Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

 Kematian yang kedua

10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. 11 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua." (Wahyu 2:10, 11)


 Apabila Anda lahir satu kali maka Anda akan mati dua kali, namun kalau Anda lahir dua kali maka Anda akan mati satu kali saja. Semua manusia yang hidup di dunia pasti pernah lahir minimal satu kali, yaitu saat ia dilahirkan dari ibunya. Selain itu semua manusia juga akan mati minimal satu kali, yaitu saat ia menghembuskan nafas yang terakhir. Namun kalau ia lahir dua kali, yang kedua yaitu saat ia dilahirkan kembali oleh Roh Kudus serta menerima Yesus sebagai Tuhan, maka ia tidak akan mati dua kali. Kematian kedua adalah kebinasaan untuk selama-lamanya. Tetapi ia akan hidup untuk selama-lamanya bersama dengan Tuhan. Artinya bila ia lahir dua kali, ia tidak akan mengalami kematian yang kedua.
Tuhan Yesus mengutarakan tentang kematian kedua dan kehidupan untuk selama-lamanya ini di dalam Wahyu 2. Di situ dicatat bahwa Yesus berkata kepada pemimpin jemaat di Smirna  mereka tetap setia di dalam iman. Ia berjanji bahwa iman kepada Kristus yang mereka pegang dengan setia itu akan membuahkan mahkota kehidupan. Itulah kehidupan untuk selama-lamanya, yaitu karena mereka tidak akan mengalami kematian yang kedua. Iman itulah yang Yesus katakan di dalam Yohanes 3 berjalan seiring dengan kelahiran kembali, atau kelahiran kedua. Singkat kata, orang yang lahir dua kali oleh karena iman kepada Yesus hanya akan mati satu kali dan hidup selama-lamanya bersama Tuhan.

Pertanyaan untuk Direnungkan
Sudahkah Anda mengalami kelahiran kembali atau kelahiran yang kedua? Mengapa Anda menjawab seperti itu?

Aksion

Bapa sangat rindu dan sayang maka aku berterima kasih karena oleh rencana-Mu aku dilahirkan di dunia ini melalui rahim ibuku. Terlebih lagi, aku bersyukur kepada-Mu karena oleh anugerah-Mu aku dapat beriman kepada-Mu dan dilahirkan kembali sebagai manusia yang baru. Iman dan kelahiran baru yang menjadikan diriku umat tebusan-Mu. Aku ditebus dari maut, dan menerima kehidupan yang kekal bersama dengan diri-Mu. Sehingga dengan demikian aku tidak perlu mengalami kematian yang kedua, yaitu kebinasaan untuk selama-lamanya. Semua itu kualami bukan karena usaha maupun kebaikanku, namun karena anugerah-Mu di dalam Yesus Kristus, Tuhanku.

 Doa
Mengawali hari ini kembali aku menyerahkan hidupku ke dalam tangan-Mu. Aku percaya Engkau tidak akan pernah meninggalkan diriku. Engkau tidak akan membiarkan aku berjalan seorang diri. Dengan tangan-Mu yang penuh dengan kasih itu Engkau akan menuntun hidupku di sepanjang hari ini. Sehingga dengan demikian damai akan menyertai hidupku. Karena Engkau tidak pernah tersesat maupun menyesatkan orang yang berharap kepada-Mu. Tuhan, jadikanlah diriku sebagai saluran berkat-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku yang setia, aku berdoa. Amin.

Share:

