Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Menjadi Takjub

Lukas 5:9 (TB)  Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; 


Pada suatu saat seandainya  kita di datangi oleh presiden bapak Jokowi. untuk menyerahkan sertifikat Tanah  dan kita langsung di berikan  sebuah pertanyaan untuk di jawab..dan kita di kasih hadiah sepeda Gunung. perasaan apa yang  anda rasakan. tentu perasaan takjub bukan..

 menurut KBBI Takjub memiliki arti..heran (akan kehebatan, keindahan, keelokan seseorang atau sesuatu): kami -- akan kegesitan gerak petinju itu; wisatawan asing -- akan keindahan;

inilah yang terjadi dengan petrus dan kawan kawan saat ikannya mendapat banyak. ungkapan perasaan takjub inilah yang sedang dirasakan oleh teman temannya. ketakjuban membawa sebuah keberhasilan yang tersembunyi karena Ketakjuban bukan milik manusia melainkan milik Allah. karena sehebat dan sepintar petrus belum pernah mencapai kehebatan yang di miliki Yesus, ibarat di atas langit masih ada langit, di atas kepandaian dan kehebatan kita masih ada yang lebih hebat. yaitu Allah. 

hal yang perlu kita renungkan, talenta,  kemampuan berfikir, strategi dan konsep konsep yang baik tidak ada dapat menjamin kesuksesan jika kita tidak menyalibkannya semua itu maka kita akan merasa bangga dan sombong. yang akhirnya kita menjadi orang yang suka meniggikan diri dan kurang mensyukurinya.


mari kita jadikan hidup kita memiliki rasa takjub. supaya kita menjadi orang yang selalu rendah hati. amin.(YS)

Share:

Pekerjaan Yang Tidak Pernah selesai

 25 November 2020



Lukas 5:5-6 (TB)  Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." 

Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.


saat musim panen tiba para petani sudah pada persiapan untuk memulai pekerjaanya lagi untuk menata kembali jenis tanaman apa yang akan di tanam dan juga tanah mulai di kerjakan hari demi hari. begitu saat musim ikan semua nelayan juga pada  masuk ke laut untuk mencari ikan. dari hal ini memberikan pemahanan bahwa pekerjaan  itu sebenarnya tidak pernah selesai bagi setiap orang. terbukti sampai mati baru manusia tidak bekerja.

inilah yang terjadi bagi petrus sang Nelayan handal. petrus merasa bahwa pekerjaannya sudah selesai. pada malam itu dan tidak mungkin siang siang begini masuk lagi untuk berlayar lagi. capek karena baru bersandar. itulah yang terlints dalam pikiran kita bukan.namun apa yang  terjadi pada petrus sangat berbeda. Ia dengan setia dan penuh kasih mengikuti perintah gurunya untuk menebarkan jalanya di dekat sandaran kapalnya. dan apa yang terjadi jalanya penuh dengan ikan bahkan sampai bedah atau koyak.

hal yang dapat kita renungkan. pertama;bahwa pekerjaan itu sebenarnya hanyalah alat untuk gimana kita bisa bertahan hidup dan menghidupi orang lain. dan pekerjaan itu terus dikerjakan dengan setia dan taat bahkan penuh kasih maka hasilnya akan kita dapatkan.kedua. saat kita taat dan setia penuh cinta dengan pekerjaan kita maka berkat itu tidak jauh dari kita. gak perlu kita jauh jauh bertolak tapi sebenarnya ada di dekat kita dan tidak perlu dalam untuk meraihnya. yang ketiga  demikian juga sebenarnya dengan gereja, berkat jiwa jiwa yang belum selamat. saat jala itu sudah kita taruh di tempat jiwa jiwa  itu sudah tersedia. tinggal mau apa tidak kita menaruhnya. apakah itu suamimu, mertua,  ayah ibumu yang belum percaya. entah itu depan rumahmu, sampang kanan kiri rumahmu.atau bahkan belakang rumahmu. itulah ladang yang sudah siap di tuai. Tuhan memberikan pekerjaan ini sampai tak terhingga.atau belum selesai. 


mari siapkan peralatan kita untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada pada kita masing masing. apakah anda siap untuk bekerja?  Tuhan memberkati kita. amin.(YS).

