Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Dalam Nama Ada Kuasa

Kisah Para Rasul 3:1-10

Pernah ada ujaran: "Dalam nama terkandung segala doa, harapan, dan berkah." Inilah mengapa dalam budaya Asia, upacara pemberian nama kepada anak menjadi penting. Bacaan Kitab Suci hari ini menunjukkan bahwa nama mengandung kuasa yang besar. "Dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, bangkit dan berjalanlah!" (Kisah Para Rasul 3:6). Demikian Rasul Petrus memaklumkan nama Yesus Kristus kepada seorang yang lumpuh. Sesuai catatan Kisah Para Rasul, orang lumpuh tersebut menjadi sembuh.

Momen ini terjadi ketika Rasul Petrus memegang tangan kanan orang lumpuh itu dan membantu dia berdiri (Kisah Para Rasul 3:7). Tidak disangka bahwa seketika itu juga kaki dan pergelangan kaki orang itu pun menjadi kuat. Dengan penuh kegirangan dia kemudian memuji-muji Allah dengan lompatan kegembiraan (Kisah Para Rasul 3:8).

Mengapa nama Yesus Kristus sedemikian berkuasa untuk menyembuhkan? Hal tersebut tidak terlepas dari iman Petrus kepada Yesus Kristus yang sedemikian kuat. Kekuatan iman Petrus ini didasari pada relasinya yang mendalam dengan Yesus.

Bagi Petrus, Yesus Kristus adalah Tuhan yang memiliki segala kuasa di surga dan di bumi. Keyakinan ini lahir dalam diri Petrus setelah ia mendapat pengajaran dari Tuhan Yesus. Ketika ia boleh duduk bersama di meja perjamuan Paskah, saat ia menyesali pengkhianatannya kala menyaksikan derita dan kematian Tuhan di kayu salib, hingga pada akhirnya ia menjadi saksi kebangkitan dan penampakan Tuhan, itulah masa formasi iman Rasul Petrus yang sangat berharga.

Pengalaman jatuh-bangun mengokohkan imannya sedemikian rupa, menjadi iman sejati yang dapat mengafirmasi daya kuasa nama Yesus Kristus sebagai nama ilahi, yang layak disebut dan dijunjung tinggi. Sebagai pengikut Kristus, sudah selayaknya kita menghormati nama Yesus Kristus. Inilah nama ilahi yang berkuasa menyembuhkan dan menyelamatkan hidup kita. Inilah nama terhormat yang di dalamnya ada segala rahmat, berkat, dan pengharapan. Inilah nama yang selalu pantas untuk dipuji dan dimuliakan oleh semua orang di seluruh dunia di sepanjang masa.

**Mari Berdoa:**

Pagi ini aku datang kepada-Mu, Tuhan, dan aku mohonkan berkat kepada-Mu untuk bapak, ibu, jemaat, saudara-saudari sekalian. Kiranya berkat kesehatan, sukacita, dan damai sejahtera mengalir dalam kehidupan kita semua. Dan diberkati juga rumah tanggamu, anak-anak dan cucu-cucumu, pekerjaanmu, sawah dan ladangmu, studimu, tokomu, usahamu, kantormu, rumahmu, keluargamu, pelayananmu, cita-citamu, gerejamu, pacarmu, calon pendampingmu, masa depanmu.

Dalam nama Tuhan Yesus biarlah berkat-Mu mengalir melimpah dalam kehidupan kami. Yang percaya katakan AMIN.!!! Tuhan Yesus memberkati.

Share:

Menjadi Saksi Kristus

Kisah Para Rasul 1:6-11

Yesus menunjukkan berbagai peristiwa menakjubkan yang membuktikan bahwa Ia adalah Tuhan dan Mesias. Hal ini membuat para murid berharap bahwa Yesus akan memulihkan bangsa Israel. Namun, Yesus menjelaskan bahwa manusia tidak berwenang mengetahui kapan waktu pemulihan akan tiba (ayat 7). Sebaliknya, Ia menekankan hal yang lebih penting bagi para murid: menjadi saksi Kristus (ayat 8). Ini adalah wasiat Yesus sebelum Ia terangkat ke surga (ayat 9).

Saat para murid masih terpesona oleh kenaikan Yesus, mereka dikejutkan lagi oleh kehadiran malaikat yang mengatakan bahwa Yesus akan kembali dengan cara yang sama (ayat 10-11).

