Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Kasih Untuk Musuh

Matius 5:43 47

Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalahl bagi mereka yang menganiaya kamu.

Matius 5:44

Hati yang gembira adalah obat. Sebuah ungkapan yang disampaikan oleh penulis Amsal. 

Kalau kita pikir dan renungkan, memang benar bahwa hati yang gembira adalah obat. 

Hati yang gelisah ataupun sedih dapat mendatangkan stres dalam diri seseorang. 

Kalau sudah stres, paling tidak penyakit maag, pusing kepala atau masuk angin bisa menanti di depan.

Walaupun kita tahu bahwa hati yang gembira adalah obat, tetapi tak jarang kita mengalami sakit hati, kecewa, marah atau sedih, akibat perilaku orang lain. Orang orang di sekitar tidak selalu melakukan hal hal yang sesuai dengan ekspektasi kita. Akhirnya, hati sering kali merasa tersakiti apalagi jika dilakukan oleh orang terdekat kita. Kalau sudah tersakiti, apakah mudah untuk mengampuni orang tersebut? Bisa ya, bisa tidak. Mungkin kita berpikir tergantung seberapa sakit yang ditimbulkan.

Firman Tuhan hari ini merupakan pengajaran Yesus kepada para pendengarnya. 

Yesus tahu bahwa kehidupan manusia tidak akan lepas dari penganiayaan. Pasti akan ada orang orang yang bersikap menganiaya ataupun menyakiti orang lain. Karena itu, Yesus mengajarkan untuk tetap mengasihi dan mendoakan orang yang telah menganiaya ataupun menyakiti kita. Mengapa? Karena mengasihi adalah ciri dan tindakan nyata dari anak anak Allah yang ditetapkan Nya untuk menjadi terang dunia (ay. 45).

Allah sendiri menyatakan kasih Nya kepada semua orang. Kepada diri kita, keluarga, teman teman, bahkan orang yang menyakiti kita. Semua umat manusia tetap berada di dalam perlindungan kasih Allah yang begitu besar. Jika demikian, sebagai anak anak Allah seharusnya bukanlah balas dendam yang dilakukan ketika merasa tersakiti. Bukan juga rasa benci yang dipelihara ketika dikecewakan orang lain, melainkan kasih dari Allah yang seharusnya mendominasi isi hati kita dan dibagikan kepada musuh musuh kita.

Saat kita sedang berelasi dengan sesama, pasti akan ada momen dimana kita merasa tersakiti oleh tindakan ataupun perkataan dari orang lain. Namun, jangan sampai rasa sakit yang kita alami membuat kasih Allah meredup bagi sesama. Marilah terus belajar untuk memancarkan kasih Allah kepada orang orang yang menyakiti kita. Doakan mereka yang telah menyakiti hati kita. Kiranya kasih Allah memberikan sukacita dan damai dalam hati kita.

Refleksi Diri:

Apakah Anda sudah membagikan kasih kepada orang yang telah menyakiti hati Anda? 

Apa yang akan Anda lakukan agar kasih Allah dapat terpancar bagi orang orang di sekitar Anda?
Share:

Nafkah dan sabat

Keluaran 16:1 26                                                   

Lalu berkatalah Musa kepada mereka: Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi.

Keluaran 16:23 K eluaran pasal 16 dimulai dengan umat Israel yang bersungut sungut kepada Tuhan. 

Mereka membandingkan kehidupan mereka dengan kondisi ketika masih di Mesir (ay. 1 3). Bagaimana respons T uhan terhadap orang Israel? T uhan mendengar sungut sungut umat Nya tentang kebutuhan hidup mereka (ay. 7 12). Dari bagian ini kita belajar untuk percaya bahwa Allah mendengar keluh kesah kita kepada Nya tentang kebutuhan hidup kita. 

Lebih daripada itu, Allah memenuhi kebutuhan hidup umat Nya (ay. 13 15). Namun, ada syarat yang T uhan berikan, yaitu tiap tiap orang hanya boleh mengambil menurut keperluannya, cukup untuk hari tersebut, harus habis tidak bersisa (ay. 16 18). T etapi ada umat Israel yang tidak taat dan mengambil lebih banyak dari yang diperlukan sehingga sisa manna yang diambil itu menjadi rusak (ay. 20). Mengapa umat Israel tidak taat perintah untuk mengambil seperlunya? Mungkin karena mereka takut akan hari esok. Mungkin mereka berpikir, besok bagaimana? Begitulah kondisi manusia yang keinginannya lebih besar daripada apa yang dibutuhkan. Melalui peristiwa ini, kita belajar bahwa T uhan akan memenuhi kebutuhan, tetapi kita juga harus taat perintah Nya. Pemenuhan kebutuhan oleh Allah berjalan beriringan dengan ketaatan kita kepada Tuhan. 

