Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Nething

Prasangka buruk, atau dalam bahasa gaulnya disebut "nething", memang bisa merusak hubungan dan menimbulkan masalah yang seharusnya bisa dihindari. Kisah Yakub dan Esau merupakan contoh klasik tentang bagaimana prasangka buruk dapat memengaruhi tindakan dan keputusan seseorang.

Alasan Yakub Berprasangka Buruk:

  1. Kesalahan Masa Lalu: Yakub tahu bahwa dia telah berbuat salah kepada Esau dengan mencuri berkat kesulungan. Rasa bersalah dan ketakutan akan pembalasan membuatnya berprasangka buruk terhadap Esau.

  2. Informasi yang Tidak Jelas: Ketika utusannya melaporkan bahwa Esau datang dengan 400 orang, Yakub langsung mengira yang terburuk. Dia berpikir Esau datang untuk membalas dendam.

Dampak dari Prasangka Buruk Yakub:

  1. Ketakutan dan Kekhawatiran: Yakub merasa sangat takut dan khawatir, yang membuatnya mengambil langkah-langkah untuk melindungi dirinya dan keluarganya. Ia memecah rombongannya dan mengirim persembahan untuk melunakkan hati Esau.

  2. Tindakan Pencegahan yang Berlebihan: Yakub merasa perlu memecah rombongannya menjadi dua kelompok agar jika salah satu diserang, kelompok yang lain bisa selamat. Ini menunjukkan betapa besar ketakutan yang disebabkan oleh prasangka buruknya.

Pembelajaran dari Kisah Yakub:

  1. Prasangka Buruk Tidak Berdasar: Nething tidak hanya membuat kita khawatir tanpa alasan yang jelas, tetapi juga dapat memengaruhi hubungan kita dengan orang lain. Yakub tidak tahu pasti apa yang akan dilakukan Esau, tetapi prasangkanya yang buruk membuatnya mengambil tindakan yang berlebihan.

  2. Komunikasi yang Terbuka: Daripada berprasangka buruk, penting untuk membuka komunikasi dengan orang yang bersangkutan. Bertanya langsung atau mencari informasi dari sumber yang terpercaya bisa membantu mengklarifikasi situasi dan mengurangi ketakutan yang tidak perlu.

  3. Mencari Jalan Tengah: Jika kita menemukan bahwa prasangka kita benar, kita harus mencari cara untuk mengatasi situasi tersebut dengan bijaksana dan tanpa memperburuk hubungan. Jika tidak benar, kita harus mengubah cara pikir kita dan memperbaiki hubungan dengan orang tersebut.

Nething atau prasangka buruk bisa merusak hubungan dan menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu. Untuk menghindari hal ini, kita harus berusaha membuka komunikasi dan mencari kebenaran dari prasangka kita. Dengan demikian, kita bisa menentukan langkah yang bijak dan memperbaiki hubungan dengan orang lain. Tuhan mengajarkan kita untuk hidup dalam kasih dan pengertian, bukan dalam ketakutan dan prasangka buruk.

Share:

Makan Bersama

Makan bersama adalah aktivitas yang sering dilakukan dalam berbagai situasi, baik suka maupun duka. Contohnya bisa ditemukan dalam Kejadian 31:43-55, di mana Yakub dan Laban, yang semula bermusuhan, akhirnya makan bersama setelah mengadakan perjanjian. Ini menunjukkan bahwa makan bersama dapat menjadi sarana untuk memperbaiki hubungan dan menjernihkan pikiran sebelum membicarakan hal-hal penting. 

Dari kisah ini, kita bisa belajar bahwa:
1. **Menghilangkan Ganjalan**: Sebelum makan bersama, penting untuk menghilangkan rasa tidak enak atau ganjalan antara pihak-pihak yang terlibat. Ini memungkinkan mereka menikmati makanan dengan damai dan nikmat.
2. **Mempersiapkan Pikiran**: Makan bersama sebelum membahas perjanjian atau kesepakatan dapat membantu menenangkan pikiran dan mencegah emosi yang berlebihan, sehingga pembicaraan bisa berlangsung dengan lebih jernih.