Saksi mata adalah mereka yang melihat dan mendengar suatu peristiwa secara langsung. Para murid adalah saksi mata dari segala yang Yesus lakukan dan katakan. Selain mereka, ratusan orang lainnya juga menyaksikan kebangkitan dan kenaikan Yesus (1 Korintus 15:6). Tugas utama yang diwasiatkan Yesus kepada mereka adalah menjadi saksi bahwa Ia telah bangkit dan hidup.

Meskipun kita bukan saksi mata seperti para murid, kita dapat melihat karya Tuhan dalam hidup kita. Banyak karya menakjubkan yang Tuhan lakukan bagi kita, bagaimana Ia menjamah, memanggil, dan memperbarui hidup kita. Dengan demikian, kita juga adalah saksi mata atas hidup yang diperbarui dan diubahkan oleh kasih penebusan.

Sama seperti para murid, tugas kita adalah bersaksi bahwa Tuhan Yesus hidup. Menjadi saksi adalah pekerjaan yang terhormat dan mulia. Setiap dari kita dipanggil untuk menceritakan dan menunjukkan apa yang telah Tuhan lakukan dalam hidup kita.

Share:

Kepingan Pembentuk Hidup

Kisah Para Rasul 2:14-40

Rasul Petrus, yang dahulu pernah gagal dan bersedih, kini berdiri dan bersuara lantang untuk menjawab sindiran bahwa para rasul mabuk oleh anggur manis. Ia menegaskan bahwa peristiwa ini merupakan penggenapan firman Allah (ay. 16-21). Petrus mengungkit kembali kisah besar yang telah disiarkan dalam 50 hari berturut-turut, bahwa Yesus dari Nazaret yang memberi berbagai tanda dan mukjizat telah disalibkan, mati, bangkit, dan naik ke surga (ay. 22-35). Para rasul adalah saksi mata dari semua peristiwa itu.

Rentetan peristiwa menakjubkan ini ditunjukkan Allah untuk menegaskan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Kristus (ay. 36). Setelah mendengarkan kilas balik tentang Yesus, penyesalan menggugah hati mereka sehingga mereka bertobat dan memberi diri untuk dibaptis (ay. 37-40).

Penulis Kisah Para Rasul mencatat karya Roh Kudus melalui para rasul, yakni orang-orang biasa yang dipakai Allah secara luar biasa. Petrus pernah gagal dengan menyangkal Yesus, bahkan ia pernah kembali ke danau mencari ikan. Petrus adalah contoh murid yang pernah gagal. Namun, ia disadarkan Tuhan dan kembali kepada-Nya. Lain halnya dengan Yudas yang gagal dan tak pernah kembali.

Hal ini mengajarkan bahwa kita tak bisa menghakimi hidup orang lain. Roh Kudus mampu memperbarui dan meneguhkan komitmen Petrus serta para murid. Siapa yang tak pernah gagal? Abraham, Musa, dan Daud pernah gagal. Namun, setiap orang yang gagal dan mau bertobat dapat diubahkan Allah. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya.

Kegagalan adalah kepingan hidup yang dapat dipakai Allah untuk membentuk kita. Dari kegagalan, ada kasih Tuhan yang menyemangati untuk kita bangkit dan tidak terpuruk dalam kegagalan, juga hikmat untuk tidak masuk ke lubang kegagalan yang sama. Marilah kita bertekad untuk selalu merendahkan diri dan setia kepada Tuhan, serta memuji Tuhan yang panjang sabar dalam membentuk kita yang sering gagal.

Dari kegagalan, kiranya kita menemukan kepingan hidup yang harus diperbaiki bagi kemuliaan Tuhan.

Share:

Jabatan Adalah Pemberian Allah

Kisah Para Rasul 1:15-26

Dalam masa penantian di Yerusalem, ada satu hal penting yang harus dibicarakan oleh para murid, yang saat itu telah berjumlah sebelas orang. Petrus mengangkat topik tentang Yudas Iskariot dan kisah pengkhianatannya, serta melihat perlunya pengganti Yudas dalam jajaran 12 murid Yesus.

