (Mat. 6:25). Demikian juga saat kita menghadapi badai kehidupan yang membuat kita berada di titik terendah dalam hidup, mari berserah kepada Nya dalam doa. Hanya dalam penyerahan diri kepada Tuhan kita akan mengalami kemenangan sejati dalam kehidupan.

Refleksi Diri:

Apa bagian bagian dalam hidup Anda yang susah untuk Anda serahkan kepada Tuhan?

Kapan Anda pernah mengalami titik terendah dalam kehidupan? Apakah Anda berjumpa Tuhan Yesus pada titik tersebut?
                                               Doa. Tuhan yang baik, ajari aku untuk menjadi alatMu untuk kasih dan anugerahMu. Ajari aku untuk menjadi kemuliaanmu di sepanjang hidupku, untuk menemukan orang damai di sekitarku. Agar dapat berguna bagi orang lain. Amin
Share:

Bukan karena pakaian

Matius 22:1 14
Jadi hasilkanlah buah buah yang sesuai dengan pertobatan.
Lukas 3:8a

Bagi kita yang hidup di zaman ini, agak sulit mengerti mengapa hanya gara gara tidak berpakaian pesta seorang tamu dihukum berat. Sebenarnya apa yang dimaksud Tuhan Yesus dengan perumpamaan ini?

Pesta pernikahan, di negara atau budaya mana pun adalah acara penting bagi tuan rumah. Ia sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik agar tamu tamunya puas. Sebagai tanggapan para tamu, mereka juga akan mempersiapkan diri dengan baik sebelum menghadiri pesta, yaitu dengan berpakaian yang pantas. Pakaian pantas yang dimaksud bukanlah pakaian mewah tetapi pakaian bersih dan rapih. Berpakaian kotor adalah penghinaan bagi sang tuan rumah.

Mari kita telaah maksud kisah ini. Pakaian pesta adalah simbol dari pertobatan. Tuhan mengundang banyak orang datang kepada Nya seperti tuan yang mengadakan pesta mengundang tamu. Akan tetapi, tidak semua orang bersikap baik dan menghargai undangan itu. Seorang yang mengaku Kristen tetapi tidak berpakaian pertobatan adalah sama dengan orang yang tidak menghargai anugerah keselamatan Allah. Ia hanya mengaku Kristen tetapi tidak menunjukkan tanda tanda pertobatan. Ia tetap berpakaian kotor, simbol dari kehidupan di dalam dosa. Jika demikian, nasibnya adalah menerima penghukuman kekal.

Keselamatan adalah anugerah Allah. Anugerah diberikan secara cuma cuma. Namun, setelah menerima keselamatan kelanjutan hidup seorang murid Kristus adalah usaha dan perjuangan. Banyak orang Kristen puas menjadi pengikut Kristus tanpa beranjak menjadi murid Kristus. Mengharapkan berkat berkat Allah tetapi tidak mau berkomitmen berjalan bersama Yesus. Sejatinya, kita harus menunjukkan buah pertobatan. Tidak bisa diam diam saja. Orang yang datang ke pesta dengan tidak berpakaian pantas itu ketika ditegur ternyata diam saja, artinya ia sudah tahu aturannya tetapi sengaja melanggar. Demikian pula, seseorang mungkin saja ada di dalam gereja berpuluh tahun, tetapi itu bukan jaminan ia adalah sungguh anak Allah. Seseorang bisa saja sudah menjadi orang Kristen sejak dalam kandungan, tetapi itu bukan jaminan dirinya benar benar murid Kristus. Iman harus nyata dalam perbuatan. Pertobatan harus tampak dalam buah buah yang dihasilkan. Iman tanpa perbuatan adalah mati.

Sekarang, apakah Anda sudah berpakaian pantas saat datang ke pesta perjamuan Allah?

Refleksi Diri:

Apakah Anda sudah beranjak dari seorang pengikut menjadi seorang murid Kristus? Apa wujud nyatanya?

Apa arti iman tanpa perbuatan adalah mati bagi Anda?
                                                Doa.                                      Tuhan Yesus Kami bersyukur dan berterima kasih atas kasihMu. Pagi hari ini aku menyerahkan  segala bentuk pertolongan dan mujizat bagi semua pembaca renungan ini Di jamah dan di pimpin Tuhan Yesus. Jadikan iman mereka bertumbuh dan bertambah dewasa sesuai Kristus. Amin
Share:

iman dari pandang Tuhan

 "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" 42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. (Markus 5:38-42)

Iman adalah kesanggupan untuk melihat keadaan dengan mata Tuhan, dan bukan sekadar dengan pandangan manusiawi saja. Apabila kemampuan manusia untuk memahami situasi yang ia hadapi bersifat terbatas dan seringkali meleset dari kenyataan, maka tidak demikian halnya dengan Tuhan. Ia adalah pribadi yang mahatahu dan sanggup melihat apa yang tidak dapat kita lihat. Apabila kita sungguh-sungguh mempercayai Dia maka kita akan menilai apa yang kita hadapi bukan sekadar dengan pandangan manusiawi kita, tetapi dengan sudut pandang Tuhan. Dengan kata lain, melalui iman kita melihat keadaan di sekitar kita dan menilainya sesuai dengan bagaimana Allah memahaminya.

