Andalkan Tuhan
Menang
PETA KEHIDUPAN
Amsal 3:5-6
“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” ( Amsal 3 : 5 – 6)
Sehebat apapun naluri, talenta dan kemampuan kita mengenai arah, tanpa peta atau kompas, tanpa pengetahuan ke mana saudara akan pergi dan bagaimana menuju ke sana, sulit kita akan tiba ke tempat tujuan. Tetapi pada masa kini, perjalanan menjadi sangat mudah, karena ada GPS (Global Positioning System) di gadget kita, yang merupakan sistem untuk menentukan, letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan sinyal satelit. Banyak kali kita sepenuhnya percaya bahwa dengan mengikuti GPS, kita dapat sampai ke tempat tujuan.
Hidup ini adalah sebuah perjalanan, dan kita juga membutuhkan ‘peta atau kompas untuk hidup kita:“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”
Tetapi seringkali manusia merasa dunia yang kita tempati ini adalah tempat yang akan kita tinggali selamanya, dan berusaha menikmati semua yang disajikan dunia.
Salomo yang selama masa hidupnya adalah orang yang paling kaya, yang memiliki banyak istri dan gundik dan mungkin kita merasa ia orang yang paling bahagia karena menikmati ‘surga dunia’, memiliki hikmat yang luar biasa – mengatakan “jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri”, tetapi percaya seutuhnya terhadap Firman Allah tanpa embel-embel.
Harus ada kepercayaan total yang kita letakkan dalam ‘peta jalan’ yang disediakan Allah bagi kita dari Firman Allah. Harus ada kepercayaan yang tak bersyarat terhadap arah, kuasa dan rencana Allah yang berdaulat atas hidup kita.
Ada orang yang senang mengikuti dan melayani Yesus, tetapi hanya selama ada di tempat yang tepat – ke arah yang mereka mau; pada waktu yang tepat– ketika semua berjalan baik dan lancar; serta dengan harga yang tepat – semua diukur dengan uang yang mereka dapatkan. Pengenalan saudara kepada Tuhan, sangat menentukan penyerahan saudara kepada-Nya.
Inspirasi: Allah melihat masa depan yang tidak kelihatan; dan mengetahui apa yang tidak kita ketahui. Percayalah kepada-Nya karena Ia setia. Amin.
ORANG MERDEKA
Adakah yang lebih berharga ?
Markus 14:1-7
Jika Anda sangat mengasihi seseorang, akankah Anda memberi sesuatu yang kurang berharga kepada dia? Tentu tidak. Lalu seberapa besar Anda mengasihi Kristus? Pernahkah Anda memberi sesuatu yang sangat berharga kepada Dia?
Sementara para pemimpin agama Yahudi merencanakan pembunuhan Yesus, di tempat lain Yesus menerima peng-hormatan. Penghormatan seperti apa? Seorang wanita mengurapi Yesus dengan menuangkan minyak narwastu murni ke atas kepala-Nya. Mengurapi kepala seorang tamu memang merupakan tanda penghormatan. Namun yang dipakai adalah minyak narwastu murni seharga 300 dinar. Nilai itu setara dengan upah seorang pekerja selama setahun. Betapa mahal! Walau demikian si wanita tidak memperhitungkannya. Apakah kita dapat menyebut tindakan si wanita sebagai pemborosan? Menurut beberapa orang disitu: ya (ayat 4). Mereka tidak melihat alasan yang masuk akal untuk pemborosan itu. Menurut mereka uangnya lebih baik diberikan kepada orang miskin. Lalu apa yang mendorong wanita itu mengorbankan minyak yang berharga demikian mahal? Ia menghormati dan mengasihi Yesus. Ia tidak peduli seberapa banyak yang harus dia korbankan untuk menunjukkan penghormatannya. Lantas bagaimana pendapat Yesus? Ia sangat menghargai tindakan wanita itu. Menurut Yesus, ia telah melakukan yang seharusnya (ayat 6-8). Maka selama Injil diberitakan, peristiwa ini akan selalu diingat (ayat 9).
Bila Anda ada disitu saat itu, bagaimana penilaian Anda terhadap si wanita? Samakah pendapat Anda dengan pendapat para murid? Kita perlu memahami bahwa jika seseorang menyadari keberdosaannya dan memahami anugerah Kristus yang telah mati bagi dia, ia pasti tidak akan lagi merasa bahwa sesuatu terlalu besar atau terlalu mahal untuk dipersembahkan pada Kristus (Mzm. 116:12). Ia tidak akan takut kehilangan segala sesuatu yang sebelumnya dianggap berharga, bila itu dipersembahkan bagi Kristus.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah. Amin