Di antara mereka yang hadir, Yustus dan Matias diusulkan sebagai kandidat pengganti Yudas. Menariknya, kedua nama tersebut bukan dipilih oleh Petrus atau melalui pemungutan suara, tetapi melalui doa bersama dan memohon petunjuk Allah. Mereka menyerahkan pemilihan ini kepada Allah melalui pergumulan doa dan undian, menunjukkan harapan akan campur tangan Tuhan yang berkuasa atas langit dan bumi serta hidup umat-Nya.

Hal ini mengingatkan kita bahwa jabatan pelayanan bukanlah jabatan politis. Jabatan ini tidak dapat diperoleh dengan menghalalkan segala cara atau dengan membentuk tim sukses dan merekayasa pemenangan. Jabatan pelayanan adalah pemberian Allah, bukan pemenuhan nafsu yang dibalut dengan ayat suci. Tak sedikit pemimpin Kristen yang gagal dan jatuh dalam perebutan jabatan; tak sedikit jabatan pelayanan yang diincar untuk aktualisasi diri.

Jabatan, baik di dalam pelayanan maupun dalam karier, semuanya adalah pemberian Allah. Tak perlulah kita saling menjatuhkan atau menyuap. Jika Tuhan percayakan, kita bersyukur. Jika tidak, maka kita harus tetap berlapang dada dan menyelesaikan apa yang Tuhan percayakan. Apa yang Tuhan percayakan kepada kita saat ini? Patutlah kita bersyukur atas segala kepercayaan itu dan menjaganya. Tak ada yang kebetulan di dalam setiap langkah hidup kita, karena Allah selalu bekerja dalam tiap aspek kehidupan kita. Bersyukurlah dan tunaikanlah jabatan yang dipercayakan Tuhan.

Baca Gali Alkitab 3

Kisah Para Rasul 1:15-26

Karya penebusan Tuhan Yesus Kristus telah digenapi. Kenaikan-Nya pun telah terjadi. Pada saat itu, murid-murid Yesus menunggu turunnya Roh Kudus di Yerusalem. Masa itu merupakan masa penantian bagi mereka, tetapi murid-murid itu tidak tinggal diam.

Rasul Petrus angkat bicara perihal pengkhianatan Yudas Iskariot. Ia mengingatkan akan jumlah mereka, para rasul, yang telah berkurang menjadi sebelas orang. Itulah mengapa Petrus memandang perlunya diadakan pemilihan satu murid yang setia untuk mengemban jabatan rasul.

Apa saja yang Anda baca?

  1. Siapa saja yang hadir di sana? (ay. 15)

    • Murid-murid Yesus, bersama dengan beberapa perempuan dan saudara-saudara Yesus, serta para saksi lainnya.
  2. Apa yang harus digenapi menurut Petrus? (ay. 16-20)

    • Nubuatan dalam Kitab Suci mengenai pengkhianatan Yudas dan perlunya memilih penggantinya.
  3. Apa yang harus mereka lakukan pada saat itu? (ay. 21-22)

    • Memilih seseorang yang telah mengikuti Yesus sejak pembaptisan Yohanes hingga kenaikan-Nya untuk menjadi saksi kebangkitan-Nya bersama para rasul.
  4. Siapa yang diusulkan untuk menjadi pengganti Yudas? (ay. 23)

    • Yustus dan Matias.
  5. Bagaimana mereka memilih pengganti yang tepat, dan siapa yang akhirnya terpilih? (ay. 24-26)

    • Mereka berdoa dan membuang undi untuk memohon konfirmasi Tuhan, dan Matias yang terpilih untuk menjadi rasul.

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?

  1. Ketika keadaan belum ideal dan masih ada keperluan yang belum terpenuhi dengan baik, apa yang perlu dilakukan oleh murid Yesus?

    • Bertekun dalam doa, bersatu hati, dan mencari kehendak Allah dengan sungguh-sungguh.
  2. Seberapa penting kesatuan kita sebagai murid Yesus dalam mencari solusi yang tepat?

    • Sangat penting, karena melalui kesatuan dan doa bersama, kita dapat menemukan solusi yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
  3. Apa yang semestinya menjadi dasar pertimbangan dalam setiap pilihan kita?

    • Kehendak Tuhan dan petunjuk-Nya melalui doa dan firman-Nya.

Apa respons Anda?

  1. Apa strategi yang dapat Anda petik dan pelajari dari tindakan murid-murid Yesus?

    • Mengutamakan doa dan kesatuan hati dalam mencari solusi dan keputusan.
  2. Bagaimana cara Anda untuk berdoa dan merenungkan firman Tuhan setiap kali Anda harus mengambil pilihan penting?