Bahwasanya dengan iman kita akan dapat melihat keadaan berdasarkan sudut pandang Tuhan ini dicatat di dalam Markus 5. Ditulis di situ bahwa banyak orang sedang menangis karena kematian anak Yairus. Kepada mereka Yesus berkata: "Anak ini tidak mati, tetapi tidur." Mendengar perkataan itu mereka menertawakan Dia. Karena mereka memandang keadaan dari sudut pandang manusiawi mereka. Sedangkan Yesus melihat bahwa sebentar lagi anak tersebut akan bangkit dari kematian karena Ia akan membangkitkannya. Kalau saja orang banyak tersebut percaya kepada perkataan Yesus mereka tidak akan menertawakan Dia. Iman mereka kepada Yesus akan memampukan mereka untuk melihat dari sudut pandang Tuhan. Dengan kata lain, iman adalah kesanggupan untuk melihat keadaan dengan mata Tuhan, dan bukan sekadar dengan pandangan manusiawi saja.
refleksi. 
Mengapa Anda perlu untuk melihat keadaan berdasarkan sudut pandang Tuhan? Agar dapat melihat dari sudut pandang Tuhan, apakah yang Anda perlukan?

unjuk kerja. 
Tuhan, tolonglah diriku agar aku dapat hidup di dalam iman dan bukan semata-mata karena melihat dengan pandangan secara jasmaniah belaka. Sebab aku menyadari bahwa pemahamanku secara manusiawi adalah terbatas dan jauh dari sempurna. Sedangkan iman kepada-Mu akan memampukan diriku untuk melihat keadaan dari pandangan-Mu. Engkau dapat melihat dengan sempurna, karena Engkau mahatahu dan tidak ada apapun yang tersembunyi dari mata-Mu. Penilaian-Mu tidak pernah keliru karena sesungguhnya hikmat-Mu tidak terbatas. Oleh sebab itu, ya Tuhan, teguhkanlah imanku dan ajarlah diriku untuk semakin berserah kepada-Mu.

 Doa 
Kembali pada pagi hari ini aku datang merendahkan diri di hadapan-Mu. Aku menyerahkan hidupku di sepanjang hari ini ke dalam anugerah-Mu. Tolonglah diriku agar aku dapat mengisi hari ini bukan dengan kesanggupanku belaka, namun dengan bersandar kepada kuasa-Mu. Sebab kuasa-Mu tidak akan terhentikan oleh penghalang yang sebesar apapun, sehingga tidak ada yang mustahil bagi-Mu. Demikian pula orang yang hidup mengandalkan diri-Mu juga tidak akan mengenal kemustahilan. Bersama dengan-Mu aku akan sanggup melakukan perkara-perkara yang gagah perkasa yang melampaui keterbatasan diriku. Sertailah diriku di setiap hidupku. Amin
Share:

Orang Hidup punya Rencana

Pengkhotbah 9:1 10

Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang
hidup lebih baik dari pada singa yang mati.
 Pengkhotbah 9:4

Jika meneliti lebih dalam kitab Pengkhotbah, kita akan menemukan hal menarik. Pembacaan sekilas kitab ini akan membawa kita pada kesimpulan bahwa nada kitab Pengkhotbah itu pesimis, ditandai dengan pengulangan kata sia sia sampai 79 kali. Namun, sebenarnya Pengkhotbah tidak mengajarkan pesimisme. Di antara ayat ayat yang berkesan pesimis justru kita menemukan ayat yang optimis seperti ayat di atas.

Pada ayat 1 3 perikop bacaan, Pengkhotbah mengatakan bahwa semua manusia pada dasarnya menuju tujuan yang sama, yaitu alam orang mati. Seolah olah tak ada bedanya antara orang baik dan orang jahat. Sampai di sini kita masih melihat nada pesimis. Akan tetapi, Pengkhotbah 9:4 menandai awal perspektif yang berbeda. Ia menekankan keberhargaan kehidupan dibandingkan kematian. Bahwa hidup, sekalipun dalam keadaan menderita atau dianggap hina (seperti anjing), masih lebih baik daripada kematian. Sekadar catatan, pada masa kitab Pengkhotbah ditulis, ajaran tentang kehidupan setelah kematian belum sejelas pada masa Perjanjian Baru sehingga mereka menganggap kematian sebagai akhir segala kehidupan (bdk. Pkh 9:5).

Seseorang disebut hidup jika ia mempunyai harapan. Harapan akan sesuatu yang lebih baik, harapan menjalani hidup yang bermakna, harapan melakukan sesuatu bagi kemuliaan Allah sebelum menghadap takhta pengadilan Nya (Pkh. 12:14). Seorang yang berpengharapan tidak akan berdiam diri. Ia akan berusaha sebaik baiknya menjalani kehidupan ini (Pkh. 9:10). Selaras dengan yang dikatakan Rasul Paulus, Pergunakanlah waktu yang ada (dengan sebaik baiknya—tambahan penulis), karena hari hari ini adalah jahat (Ef. 5:16).

Harapan juga membuat perbedaan di dalam seseorang menghadapi tantangan kehidupan. Selama seseorang masih punya harapan, ia akan sanggup menjalani kehidupan, betapa pun beratnya. Dengan demikian, pengkhotbah ingin menyampaikan pesan, Jangan menyerah, jangan berputus asa. Meskipun hidup ini sia sia, tidak berarti tidak ada harapan dalam hidup. Hidup adalah berkat yang Tuhan berikan pada manusia. Kehidupan itu lebih baik daripada kematian. Karena itu, selama masih hidup, jadikanlah hidupmu berarti.

Refleksi Diri:

Mengapa harapan sangat penting bagi hidup kita?

Bagaimana menyatakan sikap hidup berpengharapan di dalam hidup sehari hari Anda? Doa. Bapa Terima Kasih pagi ini kami datang kehadapanmu dengan segala anugerahmu harapanku bukanlah harapanmu, tapi harapan Mu sungguh luar biasa, bahwa segala rencanamu itu bagiku harapan seumur hidupku. Apapun rencanaku hari ini ada pada kuasamu. Amin
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.