Oleh karena itu, menjaga hubungan baik dengan sesama adalah kunci untuk menikmati makan bersama tanpa rasa canggung, dan juga sebagai sarana untuk memperbaiki relasi dan mencapai kesepakatan dengan tulus dan damai.
Share:

Hati-hati dengan Niatmu

Kejadian 31 :22-42
Tulisan ini mengingatkan kita tentang pentingnya waspada terhadap niat yang ada di dalam hati. Niat yang salah bisa membawa kita kepada tindakan yang tidak benar, dan pada akhirnya, dapat menimbulkan penyesalan. Kasus Laban yang ditegur oleh Tuhan melalui mimpi menunjukkan bahwa Tuhan mengetahui setiap niat, bahkan yang tersembunyi sekalipun.

Laban berniat untuk mengejar Yakub, menantunya, setelah mengetahui bahwa Yakub telah pergi. Namun, Tuhan menegur Laban agar ia tidak berbuat jahat terhadap Yakub. Ini mengajarkan kita bahwa Tuhan selalu melindungi orang yang dikasihi-Nya dan juga memperingatkan mereka yang mungkin memiliki niat jahat.

Kita tidak selalu mendapatkan teguran langsung dari Tuhan seperti Laban. Oleh karena itu, kita perlu memiliki kepekaan untuk memahami teguran dari Tuhan melalui bacaan Alkitab dan doa. Penting untuk selalu memeriksa niat kita; jika niat itu baik, kita harus melaksanakannya dengan cara yang baik pula. Sebaliknya, jika niat itu jahat, kita harus segera menghilangkannya sebelum berwujud menjadi tindakan yang merugikan. Waspada terhadap niat kita adalah langkah penting untuk mencegah penyesalan di kemudian hari.
Share:

Bukti Janji Allah

Selama bertahun-tahun Yakub bekerja keras untuk mertuanya, yang mengakibatkan Laban menjadi kaya. Yakub kemudian memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya setelah mengucapkan selamat tinggal.

Sebelum pergi, Yakub meminta bagian yang seharusnya miliknya: kedua istri dan anak-anaknya (ayat 26). Selain itu, ia juga menginginkan kambing domba yang berbintik, bertutul, dan berwarna hitam sebagai upahnya (ayat 32-33).

Laban menyetujui permintaan Yakub, tetapi dengan kecurangan. Ia segera memisahkan kambing domba berwarna putih dan hitam (ayat 35-36), agar kawin silang tidak terjadi dan menyebabkan sedikitnya kambing domba yang menjadi milik Yakub.

Namun, dengan pengalaman dan kecerdikan Yakub, ia berhasil menghasilkan kambing domba sesuai harapannya. Akhirnya, Yakub tidak hanya memperoleh banyak kambing domba, tetapi juga kawanan yang kuat (ayat 37-42).

Kisah hidup Yakub mencerminkan perjalanan yang penuh tantangan. Keberhasilan yang diraihnya tidak semata-mata karena usaha kerasnya sendiri. Tuhan turut merangkai setiap langkah hidupnya. Ada janji Tuhan yang menguatkan hatinya dan menyertai setiap langkahnya.

Ketika kita merenungkan kisah ini, apa yang harus menjadi perhatian kita: berkat Tuhan bagi Yakub atau bukti bahwa Tuhan memenuhi janji-Nya kepada Yakub?

Seringkali kita cenderung terpaku pada berkat yang Tuhan berikan. Seperti Laban, kita terlalu sibuk memikirkan seberapa besar berkat yang bisa kita dapatkan dan bagaimana kita bisa mendapatkannya. Namun, kita lupa bahwa keberkahan berasal dari Tuhan yang berkuasa. Kita seringkali melupakan atau mengabaikan fakta bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup kita, termasuk hal-hal yang kita terima setiap hari, sebenarnya adalah bukti dari janji Tuhan yang telah dinyatakan-Nya. Dia hadir dalam hidup kita, Dia telah menyelamatkan kita, dan Dia selalu menyertai kita.

Jika Tuhan telah membuktikan janji-Nya kepada kita, apa yang seharusnya menjadi perhatian kita sekarang? Percayalah kepada Tuhan, karena Dia dengan adil dan setia menyediakan berkat bagi hamba-Nya.