    • Meluangkan waktu khusus untuk berdoa, membaca firman Tuhan, dan meminta bimbingan Roh Kudus dalam setiap keputusan.
  3. Ketika teman sepelayanan atau rekan kerja Anda terpilih untuk posisi penting, bagaimana Anda akan bersikap?

    • Mendukung dan mendoakan mereka, serta bersyukur atas pilihan Tuhan dan tetap setia pada tugas yang dipercayakan.

Pokok Doa: Memohon pimpinan Tuhan supaya kita dapat mengetahui kehendak-Nya dan memilih yang terbaik.

Share:

Mengobarkan Kesehatian

Kisah Para Rasul 1:12-14 

Peristiwa kenaikan Tuhan Yesus bukan sekadar mitos atau khayalan, melainkan sebuah kenyataan yang disaksikan oleh banyak orang. Kisah ini mengubah suasana duka dan kekalutan para murid menjadi pengharapan yang kuat, membuat mereka bertekad untuk setia mengikuti Sang Guru.

Setelah menyaksikan kenaikan Yesus, para murid turun dari Bukit Zaitun ke Yerusalem (ay. 12). Di sana, mereka tinggal bersama di rumah tumpangan (ay. 13). Selama beberapa hari, mereka menantikan janji turunnya Roh Kudus dan bertekun dengan sehati dalam doa bersama (ay. 14).

Bukit Zaitun memiliki banyak kenangan dalam relasi Sang Guru dan para murid. Di bukit yang dekat dengan Yerusalem itu, terletak Taman Getsemani, tempat Yesus berdoa dan ditangkap. Kini, Bukit Zaitun menjadi saksi tempat Yesus terangkat ke surga dan mengutus para murid menjadi saksi-Nya.

Tantangan bagi para murid adalah tinggal di Yerusalem, pusat peribadatan Yahudi dan kegiatan orang Farisi serta ahli Taurat, tempat di mana Yesus ditangkap, dihakimi, dan digiring ke Golgota. Di tengah ketegangan ini, mereka diminta menunggu dan mulai bersaksi di kota tersebut.

Dalam situasi menegangkan dan penuh harapan ini, mereka bertekun sehati dalam doa bersama. Kisah ini menunjukkan bagaimana para murid menyatukan tekad dan komitmen untuk mengerjakan tugas mereka sebagai saksi Kristus, tanpa rasa takut, duka, dan cemas.

Menyatukan hati dalam kondisi sulit adalah solusi untuk menghadapi masalah. Pelajaran penting dari kisah ini adalah kebutuhan untuk selalu mengobarkan rasa kesehatian sesama orang percaya. Ketika kita berdoa dan bergumul bersama, baik di rumah atau persekutuan, visi dan tugas apa yang Tuhan percayakan bagi kita? Mari kita gumulkan bersama dengan tulus dan sehati, saling menopang dalam melakukan pekerjaan Kristus.


Pagi ini Aku datang kepadamu Tuhan dan aku  mohonkan berkat kepada TUHAN untuk Bapak, Ibu,jemaat  sodara-sodari  sekalian. 
Kiranya berkat kesehatan. Berkat sukacita. Berkat Damai Sejahtera. Mengalir dalam kehidupan kita semua. 
Dan diberkati juga rumah tangga mu. Anak-anak dan cucu-cucu mu. 
Pekerjaanmu. 
Sawah dan ladang mu. 
Studi mu. Toko mu.
Usaha mu. Kantor mu
Rumah mu. Keluarga mu.
Pelayanan mu. Gereja mu. 
Dalam nama TUHAN YESUS biarlah berkat Mu mengalir melimpah dalam kehidupan kami... Yang percaya katakan AMIN.!!!... TUHAN YESU
S memberkati
Share:

Menjadi Saksi Kristus

Kisah Para Rasul 1:6-11

Yesus menunjukkan berbagai peristiwa menakjubkan yang membuktikan bahwa Ia adalah Tuhan dan Mesias. Hal ini membuat para murid berharap bahwa Yesus akan memulihkan bangsa Israel. Namun, Yesus menjelaskan bahwa manusia tidak berwenang mengetahui kapan waktu pemulihan akan tiba (ayat 7). Sebaliknya, Ia menekankan hal yang lebih penting bagi para murid: menjadi saksi Kristus (ayat 8). Ini adalah wasiat Yesus sebelum Ia terangkat ke surga (ayat 9).

