2020 ~ Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Allah Menopang Kita dengan Lengan-Nya

 Ulangan 31:1-8

"Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati." (Ulangan 31:8)

Sekarang ini banyak orang dikejutkan dengan keadaan dunia yang berubah-ubah, susah untuk diprediksi. Contoh dalam hal musim di negeri kita. Dulu orang bisa menebak dengan mudah kapan musim kemarau terjadi dan kapan juga dimulainya musim penghujan. Kini? Musim tidak menentu dan sangat membingungkan.

Sesungguhnya generasi-generasi terdahulu sudah mengingatkan kita pada ketidakpastian dan kemerosotan nilai-nilai dalam dunia ini. Jika memperhatikan keadaan yang ada kita menjadi pesimis menghadapi hari esok. Tetapi sebagai anak Tuhan janganlah kita berkecil hati karena kita memiliki Allah yang kuasa-Nya tidak berubah. Dia berjanji akan menyertai kita sampai kesudahan zaman. Firman-Nya, "Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah,..." (Maleakhi 3:6). Karena Allah tidak berubah kita dapat menjadikan-Nya sebagai tempat perlindungan. "Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman: Punahkanlah!" (Ulangan 33:27).

Lengan Allah yang kekal adalah tempat yang sangat aman dan benteng bagi setiap kita yang mencari perlindungan dan keamanan. Lengan Allah yang kekal adalah lengan yang kuat dan penuh dengan kuasa seperti dilukiskan dalam Yeremia 32:17: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu!"

Jadi, tiada yang mustahil bagi Allah, Dia menciptakan langit dan bumi dengan lengan-Nya yang kekal dan penuh kuasa itu. Jika Tuhan Allah mampu menciptakan alam semesta dengan kuasa-Nya, apakah menurut kita masih ada hal yang terlalu sukar bagi Dia? Allah dapat menciptakan segala sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup ini. Percaya dan bergantunglah penuh pada lengan-Nya yang kekal itu. Karena Allah tidak berubah adanya, Dia masih memiliki kuasa untuk menciptakan segala sesuatu dengan lengan-Nya yang kekal itu. Dia berkata, "Mungkinkah tangan-Ku terlalu pendek untuk membebaskan atau tidak adakah kekuatan pada-Ku untuk melepaskan?" (Yesaya 50:2b).
Memasuki tahun yang baru 12  jam lagi kita di penghujung tahun. Sudahkah
Sampai saat ini kuasa Allah masih tersedia bagi kita. Masihkah kita ragu akan kuasa-Nya?
Share:

Hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah. [Galatia 2:20]


Hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah. [Galatia 2:20]

Ketika Tuhan di dalam kemurahan-Nya lewat dan melihat kita di dalam darah kita, Dia pertama-tama berbicara, “Hiduplah;” dan inilah yang dilakukan-Nya pertama-tama, karena hidup adalah salah satu hal yang paling utama di dalam hal-hal rohani, dan sebelum hidup diberikan, kita tidak mampu mengambil bagian di dalam hal-hal kerajaan. Nah, hidup yang dianugerahkan kepada orang-orang kudus saat mereka dihidupkan tidak lain adalah hidupnya Kristus, yang, seperti getah batang pohon, mengalir kepada kita, ranting-ranting-Nya, dan membentuk sambungan hidup antara jiwa kita dan Yesus. Iman adalah anugerah yang merasakan persatuan ini, sebagai buah sulung yang keluar dari persatuan tersebut. Itulah leher yang menghubungkan tubuh Jemaat dengan Kepalanya yang maha mulia.

    “Oh Iman! Engkau yang terikat dalam persatuan dengan Tuhan,
    Bukankah memang ini jabatanmu? dan sebutanmu yang layak,
    dalam penggunaannya dalam tipologi injil,
    Dan simbol yang cocok — yaitu leher jemaat;
    yang menunjukkan identitas mereka dalam kehendak dan karya
    Naikkah bersama-sama dengan Dia?

Iman berpegang pada Tuhan Yesus dengan genggaman yang kuat dan tegas. Iman mengetahui keunggulan dan nilai-Nya, dan tidak ada pencobaan yang bisa membuatnya menaruh kepercayaannya di tempat lain; dan Yesus Kristus begitu berkenan akan anugerah sorgawi ini, sehingga Dia tidak pernah berhenti menguatkan dengan pelukan-Nya yang penuh cinta kasih dan topangan lengan kekal-Nya yang serba cukup. Maka di sini dibangun sebuah persatuan yang hidup, peka, dan bergemar, yang menyemburkan cucuran kasih, keyakinan, simpati, kepuasan, dan sukacita, yang baik pengantin wanita maupun Pengantin Pria suka meminumnya. Ketika jiwa dapat secara jelas merasakan kesatuan antara dirinya dan Kristus ini, keduanya dapat merasakan debar jantung yang berdetak, dan satu aliran darah yang mengalir melalui pembuluh masing-masing. Ketika itu hati berada dekat dengan surga seperti dengan bumi, dan dipersiapkan untuk menerima persekutuan yang paling agung dan rohani.
Share:

Kesadaran Pertama


"Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya," (Matius 1:24)

Bangun dari tidur adalah perkara biasa yang selalu terjadi setiap hari. Kalau ada yang tidak bangun pagi, ia ketinggalan waktu sebab secara alamiah kita tahu bahwa malam adalah untuk istirahat dan siang hari adalah untuk beraktivitas.

Setelah bangun orang akan menentukan apa yang terbaik untuk dilakukan dan setelah itu akan terlena oleh aktivitas yang telah ditetapkan untuk dilaksanakan.

Yusuf memberi contoh tentang keputusan menetapkan aktivitasnya segera setelah bangun, yaitu melakukan perintah Tuhan (melalui malaikat) kepadanya. Yusuf tidak mengerjakan perkara yang lain terlebih dahulu.

Kita tahu cerita selanjutnya bahwa dari perkara yang dikerjakan Allah yang dipatuhi oleh Yusuf, lahirlah keselamatan bagi manusia; Imanuel. Bagi yang taat pada Allah, kebaikan akan nampak dari muncul dari kehidupannya.

Jadikan menyembah Kristus sebagai kesadaran pertamamu ketika bangun dari tidur.

"Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu." (Mazmur 119:147)
Share:

Perbuatan Allah Yang Besar

Lukas 2:8-20

"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." (Lukas 2:14)

Selain berisikan kabar sukacita besar lahirnya Sang Juruselamat, momen Natal juga menyadarkan kita akan perbuatan-perbuatan Allah yang besar dan ajaib. Kuasa-Nya yang tak terbatas tak mampu diselami oleh pikiran manusia. "Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:9).