Share:

Allah yang Berkehendak

Pesan yang Anda sampaikan sangat mendalam dan penting untuk dipahami dalam konteks kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi tantangan dan keinginan di dalam rumah tangga. Berikut ini adalah beberapa poin penting yang dapat diambil dari kisah Yakub, Lea, dan Rahel:

  1. Kehendak Tuhan yang Utama: Dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam perencanaan keluarga dan kehadiran anak, yang terutama harus diperhatikan adalah kehendak Tuhan. Kehadiran anak adalah hasil dari kehendak-Nya, bukan hanya kemampuan manusia atau usaha teknologi.

  2. Keadilan Tuhan: Meskipun Lea awalnya tidak dicintai oleh Yakub, Tuhan memilih untuk membuka kandungannya sehingga dia bisa melahirkan anak-anak. Ini menunjukkan bahwa Tuhan berkuasa untuk memenuhi janji-Nya kepada Yakub melalui Lea, meskipun situasinya tidak ideal menurut pandangan manusia.

  3. Percaya dan Menyerahkan: Kecemburuan Rahel terhadap Lea adalah pengingat bahwa kita harus selalu percaya dan menyerahkan hidup kita kepada Tuhan. Kita tidak bisa memaksakan kehendak kita sendiri atau menyalahkan orang lain atas situasi yang tidak sesuai dengan harapan kita.

  4. Anak sebagai Anugerah Tuhan: Kehadiran seorang anak adalah anugerah dari Tuhan yang menunjukkan kedaulatan-Nya atas hidup kita. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak menilai nilai seseorang berdasarkan kemampuan untuk melahirkan anak, tetapi untuk melihatnya sebagai bagian dari rencana Tuhan yang lebih besar.

  5. Fokus pada Kehendak Tuhan: Daripada terfokus pada hasil atau keberhasilan sesaat, kita harus selalu fokus pada kehendak Tuhan bagi hidup kita. Ini mencakup bagaimana kita membangun keluarga, menghadapi tantangan hidup, dan mengembangkan karakter spiritual yang sejalan dengan kehendak-Nya.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat hidup dengan lebih damai dan penuh harapan, karena kita tahu bahwa Tuhan selalu bekerja untuk kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Share:

Pujian Ibadah Minggu 7 Juli 2024

Share:

Kisah Yakub dan Rahel

Kisah Yakub dan Rahel di Alkitab bukan hanya cerita tentang cinta biasa. Cerita ini adalah manifestasi dari janji dan rencana Tuhan yang lebih besar. Yakub, yang sebelumnya telah melakukan penipuan untuk mendapatkan berkat kesulungan, kini menghadapi pengalaman hidup yang berat di bawah paman Laban. Kisah ini mengajarkan kita tentang kesetiaan, pengorbanan, dan bagaimana Tuhan bekerja melalui proses kehidupan, termasuk dalam membentuk rumah tangga.

Latar Belakang Kisah:

  • Pertemuan dengan Rahel: Setelah meninggalkan keluarganya karena ancaman dari Esau, Yakub bertemu dengan Rahel di dekat sebuah sumur. Pertemuan ini memberikan secercah harapan di tengah pelariannya, yang memperlihatkan betapa kuatnya cinta Yakub kepada Rahel sampai ia menangis dengan suara keras (Kejadian 29:11).

  • Pengorbanan dan Kesabaran: Yakub bersedia bekerja selama tujuh tahun demi bisa menikahi Rahel, putri bungsu Laban. Ini menunjukkan keseriusan dan ketulusannya dalam mencintai Rahel, mencerminkan cinta yang bukan hanya didasarkan pada hasrat tetapi juga pada komitmen dan pengorbanan (Kejadian 29:18).

  • Penipuan oleh Laban: Laban menipu Yakub dengan memberikan Lea, putrinya yang sulung, sebagai istri setelah tujuh tahun bekerja. Yakub harus bekerja tujuh tahun lagi untuk bisa menikahi Rahel, sehingga totalnya ia harus bekerja selama empat belas tahun untuk mendapatkan wanita yang dicintainya (Kejadian 29:25-27).