Takut Kepada Tuhan

(Wahyu 1:5, 17-18)
5 Dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --  17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, 18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. (Wahyu 1:5, 17-18)
Pengenalan yang benar akan Kristus memampukan kita untuk hidup bebas dari rasa takut yang bukan pada tempatnya. Di dalam hidup ini ada hal-hal yang memang harus kita takuti, seperti misalnya takut kepada Tuhan. Namun ada hal-hal yang seharusnya tidak perlu kita takuti, seperti misalnya merasa takut terhadap hari esok. Yang menjadi masalah yaitu bahwa tidak sedikit orang yang hidup di dalam rasa takut terhadap hal-hal yang seharusnya tidak perlu ia takuti. Hal tersebut adalah dikarenakan yang bersangkutan merasa bahwa ia harus berjuang seorang diri dan di saat yang sama ia menyadari bahwa kemampuan dirinya sangatlah terbatas. Sebagai akibat ia dikuasai oleh rasa takut yang tidak pada tempatnya.
Namun apabila orang mempercayai bahwa Kristus menyertai dirinya, dan ia mengenal siapakah Kristus yang sesungguhnya maka rasa takut tersebut tidak akan memperoleh tempat di hatinya. Hal ini dapat dilihat dari perkataan Yesus yang dicatat di dalam Wahyu 1. Di situ Ia berkata kepada Yohanes: "Jangan takut!" Kemudian Ia menjelaskan tentang siapakah diri-Nya yang sebenarnya, yaitu: "Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut." Berarti apabila orang mengenal siapakah Kristus yang sebenarnya maka ia akan hidup bebas dari rasa takut yang tidak seharusnya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Adakah rasa takut yang tidak pada tempatnya yang masih menguasai hati Anda? Apakah yang perlu Anda lakukan untuk mengatasinya?
Aksion
Saat Tuhan menyapaku, aku menyadari bahwa kemampuanku terbatas, sedangkan kesukaran yang kuhadapi di dalam hidupku acapkali melampaui kesanggupanku untuk mengatasinya. Namun aku tidak mau berputus asa, sebab Engkau berjanji bahwa Engkau akan menyertai diriku di dalam segala keadaan. Engkau pribadi yang berdaulat, Yang Awal dan Yang Akhir, Penguasa dari segala sesuatu. Kalau Engkau yang menyertai diriku maka aku tidak perlu merasa takut terhadap kesulitan apapun yang menghadang hidupku. Sebab Engkaulah yang menjamin masa depanku.
Doa
Mengawali hari yang baru ini kembali aku mengangkat pujian dan syukurku kepada-Mu. Engkau telah menolong, menuntun dan menyertai diriku di hari-hari yang telah lewat. Aku memohon lakukanlah hal yang sama di dalam hidupku di sepanjang hari ini. Jagalah langkah kakiku dari jalan yang sesat dan yang akan menjerumuskan hidupku ke dalam malapetaka. Lindungilah diriku dengan kasih setia-Mu dan berkatilah diriku, sembuhkan sakitku, pulihkankan hidupku, perkaya yang miskin dan perkaya dengan kemurahan hati untuk yang kaya sehingga keberhasilan di dalam semua hal yang kukerjakan. Mampukanlah diriku untuk mengisi hari ini dengan kehidupan yang bermakna, menjadi berkat bagi sesamaku dan memuliakan nama-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Rajaku, aku berdoa. Amin.

 

 
Share:

 Melayani Sesama

Yohanes 21:17)

Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku. (Yohanes 21:17)

Orang yang sungguh-sungguh mengasihi Kristus akan dengan sukarela melayani sesamanya manusia. Sebagaimana Kristus datang ke dunia bukan untuk kepentingan diri-Nya sendiri, atau bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani demikianlah para pengikut-Nya harus hidup dengan tujuan yang sama. Sebab bila orang benar-benar mengasihi Kristus maka ia akan mengikuti jejak-Nya. Sehingga iapun akan hidup melayani sesamanya seperti yang telah dilakukan oleh Kristus. Hal ini berarti apabila orang tidak bersedia melayani orang lain, artinya ia hidup dengan sikap yang egois, maka hal tersebut menunjukkan bahwa sesungguhnya ia tidak sungguh-sungguh mengasihi Tuhan.
Pentingnya melayani sesama sebagai wujud dari kasih kepada Tuhan ini dikemukakan oleh Yesus di dalam Yohanes 21. Kepada Petrus tiga kali Ia bertanya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan setiap kali Petrus menjawab: "Aku mengasihi Engkau," maka Yesuspun menanggapinya dengan berkata: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Dengan berkata demikian Yesus menegaskan bahwa apabila Petrus sungguh-sungguh mengasihi Dia maka yang bersangkutan harus mewujudkan kasih itu dengan melayani sesamanya, yaitu para pengikut Kristus yang lain. Singkat kata, orang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan tidak akan hidup dengan sikap yang egois namun dengan sukarela melayani sesamanya manusia.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Sudahkah Anda sungguh-sungguh mengasihi Kristus? Apakah buktinya?
Aksion.
Jika kita mengaku Tuhan, aku mengaku bahwa acapkali aku hidup mementingkan diriku sendiri. Sebaliknya dari hidup sebagai orang yang sungguh-sungguh mengasihi diri-Mu, sebenarnya aku masih mengasihi diriku sendiri melampaui yang sepatutnya. Oleh sebab itu tolonglah diriku dengan anugerah-Mu agar aku dapat mengasihi-Mu seperti Engkau mengasihi diriku. Di dalam kasih-Mu itu aku melayani sesamaku manusia dengan penuh kasih dan kerendahan hati. Sehingga dengan demikian hidupku mencerminkan hati-Mu dan nama-Mu dimuliakan melalui kehidupanku.
Doa
Di awal dari hari ini aku kembali merendahkan diriku di hadapan-Mu dan mengucap syukur untuk kebaikan-kebaikan-Mu yang telah kualami di hari-hari yang lalu. Aku percaya bahwa kemurahan-Mu tidak berkesudahan atas hidupku. Oleh sebab itu aku memohon peganglah hidupku dengan kasih setia-Mu. Tuntun dan sertailah hidupku di sepanjang hari ini dengan firman dan Roh-Mu. Berkatilah semua yang kukerjakan dengan keberhasilan, dan jadikanlah diriku saluran berkat-Mu. Sembuhkan sakitku, lindungi pekerjaanku, sertai perjalananku, berkati kemiskinanku agar aku kaya kemurahanmu, berkati kekayaanku agar aku memiliki belas kasihan perluas daerah kerjaku agar aku dapat menjadi saksimu dimanapun diriku berada. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, aku berdoa. Amin.