Perbuatan-perbuatan Allah sungguh besar dan ajaib berkenaan kelahiran Yesus. Allah mengutus malaikat-Nya turun ke bumi menjumpai dan berbicara kepada Maria, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi." (Lukas 1:30-32). Luar biasa! Maria mendapat pernyataan langsung dari utusan sorga bahwa ia beroleh kasih karunia Allah. Adalah mustahil seorang perawan mengandung bayi, tapi "...bagi Allah tidak ada yang mustahil." (Lukas 1:37), dan itu terjadi, dialami oleh Maria, "...sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus." (Matius 1:20). Apa yang dikerjakan Allah secara manusia sangat tidak masuk akal, namun sebagai pertanda bahwa kuasa-Nya sungguh tak terbatas dan tidak dapat dibatasi siapa pun dan apa pun.

Kelahiran Yesus juga adalah bukti tidak ada rencana Allah yang gagal, sebab rencana kelahiran Sang Juruselamat sudah dinubuatkan ribuan tahun sebelumnya, artinya Allah mempunyai rencana yang luar biasa dan takkan pernah gagal. Ayub mengakuinya, "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal." (Ayub 42:20). Karena kasih-Nya yang besar akan dunia ini "...Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal," (Yohanes 3:16). Turunnya Yesus ke dalam dunia ini merupakan wujud kasih Allah yang tak terbatas. Dia rela meninggalkan sorga demi kita orang-orang berdosa.

Seandainya Yesus tidak datang ke dunia dan menyelamatkan kita maka kita akan tetap menjadi orang-orang malang dan binasa.
Share:

Karakter Seorang Murid

Lukas 9:22-27

Kata-Nya kepada mereka semua, "Setiap orang yang mau mengikut Aku harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku." (Lukas 9:23)

Di masa sekarang, di sekolah, seorang murid hanya akan bertemu dengan gurunya pada jam-jam tertentu. Mereka hanya mendapat pengajaran dalam jam tertentu karena waktu yang terbatas. Wajarlah seorang murid tidak akan mengenal dengan sempurna kehidupan gurunya. Di zaman Yesus, para murid hidup dan tinggal bersama-Nya. Mereka tidak hanya menerima pengajaran Yesus, tetapi mereka juga bisa melihat dan meniru cara hidup gurunya.
Banyak orang memberikan diri untuk melayani Tuhan, namun tidak semua dari mereka memiliki karakter seorang murid. Seorang murid Kristus akan mengalami perubahan karakter yang terjadi dari perubahan pola pikir. Seorang murid Kristus selayaknya melakukan apa yang berkenan atau menyenangkan Tuhan setiap hari. Dan tindakan untuk menyenangkan Tuhan yang dilakukan dalam tindakan nyata secara terus berulang-ulang sampai mati. Ia akan menyangkal dirinya, memikul salib dan mengikuti teladan Kristus.
Seorang hamba berkarakter murid Kristus, tidak hanya sekadar tunduk menerima pengajaran dari Sang Guru Agung, tetapi ia pasti mengikuti juga teladan hidup-Nya. Seorang murid paham betul bahwa untuk mengikut dan melayani Tuhan mengandung sebuah tanggung jawab besar. Ia tidak hanya tahu, fasih, atau pandai mengajar, tetapi ia adalah seorang yang mampu menunjukkan teladan hidup Kristus dalam hidup sehari-hari kepada setiap orang. Penyangkalan diri dan pikul salib akan menumbuhkan karakter Kristus dalam hidup kita. --SYS. 

SEORANG MURID SEJATI TIDAK SEKADAR MENERIMA PENGAJARAN, 
TAPI IA AKAN MENGIKUTI TELADAN HIDUP GURUNYA.
Share:

Mempersiapkan Jalan Menyambut Kedatangan Kristus

Markus 1:1-8
"Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya," (Markus 1:2-3)
Kabar sukacita sangat menyenangkan, tetapi tidak semua orang dapat menikmatinya. Sukacita bukan hanya bagaimana orang bisa tersenyum ataupun tertawa, hidup berlimpah materi tetapi juga bagaimana orang bisa menikmati kehidupan dengan rasa damai dan tenteram tanpa tekanan lahir maupun batin. Kabar sukacita yang dinyatakan melalui Kristus, bukanlah sesuatu yang semu. Catatan berita Markus tentang bagaimana Yohanes Pembaptis berseru di padang gurun bukanlah sebuah legenda tetapi merupakan bukti sejarah bahwa Yesus pernah hadir di dunia.

Firman Tuhan menegaskan bahwa sebelum kedatangan Mesias, Allah telah mengutus utusan-Nya, yakni Yohanes Pembaptis sebagai pembuka jalan. Dialah yang "...berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya," (ayat nas). Jadi, kehadiran Yesus merupakan sebuah era baru, yaitu era keselamatan. Era baru melalui kedatangan Kristus merupakan berita sukacita yang sesungguhnya yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis, sebab di dalam Kristus dunia diubah dan dibaharui serta diselamatkan. Pelayanan yang dilakukan Kristus memberi dampak sukacita dan damai sejahtera: yang sakit disembuhkan, buta dicelikkan, dan lumpuh dapat berjalan, serta mati dibangkitkan.
Orang Kristen di tengah dunia merupakan gambaran tentang kehadiran Kristus. Wajah Kristus harus nampak melalui tanggung jawab dalam panggilan hidup kita setiap hari, apapun peran kita dalam keluarga, jemaat dan masyarakat. Jangan membuat wajah Kristus menjadi samar sehingga sukacita tidak lagi dapat dihadirkan. Seruan Yohanes Pembaptis adalah supaya kita mendengar dan mengalami pembaharuan secara menyeluruh melalui pertobatan agar meluruskan jalan untuk menerima Dia, Kristus yang adalah jalan menuju pembaharuan, yaitu keselamatan.

Persiapkanlah diri kita dalam menyambut kedatangan-Nya agar kita dapat memancarkan terang Kristus bagi dunia!
Share:

BERTOBAT DI HARI NATAL

Markus 1:1-8.

…”Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu” (ay. 4)

                Hari-hari ini kita mulai  disibukkan dengan berbagai perayaan natal lagi. Kita merasa berdosa jika tidak merayakannya. Dengan berbagai dalih atau alasan untuk menyambut kelahiran Yesus Sang Juruselamat, kita hambur-hamburkan uang, waktu dan tenaga untuk acara dua sampai tiga jam saja.