Pesan dari Kisah Yakub dan Rahel:

  1. Kesetiaan dan Pengorbanan: Yakub menunjukkan kesetiaannya dengan bekerja selama empat belas tahun untuk Rahel. Ini mengajarkan kita bahwa cinta sejati memerlukan kesabaran, pengorbanan, dan komitmen jangka panjang, bukan hanya perasaan sementara.

  2. Penipuan dan Pembelajaran: Yakub yang pernah menipu akhirnya mengalami penipuan oleh Laban. Ini menunjukkan bahwa perbuatan kita memiliki konsekuensi dan mengajarkan pentingnya integritas dan kejujuran dalam hidup kita.

  3. Tuhan Turut Bekerja dalam Setiap Keputusan: Walaupun Yakub menghadapi banyak tantangan dan penipuan, Tuhan tetap setia pada janji-Nya. Kehadiran Tuhan dalam kehidupan Yakub menunjukkan bahwa Tuhan turut bekerja dalam setiap aspek kehidupan kita, termasuk dalam memilih pasangan hidup dan membentuk rumah tangga.

Penerapan dalam Hidup Kita:

  1. Mencari Kehendak Tuhan dalam Memilih Pasangan: Kisah ini mengingatkan kita untuk selalu mencari kehendak Tuhan dalam memilih pasangan hidup. Keputusan ini harus didasarkan pada nilai-nilai yang mencerminkan kehendak Tuhan, bukan hanya pada keinginan atau hasrat pribadi.

  2. Kesabaran dan Pengorbanan dalam Hubungan: Dalam membangun rumah tangga, kita perlu menunjukkan kesabaran dan kesediaan untuk berkorban. Seperti Yakub yang bersedia bekerja empat belas tahun, kita juga harus siap menghadapi tantangan dan berkorban demi orang yang kita cintai.

  3. Mengandalkan Tuhan dalam Setiap Langkah: Tuhan hadir dalam setiap langkah yang kita ambil. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu berdoa dan meminta tuntunan Tuhan dalam setiap keputusan, termasuk dalam hubungan dan pernikahan.

  4. Menghargai Integritas dan Kejujuran: Pengalaman Yakub yang tertipu oleh Laban mengingatkan kita akan pentingnya integritas dan kejujuran. Apa yang kita tabur, itu juga yang akan kita tuai. Dalam hubungan dan kehidupan sehari-hari, kita harus menjaga kejujuran dan integritas kita.

Cinta sebagai Anugerah Tuhan:

  • Cinta dalam Perspektif Ilahi: Cinta adalah anugerah dari Tuhan yang harus digunakan untuk menggenapi rencana-Nya. Hubungan cinta yang sehat adalah hubungan yang mencerminkan kasih Tuhan, membawa kita lebih dekat kepada-Nya, dan membantu kita untuk melayani sesama.

  • Kehadiran Tuhan dalam Rumah Tangga: Tuhan terlibat dalam pembentukan rumah tangga dan menggunakan hubungan kita untuk menggenapi janji-janji-Nya. Oleh karena itu, kita harus membangun rumah tangga yang didasarkan pada iman dan ketaatan kepada Tuhan.

Dengan belajar dari kisah Yakub dan Rahel, kita diingatkan bahwa cinta sejati memerlukan pengorbanan, kesabaran, dan komitmen yang mendalam. Mari kita terus mencari kehendak Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita, termasuk dalam hubungan dan rumah tangga, serta percaya bahwa Tuhan selalu bekerja melalui setiap proses untuk menggenapi rencana-Nya yang indah.

Share:

Mimpi di Tengah Pelarian

Kisah Yakub yang menerima janji Tuhan melalui mimpinya adalah salah satu contoh luar biasa tentang bagaimana Tuhan dapat menggunakan momen-momen dalam hidup kita, termasuk saat-saat tergelap, untuk menyampaikan pesan-Nya dan meneguhkan janji-janji-Nya. Dalam konteks ini, pengalaman Yakub memberikan banyak pelajaran berharga bagi kita tentang iman, harapan, dan kesetiaan Tuhan.