Di ayat ayat selanjutnya T uhan memerintahkan tentang Sabat (ay. 23 26). Dia memerintahkan orang Israel untuk berhenti, termasuk berhenti mengambil manna dan mengerjakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pada hari Sabat, tidak perlu bekerja supaya bisa makan. Mengapa? Karena Tuhan juga telah menyediakan makanan atau kebutuhan hidup untuk hari ketujuh, yaitu hari Sabat.

Sabat mengingatkan kita bahwa kebutuhan utama manusia bukanlah makanan, melainkan relasi dan pengenalan akan Tuhan. Tuhan Yesus berjanji akan memenuhi kebutuhan kita ketika menaati perintah perintah Nya dan menguduskan hari Sabat. Belajarlah percaya akan janji janji pemeliharaan Nya. Janganlah khawatir akan pemenuhan kebutuhan hidup kita. Serahkanlah kekhawatiran Anda kepada Yesus sebab Dia yang memelihara Anda (1Ptr. 5:7).

Refleksi Diri:

Apakah Anda percaya sepenuhnya bahwa Tuhan akan memenuhi kebutuhan hidup Anda? Apa alasan utama Anda berhenti bekerja pada hari Sabat?

Apa saja hal hal harus kita hindari dan yang harus kita lakukan dalam hal menguduskan hari Sabat?

Doa hatiku bersyukur karena hari yang baru. Sehingga aku bisa menikmati kehidupan yang baru. Bersama Mu ya bapa, apa yang ku lakukan hari ini semua dalam kuasamu, dan jadikan aku berhasil karena mu. Amin
Share:

Kejarlah Kebenaran

Matius 5:1 12

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
 Matius 5:6

Sebuah lirik lagu berbunyi: Apa yang dicari orang? Uang. Apa yang dicari orang, siang, malam hari, petang? Uang uang uang, bukan Tuhan Yesus. Lagu ini mengingatkan kita bahwa banyak orang lebih suka mencari uang atau perkara materi daripada Tuhan. Ada begitu banyak keinginan yang orang kejar demi mencapai kebahagiaan. Namun, semakin dikejar semakin jauh dari rasa bahagia dan semakin banyak yang didapatkan semakin tidak puas. Itulah yang dialami oleh Raja Salomo ketika di masa tuanya menulis, Kesia siaan atas kesia siaan, … (Pkh. 12:8).

Ayat emas di atas merupakan salah satu ayat penting dalam Khotbah di Bukit. Syarat utama untuk memperoleh kehidupan yang saleh, bahagia, dan berkenan kepada Tuhan adalah memiliki jiwa yang lapar dan haus akan kebenaran. Arti lapar dan haus adalah mereka yang lebih mengutamakan hukum Allah dan hidup sesuai kehendak Nya sebagai kebutuhan rohani yang paling diinginkan. Selain itu, mereka sangat merindukan kehidupan yang saleh dan hubungan yang intim dengan Tuhan, sama seperti perut lapar mengharapkan makanan atau kerongkongan haus merindukan tetesan air. Hal ini ditegaskan kembali oleh Yesus, Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Mat. 6:33). Artinya, pemerintahan Allah dan firman Nya harus menjadi prioritas yang kita kejar daripada perkara jasmani (makanan, minuman, atau pakaian). Kerajaan Allah bukan soal makanan dan minuman, melainkan soal kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita (Rm. 14:17). Hanya kebenaran yang dapat memberikan kepuasan dan kebahagiaan bagi kita. Kejarlah kebenaran dan Kerajaan Allah maka yang lainnya akan ditambahkan kepada kita.

Saudara saudara, mintalah kepada Tuhan untuk menolong kita mengejar bukan apa yang orang dunia kejar. Orang dunia mengejar perkara materi dan berakhir dengan kekecewaan karena ternyata semua tidak pernah dapat memuaskan dahaga jiwa mereka. Sebagai orang percaya, marilah kita mengejar yang terutama perkara perkara rohani, yang bernilai kekal. Kejarlah kebenaran. Hiduplah menurut kehendak Allah maka jiwa kita pasti akan dipuaskan dan kita pun akan terus bertumbuh karena nutrisi iman kita tercukupi (baca Mzm. 1:1 3; 107:9; 119:1 2; Ams. 11:19).