Saat para murid masih terpesona oleh kenaikan Yesus, mereka dikejutkan lagi oleh kehadiran malaikat yang mengatakan bahwa Yesus akan kembali dengan cara yang sama (ayat 10-11).

Saksi mata adalah mereka yang melihat dan mendengar suatu peristiwa secara langsung. Para murid adalah saksi mata dari segala yang Yesus lakukan dan katakan. Selain mereka, ratusan orang lainnya juga menyaksikan kebangkitan dan kenaikan Yesus (1 Korintus 15:6). Tugas utama yang diwasiatkan Yesus kepada mereka adalah menjadi saksi bahwa Ia telah bangkit dan hidup.

Meskipun kita bukan saksi mata seperti para murid, kita dapat melihat karya Tuhan dalam hidup kita. Banyak karya menakjubkan yang Tuhan lakukan bagi kita, bagaimana Ia menjamah, memanggil, dan memperbarui hidup kita. Dengan demikian, kita juga adalah saksi mata atas hidup yang diperbarui dan diubahkan oleh kasih penebusan.

Sama seperti para murid, tugas kita adalah bersaksi bahwa Tuhan Yesus hidup. Menjadi saksi adalah pekerjaan yang terhormat dan mulia. Setiap dari kita dipanggil untuk menceritakan dan menunjukkan apa yang telah Tuhan lakukan dalam hidup kita.

Share:

Tak Berkesudahan Karya Kristus

Kisah Para Rasul 1:1-5 

Penulis Kisah Para Rasul membawa pembaca untuk mengingat kembali inti Kitab Injil Lukas, yaitu apa yang dikerjakan dan diajarkan oleh Yesus Kristus.

Secara berulang-ulang selama empat puluh hari Yesus membuktikan bahwa Ia hidup (2). Bukan hanya itu, Yesus pun meminta para murid untuk menetap di Yerusalem karena janji Bapa akan baptisan Roh Kudus (4-5).

Semua peristiwa menakjubkan tentang Yesus dari Nazaret telah dibukukan. Rentetan peristiwa itu membuktikan tentang siapa pribadi Yesus Kristus yang sesungguhnya. Ada banyak tanda dan mukjizat yang mencengangkan dan membuat takjub siapa pun yang melihat dan mendengarnya.

Banyak orang berpikir bahwa kisah Yesus akan berakhir di salib. Ternyata kematian-Nya disusul dengan kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga, yang justru lebih menakjubkan tentang diri-Nya. Ini adalah hal yang tak pernah terpikirkan oleh orang-orang yang membenci Yesus.

Hal ini membuka mata siapa pun, menunjukkan bahwa Ia hidup dan karya-Nya tak berkesudahan. Semasa pelayanan-Nya serentetan mukjizat telah ditunjukkan. Namun, setelah kematian-Nya ternyata Yesus tetap hadir dan melakukan rentetan peristiwa menakjubkan di tengah para rasul dan pengikut-Nya.

Tuhan kita adalah pribadi yang hidup dan bekerja hingga saat ini, bukan hanya kepada para rasul pada zaman dahulu, tetapi juga kepada kita semua yang percaya kepada-Nya.

Ia masuk dan melihat seluruh isi kehidupan kita: susah dan senang, suka dan duka; Ia selalu hadir bersama kita.

Kisah ini memberikan ketegasan iman bagi kita: Yesus Kristus hidup. Ia mengajar kita supaya kita tetap berharap kepada Dia dan tidak berputus asa dalam menghadapi impitan hidup. Sampai kapan pun iman kita tidak layu karena Ia hidup dan kasih-Nya selalu menyertai kita.

Patutlah kita bersyukur bahwa Tuhan Yesus selalu menakjubkan. Ia hidup, hadir, dan tak berhenti melakukan perbuatan yang besar dalam hidup kita. Jangan menyerah, karena Tuhan yang hidup beserta kita!