Nats yang kita baca hari ini mengingatkan kita tentang apa yang harus kita lakukan dalam menyambut Yesus Kristus. Roh Kudus melalui  Injil Markus menunjukkan kebenaran yang paling mendasar  kepada kita: “Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah,” (ay. 1).


Perayaan natal seharusnya menyatakan Injil (kabar baik) dari sorga kepada dunia. Kabar baik itu bukan tentang pesta atau hiburan; bukan pula tentang Sinterklas dan hadiah-hadiah; tetapi kabar baik dari sorga itu tentang Yesus Kristus, Anak Allah. Pribadi Yesus Kristus adalah berita utama dari Natal yang sejati.  


Jika kita merayakan Natal, tetapi dorongannya dan pusat perayaannya bukan pada pribadi Yesus Kristus, maka sesungguhnya kita telah kehilangan kabar baik Natal itu sendiri. Padahal ketika Yesus datang, maka kabar baik itulah yang dihadirkan Allah di tengah-tengah manusia. Allah ingin manusia damai sejahtera. Bagaimana meresponi kabar baik itu dengan benar? Yang paling Tuhan inginkan adalah: kita menyambut kabar baik Natal dengan melakukan pertobatan!


Bagi Tuhan tidak ada masalah apakah kita merayakan Natal di hotel, di rumah atau di kandang hewan; tidak masalah apakah baju kita baru, bekas atau gembel; Ia juga tidak menetapkan acaranya full band, full artis atau full makanan. Yang paling utama yang Ia inginkan dari kita adalah bertobat. Ya, bertobat!


Bukan perkara mudah bagi Yesus untuk berada bersama-sama dengan manusia yang najis dan berdosa. Tetapi hal ini Ia lakukan karena Ia ingin manusia terlepas dari perbudakan dosa dan mengalami pemulihan sebagai gambar dan rupa Allah. Ia khusus datang ke  dunia untuk menyelamatkan  kita. Apakah kita bersedia dibebaskan dari dosa-dosa yang membelenggu kita selama ini? Tinggalkan dosamu dan rayakan Natal dalam berkat kabar baik sorgawi.  



Yang paling Tuhan inginkan adalah: kita menyambut kabar baik Natal dengan melakukan pertobatan!

Share:

DUA RASA SAKIT YANG LUAR BIASA

MATIUS 10:5 - 11:1
Oleh: Pdt. Pudjianto


Matius 10:35-36
35 Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, 36 dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. 37 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.

Dalam perkataan Tuhan Yesus di hadapan para murid dan supaya juga apa yang dikatakan-Nya di beritakan kepada orang lain adalah betapa orang yang memutuskan untuk menjadi pengikut-Nya akan mengalami kesakitan yang luar bisa. Yang pertama adalah ketika seseorang percaya kepada Tuhan Yesus akhirnya harus dipisahkan dengan keluarga yang diri orang itu besar di tengah-tengh keluarga itu. Ini sebuah kesakitan yang luar bisa.  Yang kedua adalah para sahabat yang tadinya merupakan bagian dari kehidupannya tiba-tiba ikut-ikutan memusuhinya. Seperti inilah rasa sakit yang luar bisa. Namun paling tidak Tuhan sudah mengatakan bahwa itulah harga yang harus dibayar  di dalam keputusannya menjadi pengikut -Nya. Dan ketika orang memutuskan untuk percaya Tuhan Yesus itulah ujian kasih yang sebenarnya.  Manakah yang dipilih, lebih mengasihi yang mana, membatalkan keputusan mengikut Tuhan Yesus, atau tetap mengikut Tuhan Yesus walaupun harus berpisah dengan keluarga dan para sahabatnya? Ketika menjadi orang percaya, masuk ke dalam Keluarga Allah yang kekal, sedangkan menjadi keluarga duniawi hanya terbatas ketika berada di dunia. Persahabatan dengan Yesus kekal  selamanya, sedangkan persahabatan duniawi bersifat terbatas.

Apa yang dikatakan Tuhan Yesus ini juga berlaku sampai saat ini, betapa banyak diantara saudara-saudara yang memutuskan untuk menjadi orang percaya harus kehilangan keanggotaan keluarga dan persahabatan dengan sesama. Betapa ketika peristiwa itu rasa sendiri dan kesepian. Namun, tidak mungkin juga membatalkan keputusannya di dalam mengiring Tuhan Yesus. Dan yang lebih luar biasa, adalah  walaupun telah dikeluarkan dari keanggotaan keluarga, tetap mengasihi, tetapi berusaha membangun hubungan dengan baik. Contoh peristiwa: Seorang pemuda yang telah memutuskan untuk percaya Yesus, memang sudah tahu akibatnya dia benar diusir dari keluarganya. Bahkan sekolah yang ketika itu masih SLTA diputus dan orang tua tidak mau membiayai. Teman-teman satu kampungnya juga membenci dia tanpa sebab. Tuhan Yesus tidak meninggalkan pemuda itu, ada seseorang yang kasihan, sehingga diminta tetap melanjutkan sekolah dan kos,  keluarga inilah yang membiayaninya.  Singkat cerita sampai lulus, karena dia sekolah di bagian kejuruan jurusan boga. Maka setelah lulus, ia mempraktekan membuat jenis-jensi makanan di jual keliling. Rupanya diberkati Tuhan dan laris. Mula dari itulah ia bisa mandiri. Dan menjadi sarana dia diberkati Tuhan. Teman wanita yang membantunya, ternyata adalah pasangan yang dikirim Tuhan. Ketika sudah sukses, maka bersama istri mendatangi bapak ibunya yang sudah renta, dan tidak jaya seperti dulu. Dan pulihlah hubungan, menyesalah orang tuanya,  mereka mengetrapkan kepercayaan dengan kefanatikan yang buta. Tuhan memulihkan hubungan. Walupun memang hak keluarga tidak mendapatkan lagi karena sudah dibagikan kepada saudara-saudaranya yang lain. Tidak apa-apa, yang penting  hubungan keluarga dipulihkan, dan memudarlah fanatik buta yang tidak perlu.