Share:

Mempercayai Janji Tuhan

Yohanes 20:27-29)

27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." 28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" 29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

Wujud dari iman adalah mempercayai janji Tuhan walaupun belum melihat penggenapan dari janji tersebut. Pada umumnya orang baru mempercayai bahwa kata-kata yang ia dengar merupakan suatu kebenaran apabila ia sudah melihat bukti dari kata-kata tersebut secara kasat mata. Itulah yang disebut sebagai percaya secara empiris. Namun iman di dalam Alkitab lebih dari sikap percaya yang seperti itu. Sebab dasar dari iman adalah mempercayai siapa yang mengucapkan kata-kata tersebut. Karena kita percaya bahwa Tuhan adalah pribadi yang dapat diandalkan, sehingga walaupun belum melihat penggenapan dari janji-Nya kita tetap percaya kepada firman yang Ia ucapkan.
Iman seperti itulah yang dikemukakan Yesus sebagaimana yang dicatat di dalam Yohanes 20. Di situ ditulis Yesus berbicara kepada Tomas, murid-Nya yang berkata bahwa ia baru akan percaya Yesus telah bangkit dari kematian setelah ia meraba luka Yesus dengan tangannya. Untuk itu Yesus berkata kepada Tomas: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." Dengan berkata seperti demikian Yesus menegaskan bahwa iman adalah mempercayai janji Tuhan walaupun belum melihat penggenapan dari apa yang Ia janjikan. Iman yang seperti itu akan mendatangkan kebahagiaan bagi orang yang hidup di dalamnya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Adakah janji Tuhan yang masih Anda ragukan kebenarannya? Mengapa begitu?
Aksion
Mari ingat kepadaTuham  adalah pribadi yang benar dan setia. Tidak akan pernah Engkau mengingkari janji-Mu. Apapun yang Engkau ucapkan adalah benar dan pasti akan Engkau genapi pada waktunya. Oleh sebab itu tambahkanlah imanku kepada-Mu. Sehingga dengan demikian aku dapat menjalani hidup ini dengan bergantung pada firman-Mu dan bukan pada apa yang kulihat di sekitarku. Sebab apabila aku menyandarkan hari esokku kepada keadaan di sekitarku maka rasa bimbang dan kuatir akan mewarnai hidupku. Sedangkan bila aku bersandar pada firman-Mu maka aku tidak akan pernah dikecewakan.
 
Doa
Pagi hari ini kembali aku bersyukur kepada-Mu sebab Engkau bersedia mendengar dan menjawab doaku yang sesuai dengan janji-Mu. Tuhan, sertai dan tuntunlah hidupku di sepanjang hari ini. Penyertaan dan tuntunan-Mu memberi jaminan bahwa hari ini akan kulalui dalam kehidupan yang bermakna, serta limpah dengan berkat-Mu. Jangan biarkan diriku terjerumus ke dalam pencobaan dan lindungilah diriku terhadap hal-hal yang jahat.berikanlah penghiburan kepada yang berduka, dan sedih,berikanlah kekuatan kepada yang lemah, berikanlah jalan keluar bagi yang dalam pergumulan, berikanlah kedamaian kepada yang bertikai, berikanlah keluasan wilayah bagi yang bekerja ataupun usaha. dan berikan pertobatan kepada yang hari ini mencari jalan terang, dan berikan kesembuhan bagi yang sakit. Pakailah diriku sebagai saluran kasih-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan yang setia, aku berdoa. Amin.