Latar Belakang Kisah:

  • Yakub dalam Pelarian: Yakub sedang melarikan diri dari Esau setelah merebut berkat kesulungan melalui tipu daya, sehingga harus meninggalkan rumahnya dan memulai perjalanan menuju Haran. Yakub berada dalam keadaan tertekan dan ketakutan, tanpa arah yang jelas untuk masa depannya.

  • Mimpi Menakjubkan: Di tengah pelarian dan ketidakpastian ini, Yakub bermimpi tentang sebuah tangga yang menghubungkan bumi dan langit, dengan malaikat naik turun di atasnya. Dalam mimpinya, Tuhan berdiri di sampingnya dan menyampaikan janji-Nya.

Pesan dari Mimpi Yakub:

  1. Janji dan Kehadiran Tuhan: Tuhan berjanji kepada Yakub bahwa tanah Kanaan akan menjadi milik keturunannya dan mereka akan menjadi bangsa yang besar dan diberkati. Tuhan juga menjanjikan perlindungan dan penyertaan sepanjang hidup Yakub. Mimpi ini menegaskan bahwa Tuhan tetap setia pada janji-Nya kepada Abraham, Ishak, dan kini Yakub.

  2. Tuhan Menyertai di Tengah Kesulitan: Tuhan hadir di tengah-tengah ketakutan dan ketidakpastian Yakub, menunjukkan bahwa Dia tidak pernah meninggalkan Yakub, bahkan ketika Yakub sedang dalam pelarian dan menghadapi konsekuensi dari tindakannya. Ini mengajarkan bahwa Tuhan selalu menyertai kita, bahkan di saat-saat tergelap dalam hidup kita.

  3. Kehadiran Tuhan Tidak Bergantung pada Perbuatan Kita: Tuhan tidak hadir untuk menghakimi atau menghukum Yakub meskipun Yakub telah berdosa dengan menipu saudaranya. Sebaliknya, Tuhan hadir untuk meneguhkan janji-Nya dan memberikan pengharapan baru. Ini menunjukkan bahwa kasih dan janji Tuhan tidak bergantung pada perbuatan atau usaha kita, tetapi pada kesetiaan-Nya sendiri.

Penerapan dalam Hidup Kita:

  1. Percaya pada Janji Tuhan: Meski kita mungkin tidak mengalami mimpi spektakuler seperti Yakub, Tuhan tetap berjanji untuk menyertai kita dan memberikan berkat-Nya. Kita harus percaya bahwa Tuhan selalu bekerja dalam hidup kita, bahkan ketika kita tidak melihat tanda-tanda yang jelas.

  2. Mengandalkan Tuhan di Tengah Ketidakpastian: Saat kita menghadapi ketidakpastian atau krisis dalam hidup, kita dapat belajar dari Yakub untuk mengandalkan Tuhan sepenuhnya. Kita harus yakin bahwa Tuhan hadir bersama kita dan akan memimpin kita melalui setiap tantangan.

  3. Menemukan Ketenangan dalam Kehadiran Tuhan: Kita diundang untuk merasakan ketenangan dalam kehadiran Tuhan, mengetahui bahwa Dia selalu ada di samping kita, memberikan kita kekuatan dan pengharapan baru. Melalui iman kepada Yesus Kristus, kita telah menerima janji keselamatan dan penyertaan Roh Kudus yang setia.

Respons yang Tepat:

  • Menyambut Kehadiran Tuhan: Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus berusaha untuk menyadari kehadiran Tuhan di setiap aspek kehidupan kita. Ini bisa kita lakukan melalui doa, meditasi, dan refleksi yang mendalam.

  • Menguatkan Iman dan Kepercayaan: Kita harus terus memperkuat iman dan kepercayaan kita kepada Tuhan, mempercayai bahwa setiap janji-Nya akan digenapi, meskipun mungkin memerlukan waktu dan kesabaran.

  • Menjaga Harapan dalam Tuhan: Tidak peduli apa yang kita hadapi, mari kita terus memegang teguh janji-janji Tuhan dan berharap pada kebaikan-Nya. Tuhan tidak pernah mengecewakan, dan janji-Nya adalah sumber pengharapan yang tidak pernah pudar.