TUHAN KETIKA BERKARYA PADA SESEORANG TIDAK BISA DINALAR, DAN KADANG MEMANG MECELIKAN ORANG-ORANG DUNIA BAHWA PENYERTAAN-NYA TIDAK BISA DITELUSURI DENGAN NALAR MANUSIA. DERITA KESAKITAN TIDAK BISA MEMISAHKAN DENGAN KASIH KRISTUS.

dicopipaste. dari renungan gratiaFm.
Share:

Dia Datang Demi Kita

Lukas 2:12 (TB)  Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."


sebuah cerita yang sangat menarik dari ayat ini. dimana seorang yang punya kuasa di dunia rela merendahkan diri demi  menyelamatkan manusia. lahir bukan di tempat yang layak seperti manusia pada umumnya. di rumah atau di bidan dan bahkan rumah sakit. melainkan di palungan. bukankah palungan adalah tempat yang kotor dan penuh dengan bau yang tidak sedap. karena tempat untuk makan hewan. cerita ini memberikan makna yang sangat dalam bagi kita yang merenungkannya. bahwa Yesus datang ke dunia demi kita manusia. Yesus yang mulia, putra Allah mau turun ke dunia melalui manusia supaya manusia dapat mendapatkan pemulihan dari dosa. manusia yang kotor dan penuh dosa. Di beri anugerah keselamatan. Yesus datang  tidak dengan kekayaan materi. Dia datang  dengan kemiskinanya supaya dapat kekayaan rohani dengan cara merendahkan dirinya serendah rendahnya supaya ketinggian itu di raihnya. Itulah Dia. Putra Allah Yesus kristus namanya. 

di masa  pra natal ini. kita merenungkan sebentar dari kehidupan kita. sudahkah kita yang kotor dan berdosa ini mau menerima Dia yang Lahir bagi kita untuk pemulihan dan kebenaran hidup kita. 

mari siapkan hati dan pikiran harta serta jiwa raga kita untuk alat kemuliaannya di masa natal ini. dengan terus setia dalam Tuhan dan melayani Dia. sebagai bukti syukur kita atas kasih karunianya karena Dia datang demi kita. Amin (YS)

Share:

Kesukaan Besar

 Lukas 2:10 (TB)  Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:

saat ini seluruh berita menampilkan berita yang tidak mengenakkan. mulai dari berita corona, gunung meletus bahkan berita politik yang memanas serta sara ujaran kebencian. di medsos. sehingga berita itu yang kita tangkap sehingga mempengaruhi jiwa kita. apakah ini yang di maksud dengan kemerosotan rohani  banyak orang tidak senang dengan berita kesukaan besar sehingga sering mengalami jatuh bangun.

Jatuh bangun dalam kehidupan rohani dapat dikatakan sebagai hal yang wajar sebagai manusia. Sebab kita semua masih sedang berjuang. Namun, jika terjadi kemerosotan yang terus-menerus, maka sudah seharusnya kita melakukan introspeksi diri, lalu segera meninggalkan kemerosotan itu. 

nas kita hari ini memberi perenungan kepada kita sebagai orang percaya kita dibawa pada kesukaan besar untuk selalu mendengar dan melakukan perintahnya. supaya tidak terjadi kemerosotan iman kita. 

mendengar dan melakukan perintahnya yaitu? selalu setia duduk membaca Firman Tuhan. meresapi dan mengintropeksi apakah itu sesuai dengan hidupku. berdoa minta hikmatnya. untuk dapat melakukan sesuai dengan Firman Tuhan. mari.amin (YS)

Share:

Mengikut Yesus

Lukas 5:11 (TB)  Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.


cerita ini adalah cerita yang tidak asing bagi kita orang percaya. dimana para murid Yesus di beri berkat melimpah supaya tidak melupakan sumber berkatnya. untuk itu ayat 11 itu bukti respons murid Yesus yaitu mengikut gurunya. mengikut Tuhan Yesus sangat banyak tapi menjadi murid belum tentu. sebab banyak yang tidak siap untuk selalu bersama gurunya dimanapun dan kapanpun waktunya. baik atau tidak baik. 

untuk itu perenungan hari ini kita akan belajar mengikut Yesus. 

Mengikut Kristus berarti: Kristus di depan, kita di belakangNya


Seorang pengikut adalah seorang yang selalu menempatkan dirinya di belakang Kristus. Adalah sesuatu yang tidak mungkin mengikut Kristus sementara kita ingin selalu di depan atau menempuh jalan kita sendiri! Seorang pengikut Kristus adalah seorang yang menjadikan Kristus pemimpin dalam hidupnya. MenjadikanNya pada posisi terdepan dalam kehidupan dan kesehariannya.


Hari lepas hari kita akan dihadapkan pada pilihan demi pilihan, terkadang kita juga dihadapkan pada pilihan yang sulit. Sikap dan keputusan apa yang kita ambil sering kali mencerminkan apakah kita seorang pengikut Kristus atau bukan.

bagaimana dengan kita hari ini. siapkah kita seperti petrus dan murid murid yang lain meninggalkan segala sesuatu keluarga. jabatan. profesi. adat istiadat lama dan pekerjaan bahkan harta bendanya,  dan mengikut Yesus. Mari kita renungkan. sudahkah kita menjadi pengikut Yesus yang sejati.

Share:

Kerja sama

Lukas 5:7 (TB) 

Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.

Budaya gotong royong adalah budaya yang tidak pernah hilang. sebab dengan gotong royong semua kerjaan dapat cepat terselesaikan. inilah yang terjadi bagi petrus dan rekan rekannya. petrus tidak mampu sendiri dalam mengangkat ikan.petrus butuh kerjasama untuk menyelamatkan ikan itu. dengan kata lain kemampuan dan kepandaian yang di miliki semua tidak ada artinya bagi Yesus semua bisa Yesus kerjakan sendiri. berarti Jika kita di pakai Yesus untuk bergotong royong itu adalah anugerah yang terbaik buatnya.

 dari kisah petrus ini kita diajar oleh Tuhan untuk melakukan kerjasama penginjilan untuk memenangkan banyak orang. untuk itu gereja harus siap untuk bekerjasama dengan misi  misi yang mengerakkan dan memobilsasi gereja untuk gerakan penjangkauan  injil kesuku suku yang belum terjangkau. termasuk suku jawa mancanegari.yaitu blitar tercinta ini.dengan kerjasama tidak ada skat gereja. semua menjadi satu dalam penjangkauan jiwa - jiwa. untuk  itu gereja harus siap bekerjasama demi  jiwajiwa.jangan hanya mengandalkan pendeta dan pengurus melainkan andalkan pribadi pribadi untuk jiwa  jiwa dan buah yang banyak. 


mari jadikan kerjasama kita menjadi hidup buat jiwa jiwa yang terhilang dan berdosa. amin. (YS)

Share:

Misteri Illahi menjadi penjala manusia

Lukas 5:10 (TB)  demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."