Refleksi Diri:

Apa dan siapa yang paling Anda kejar dan utamakan selama ini? Bagaimana hasilnya? Apakah Anda terpuaskan?

Apa yang Anda lakukan agar memiliki jiwa yang haus dan lapar akan kebenaran?
Share:

Nama Yang Besar

Yeremia 10:6 10

Tidak ada yang nama seperti Engkau, ya TUHAN! Engkau besar dan nama Mu besar oleh keperkasaan.
 Yeremia 10:6

Nama seorang anak pasti memiliki artinya masing masing. Saya teringat dengan buku yang dimiliki oleh mama saya. Di dalam buku tersebut, berisikan berbagai kemampuan dasar yang perlu dikuasai para ibu rumah tangga. Salah satu bab dari buku tersebut berisikan kumpulan nama untuk seorang bayi dan tentu beserta dengan artinya. Kami berdua juga mencari nama untuk adik saya dari buku tersebut. Berkat buku tersebut akhirnya kami menemukan nama dengan arti yang diingini oleh mama dan saya. Ini mengingatkan saya bahwa setiap orangtua pasti ingin nama yang diberikan kepada anak mereka mempunyai arti yang bagus dengan tujuan agar kehidupan anak mereka sejalan dengan nama yang diberikan.

Perikop hari ini berisi seruan Nabi Yeremia yang mengungkapkan bahwa nama Allah begitu besar. Yeremia melihat nama Allah mencerminkan pribadi dari Allah itu sendiri, yaitu berkuasa dan perkasa. Pada saat banga Israel mengalami masa pembuangan, mereka harus hidup di tengah bangsa yang melakukan penyembahan berhala. Melihat kondisi yang terjadi, Yeremia berusaha untuk mengingatkan kembali kepada umat Allah bahwa tidak ada allah lain seperti Allah mereka. Yeremia mengungkapkan betapa fananya penyembahan berhala yang dilakukan karena tidak ada yang nyata. Hanya Allah satu satunya yang nyata dan sungguh berkuasa dalam kehidupan bangsa Israel.

Nama Allah yang berkuasa bagi bangsa Israel, juga berlaku bagi setiap kita. Apa pun kesibukan keseharian, pergumulan, maupun kebahagiaan yang kita alami, marilah selalu mengingat dan menyerukan pujian atas nama Tuhan Allah kita yang besar. Jangan sampai kita tergoda untuk mencari jalan pintas ketika menghadapi pergumulan. Jangan pula kita melupakan nama Tuhan ketika mencapai kesuksesan maupun kenyamanan dalam hidup. Ingatlah selalu, hidup kita tidak ada apa apanya tanpa kuasa dari Allah. Kuasa Allah lebih besar daripada kesulitan kesulitan kita. Kuasa Allah lebih hebat daripada kekuatan diri kita atau orang orang yang kita percaya. Nama Allah lebih besar daripada nama nama orang terkemuka di dunia ini. Teruslah bersandar pada Allah, dan saksikanlah betapa besarnya kuasa Tuhan Yesus di dalam kehidupan kita di tengah dunia ini. Pujilah nama Allah yang besar!

Refleksi Diri:

Apakah Anda senantiasa memuji nama Allah yang begitu besar dan berkuasa di dalam keseharian Anda?

Bagaimana cara agar Anda terus mengingat dan percaya akan kuasa Allah yang besar?
Share:

Susu Yang Murni

1 Petrus 2:1 3

Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.
 1 Petrus 2:2

Dalam 1 Petrus 1:22, Rasul Petrus menyinggung soal proses pertumbuhan iman orang Kristen yang dimulai dengan pengudusan diri. Wujud konkret pengudusan diri adalah mengasihi sesama. Dalam 1 Petrus 2:1, hal mengasihi sesama diperjelas dengan meninggalkan sifat, sikap, dan perbuatan yang merugikan orang lain. Perbuatan perbuatan yang disebutkan itu tidak menandakan kasih.

Ia kemudian melanjutkan lagi dengan langkah berikutnya, yaitu seorang Kristen yang bertumbuh harus bersikap seperti bayi yang selalu ingin akan air susu yang murni. Rasul Petrus tidak menganggap para pembaca suratnya adalah orang Kristen yang baru bertobat, tetapi mereka harus bersikap seperti bayi yang baru lahir yang sering sekali menangis meminta susu. Bayi yang baru lahir bisa menangis minta susu setiap dua jam. Jadi, yang dimaksud Petrus adalah kerinduan rohani yang dalam seperti bayi yang selalu lapar. Susu dalam konteks ayat ini tidak berarti ajaran dasar, melainkan makanan yang sangat dibutuhkan dan bergizi untuk pertumbuhan rohani.