Share:

Allah Ikut Campur Tangan


Yesaya 30:27-33 


Ketika seseorang merasa sakit hati karena perbuatan orang lain, umumnya responsnya adalah membalas. Bahkan ada ungkapan "Pembalasan yang datang akan lebih kejam". Namun, apakah pembalasan merupakan tindakan yang benar? Apakah pembalasan merupakan hak kita? Apakah pembalasan akan menyelesaikan masalah?


Kemarahan dan hukuman Alah atas Asyur menunjukkan bahwa Allah tidak tinggal diam. Dia memerhatikan kondisi umat-Nya dan membela mereka. Ayat 27 menggambarkan kemarahan Allah kepada Asyur karena telah menindas umat-Nya dengan sangat berlebihan. Api, asap, angin, dan banjir dipakai untuk melukiskan kekuasaan, kekuatan, dan geram-Nya kepada Asyur. Kemarahan-Nya menimpa Asyur seperti api yang menghanguskan, hujan lebat, hujan batu, dan badai (30).


Ketika penghukuman sedang menimpa Asyur, umat Allah akan berpesta merayakan kemenangan dan keselamatan yang Allah berikan. Mereka akan bergembira sebab Allah sendiri yang berperang bagi mereka (29, 32).


Tentu cara dan waktu Allah menjalankan hukuman itu tidak selalu selaras dengan keinginan umat-Nya. Bisa jadi, waktunya dianggap terlalu lambat. Bisa pula hukumannya dianggap kurang kuat. Namun, Allah memiliki kebijaksanaan-Nya sendiri. Dia memberi keadilan kepada orang yang tertekan. Dia berpihak kepada orang-orang yang lemah. Allah memberi kesempatan bagi umat-Nya untuk lepas dari impitan musuh.


Kita memiliki sistem hukum untuk menentukan kesalahan seseorang dan menjatuhkan hukuman. Namun, dalam relasi personal, tidak ada hak bagi kita untuk menghakimi dan menghukum orang lain. Dalam situasi demikian, kita hanya perlu memohon kasih Allah melimpah baginya.


Kita tidak berdiam diri dan tidak pasrah dengan keadaan, namun justru berusaha keluar dari impitan. Kita pun berusaha untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Bagi orang-orang yang mengimpit orang-orang lemah dan melakukan kejahatan kepada sesamanya, mari kita doakan agar Allah berkarya dalam hatinya. [KRS]


Apa respons Anda?

1. Ketika Anda mengalami masalah, apakah Allah menjadi satu-satunya sumber pertolongan yang Anda nantikan?


Pokok Doa:

Agar umat Tuhan menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya sumber pertolongan dan tidak mencari yang lain.

Share:

Pertolongan Yang Tepat


Yesaya 30:1 (TB)  Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah,


Kepanikan sering terjadi pada kita saat menghadapi derita yang tak kunjung selesai. baik itu peperangan ataupun pandemi serta kelaparan yang menimpa. pasti mencari dan membutuhkan pertolongan dari yang bisa menolong. 

seperti yang terjadi pada kisah di dalam Nas ini bahwa.

Yehuda sedang panik. Di tengah krisis, mereka sibuk mencari pertolongan dengan caranya sendiri. Mereka memutuskan untuk berlindung kepada bangsa lain yang mereka pikir lebih kuat daripada bangsa penyerang. Padahal, Allah menginginkan agar mereka tetap tenang dan percaya kepada-Nya. Firman Allah yang datang kepada mereka mengingatkan bahwa berharap kepada Mesir dan kekuatan perangnya hanya akan membuat mereka malu, sebab Mesir tidak akan berdaya menghadapi Asyur

inilah yang terjadi pada Yehuda. sehingga Yesaya berkata celakalah ...

kenapa celaka. karena telah meninggalkan Allah dan mengandalkan kekuatannya sendiri. menggangap kemampuan dirinya itu lebih kuat dan utama dari yang lain. Allah di abaikan. Allah tidak di hormati dan di muliakan di saat membutuhkan Pertolongan. 


bagaimana dengan anda apakah Allah sudah menjadi utama dalam masalahmu di saat pandemi covid 19 ini. sudahkah kekuatan kita di sinkronkan dengan kekuatan Allah sehingga menyatu dalam hati dan iman anda.amin. renungkanlah.? (YS).