Pagi ini Aku datang kepadamu Tuhan dan aku  mohonkan berkat kepada TUHAN untuk Bapak, Ibu,jemaat  sodara-sodari  sekalian. 
Kiranya berkat kesehatan. 
Berkat sukacita. 
Berkat Damai Sejahtera. 
Mengalir dalam kehidupan kita semua. 
Dan diberkati juga rumah tangga mu. 
Anak-anak dan cucu-cucu mu. 
Pekerjaanmu. 
Sawah dan ladang mu. 
Studi mu. 
Toko mu.
Usaha mu. 
Kantor mu
Rumah mu. 
Keluarga mu.
Pelayanan mu. 
Gereja mu. 
Dalam nama TUHAN YESUS biarlah berkat Mu mengalir melimpah dalam kehidupan kami... Yang percaya katakan AMIN.!!!... TUHAN YESUS memberkati
Share:

Mengakui Kesalahan Diri



YOEL 2:12-14
Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Ia menyesal atas malapetaka yang hendak didatangkan-Nya. (Yoel 2:13)

 Mengakui kesalahan yang telah kita lakukan tentu bukan hal yang mudah. Ini seperti melukai kesombongan dan harga diri kita. Oleh sebab itu, diperlukan hati yang mau merendah untuk melakukannya. Karena, jika kita tidak berani memaafkan diri sendiri maka kita akan selalu dibayangi oleh perasaan bersalah yang akhirnya membuat kita tidak tenang hati.

    Seruan untuk mengakui kesalahan dan bertobat juga disampaikan oleh Yoel kepada bangsa Israel. Atas setiap kesalahan dan dosa mereka, Yoel meminta pengakuan tersebut tidak hanya sebatas pengakuan belaka tanpa ada perubahan sikap, tetapi Yoel mengajak mereka untuk mengakuinya di hadapan Tuhan dengan kesungguhan hati. Mengakui kesalahan dengan sungguh-sungguh berarti ada kesediaan diri untuk mengubah sikap dan siap dibimbing dalam kasih-Nya. Walaupun sangat berat untuk mengakui kesalahan diri sendiri, tetapi hanya dengan cara inilah mereka bisa mendapatkan kasih pengampunan dari Tuhan. Karena Tuhan akan mencabut hukuman-Nya, serta membimbing hidup mereka yang mau mengakui kesalahan dan berbalik kepada-Nya, sehingga mereka mendapatkan ketenangan.

    Diperlukan pengorbanan hati dan keberanian untuk mengakui kesalahan dan mengubah sikap. Namun dengan demikian kita dapat memahami betapa besar kasih Allah kepada kita, sehingga kita pun dapat merasakan ketenangan hidup dalam kasih setia-Nya kepada kita.

Share:

Allah Sumber Kelepasan

 Mazmur 31

    Dalam perjalanan hidup, tantangan dan hambatan sering kali menghampiri, bahkan bagi mereka yang hidup dalam iman. Orang fasik sering menjadi penyebab masalah dan rintangan bagi orang percaya, seperti yang dialami Daud.

    Daud merindukan kelepasan dari penganiayaan orang fasik dan dengan penuh iman ia memohon kepada Tuhan (ay. 2-6). Ia menegaskan kesetiaannya kepada Tuhan dan membedakannya dengan para penyembah berhala yang tidak memiliki dasar kuat dalam iman (ay. 7).

    Daud menggambarkan perasaannya ketika dihadapkan pada kebencian dan penolakan, merasa sendirian tanpa pertolongan (ay. 9-14). Namun, keyakinan Daud atas kuasa Tuhan membuatnya mempercayakan masa depannya sepenuhnya kepada-Nya (ay. 15-16), menyadari bahwa Tuhanlah yang mengendalikan hidupnya.

    Dalam pengakuan imannya, Daud mengajak orang percaya untuk tetap setia kepada Tuhan (ay. 24) dan memperkuat hati mereka dalam pengharapan kepada-Nya (ay. 25).

    Seperti Daud, kita juga dihadapkan pada berbagai kesulitan dan penindasan dalam kehidupan ini. Namun, dengan menjalin relasi yang erat dengan Allah, kita dapat bertahan dalam kesesakan. Mari kita terus mengasihi Tuhan, memperkuat iman kita, dan menempatkan harapan kita sepenuhnya kepada-Nya, karena Dia yang mengatur masa depan kita. Dengan memahami bahwa Tuhan selalu mengasihi dan peduli terhadap kita sesuai dengan firman-Nya, kita akan dikuatkan untuk tetap setia dalam setiap situasi sulit yang kita hadapi.

Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.