Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

BERJAGA-JAGA

Matius 24:42 (TB)  Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.

Ketika Yesus ada di dunia ini sebagai manusia, Dia menyampaikan kepada kita semua bahwa tidak ada seorang pun yang tahu akan hari dan saat kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kali. Bahkan Dia sendiri yang adalah Tuhan yang berperan sebagai manusia pada saat itu  tidak mengatakan bahwa Dia tahu, hanya Bapa di Sorga (Matius 24:36). Namun saat ini ada begitu banyak umat Tuhan yang mengaku diberikan rahasia besar mengenai kedatangan Yesus kedua kali. Dengan hitungan matematika, dengan pewahyuan,  bertemu langsung dengan Tuhan Yesus dan lain sebagainya mereka berani mengatakan waktu dan saat kedatangan Yesus kedua kali.

Saudara, mengenai kedatangan Yesus kedua kali tidak perlu kita tahu waktu dan saatnya karena pada dasarnya tidak seorang pun yang tahu. Yesus sendiri yang adalah Tuhan pada saat berada di dunia ini sebagai manusia tidak pernah menggunakan kemahatahuanNya untuk mengatakannya. Kita hanya diminta agar berjaga-jaga. Tugas kita adalah menjaga agar api Roh Kudus di dalam hidup kita jangan padam saat kedatanganNya. Tugas kita adalah menjaga agar Iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat tetap ada saat hari Tuhan dinyatakan (Lukas 18:8) dengan aktif beribadah, membaca firman Tuhan dan mendengar sabdaNya serta melakukannya. Jangan kita mau dikecohkan dengan pernyataan hamba-hamba Tuhan yang seakan-akan dia tahu akan saat dan waktu yang tepat mengenai kedatangan Yesus kedua kali. Berjaga-jagalah. Haleluya. Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua. Amin
Share:

Tidak Melebihi Batas Kemampuan

Ulangan 31:1-30
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia.
Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.
Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

1 Korintus 10:13
Kehidupan tidak pernah lepas dari ujian dan persoalan. Setiap orang tentunya pernah menghadapi masalah, namun Firman Tuhan menuliskan bahwa pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia (1 Korintus 10:13). Artinya, Tuhan tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui batas kemampuan kita. Tuhan tahu kekuatan setiap kita. Setiap orang memiliki tingkat masalah yang berbeda-beda, sebab Tuhan tahu kemampuan dari umatNya. Namun demikian, ada banyak orang yang pada saat menghadapi masalah menjadi pesimis dan tenggelam dalam permasalahan mereka. Padahal kita harus percaya bahwa semua itu hanyalah persoalan yang biasa, sebab Tuhan adalah setia dan adil, Dia tidak pernah memberikan persoalan di luar kemampuan kita. Janganlah kita menjadi cemas atau tawar hati saat menghadapi persoalan. Sebaliknya, kita harus dapat meneguhkan hati karena Tuhan senantiasa beserta dengan kita. Segala perkara dapat kita tanggung di dalam Dia, seberat apapun masalah yang kita hadapi.
Yang berikutnya, tetaplah berdiri teguh dalam setiap masalah. Jangan biarkan masalah menguasai hidup kita. Tetaplah maju melakukan bagian kita, sebab Tuhan pasti memberikan jalan keluar. Jangan takut saat masalah datang, karena Tuhan yang bersama kita jauh lebih besar dari setiap persoalan. Hendaknya kita tidak mudah menyerah saat ada persoalan, namun tetaplah maju karena masalah yang kita hadapi tidak akan melebihi kemampuan kita. Masalah-masalah tersebut hanyalah sebuah ujian bagi iman kita. Tuhan rindu melalui persoalan yang kita hadapi, kekristenan kita dapat semakin bertumbuh.
Persoalan apapun yang kita alami, percayalah bahwa Tuhan pasti menuntun kita untuk keluar dari setiap persoalan yang ada, bahkan Tuhan selalu turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Tidak selamanya persoalan itu buruk, Tuhan pasti akan menyatakan rencanaNya yang terbaik. Saat kita menghadapi persoalan, tetaplah percaya bahwa Tuhan pasti akan menyatakan pertolonganNya sebab Tuhan tidak akan membiarkan kita bergumul sendirian.
Walau kehidupan tidak pernah bebas dari masalah, tetaplah bersukacita.
Bertekun di dalam Tuhan, serta teruslah berharap, sebab dari Dia datang pertolongan kita
dan hanya Yesus yang sanggup memberikan kemenangan bagi kita.
Tetaplah kuat di dalam Tuhan. Amin.