Apa yang terpikirkan dalam hidup kita saat mendengar penjala manusia.. kalimat ini terasa aneh dan asing bukan.. namanya penjala itu ikn. tapi ini penjala manusia. ada apa dengan kalimat ini.Tidak mudah menjadi penjala manusia. 

seberapa besar jaring yang di gunakan. dan apakah manusia tidak akan lari dan melawan saat di jala. di balik kisah ini tentu ada misteri Illahi yang terungkap. 

dari kisah ini Sang penulis hendak memaparkan dan membeberkan jaringnya kepada kita bahwa. manusia adalah alat istimewa Tuhan untuk sebuah misi besar kerajaan Allah. bahwa para penjala ikan tudak hanya melulu ikan yang banyak untuk di dapatkan melainkan juga jiwa jiwa yang siap dan rindu untuk di menangkan untuk kemuliaannya. 

Apa misteri Yang tersembunyi di balik penjala manusia.

Pertama: Jangan Takut. kebanyakan orang takut saat menjadi orang kristen. di kucilkan oleh keluarga, di copot dari pekerjaan bahkan ada yang sampai di cabut dari catatan keluarga dan ahli waris keluarga. Tuhan Yesus Tahu bahwa para murid itu sedang mengalami masalah saat mereka mengikuti Yesus.  bahwa mengikut Yesus harus siap menderita dan memikul salib demi untuk mendapatkan salib di dalam hidupnya sehingga kemuliaan Allah di nyatakanNya. Tuhan Yesus memberi kuasa penuh kepada muridnya yang siap mengikuti Dia. kuasa itu lengksap di bumi dan di surga. ada kelipatan anugerah yang indah untuk itu janganlah takut. 

yang Kedua: ada amanah langsung. mulai sekarang.. para nelayan di beri mabdat oleh Tuhan Yesus secara langsung bukan besuk nanti atau tahun depan bukan. melainkan mulai sekarang... tindakan untuk menjala manusia itu sekrang bukan besuk. sekarang adalah waktunya Tuhan bukan waktunya manusia. sekarang merupakan waktu misteri Allah dalam hidup kita. sebab Allah memberikan mujizat dalam hidup manusia bukan nanti atau besuk dan lusa. melainkan sekarang ini. bukankah setiap doa kita berkata berikan kami rezeki pada hari ini.. dan manusia sering kali kurang menyadari bahwa sekarang ini kita mendapatkannya.  inilah misteri yang tersembunyi dari menjadi penjala manusia. 

bagaimanakah dengan hidup kita sudahkah kedua misteri ini ada pada kita?amin.(YS

Share:

Menjadi Takjub

Lukas 5:9 (TB)  Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; 


Pada suatu saat seandainya  kita di datangi oleh presiden bapak Jokowi. untuk menyerahkan sertifikat Tanah  dan kita langsung di berikan  sebuah pertanyaan untuk di jawab..dan kita di kasih hadiah sepeda Gunung. perasaan apa yang  anda rasakan. tentu perasaan takjub bukan..

 menurut KBBI Takjub memiliki arti..heran (akan kehebatan, keindahan, keelokan seseorang atau sesuatu): kami -- akan kegesitan gerak petinju itu; wisatawan asing -- akan keindahan;

inilah yang terjadi dengan petrus dan kawan kawan saat ikannya mendapat banyak. ungkapan perasaan takjub inilah yang sedang dirasakan oleh teman temannya. ketakjuban membawa sebuah keberhasilan yang tersembunyi karena Ketakjuban bukan milik manusia melainkan milik Allah. karena sehebat dan sepintar petrus belum pernah mencapai kehebatan yang di miliki Yesus, ibarat di atas langit masih ada langit, di atas kepandaian dan kehebatan kita masih ada yang lebih hebat. yaitu Allah. 

hal yang perlu kita renungkan, talenta,  kemampuan berfikir, strategi dan konsep konsep yang baik tidak ada dapat menjamin kesuksesan jika kita tidak menyalibkannya semua itu maka kita akan merasa bangga dan sombong. yang akhirnya kita menjadi orang yang suka meniggikan diri dan kurang mensyukurinya.


mari kita jadikan hidup kita memiliki rasa takjub. supaya kita menjadi orang yang selalu rendah hati. amin.(YS)

Share:

Pekerjaan Yang Tidak Pernah selesai

 25 November 2020



Lukas 5:5-6 (TB)  Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." 

Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.


saat musim panen tiba para petani sudah pada persiapan untuk memulai pekerjaanya lagi untuk menata kembali jenis tanaman apa yang akan di tanam dan juga tanah mulai di kerjakan hari demi hari. begitu saat musim ikan semua nelayan juga pada  masuk ke laut untuk mencari ikan. dari hal ini memberikan pemahanan bahwa pekerjaan  itu sebenarnya tidak pernah selesai bagi setiap orang. terbukti sampai mati baru manusia tidak bekerja.

inilah yang terjadi bagi petrus sang Nelayan handal. petrus merasa bahwa pekerjaannya sudah selesai. pada malam itu dan tidak mungkin siang siang begini masuk lagi untuk berlayar lagi. capek karena baru bersandar. itulah yang terlints dalam pikiran kita bukan.namun apa yang  terjadi pada petrus sangat berbeda. Ia dengan setia dan penuh kasih mengikuti perintah gurunya untuk menebarkan jalanya di dekat sandaran kapalnya. dan apa yang terjadi jalanya penuh dengan ikan bahkan sampai bedah atau koyak.

hal yang dapat kita renungkan. pertama;bahwa pekerjaan itu sebenarnya hanyalah alat untuk gimana kita bisa bertahan hidup dan menghidupi orang lain. dan pekerjaan itu terus dikerjakan dengan setia dan taat bahkan penuh kasih maka hasilnya akan kita dapatkan.kedua. saat kita taat dan setia penuh cinta dengan pekerjaan kita maka berkat itu tidak jauh dari kita. gak perlu kita jauh jauh bertolak tapi sebenarnya ada di dekat kita dan tidak perlu dalam untuk meraihnya. yang ketiga  demikian juga sebenarnya dengan gereja, berkat jiwa jiwa yang belum selamat. saat jala itu sudah kita taruh di tempat jiwa jiwa  itu sudah tersedia. tinggal mau apa tidak kita menaruhnya. apakah itu suamimu, mertua,  ayah ibumu yang belum percaya. entah itu depan rumahmu, sampang kanan kiri rumahmu.atau bahkan belakang rumahmu. itulah ladang yang sudah siap di tuai. Tuhan memberikan pekerjaan ini sampai tak terhingga.atau belum selesai. 


mari siapkan peralatan kita untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada pada kita masing masing. apakah anda siap untuk bekerja?  Tuhan memberkati kita. amin.(YS).