Susu adalah gambaran firman Tuhan yang berguna untuk membangun iman. Sama seperti bayi meminum susu, demikian pula seorang Kristen seharusnya meminum susu rohani, dalam hal ini membaca dan menerima firman Tuhan. Hanya dengan cara itu, ia akan dapat mengecap kebaikan Tuhan, yaitu mengalami persekutuan yang penuh sukacita dengan Allah. Oleh karena itu, adalah mengherankan jika ada orang Kristen tidak suka membaca Alkitab. Itu ibarat bayi tidak suka akan susu. Jika ini terjadi, berarti ada sesuatu yang salah bahwa bayi tersebut sedang sakit. Demikian pula, seorang Kristen yang tidak suka akan firman Tuhan berarti sedang sakit rohaninya. Jika ini terus terjadi, maka ia akan mengalami yang disebut stunting atau kondisi gagal bertumbuh karena kekurangan gizi. Jika stunting terus dibiarkan maka akan terjadi kematian. Seorang Kristen yang tidak haus akan makanan rohani akan terancam kesehatan rohaninya.

Refleksi Diri:

Berapa kira kira nilai kerinduan Anda firman Tuhan jika diberi nilai 1 10? Apakah Anda punya kerinduan yang menyehatkan kerohanian Anda?

Bagaimana cara Anda membangun rasa haus dan rindu akan firman Tuhan?
                                               Doa                                        syukur dan Terima kasih buat pagi yang baru tubuh yang segar kesehatan yang prima, karena susu yang murni yang Tuhan Yesus berikan aku menyerahkan seluruh pekerjaanku hari ini dalam kuasamu apa yang akan aku lakukan hari ini semua dalam kuasamu dan berkatmu sehingga aku bisa mengerjakan apa yang jadi kewajibanku. Dalam Yesus Amin
Share:

Allah sang penyedis

Lukas 11:9 13

Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada Nya.
 Lukas 11:13

Sebagai anak perantauan yang jauh dari orangtua, saya suka merindukan makanan buatan rumah. Setelah beberapa tahun tidak tinggal bersama orangtua, saya ingin menyicipi masakan mama saya. Demi mengobati rasa rindu yang muncul, saya sesekali meminta mama mengirimkan kue ataupun makanan beku yang ia buat. Tentu seorang mama tidak mungkin menolak keinginan anaknya. Dengan cepat mama pasti akan membuat dan mengirimkan makanan yang sedang saya rindukan. Hati saya pun jadi senang.inilah kisah yang di ceritakan oleh Teman. 

Hal yang wajar ketika kita menginginkan sesuatu di dalam kehidupan. Tak heran seringkali kita sebagai anak anak Tuhan, berdoa meminta kepada Allah Bapa apa yang kita inginkan. Kita acapkali berdoa kepada Tuhan hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani. Memang tidak salah berdoa demikian kepada Tuhan. Doa Bapa Kami pun mengajarkan hal yang sama.

Injil Lukas mencatat ajaran Yesus Kristus dalam hal berdoa. Yesus mengatakan, Mintalah maka akan diberikan, carilah maka akan mendapatkan, ketoklah maka pintu dibukakan. (ay. 9). Dari pengajaran ini, kita dapat melihat bagaimana Yesus ingin kita terus mengandalkan Tuhan dalam setiap keinginan kita. Mengandalkan Tuhan karena Dia adalah Allah Sang Penyedia. Apa pun yang kita perlukan di dunia pasti akan Dia cukupkan. Ingat, Tuhan tahu mana yang benar benar kita perlukan dan Dia akan memberikan apa yang memang kita perlukan.

Menariknya, Injil Lukas tidak hanya mencatat bahwa Tuhan Yesus akan memenuhi kebutuhan kebutuhan yang kita perlukan. Tetapi, Yesus juga berjanji akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang memintanya! Ini mengingatkan kita betapa pentingnya meminta Roh Kudus agar terus tinggal di dalam hati dan menuntun kehidupan kita melalui doa yang dipanjatkan. Seringkali kita hanya berfokus pada hidup dunia kita dan tidak pada hidup spiritualitas kita.