Share:

Tanggung Jawab Manusia Di Bumi

Kejadian 1:28 (TB)  Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." 


Bumi yang kita pijak ini adalah warisan dari Allah. sejak permulaan  yang mana kita di berikan Tugas untuk merawat dan menjaga bumi bukan untuk menghancurkan dan memusnahkan karena keserakahan kita. 

sebagai manusia yang Telah di berikan mandat oleh Allah  maka kita di beri tanggung jawab yang terindah bagi seluruh ciptaanNya itu. 

Apa tanggung jawab kita di atas bumi yang kita pijak ini.?

dari nas ini ada 2 tanggung jawab manusia buat bumi yang Tuhan berikan.

Yang pertams:Meregenerasi . meregenerasi berarti mempersiapkan benih benih Ilahi, untuk kemuliaan Tuhan. Allah merencanakan kelahiran manusia melalui keluarga. supaya Ada binih binih Illahi yang akan mewarisi tanah yang diberikan oleh Allah.kepada kia dengan tanggung jawabnya terhadap seluruh ciptaan yang tinggal di bumi. manusia akan bisa berdamai dengan Alam saat manusia merawat dan meregenerasikannya, sehingga sampai keturunannya tidak punah tetap bisa bertambah dan bertambah

yang Kedua: menaklukkan  bumi. berarti menundukkan bumi. bukan kita yang di atur bumi tapi kitalah yang menaklukkannya serta mengaturnya. bumi akan terus menghasilkan rumput rumput liar yang merusak ekosistem Alam yang bermanfaat untuk manusia, makanya Tuhan menaruh manusia dibumi bukan tidak ada artinya melainkan sangat berarti untuk mengatur dan merencanakan isi alam ini. contoh ada jagung, ada padi, ada ketela, ada porang. ada sengon.ada jati dll. itu semua dari tangan trampil manusia yang diberi mandat untuk menaklukkannya.

sangat ironis jika manusia tidak bisa menghargai dan menghormati alam atau bumi dengan keserakahannya merusak dan menghancurkannya. bagaimana cara melestarikan dan menghormati alam supaya tetap indah. jika makan buah apapun bijinya jangan dibuang di sampah tapi buanglah di tanah supaya ada keturunan. jika memupuk pakailah pupuk organik jangan kimia supaya tanah tidak mati dan tetap subur.

Mari Jadikan hidupmu sebagai alat Allah untuk meregenerasi dan menaklukkan bumi yang sudah Allah sediakan. Amin.( YS).

Share:

Akibat Menutup Diri

Yesaya 29:9-16 

    Ada yang mengatakan bahwa lebih baik orang yang mau walau tidak mampu daripada mereka yang mampu tetapi tidak mau. Jika seseorang tidak mampu tetapi ada kemauan, maka dia bisa dilatih. Melalui latihan, kemampuannya akan berkembang. Sebaliknya jika sudah tidak mau, maka kemampuan yang dimiliki tidak akan bisa dipakai. Bahkan lama-kelamaan, keterampilan itu akan hilang karena tidak digunakan.


Bacaan kita hari ini menunjukkan akibat dari perilaku bangsa yang menutup dirinya terhadap Allah. Mereka memang masih melaksanakan ritual ibadah dan perayaan agamawi, namun hanya sekadar rutinitas. Sebab, hati mereka sama sekali jauh dari Allah. Mereka melakukan kejahatan sebebas-bebasnya karena beranggapan bahwa Allah tidak bisa melihat dan bertindak atas perbuatan mereka.