Share:

Allah Ikut Campur Tangan


Yesaya 30:27-33 


Ketika seseorang merasa sakit hati karena perbuatan orang lain, umumnya responsnya adalah membalas. Bahkan ada ungkapan "Pembalasan yang datang akan lebih kejam". Namun, apakah pembalasan merupakan tindakan yang benar? Apakah pembalasan merupakan hak kita? Apakah pembalasan akan menyelesaikan masalah?


Kemarahan dan hukuman Alah atas Asyur menunjukkan bahwa Allah tidak tinggal diam. Dia memerhatikan kondisi umat-Nya dan membela mereka. Ayat 27 menggambarkan kemarahan Allah kepada Asyur karena telah menindas umat-Nya dengan sangat berlebihan. Api, asap, angin, dan banjir dipakai untuk melukiskan kekuasaan, kekuatan, dan geram-Nya kepada Asyur. Kemarahan-Nya menimpa Asyur seperti api yang menghanguskan, hujan lebat, hujan batu, dan badai (30).


Ketika penghukuman sedang menimpa Asyur, umat Allah akan berpesta merayakan kemenangan dan keselamatan yang Allah berikan. Mereka akan bergembira sebab Allah sendiri yang berperang bagi mereka (29, 32).


Tentu cara dan waktu Allah menjalankan hukuman itu tidak selalu selaras dengan keinginan umat-Nya. Bisa jadi, waktunya dianggap terlalu lambat. Bisa pula hukumannya dianggap kurang kuat. Namun, Allah memiliki kebijaksanaan-Nya sendiri. Dia memberi keadilan kepada orang yang tertekan. Dia berpihak kepada orang-orang yang lemah. Allah memberi kesempatan bagi umat-Nya untuk lepas dari impitan musuh.


Kita memiliki sistem hukum untuk menentukan kesalahan seseorang dan menjatuhkan hukuman. Namun, dalam relasi personal, tidak ada hak bagi kita untuk menghakimi dan menghukum orang lain. Dalam situasi demikian, kita hanya perlu memohon kasih Allah melimpah baginya.


Kita tidak berdiam diri dan tidak pasrah dengan keadaan, namun justru berusaha keluar dari impitan. Kita pun berusaha untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Bagi orang-orang yang mengimpit orang-orang lemah dan melakukan kejahatan kepada sesamanya, mari kita doakan agar Allah berkarya dalam hatinya. [KRS]


Apa respons Anda?

1. Ketika Anda mengalami masalah, apakah Allah menjadi satu-satunya sumber pertolongan yang Anda nantikan?


Pokok Doa:

Agar umat Tuhan menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya sumber pertolongan dan tidak mencari yang lain.

Share:

Pertolongan Yang Tepat


Yesaya 30:1 (TB)  Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah,


Kepanikan sering terjadi pada kita saat menghadapi derita yang tak kunjung selesai. baik itu peperangan ataupun pandemi serta kelaparan yang menimpa. pasti mencari dan membutuhkan pertolongan dari yang bisa menolong. 

seperti yang terjadi pada kisah di dalam Nas ini bahwa.

Yehuda sedang panik. Di tengah krisis, mereka sibuk mencari pertolongan dengan caranya sendiri. Mereka memutuskan untuk berlindung kepada bangsa lain yang mereka pikir lebih kuat daripada bangsa penyerang. Padahal, Allah menginginkan agar mereka tetap tenang dan percaya kepada-Nya. Firman Allah yang datang kepada mereka mengingatkan bahwa berharap kepada Mesir dan kekuatan perangnya hanya akan membuat mereka malu, sebab Mesir tidak akan berdaya menghadapi Asyur

inilah yang terjadi pada Yehuda. sehingga Yesaya berkata celakalah ...

kenapa celaka. karena telah meninggalkan Allah dan mengandalkan kekuatannya sendiri. menggangap kemampuan dirinya itu lebih kuat dan utama dari yang lain. Allah di abaikan. Allah tidak di hormati dan di muliakan di saat membutuhkan Pertolongan. 


bagaimana dengan anda apakah Allah sudah menjadi utama dalam masalahmu di saat pandemi covid 19 ini. sudahkah kekuatan kita di sinkronkan dengan kekuatan Allah sehingga menyatu dalam hati dan iman anda.amin. renungkanlah.? (YS).

Share:

Tanggung Jawab Manusia Di Bumi

Kejadian 1:28 (TB)  Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." 


Bumi yang kita pijak ini adalah warisan dari Allah. sejak permulaan  yang mana kita di berikan Tugas untuk merawat dan menjaga bumi bukan untuk menghancurkan dan memusnahkan karena keserakahan kita. 

sebagai manusia yang Telah di berikan mandat oleh Allah  maka kita di beri tanggung jawab yang terindah bagi seluruh ciptaanNya itu. 

Apa tanggung jawab kita di atas bumi yang kita pijak ini.?

dari nas ini ada 2 tanggung jawab manusia buat bumi yang Tuhan berikan.

Yang pertams:Meregenerasi . meregenerasi berarti mempersiapkan benih benih Ilahi, untuk kemuliaan Tuhan. Allah merencanakan kelahiran manusia melalui keluarga. supaya Ada binih binih Illahi yang akan mewarisi tanah yang diberikan oleh Allah.kepada kia dengan tanggung jawabnya terhadap seluruh ciptaan yang tinggal di bumi. manusia akan bisa berdamai dengan Alam saat manusia merawat dan meregenerasikannya, sehingga sampai keturunannya tidak punah tetap bisa bertambah dan bertambah

yang Kedua: menaklukkan  bumi. berarti menundukkan bumi. bukan kita yang di atur bumi tapi kitalah yang menaklukkannya serta mengaturnya. bumi akan terus menghasilkan rumput rumput liar yang merusak ekosistem Alam yang bermanfaat untuk manusia, makanya Tuhan menaruh manusia dibumi bukan tidak ada artinya melainkan sangat berarti untuk mengatur dan merencanakan isi alam ini. contoh ada jagung, ada padi, ada ketela, ada porang. ada sengon.ada jati dll. itu semua dari tangan trampil manusia yang diberi mandat untuk menaklukkannya.

sangat ironis jika manusia tidak bisa menghargai dan menghormati alam atau bumi dengan keserakahannya merusak dan menghancurkannya. bagaimana cara melestarikan dan menghormati alam supaya tetap indah. jika makan buah apapun bijinya jangan dibuang di sampah tapi buanglah di tanah supaya ada keturunan. jika memupuk pakailah pupuk organik jangan kimia supaya tanah tidak mati dan tetap subur.