 

 
Share:

Terikat Kuasa Kemiskinan: Kemalasan

Amsal 6:9-11

"Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata."

Banyak orang salah kaprah menganggap bahwa kemiskinan adalah sebuah takdir. Saya berulang kali mendengar perkataan, "sudah takdir saya 'kali ya untuk miskin.." , "yah..mau gimana lagi, namanya juga suratan.." dan lain-lain. Artinya, kemiskinan adalah jatah sebagian orang yang diberikan Tuhan buat mereka. Atau dengan kata lain, apapun yang mereka buat pasti sia-sia, karena toh semua itu takdir dari Yang Maha Kuasa. Bayangkan jika anda berada di pihak Tuhan, kesal tidak mendengar ini? Sementara anda menjanjikan berkat bagi setiap anak, dan janji-janji itu tidak pernah meleset, sebagian anak malah menuduh anda pilih kasih dan memberikan hal buruk dalam hidup mereka. Pembantu saya tadi siang pun bercerita tentang sulitnya hidup dibawah pas-pasan. Mulai dari sulitnya membiayai tujuh orang anak hingga rumah mereka yang bakal digusur sebentar lagi. Lagi-lagi perkataan "sudah nasib" itu saya dengar. Saya sadar hidup di jaman sekarang ini sama sekali tidak mudah. Tapi menyalahkan Tuhan dan menganggap itu sebagai "jatah" dari surga pun tidak beralasan. Saya mengajak teman-teman sekalian untuk melihat masalah keterikatan pada kuasa kemiskinan. Walaupun alkitab sebenarnya banyak membahas mengenai kemiskinan, saya melihat ada sesuatu yang terbuka di depan bahwa

Salah satu penyebab datangnya kemiskinan hadir dalam bentuk kemalasan. Alkitab berkata cukup keras mengenai hal ini dalam banyak ayat. Salah satunya bisa dibaca pada 2 Tesalonika 3:10 "kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." Kemalasan bukanlah hanya berbicara mengenai orang yang tidak mau bekerja, tapi juga mengenai orang yang tidak disiplin, malas berusaha atau malas mencari Tuhan. Salomo juga menegur para pemalas untuk belajar dari semut dalam Amsal 6:6. Begitu banyak di antara kita yang terlalu malas untuk bangun meninggalkan kasur yang empuk untuk memulai hari bersama Tuhan atau pergi bekerja. Kemalasan tumbuh secara perlahan dalam diri kita. Ketika kita mulai memberi toleransi terhadap kemalasan, ketika kita mulai berpikir bahwa 5 menit menyambung tidur tidaklah apa-apa,kemalasanpun akan semakin dalam menyerang kita.Tanpa disadari kita tidak lagi mampu melawan kemalasan dan bisa berakibat datangnya kemiskinan dalam hidup kita.

Waktu yang berlalu tidak akan pernah kembali, sebaiknya mulailah menghargai waktu sehingga tidak ada yang terbuang sia-sia. Kita harus melatih diri kita untuk disiplin dan tidak berkompromi pada kemalasan. Jangan sampai banyak berkat Tuhan terlewatkan sia-sia hanya karena kita sulit berpisah dengan kasur yang empuk.

Hidup tidak ditentukan oleh nasib, tapi oleh hasil usaha kita dalam tuntunan Tuhan. Amin.

Share:

Bersyukurlah! Hai Orang Yang Takut Akan Tuhan

TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia,
kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya.
Mazmur 147: 11