 

Share:

Pengorbanan Kristus

Yohanes 19:28-30
28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku haus!" 29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. 30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Melalui pengorbanan-Nya di kayu salib Yesus telah menyelesaikan karya penyelamatan-Nya secara sempurna. Sebagaimana yang umumnya dilakukan oleh para seniman lainnya, para pemahat di Yunani pada masa lampau sesudah menyelesaikan pekerjaannya akan memeriksa hasil karyanya. Apabila sesudah mengamatinya dan ia merasa puas dengan hasil pahatannya itu maka ia akan berkata: "Tetelestai." Itulah kata di dalam bahasa Yunani yang artinya sudah selesai. Dengan berkata seperti demikian ia menyatakan bahwa tidak ada apapun yang perlu dilakukan terhadap hasil karya yang telah ia kerjakan. Semuanya sudah selesai secara genap.
Kata yang sama yang Yesus ucapkan di kayu salib. Sebagaimana yang dicatat di dalam Yohanes 19 menjelang Ia menyerahkan nyawa-Nya Yesus berkata: "Sudah selesai," atau di dalam bahasa Yunani "tetelestai." Dengan mengucapkan kata tersebut Yesus menyatakan bahwa pengorbanan yang Ia lakukan di kayu salib telah sempurna. Sama seperti seorang seniman yang telah menyelesaikan pekerjaannya demikianlah Ia telah membayar dengan lunas hukuman dosa yang seharusnya menimpa diri kita. Singkat kata, melalui pengorbanan-Nya di kayu salib Yesus telah menyelamatkan umat manusia secara sempurna sehingga tidak ada upaya apapun yang perlu ditambahkan agar kita dibebaskan dari hukuman dosa.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Apabila pengorbanan Yesus di kayu salib telah menyelamatkan Anda secara sempurna, masih perlukah Anda melakukan perbuatan yang baik? Mengapa demikian?
Aksion
Mari Tuhan, aku memuji nama-Mu karena melalui pengorbanan-Mu di kayu salib Engkau telah menyelamatkan diriku secara sempurna. Masa lampauku yang kelam Engkau hapuskan, dan masa depan yang baru Engkau bentangkan. Korban-Mu yang satu kali dan untuk selama-lamanya itu sungguh sangat mulia. Tidak ada apapun yang perlu kutambahkan untuk mengalaminya. Hanya satu hal yang perlu kukerjakan untuk menanggapi anugerah-Mu itu, yaitu hidup bersyukur kepada-Mu. Ucapan syukur yang perlu kuwujudkan melalui perbuatan-perbuatan yang berkenan kepada-Mu.
Doa
Pagi hari ini kembali aku menyerahkan hidupku ke dalam tangan-Mu. Mampukan diriku untuk mengisi hari ini dengan kehidupan yang menyenangkan hati-Mu. Sehingga dengan demikian hari ini bukan merupakan hari yang sia-sia namun yang penuh dengan makna. Pakailah hidupku menjadi saksi-Mu yang mewartakan anugerah-Mu kepada mereka yang belum mengenalnya. Supaya dengan demikian mereka akan datang kepada-Mu untuk mengalami kasih-Mu. Tuntunlah diriku dan jangan biarkan diriku terjerumus ke dalam pencobaan. Di hidupku hari ini kau yang punya, kuasa, yang sakit  Tuhan sembuhkan, yang lemah Tuhan kuatkan yang dalam pergumulan Tuhan beri jalan keluar, yang miskin Tuhan perkaya, yang kaya Tuhan Beri hati kedermawanan, yang kerja perluas daerah kerjanya, yang belum dapat jodoh temukanlah. Dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.