Allah telah menyediakan apa yang kita perlukan secara holistik. Baik jasmani maupun spiritual, semua disediakan Allah. Jangan ragu untuk meminta kepada Nya! Dia Allah yang sanggup menyediakan seturut kebutuhan kita asalkan sesuai kehendak Nya.

Refleksi Diri:

Apa saja keinginan yang Anda panjatkan dalam doa kepada Bapa? Apakah sudah sesuai kehendak Nya?

Apakah Anda pernah meminta Roh Kudus kepada Tuhan untuk selalu tinggal di dalam hati Anda? Apa alasan Anda meminta Nya?

Doa, puji syukur ku naikkan padamu ya Tuhan Bapa di surga, terima kasih buat hari yang baru untuk pagi ini. Apapun yang kulakukan hari ini semua dalam kendali Tuhan, dengan seizinmu kami bisa melakukan apapun demi engkau. Amin
Share:

Tidak mencari tapi di cari

1 Timotius 1:12 17 

Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
1 Timotius 1:15

Guo Gantang kehilangan anaknya, Guo Xinzhen (usia 2 tahun), yang diculik dan dijual. Sang ayah tidak tinggal diam. Ia mencari anaknya berkeliling Tiongkok menggunakan motor sambil membawa spanduk bergambar anaknya. Selama 24 tahun ia mencari, sampai akhirnya polisi menemukan kecocokan DNA sehingga Gangtang bisa bertemu kembali dengan anaknya. Dalam pertemuan yang penuh haru itu, mereka menangis dan saling memeluk, sembari sang ayah berkata, Ayah menemukanmu, kamu telah kembali. Betapa luar biasa kasih ayah yang tidak menyerah mencari anaknya. Kisah kasih lebih luar biasa daripada seorang ayah jasmani yang mencari adalah Bapa Sorgawi melalui Tuhan Yesus mencari manusia berdosa. Manusia tidak pernah bisa kembali kepada Bapa kalau Dia tidak berinisiatif mencari.

Ayat emas di atas seringkali terdengar begitu biasa di telinga orang Kristen, padahal ada penekanan sangat penting yang Rasul Paulus sampaikan. Kalimat pendahulu: Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: seolah olah Paulus mau mengatakan, Stabilo bagian ini atau garis bawahi, karena selanjutnya adalah bagian terpenting: Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. Satu satunya yang paling dibutuhkan manusia berdosa adalah Yesus Kristus, tidak ada yang lain. Tuhan yang Mahakudus mencari manusia yang berdosa. Mengapa hanya Yesus? Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. (Rm.3:10 11)

Tidak ada yang bisa datang kepada Allah kalau Tuhan Yesus tidak datang untuk mencari dan menyelamatkan. Yesus mencari manusia tidak asal cari. Dia mencari sampai mendapatkannya, tidak pernah gagal. Semua orang di dunia ini butuh Yesus karena setiap orang sudah terinfeksi virus dosa yang mematikan. Tidak ada yang bisa menyembuhkan kecuali Yesus. Ini berita yang mengubahkan, menggemparkan, dan sangat indah.

Kasih karunia Tuhan sanggup menerangi hati yang begitu gelap, mengubahkan pribadi yang begitu kejam, mengampuni seorang terhukum mati, dan memberikan sukacita di tengah tengah penderitaan. Ingatlah bagaimana Yesus mencari Anda. Mari senantiasa mensyukuri anugerah keselamatan dari Nya. Hiduplah benar, jangan hidup sia sia terus.

Refleksi Diri:

Mengapa manusia tidak bisa mencari Allah jika tidak di dalam Tuhan Yesus Kristus?

Apakah ada hal sia sia yang selama ini Anda lakukan dan Anda mau mengubahnya hari ini?
                                               Doa. Syukur dan berterima kasih atas kasih dan anugershmu yang Kau berikan. Hari ini aku merasa bangga karena Engkau mencari aku yang hina ini, untuk itu hamba berserah untuk amugerahmu yang ku rasakan hari ini, apapun yang kulakukan semua untuk kebaikanku. Amin
Share:

Seperti Boas

Rut 2:1 9

Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu. Juga sisa sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.
 Imamat 19: 9,10

Boas memang orang yang baik hati. Ia menerapkan apa yang ditetapkan oleh hukum Taurat Musa, yaitu bahwa ketika memanen tidak boleh memanen sampai bersih tetapi harus menyisakan sebagian agar orang miskin bisa memungutinya. Pada waktu itu datanglah Rut yang ikut memungut sisa panen. Rut adalah penyandang status ganda orang tidak beruntung: janda dan orang asing. Janda pada masa itu hampir pasti miskin. Oleh sebab itu, ia berhak memunguti sisa hasil panen di ladang Boas.