Bangsa pilihan itu menutup diri dari Allah dan dari setiap teguran yang datang kepada mereka. Akibatnya, Allah menutup akses mereka dari segala pengetahuan tentang Dia. Nabi dan pelihat mereka tidak lagi bisa menjadi perantara antara kehendak Allah dengan umat-Nya (10). Kebijaksanaan dan kearifan lenyap dari antara mereka. Semua itu karena mereka tidak mau membuka diri kepada Allah.


Relasi kita dengan Allah juga harus terus dipelihara. Relasi itu akan menjadi rusak ketika kita memilih mengikuti jalan dan kehendak pribadi daripada kehendak Allah. Kita mungkin sangat rajin ke gereja dan bersaat teduh. Namun, bisa jadi kita melakukannya hanya sebatas kewajiban tanpa mengenali maknanya.


Pintu anugerah Allah selalu terbuka bagi setiap kita yang mau berbalik kepada-Nya, mengenal Pribadi-Nya, dan melakukan kehendak-Nya. Akan selalu ada kesempatan bagi kita untuk dipulihkan sehingga relasi dengan Allah menjadi baik kembali.


Selagi masih ada kesempatan bagi kita, jangan sia-siakan anugerah Allah. Jangan lagi menutup diri! Mari membuka diri untuk menerima anugerah Allah yang besar itu! Dengan demikian, kita dapat berharap semakin mengenal Pribadi Allah dan mengetahui kehendak-Nya bagi kita. [KRS]

Share:

Ketika Allah Sulit Dipahami

Yesaya 29:1-8 

Ada ungkapan blessing in disguise, "berkat yang tersembunyi". Ungkapan ini menyatakan berkat yang diterima, tetapi secara tidak terang-terangan. Kata disguise sendiri berarti tersamarkan.

Berkat itu sulit terlihat karena tertutupi pengalaman yang tidak menyenangkan. Misalnya, seseorang tampaknya tidak beruntung karena ketinggalan pesawat. Namun pada akhirnya, ia melihatnya sebagai berkat. Pasalnya, sesaat kemudian ada berita bahwa orang tuanya sakit sehingga ia harus segera pulang ke rumah. Kondisi tidak beruntung itu berubah menjadi berkat. Sekalipun demikian, tidak selalu mudah mengenali berkat yang tersembunyi itu.

Dalam bacaan kita, Yesaya menyampaikan bahwa Yerusalem akan mengalami pengepungan oleh musuh, keadaan mereka pada saat itu akan sangat mengerikan (1-4). Memang pada akhirnya Allah melepaskan mereka. Namun, cara Allah menolong umat-Nya sungguh mengerikan karena dengan menimbulkan guntur, gempa, suara hebat, puting beliung, badai, dan nyala api (6). Memang semua itu membuat musuh mundur, tetapi penduduk Yerusalem juga merasakan kengeriannya. Bagaimana mereka bisa melihat bahwa hal   itu adalah cara Allah menolong mereka? Mungkin saja pada akhirnya mereka justru bersungut-sungut karena ketakutan. Sudah dikepung musuh, mereka masih juga harus dikelilingi bencana alam.

Mungkin kita sesekali mengalami peristiwa yang membuat Allah sulit dipahami. Dalam situasi seperti itu, sebaiknya kita berusaha untuk diam dan tenang. Melihat ke dalam diri kita dan bertanya, "Mengapa Allah mengizinkan keadaan yang sulit terjadi? Apa yang harus diubah dalam hidup saya?"

Kita perlu merendahkan hati dan melakukan refleksi dari pengalaman buruk itu. Marilah kita membuka mata lebih lebar untuk melihat lebih dekat supaya dapat belajar mengerti kehendak Allah melalui peristiwa tersebut. Semoga dengan usaha ini, Allah yang tadinya sulit dipahami akan semakin kita kenal lebih dekat. Dengan demikian, kita dapat melihat berkat-Nya yang tersembunyi. [KRS]
Share:

Memiliki Kekuatan Hati Untuk Bersaksi



Kisah Para Rasul 23:11 (TB)  Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: "Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."