Share:

 Tindakan berkenan Kepada Tuhan

Yohanes 18:10, 11)

10 Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus. 11 Kata Yesus kepada Petrus: "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?"
      Niatan yang baik bila tidak selaras dengan kehendak Tuhan tidak akan menghasilkan dampak yang baik. Hal ini sama seperti seorang ibu yang bermaksud untuk menolong anaknya yang mengalami radang mata. Ia mengambil obat dan dengan maksud yang baik meneteskannya ke mata anaknya. Namun masalahnya yang ia teteskan adalah larutan yodium yang biasa digunakan untuk mengobati luka. Walaupun maksud dari sang ibu adalah baik tetapi dampak yang terjadi atas mata anaknya tidaklah baik. Bisa jadi sang anak malahan akan menjadi buta. Artinya, niatan yang baik saja tidaklah cukup. Niatan yang baik baru akan benar-benar baik bila hal itu sesuai dengan kehendak Tuhan.
Kebenaran ini dapat dilihat dari apa yang Yesus katakan kepada Petrus seperti yang dicatat di dalam Yohanes 18. Di situ ditulis bahwa Petrus bermaksud untuk membela Yesus yang akan ditangkap di taman Getsemani. Untuk itu Petrus menghunus pedangnya. Namun maksud Petrus yang baik ini tidak sesuai dengan kehendak Allah. Sebab seperti yang Yesus katakan bahwa penangkapan dan penderitaan yang akan Ia alami itu merupakan cawan dari Allah Bapa yang harus Ia minum. Oleh karena itu Yesus berkata kepada Petrus: "Sarungkan pedangmu itu." Hal ini menunjukkan bahwa niatan yang baik bila tidak sesuai dengan kehendak Tuhan tidak akan menghasilkan dampak yang baik.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Apa yang perlu Anda lakukan untuk mengenal kehendak Allah? Mengapa demikian
Aksion
Ingat bahwa Tuhan, kehendak-Mu adalah sempurna dan jalan-jalan-Mu tidak pernah salah. Hanya apabila aku hidup sesuai dengan kehendak-Mu maka barulah hidupku tidak sia-sia namun mendatangkan hasil yang maksimal. Tolonglah diriku, ya Tuhan, agar aku dapat mengenal kehendak-Mu dan hidup di dalam ketaatan kepada rencana-Mu. Sehingga niatan baik yang ada padaku tidaklah sia-sia, sebab aku melakukannya sesuai dengan kehendak-Mu. Oleh karena itu berikanlah kepadaku hati yang peka dan taat terhadap tuntunan-Mu, sehingga semua tindakanku berkenan kepada-Mu.
Doa
Aku berterima kasih untuk hari yang baru yang Engkau berikan kepadaku. Mampukanlah diriku untuk mengisi kesempatan yang baru ini dengan kehidupan yang produktif dan berdampak positif bagi lingkunganku. Tuntun dan sertailah diriku di setiap waktu. Berikan kepadaku hikmat yang dari pada-Mu agar aku dapat membuat keputusan-keputusan yang benar yaitu yang sesuai dengan kehendak-Mu. Mampukan diriku untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawabku pada hari ini dan berkatilah semua yang kukerjakan dengan keberhasilan. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, aku berdoa. Amin.

Share:

 Kesaksian yang tepat

Bacaan Alkitab

20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; 21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. (Yohanes 17:20, 21)
Pengantar untuk Renungan
Kesaksian kristiani yang efektif tidaklah terpisah dari kesatuan di antara para pengikut Kristus. Di dalam bahasa Inggris terdapat pepatah yang artinya adalah tindakan-tindakan kita bersuara lebih nyaring dibandingkan kata-kata kita. Dengan kata lain, apabila perbuatan kita tidak selaras dengan apa yang kita katakan, maka sangatlah kecil pengaruh dari kata-kata kita tersebut bagi orang yang mendengarnya. Prinsip ini juga berlaku dalam hal kesaksian kita kepada orang-orang di sekitar kita. Apabila kesaksian kita secara lisan tidak sesuai dengan perilaku kita sehari-hari, maka kesaksian kita tersebut tidak akan berdampak secara efektif dalam diri orang yang mendengarnya.
Pentingnya keterpaduan antara kesaksian secara lisan dengan perbuatan kita tersebut terlihat dari doa yang diucapkan oleh Yesus Kristus dan dicatat di dalam Yohanes 17. Di situ Ia berdoa agar para pengikut-Nya hidup di dalam kesatuan agar supaya dunia percaya terhadap kesaksian yang mereka beritakan. Di dalam hal ini yaitu kesaksian bahwa Allah telah mengutus Yesus sebagai Sang Juruselamat. Artinya hanya bila para pengikut Kristus hidup berdamai satu sama lain barulah orang akan mempercayai berita perdamaian dengan Allah melalui Kristus yang mereka wartakan. Itu sebabnya kesaksian kristiani baru akan menjadi efektif bila para pengikut Kristus hidup dalam kesatuan.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Sudahkah perbuatan-perbuatan Anda sesuai dengan kata-kata Anda? Sebutkan beberapa contoh dari hal tersebut.?
Aksion.
Mari Tuhan, menolong diri kita gar dapat menjadi saksi-Mu yang efektif di manapun diri kita berada. Yaitu bukan bersaksi hanya dengan kata-kata belaka, namun melalui perilaku hidup yang sesuai dengan firman-Mu. Sehingga dengan demikian hidupku sehari-hari merupakan surat Kristus yang terbuka dan yang dapat dibaca oleh semua orang. Itulah hidup yang mencerminkan kasih, kebenaran dan kesetiaan-Mu. Ampunilah diriku apabila acapkali aku masih hidup di dalam kemunafikan. Dengan anugerah dan pertolongan Roh Kudus-Mu mampukan diriku untuk menjadi pelaku dari firman-Mu.
Doa
Mengawali hari ini kembali aku menyerahkan diriku ke dalam tangan-Mu. Tuntunlah hidupku dengan kebenaran firman-Mu agar hidupku berkenan kepada-Mu. Sertai diriku di sepanjang hari ini dengan Roh Kudus-Mu, karena hanya di dalam penyertaan-Mu aku mengalami damai sejahtera yang tak tergantung kepada keadaan di sekitarku. Tolonglah diriku agar mampu mengisi hari ini dengan kehidupan yang tidak sia-sia. namun yang produktif dan penuh dengan makna. Jangan biarkan diriku terjerumus ke dalam pencobaan dan bebaskanlah aku dari pada yang jahat. Yang sakit Tuhan sembuhkan,yang lemah Tuhan kuatkan, yang bergumul Tuhan lebarkan jalan, yang  sedih dan berduka Tuhan hiburkan yang miskin Tuhan perkays, yang kaya Tuhan taruh hikmat Untuk murah hati dan peduli kepada Tuhan dan Hamba Tuhan. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Gembala yang baik, aku berdoa. Amin.

Share:

Melakukan Kehendak Bapa

Pengantar Ibadah
Dengan perbuatan-perbuatan yang dahsyat dan dengan keadilan Engkau menjawab kami, ya Allah yang menyelamatkan kami, Engkau, yang menjadi kepercayaan segala ujung bumi dan pulau-pulau yang jauh-jauh. (Mazmur 65:6)

Bacaan Alkitab
23 Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. 24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. (Yohanes 16:23, 24)
 Dari bacaan di atas kita merenungkan tentang berdoa, sesuai yang di inginkan Bapa kita.
Berdoa di dalam nama Yesus adalah berdoa sesuai dengan kehendak-Nya, sehingga doa tersebut merupakan doa yang mengundang jawaban Allah. Adalah kebiasaan orang Kristen untuk mengakhiri doanya dengan berkata: "Aku menaikkan doaku ini di dalam nama Yesus Kristus." Seakan-akan bila suatu doa belum ditutup dengan kalimat tersebut maka doa itu belum sah dan terasa kurang mantap. Sesungguhnya yang dimaksudkan dengan berdoa di dalam nama Yesus Kristus adalah berdoa sesuai dengan kehendak Yesus dan berdasarkan jaminan yang Ia berikan. Itu sebabnya bila suatu doa dipanjatkan di dalam nama-Nya maka doa tersebut akan merupakan doa yang bersifat efektif.
Yesus sendiri mengajar para pengikut-Nya agar mereka berdoa di dalam nama-Nya. Hal itu dicatat di dalam Yohanes 16. Ditulis di situ bahwa Ia berkata: "Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima..." Hal ini sama seperti bila kita mengambil uang di bank dengan menggunakan selembar cek atas nama seseorang. Tentu hal ini haruslah seizin atau sesuai kehendak dari orang yang nama dan tanda tangannya tertera pada cek tersebut. Demikian juga bila kita berdoa di dalam nama Yesus. Permohonan itu haruslah sesuai dengan kehendak-Nya. Baru dengan demikian maka doa yang kita panjatkan di dalam nama-Nya itu akan mengundang jawaban Allah.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Apakah isi suatu doa harus sesuai dengan kehendak Yesus? Mengapa demikian?
Aktion