Dalam Mazmur ini diungkapkan bagaimana kemahakuasaan Tuhan atas kehidupan di dunia ini. Pemazmur mengajak untuk memuji Tuhan atas kebesaranNya. Tuhan dipuji dan dimuliakan bukan saja kerana Dia adalah pencipta, tetapi juga karena Tuhan aktif dan tetap berkarya untuk memelihara yang diciptakanNya.
Kesenangan Tuhan adalah orang yang takut akan Tuhan dan yang berharap pada kasih setiaNya (ay.11). Orang yang demikian adalah yang sadar dan yakin akan kuasa Tuhan dalam kehidupannya. Bahwa tidak ada kuasa dan kekuatan yang lain yang memampukan kita menghadapi segala liku-liku kehidupan.
Pemazmur mengajak kita untuk kembali melihat apa yang telah dilakukan Tuhan dalam hidup kita selama ini, sebagaimana dalam konteks umat Israel bahwa Tuhan setia dengan janjiNya yang mengembalikan umat Israel dari pembuangan Babel. Demikian juga kuasa pemeliharaan Tuhan yang besar terhadap alam ciptaanNya.
Dengan menunjuk kemahakuasaan Tuhan atas semua ciptaanNya, pemazmur mengingatkan bagi kita bahwa tidak ada yang lebih berkuasa, kuat dari kuasa Tuhan. Maka takutlah akan Tuhan dan berharaplah kepadaNya agar kita diselamatkan. Dalam Mazmur 34: 7 dikatakan “Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka”.
Keselamatan kita bukan terletak pada allah lain, kekuatan manusia, ramalan-ramalan perbintangan. Hal ini bukanlah sikap dan ciri-ciri dari umat yang takut akan Tuhan, tetapi adalah ciri-ciri orang yang tidak memiliki iman kepada Tuhan. Ada banyak kesaksian dalam Alkitab yang dapat kita temukan dalam hal takut akan Tuhan. Ini adalah seruan keselamatan dari Tuhan, untuk membuka pintu yang lebar untuk kasih setia Tuhan.
Sikap hidup yang takut akan Tuhan mengarahkan kita pada sikap hidup yang optimis menghadapi hidup, sebab bukan kekuatan manusia yang kita andalkan, tetapi kuasa Tuhan yang akan bekerja memberi keselamatan dan hikmat kepada kita menjalani hidup. Berbahagialah orang yang takut akan Tuhan! Amin
Share:

Berikan dengan Hati

Ulangan 15:7 
 Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu,

Nas hari ini mengingatkan kita bahwa orang yang miskin dan membutuhkan akan selalu ada di sekitar kita. Tidak akan pernah habis. Ulangan 15:7  tidak mengajarkan supaya kita tidak memakai harta yang Tuhan berikan untuk kepentingan diri sendiri. Tidak. Kita boleh memakainya. Tetapi, kita jangan “boros” untuk menghabiskan uang dan harta kita hanya untuk memenuhi nafsu kedagingan kita sendiri.  Sebaliknya “boros”-lah untuk orang yang miskin dan yang membutuhkan. Allah mengharapkan kemurahan hatikita. 
Dalam Ulangan 15, Musa menekankan realitas kemiskinan dan bagaimana orang yang lebih kaya harus menanganinya. Mereka diperingatkan akan adanya bahaya bagi orang kaya menyikapi orang miskin di sekitarnya, yakni: menegarkan hati mengabaikan kebutuhan orang miskin dan menggenggam tangan untuk tidak bersedia memberikan apa yang diperlukan oleh mereka.
Jadikanlah hidupku untuk selalu mengingat orang yang kekurangan. Supaya hidupku penuh dengan sukacita. Amin
 
Share:

TANGGUNG JAWAB DALAM PERSEKUTUAN

Roma 15:1-6 
Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.
                Apakah tanggung jawab orang-orang Kristen dalam persekutuannya dengan saudara-saudara seiman? Mau mengambil tanggung jawab dalam persekutuan merupakan wujud nyata rasa syukur kita atas kasih karunia Allah dan persembahan hidup kita untuk dipakai Allah menyalurkan kasih karunia tersebut kepada orang lain.
Dari bacaan renungan nas hari ini kita belajar empat hal tanggung jawab sebagai orang Kristen. 
                Yang Pertama, dalam persekutuan Kristen setiap anggota bertanggung jawab untuk saling memperhatikan. (ayat 1-3).  Kalau ini terjadi maka setiap anggota akan mengalami pertumbuhan pribadi, hubungan akan menjadi sehat dan akibatnya persektuan akan menjadi berbuah. Percayalah, kasih memiliki kuasa besar untuk memenangkan hati orang daripada pengabaian atau kritikan tajam.
               Yang Kedua, dalam persekutuan Kristen setiap anggota bertanggung jawab untuk menyelidiki Alkitab secara pribadi maupun bersama-sama. (ayat 4).  Alkitab memberikan janji-janji kehidupan yang memberikan kita dorongan semangat untuk lebih berani hidup dalam kebenaran Allah.
            Yang Ketiga, dalam persekutuan Kristen setiap anggota berpegang teguh dalam pengharapan. (ayat 4). Kata berpegang teguh (tabah) berasal dari kata hupomone yang artinya sikap menanggulangi hidup dengan keberanian atau suatu kekuatan yang tidak hanya menerima, tetapi mampu mengubah sesuatu yang diterima itu menjadi kemuliaan. Sedangkan pengharapan yang kita miliki bukan berdasarkan kekuatan manusia tetapi pada kasih karunia Allah yang memberikan jalan keluar, kekuatan, hikmat dan keberanian sehingga kita akan menjadi berani dan tidak putus asa apapun keadaannya.
             Yang Keempat, dalam persekutuan Kristen setiap anggota bertanggung jawab untuk membangun keserasian (harmoni) satu sama lain (ayat 5-6). Gedung gereja yang megah, peralatan musik/sound sistem yang canggih atau berbagai kegiatan gereja yang gemerlap tidak akan menjadikan sebuah gereja memiliki persekutuan sejati di dalam Kristus. Tanpa adanya harmoni, maka persekutuan Kristen menjadi semu dan kehilangan otoritas Kerajaan Allah. Kasih karunia telah mempersatukan kita lebih dari perbedaan-perbedaan kita, bahkan Tuhan telah menjadikan perbedaan-perbedaan tersebut menjadi kekuatan dan keindahan. Tanggung jawab kita adalah menyelaraskan diri dengan saudara-saudara yang lain serta mengikuti aba-aba dari Sang Konduktor Agung (Yesus Kristus). Mau mengambil tanggung jawab dalam persekutuan merupakan wujud nyata rasa syukur kita atas kasih karunia Allah. 
Amin
Share:

Berduka cita dalam pengharapan

Roma 12:12, “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”

 Melalui firman ini, Rasul Paulus mengingatkan jemaat orang-orang Roma agar mereka bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan dan tekun untuk berdoa.
Bagi orang percaya, bersukacita dalam pengharapan dapat dimaknai jangan sedih, jangan bersusah hati, jangan berdukacita,
jangan kuatir, jangan ragu dan jangan bosan dalam menanti terwujudnya pengharapan di dalam Yesus Kristus. Bergembiralah! Beriang-rianglah! Bersukacitalah! Karena bersama Tuhan Yesus, semua itu akan menjadi kenyataan! Semuanya akan menjadi nyata! Bersama Tuhan, bersukacita dalam pengharapan akan membawa seseorang menikmati kasih karunia-Nya tepat pada waktu-Nya.
Oleh sebab itu, sabarlah dalam kesesakan! Jangan terburu-buru! Jangan tergesa-gesa! Jangan kemrungsung! Jangan menyerah! Tetaplah tegar! Bersukacitalah! Bersabarlah! Jangan sedih meski kamu dalam belenggu kekecewaan. Walau kamu dalam himpitan kesusahan, bersukacita dan bersabarlah! Meskipun kamu dalam belenggu masalah, bersabar dan teruslah berdoa. Nantikan penyertaan dan pembelaan-Nya. Tetaplah bersabar! Dan tekunlah berdoa! Jangan gamang! Nantikanlah kasih setia dan kasih karunia-Nya yang ajaib dan luar biasa. Percayalah! Berkat-berkat-Nya bagimu akan sangat ajaib dan mengherankanmu. Nantikanlah pertolongan dan pembelaan-Nya dengan sabar, maka Tuhan akan melimpahkan bagimu damai, sejahtera, sukacita dan keselamatan yang sungguh menakjubkan. Amin
Share:

Dalam KesetiaanNya.

“Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.” Mazmur 91:4.