Jika Anda membaca kitab Imamat, rasanya pasti membosankan. Banyak aturan rinci dan ribet yang tidak relevan lagi dengan situasi zaman sekarang. Akan tetapi, sebetulnya Alkitab itu relevan sepanjang masa, tinggal bagaimana kita membacanya. Jika kita memakai kacamata yang tepat maka kita akan menemukan makna di balik teks yang kita anggap membosankan tersebut.

Aturan tentang panen memanen dalam Imamat 19:9,10 memang tidak lagi diterapkan apa adanya pada masa sekarang ini. Keadaan zaman sudah berubah. Akan tetapi, prinsip yang diajarkan oleh kedua ayat itu tidak berubah, yaitu kemurahan hati. Banyak orang di sekitar kita yang hidup dalam kekurangan. Mereka butuh belas kasihan dari orang yang lebih mampu. Oleh sebab itu, orang yang lebih mampu dipanggil untuk menyisihkan penghasilan atau harta mereka bagi orang miskin. Bermurah hati tidak akan membuat seseorang jadi miskin. Justru seperti yang dikatakan dalam Amsal 11:24 25, Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. Kiranya ayat ini mengingatkan kita untuk selalu menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk orang orang yang Tuhan sengaja tempatkan di hati kita, yaitu mereka yang membutuhkan uluran tangan kasih kita secara materi.

Refleksi Diri:

Mengapa orang Kristen harus bermurah hati?

Bagaimana Anda mempraktikkan kemurahan hati dalam hidup sehari hari? Doa Tuhan Yesus yang baik, hari ini kami datang untuk menjadi sama seperti kristus, mampukan kami untuk menjadi seperti boas yang dapat menjadi berkat. Lancarkan usaha dan pekerjaan. Agar kami dapat menjadi alat Tuhan. Amin
Share:

Menabur dengan Air mata

Mazmur 126:5-6 (TB)  Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. 
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. 

*Tuhan adalah Bapa yang peduli. PertolonganNya selalu tepat waktu.*

Ketika kau bejalan menuju Dia, Ia akan berlari menyongsongmu. 
Kalau kau mengarahkan pandangan ke arahNya, Ia akan memandangmu dengan hangat. 
Saat kau mengulurkan satu tangan, Ia akan mendekapmu dengan kedua tanganNya. 
Dan ketika kau berseru Ia akan mendengarkanmu. 

Tuhan selalu punya cara untuk menolongmu. Ia mengerti dirimu dan masalahmu. Karena itu cara terbaik untuk mengetuk pintu hatiNya ialah dengan doa. Ia akan memperhitungkan air matamu.

*PertolonganNya tepat waktu.* 
Ukuran ketepatan waktu bukan berdasarkan waktu dimana kamu memintanya namun berdasarkan pada saat mana kamu sangat membutuhkannya. 
Bukan juga menurut keinginan kita namun keinginan-Nya. 

Karena itu kamu dengan penuh iman berseru, “Terjadilah seturut keinginan-Mu karena kuyakini itu yang terbaik. Biarlah semuanya berjalan seturut kehendakMu karena Engkau mengerti kebutuhanku dan memahami diriku. Engkau mengenal diriku lebih dalam dari aku mengenal dari diriku sendiri”

Karena itu ketika kamu mengalami beratnya beban hidup dan kamu berseru, “Tuhan bersegeralah menolong aku,” namun Allah kadang “membiarkanmu” berjuang, itu karena Ia yakin kamu mampu melakukannya.

Hilangkanlah perasaan bahwa Allah membiarkanmu berjalan sendirian. Ia tetap berjalan bersamamu dan melangkah seiring denganmu . Hanya kamu harus tahu bahwa Dia tidak ingin memanjakanmu tetapi mau “mendidikmu” menjadi orang yang beriman, berpasrah kepada-Nya, berpengharapan dalam kesesakan, bersabar dalam derita sekalipun. 

Pertolongan-Nya tepat waktu karena Ia tahu kebutuhanmu terutama bukan untuk saat ini namun untuk sepanjang hidupmu. Akhirnya kamu akan berseru, “Tuhan, Engkau tahu yang kumau”

*_Kiranya damai sejahtera Tuhan yang melampaui segala akal senantiasa memelihara hati dan pikiran kita sepanjang hari ini_*

Salam semangat
Tuhan Yesus selalu memberkati
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.