Ya benar seberapa kehendak Tuhan pada dirimu,  kehendak-Mu benar dan senantiasa yang terbaik bagi hidupku. Tolonglah diriku untuk mengenal kehendak-Mu, agar hidupku berkenan kepada-Mu. Dengan demikian doa-doaku kepada-Mu juga akan merupakan doa yang efektif dan tidak sia-sia. Sebab Engkau tidak akan mengabulkan doa yang bertentangan dengan kehendak-Mu. Dengan Roh-Mu terangilah hatiku agar aku dapat mengenali tuntunan-Mu. Berikan kepadaku hati yang taat sehingga aku hidup mengikuti kehendak-Mu.
Doa
Pada pagi hari ini aku bersyukur karena Engkau memberikan kesempatan bagi diriku untuk datang menghampiri takhta anugerah-Mu. Kepada-Mu aku menyerahkan seluruh kehidupanku di sepanjang hari ini. Aku memohon penyertaan-Mu di setiap langkah kehidupan yang harus kutempuh. Bersama dengan diri-Mu damai sejahtera akan melimpah di dalam hatiku. Tolonglah aku di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabku. Berkatilah semua yang kukerjakan dengan keberhasilan. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.

Share:

RELASI DENGAN TUHAN

Pengantar pagi
Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. (Mazmur 63:2)
Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan (1 menit).

Bacaan Alkitab 
4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. 5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (Yohanes 15:4, 5)
Pengantar untuk Renungan
Hidup yang bermakna bukanlah karena prestasi yang kita capai namun karena relasi yang erat dengan Kristus. Adakalanya orang beranggapan bahwa harga dirinya sangatlah tergantung pada prestasi yang ia capai dalam hidupnya. Sehingga ketika berhasil meraih prestasi yang menonjol maka orang itu membanggakan dirinya. Padahal sebenarnya tidak semua orang yang mampu meraih prestasi yang gemilang pasti akan berbahagia. Hal itu menunjukkan bahwa hidup yang bermakna tidak berkaitan secara langsung dengan prestasi yang diraih. Sebab sesungguhnya hidup yang bermakna atau berbahagia sangat tergantung pada relasi kita dengan Tuhan yang adalah sumber dari kehidupan yang sejati.
Pentingnya relasi dengan diri-Nya sebagai sumber kehidupan yang bermakna ini diutarakan Yesus kepada para murid-Nya dan dicatat di dalam Yohanes 15. Di situ Ia menggambarkan diri-Nya seperti pokok anggur dan para pengikut-Nya seperti ranting dari pokok anggur tersebut. Lalu Ia berkata: "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku." Apabila pohon yang berbuah menggambarkan hidup yang bermakna, maka berarti hidup yang bermakna hanya akan kita alami karena relasi yang erat dengan Kristus.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Sudahkah Anda mengalami kehidupan yang bermakna itu? Apakah buktinya?

Tuhan, Engkaulah sumber kehidupan yang sejati. Hanya bila orang memiliki relasi dengan diri-Mu barulah ia akan mengalami kehidupan yang penuh dengan makna, yaitu hidup yang berbahagia. Di luar diri-Mu yang ada hanyalah kehidupan yang sia-sia belaka. Aku sungguh bersyukur oleh anugerah-Mu aku dapat mengalami relasi yang dipulihkan dengan diri-Mu. Oleh karena itu ajarlah diriku agar menghargai relasi dengan diri-Mu lebih daripada semua hal yang tidak abadi. Ingatkanlah aku untuk senantiasa memelihara relasi itu melalui hidup sesuai dengan kehendak-Mu.
Aksion
Mari pagi hari ini aku menyerahkan hidupku ke dalam tangan-Mu. Sebagaimana Engkau telah menolong aku di hari-hari yang silam, aku yakin Engkau akan menolong diriku di sepanjang hari ini. 

Doa. 
Tuntun dan sertailah diriku di setiap waktu agar aku berjalan di jalan-jalan-Mu yang benar. Tetapkanlah langkah-langkah kakiku dan jagalah diriku agar supaya aku tidak terjerumus ke dalam pencobaan. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan. Pakailah hidupku untuk menjadi saluran kasih-Mu di manapun diriku berada. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.

 

 
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.