Mazmur 91 merupakan janji perlindungan Tuhan untuk setiap orang yang percaya kepadaNya. 
Dalam kondisi bangsa ini yang tidak menentu, kejahatan dimana-mana, bencana alam yang terjadi, ledakan bom yang selalu mengancam, kerusuhan yang bisa terjadi kapan saja, sakit penyakit yang datang pada kita sewaktu waktu semua itu tidak perlu menjadi hal-hal yang ditakutkan. 
Karena janji Tuhan sungguh nyata : „Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau…“,
Pemazmur memberikan gambaran yang jelas bahwa ada Allah yang digambarkan sebagai seekor induk ayam yang selalu menudungi anak-anaknya dengan sayapnya, demikian juga Tuhan kita selalu menudungi kita dari segala macam bahaya.
Untuk itulah kita gak perlu takut menghadapi apa yang terjadi pada kita. Saat saya merenungkan firman ini. Saya dalam kondisi yang tidak menyenangkan sakit pendarahan lewat sisi gigi. Tidak terluka, tidak baru cabut gigi, tidak baru memakai tusuk gigi. Tapi darah keluar terus sejak selasa sore hingga jumat pagi belum berhenti. Plasma darah pun sudah di masukkan dalam Tubuh saya. Tubuh sehat namun hati merasa takut jika terjadi yang tidak di inginkan/kematian. Karena darah adalah nyawa manusia. Ditengah itulah ayat ini terlintas dan menjadi kekuatan serta penghiburan saya serta penyemangat hidup iman saya. Saya punya Allah yang selalu melindungi dan menjagai dimana saya dalam kondisi seperti ini. Dia menudungi saya. 
Apa yang harus saya lakukan disaat saya dalam situasi dan kondisi seperti ini. 
Satu hal yang tak boleh terlupakan adalah Setia pada Allah. 
Iman kita terlihat saat kita bisa menghadapi masalah ini bersama Tuhan. Dengan selalu setia kepadanya. Berdoa baca Firman. Kirim renungan kirim doa bahkan tetap semangat dan bergairah dengan Tuhan tetap hidup dalam komunitasnya hidup dalam persekutuannya dengan Dia. 
 Bagaimana dengan hidup anda ? Sudahkah hidupmu menjadi alatnya Tuhan dalam mengharapkan dan meraih kemenangan di saat kita lemah tak berdaya? 
Mari belajar dari setiap peristiwa yang terjadi pada diri anda masing masing. Amin.
Share:

Ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri

Yohanes 15:4
Bagaimana permulaan engkau berbuah? Ketika engkau datang kepada Yesus, dan melemparkan dirimu kepada pendamaian-Nya yang agung, dan beristirahat dalam kebenaran-Nya yang tuntas. Ah! buah apa yang engkau miliki saat itu! Apakah engkau mengingat masa-masa dini itu? Ketika itu, sungguh, pokok anggur tumbuh dengan subur, buah anggur yang empuk bermunculan, buah delima bertunas, dan kebun rempah-rempah mengeluarkan aromanya. Apakah engkau telah merosot semenjak masa itu? Jika ya, kami mendesak engkau untuk mengingat masa yang penuh kasih itu, kemudian bertobat, dan lakukan lagi apa yang semula engkau lakukan [Wahyu 2:5]. Banyak-banyaklah melakukan hal yang menurut pengalamanmu dapat menarik engkau ke dalam keadaan yang terdekat dengan Kristus, sebab setiap buah yang engkau keluarkan berasal dari-Nya. Latihan kudus apapun yang membawamu dekat kepada-Nya akan menolongmu berbuah. Tidak diragukan lagi, matahari adalah pekerja yang hebat yang membuat pohon-pohon berbuah di kebun anggur; terlebih lagi Yesus membuat pohon-pohon berbuah dalam kebun anugerah-Nya. Kapan engkau paling tak berbuah? Bukankah ketika engkau hidup paling jauh dari Tuhan Yesus Kristus, ketika engkau telah mengendur dalam doa, ketika engkau telah meninggalkan kesederhanaan imanmu, ketika berkat-berkatmu telah lebih menyita perhatian daripada Allahmu, ketika engkau berkata, “Gunungku berdiri teguh, aku takkan goyah”; dan lupa di mana kekuatanmu berada — bukankah saat-saat itulah buahmu berhenti? Beberapa dari kita telah diajarkan bahwa kita tak punya apa-apa di luar Kristus [Yohanes 15:5], melalui perendahan hati yang dahsyat di hadapan Tuhan; dan ketika kita telah melihat bahwa ciptaan sama sekali mandul kuasanya dan melihat kematian akan kuasa ciptaan itu, kita merintih, “Pasti dari Dialah semua buahku ditemukan, sebab tak ada buah yang bisa muncul dari diriku sendiri.” Kita diajarkan, dari pengalaman yang lampau, bahwa semakin kita sekadar bergantung pada kasih karunia Allah dalam Kristus, dan menantikan Roh Kudus, semakin banyak kita bisa berbuah untuk Allah. Oh! percayalah akan Yesus demi buah sebagaimana demi hidup.amin
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.