 

Pernah terjadi dalam kehidupan saya waktu pertama datang di awal pelayanan bahwa saya di panggil oleh anak muda yang baru ku kenal pada saat saya mengawali pelayanan di gereja S dengan sebutan anjinge teko anjinge.. perasaan tertolak  sudah mulai ada. ketertekanan mulai nampak bahwa injil sudah tertolak.. berlalunya waktu dia sadar bahwa apa yang dia katakan itu salah. untuk menghadapi pembenci injil itu tidaklah gampang..perlu kesabaran dan kekuatan dari Tuhan. itulah yang di hadapi oleh Paulus pada waktu di perhadapkan dengan penentang iman Kristus. penghakiman dan pembuktian kebenaran itu perlu di perjuangkan dengan berani. 
apa rahasia Paulus tidak lain adalah.
memiliki kekuatan Hati untuk bersaksi.
kekuatan yang di miliki Paulus bukan kekuatan biasa karena pintar dan cerdas atau pandai beladiri dan boxing bukan. melainkan kekuatan yang datangmya dari Tuhan bisa sebagai kekuatan supranarural kekuatan rohani yang penuh hikmat dan kemuliaan sehingga orang heran dan merasa takut serta segan kepadanya.
nas jelas menuliskan.Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."
ayat ini tercetak merah menandakan bahwa Tuhan Yesus sendiri yang mengutus Paulus untuk menjadi saksi kristus memberitakan Injil. serta menyertai dengan Kekuatan hati.

Setelah peristiwa ini kemudian Tuhan hadir menguatkan Paulus dan menyatakan bahwa ia akan selamat dan pergi bersaksi ke Roma. Paulus adalah tipe orang Kristen yang hatinya kuat dalam menghadapi tantangan iman. Ia tidak mau menyerah walaupun ada banyak tekanan dan hambatan. Hatinya selalu berkobar untuk memberitakan kabar baik yang menyelamatkan.

Oleh sebab itu, kita perlu belajar dari keberanian Paulus sebagai saksi Kristus. Kita perlu menguatkan hati untuk terus melakukannya.
Sudah siapkah kita untuk menjadi saksi Kristus di tengah Keluarga kita? sambutlah Dia yang mengutus mu akan memberi kekuatan hati kepadamu?. Amin (YS).
Share:

Memiliki Kecerdikan dalam Bersaksi



Kisah Para Rasul 23:19 (TB)  Maka kepala pasukan itu memegang tangan anak muda itu, lalu membawanya ke samping dan bertanya: "Apakah yang perlu kauberitahukan kepadaku?"


Apakah strategi kita menjadi pelaku injil.strategi adalah cara kita berperang menghadapi musuh. dan musuh ini sering ada di sekitar kita dalam memerangi kita. perang yang sesungguhnya  bukan untuk  kerajaan dunia ini , melainkan untuk kerajaan surga. dan semua berperang untuk golongannya. senjata kita bukan speaker yang keras supaya orang mendengar dan bertobat. melainkan kecerdikan kita. orang cerdik itu datangnya dari Allah karena kecerdikan itu asalnya dari kecerdasan otak.

dalam nas diatas di ceritakan bahwa dalam mewartakan injil kristus Paulus di hadapkan dengan musuh yang setiap hari bersama dengan Paulus ada 40  orang yang siap mati demi kepercayaannya yang di usik bahkan ingin membunuh Paulus. bahkan bersumpah demi Allahnya jika belum membunuh paulus belum bisa makan dan minum. inilah yang sering terjadi di sekitar kita. banyak orang memusuhi injil Tuhan. apa yang di lakukan paulus. Paulus kemudian menyebutkan statusnya sebagai seorang Farisi dan berdarah Farisi. Lalu dengan cerdik memaparkan doktrin kebangkitan yang menjadi sumber pertentangan di antara Mahkamah Agama. Orang Saduki memang tidak percaya kebangkitan orang mati dan malaikat. Sebab itu, orang Farisi kemudian membela Paulus (ay. 19). Keributan pun tidak dapat dihindari sehingga kepala pasukan turun tangan mengamankan Paulus agar nyawanya tidak terancam.

disaat injil di beritakan kecerdikan adalah senjata utama. sudahkah kita siap menerimanya? amin.(YS)

Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.