Mari Jadikan hidupmu sebagai alat Allah untuk meregenerasi dan menaklukkan bumi yang sudah Allah sediakan. Amin.( YS).

Share:

Akibat Menutup Diri

Yesaya 29:9-16 

    Ada yang mengatakan bahwa lebih baik orang yang mau walau tidak mampu daripada mereka yang mampu tetapi tidak mau. Jika seseorang tidak mampu tetapi ada kemauan, maka dia bisa dilatih. Melalui latihan, kemampuannya akan berkembang. Sebaliknya jika sudah tidak mau, maka kemampuan yang dimiliki tidak akan bisa dipakai. Bahkan lama-kelamaan, keterampilan itu akan hilang karena tidak digunakan.


Bacaan kita hari ini menunjukkan akibat dari perilaku bangsa yang menutup dirinya terhadap Allah. Mereka memang masih melaksanakan ritual ibadah dan perayaan agamawi, namun hanya sekadar rutinitas. Sebab, hati mereka sama sekali jauh dari Allah. Mereka melakukan kejahatan sebebas-bebasnya karena beranggapan bahwa Allah tidak bisa melihat dan bertindak atas perbuatan mereka.


Bangsa pilihan itu menutup diri dari Allah dan dari setiap teguran yang datang kepada mereka. Akibatnya, Allah menutup akses mereka dari segala pengetahuan tentang Dia. Nabi dan pelihat mereka tidak lagi bisa menjadi perantara antara kehendak Allah dengan umat-Nya (10). Kebijaksanaan dan kearifan lenyap dari antara mereka. Semua itu karena mereka tidak mau membuka diri kepada Allah.


Relasi kita dengan Allah juga harus terus dipelihara. Relasi itu akan menjadi rusak ketika kita memilih mengikuti jalan dan kehendak pribadi daripada kehendak Allah. Kita mungkin sangat rajin ke gereja dan bersaat teduh. Namun, bisa jadi kita melakukannya hanya sebatas kewajiban tanpa mengenali maknanya.


Pintu anugerah Allah selalu terbuka bagi setiap kita yang mau berbalik kepada-Nya, mengenal Pribadi-Nya, dan melakukan kehendak-Nya. Akan selalu ada kesempatan bagi kita untuk dipulihkan sehingga relasi dengan Allah menjadi baik kembali.


Selagi masih ada kesempatan bagi kita, jangan sia-siakan anugerah Allah. Jangan lagi menutup diri! Mari membuka diri untuk menerima anugerah Allah yang besar itu! Dengan demikian, kita dapat berharap semakin mengenal Pribadi Allah dan mengetahui kehendak-Nya bagi kita. [KRS]

Share:

Ketika Allah Sulit Dipahami

Yesaya 29:1-8 

Ada ungkapan blessing in disguise, "berkat yang tersembunyi". Ungkapan ini menyatakan berkat yang diterima, tetapi secara tidak terang-terangan. Kata disguise sendiri berarti tersamarkan.

Berkat itu sulit terlihat karena tertutupi pengalaman yang tidak menyenangkan. Misalnya, seseorang tampaknya tidak beruntung karena ketinggalan pesawat. Namun pada akhirnya, ia melihatnya sebagai berkat. Pasalnya, sesaat kemudian ada berita bahwa orang tuanya sakit sehingga ia harus segera pulang ke rumah. Kondisi tidak beruntung itu berubah menjadi berkat. Sekalipun demikian, tidak selalu mudah mengenali berkat yang tersembunyi itu.

Dalam bacaan kita, Yesaya menyampaikan bahwa Yerusalem akan mengalami pengepungan oleh musuh, keadaan mereka pada saat itu akan sangat mengerikan (1-4). Memang pada akhirnya Allah melepaskan mereka. Namun, cara Allah menolong umat-Nya sungguh mengerikan karena dengan menimbulkan guntur, gempa, suara hebat, puting beliung, badai, dan nyala api (6). Memang semua itu membuat musuh mundur, tetapi penduduk Yerusalem juga merasakan kengeriannya. Bagaimana mereka bisa melihat bahwa hal   itu adalah cara Allah menolong mereka? Mungkin saja pada akhirnya mereka justru bersungut-sungut karena ketakutan. Sudah dikepung musuh, mereka masih juga harus dikelilingi bencana alam.

Mungkin kita sesekali mengalami peristiwa yang membuat Allah sulit dipahami. Dalam situasi seperti itu, sebaiknya kita berusaha untuk diam dan tenang. Melihat ke dalam diri kita dan bertanya, "Mengapa Allah mengizinkan keadaan yang sulit terjadi? Apa yang harus diubah dalam hidup saya?"

Kita perlu merendahkan hati dan melakukan refleksi dari pengalaman buruk itu. Marilah kita membuka mata lebih lebar untuk melihat lebih dekat supaya dapat belajar mengerti kehendak Allah melalui peristiwa tersebut. Semoga dengan usaha ini, Allah yang tadinya sulit dipahami akan semakin kita kenal lebih dekat. Dengan demikian, kita dapat melihat berkat-Nya yang tersembunyi. [KRS]
Share:

Memiliki Kekuatan Hati Untuk Bersaksi



Kisah Para Rasul 23:11 (TB)  Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: "Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."

 

Pernah terjadi dalam kehidupan saya waktu pertama datang di awal pelayanan bahwa saya di panggil oleh anak muda yang baru ku kenal pada saat saya mengawali pelayanan di gereja S dengan sebutan anjinge teko anjinge.. perasaan tertolak  sudah mulai ada. ketertekanan mulai nampak bahwa injil sudah tertolak.. berlalunya waktu dia sadar bahwa apa yang dia katakan itu salah. untuk menghadapi pembenci injil itu tidaklah gampang..perlu kesabaran dan kekuatan dari Tuhan. itulah yang di hadapi oleh Paulus pada waktu di perhadapkan dengan penentang iman Kristus. penghakiman dan pembuktian kebenaran itu perlu di perjuangkan dengan berani. 
apa rahasia Paulus tidak lain adalah.
memiliki kekuatan Hati untuk bersaksi.
kekuatan yang di miliki Paulus bukan kekuatan biasa karena pintar dan cerdas atau pandai beladiri dan boxing bukan. melainkan kekuatan yang datangmya dari Tuhan bisa sebagai kekuatan supranarural kekuatan rohani yang penuh hikmat dan kemuliaan sehingga orang heran dan merasa takut serta segan kepadanya.
nas jelas menuliskan.Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."
ayat ini tercetak merah menandakan bahwa Tuhan Yesus sendiri yang mengutus Paulus untuk menjadi saksi kristus memberitakan Injil. serta menyertai dengan Kekuatan hati.