Kisah Yakub mengajarkan kita untuk selalu percaya pada kesetiaan dan penyertaan Tuhan, meskipun dalam masa-masa sulit dan ketidakpastian. Dengan mempercayai Tuhan sepenuhnya dan menantikan janji-Nya, kita dapat menemukan kedamaian dan kekuatan dalam menjalani hidup kita.

Share:

Konsekuensi atas Ketidaksabaran

Kisah tentang Yakub dan Esau memberikan gambaran yang jelas tentang konsekuensi dari ketidaksabaran dan tindakan yang tidak berkenan kepada Tuhan. Ini adalah pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua tentang pentingnya mengandalkan Tuhan, menunggu dengan sabar, dan menjalani hidup dengan integritas.

Pelajaran dari Kisah Yakub dan Esau:

  1. Akibat Ketidaksabaran: Ketika Ribka dan Yakub tidak sabar menunggu pemenuhan janji Tuhan dengan cara yang benar, mereka memilih untuk menggunakan tipu daya dan menipu Ishak untuk memperoleh berkat kesulungan yang seharusnya untuk Esau. Hal ini mengakibatkan permusuhan yang mendalam antara saudara kandung Yakub dan Esau. Esau merasa sangat terhina dan marah sehingga berniat membunuh Yakub. Ini mengilustrasikan betapa merusaknya ketidaksabaran dalam menghadapi janji Tuhan.

  2. Konsekuensi Keluarga: Tindakan Ribka dan Yakub tidak hanya mempengaruhi mereka sendiri tetapi juga keluarga mereka secara luas. Ishak dan Ribka harus menyaksikan konflik dan permusuhan antara anak-anak mereka, yang seharusnya tidak terjadi jika mereka menunggu dengan sabar dan mengandalkan Allah.

  3. Dampak Emosional dan Psikologis: Esau merasa sangat terhina dan sakit hati sehingga memilih untuk menikahi perempuan Kanaan dengan sengaja, yang bertentangan dengan keinginan orang tuanya. Hal ini menunjukkan betapa besar dampak emosional dan psikologis dari tindakan yang tidak benar dalam mencoba mencapai berkat dengan cara sendiri.

  4. Pelajaran untuk Kehidupan Kita:

    • Integritas dan Kejujuran: Tetaplah setia pada prinsip-prinsip kebenaran dan kejujuran dalam segala situasi. Meskipun terkadang jalan yang benar tampak sulit atau lambat, tetaplah teguh.

    • Percaya pada Rencana Tuhan: Kesabaran adalah salah satu bukti kepercayaan kita kepada Tuhan. Menantikan janji-Nya dengan sabar dan meyakini bahwa Dia akan memenuhi janji-Nya pada waktu yang tepat.

    • Menjauhi Cara-cara yang Tidak Benar: Hindari godaan untuk mengambil jalan pintas atau menggunakan cara-cara yang tidak etis atau tidak bermoral dalam mencapai tujuan kita. Apapun yang kita lakukan pasti akan memiliki konsekuensi, baik positif maupun negatif.

    • Menerima Konsekuensi dari Tindakan: Apapun yang kita lakukan pasti akan memiliki konsekuensi. Kita harus siap menerima dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang kita lakukan, baik yang baik maupun yang buruk.

Kisah Yakub dan Esau adalah peringatan yang kuat bagi kita untuk menjalani hidup dengan integritas, kepercayaan kepada Tuhan, dan kesabaran dalam menantikan janji-Nya. Ketika kita mengandalkan cara Tuhan dan hidup dalam ketaatan terhadap-Nya, meskipun mungkin jalan tampak sulit, kita akan mengalami damai sejahtera dan berkat yang sejati dalam hidup kita. Sebaliknya, mengambil jalan pintas atau menggunakan cara-cara yang tidak benar hanya akan membawa masalah dan konsekuensi yang menyakitkan. Hiduplah sesuai dengan ajaran Tuhan dan nantikanlah janji-Nya dengan penuh kesabaran dan iman.

Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.