Setelah peristiwa ini kemudian Tuhan hadir menguatkan Paulus dan menyatakan bahwa ia akan selamat dan pergi bersaksi ke Roma. Paulus adalah tipe orang Kristen yang hatinya kuat dalam menghadapi tantangan iman. Ia tidak mau menyerah walaupun ada banyak tekanan dan hambatan. Hatinya selalu berkobar untuk memberitakan kabar baik yang menyelamatkan.

Oleh sebab itu, kita perlu belajar dari keberanian Paulus sebagai saksi Kristus. Kita perlu menguatkan hati untuk terus melakukannya.
Sudah siapkah kita untuk menjadi saksi Kristus di tengah Keluarga kita? sambutlah Dia yang mengutus mu akan memberi kekuatan hati kepadamu?. Amin (YS).
Share:

Memiliki Kecerdikan dalam Bersaksi



Kisah Para Rasul 23:19 (TB)  Maka kepala pasukan itu memegang tangan anak muda itu, lalu membawanya ke samping dan bertanya: "Apakah yang perlu kauberitahukan kepadaku?"


Apakah strategi kita menjadi pelaku injil.strategi adalah cara kita berperang menghadapi musuh. dan musuh ini sering ada di sekitar kita dalam memerangi kita. perang yang sesungguhnya  bukan untuk  kerajaan dunia ini , melainkan untuk kerajaan surga. dan semua berperang untuk golongannya. senjata kita bukan speaker yang keras supaya orang mendengar dan bertobat. melainkan kecerdikan kita. orang cerdik itu datangnya dari Allah karena kecerdikan itu asalnya dari kecerdasan otak.

dalam nas diatas di ceritakan bahwa dalam mewartakan injil kristus Paulus di hadapkan dengan musuh yang setiap hari bersama dengan Paulus ada 40  orang yang siap mati demi kepercayaannya yang di usik bahkan ingin membunuh Paulus. bahkan bersumpah demi Allahnya jika belum membunuh paulus belum bisa makan dan minum. inilah yang sering terjadi di sekitar kita. banyak orang memusuhi injil Tuhan. apa yang di lakukan paulus. Paulus kemudian menyebutkan statusnya sebagai seorang Farisi dan berdarah Farisi. Lalu dengan cerdik memaparkan doktrin kebangkitan yang menjadi sumber pertentangan di antara Mahkamah Agama. Orang Saduki memang tidak percaya kebangkitan orang mati dan malaikat. Sebab itu, orang Farisi kemudian membela Paulus (ay. 19). Keributan pun tidak dapat dihindari sehingga kepala pasukan turun tangan mengamankan Paulus agar nyawanya tidak terancam.

disaat injil di beritakan kecerdikan adalah senjata utama. sudahkah kita siap menerimanya? amin.(YS)

Share:

Miliki Hati Nurani yang Murni

Kisah Para Rasul 23:1 (TB)  Sambil menatap anggota-anggota Mahkamah Agama, Paulus berkata: "Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah."

Apa itu hati nurani..Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti hati nurani adalah hati yang telah mendapat cahaya Tuhan. Arti lainnya dari hati nurani adalah perasaan hati yang murni dan yang sedalam-dalamnya. setiap pribadi yang percaya Kristus hatinya pasti sudah di terangi oleh Kristus. karena kristus punya rencana dan msksud yang terindah dan mulia untuk berani menyaksikan kabar sukacita Allah melalui hidupnya.
Rasul Paulus memiliki hati nurani yang murni untuk menghadapi orang orang yang keras kepala dan para tokoh tokoh agama. sehingga apa yang di beritakan bukan sekedar berita bohong, hoaxs dan tidak ada kebenaran yang jelas dan juga dasar untuk berbicara.
Di hadapan Mahkamah Agama, Paulus menyatakan bahwa ia hidup sebagai warga negara dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah (ay. 1). Ia melakukan semua pelayanannya didorong oleh niat hati yang tulus karena mentaati Allah dan mengasihi sesama. Oleh karena itu, tuduhan bahwa Paulus melarang hukum Taurat dan menajiskan Bait Suci adalah tidak benar. Mendengar hal itu, Imam Besar Ananias memerintahkan orang untuk menampar Paulus. Paulus menegur hal ini sebagai kemunafikan karena telah melanggar hukum Taurat, sebab Taurat melarang pengadilan menghukum seseorang sebelum kesalahannya diketahui.
inilah kenyataan yang sering terjadi bagi kita orang orang kristen. kita sering di sudutkan, di hina, di kafirkan padahal belum tahu apa itu kafir. kafir adalah tidak menyembah kepada Allah. padahal kita menyembah Allah. kafir, penyembah berhala, orang biadab, seorang kafir, seorang yg tdk bertuhan, seorang tak beradab. setiap agama pasti menyembah Allah. lalu masih adakah orang kafir di muka bumi ini.
Saat kita menjadi saksi kristus untuk memberitakan injil perlu keberanian yang di dasari dengan hati nurani yang murni. supaya saat kita di tolak tidak marah saat kita di terima tidak sombong saat kita di siksa tidak membalas inilah hati nurani yang murni. teladan kita yang sempurna adalah Yesus. saat Yesus di tangkap Dia diam. saat diadili dia berkata satu kata kebenaran saat di cambuk tidak lari dan saat di salibkan  Dia mendoakan dan mengampuni kesalahan mereka.
sudah siapkah hati kita di murnikan oleh Tuhan.untuk menjadi saksi yang berani.?
mari terima Kasihnya untuk berani bersaksi? amin. ( YS)

Share:

Memiliki pengharapan akan masa depan

Titus 2:13 (TB)  dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,

setiap pribadi orang di dunia ini. mesti memiliki keinginan hidup dengan pengharapan yang ada. dan pasti pengharapannya tentu yang terbaik. jarang orang hidup tidak berpengharapan. anak kecil ketika di tanya besuk besar jadi apa.. pasti jawabannya ada yang polisi, tentara, dokter, guru, insinyur dll. jarang yang menjawab pemimpin agama /pdt inilah kenyataan yang ada di sekitar kita. kenapa karena harapan harapan di atas yang sering di lihat adalah masa depan yang jelas secara dunia kaya mapan dan terhormat. masa depan sudah terjamin. namun apakah benar jika jabatan kekayaan serta kedudukan atau status dapat menjamin masa depan. mari kita lihat nas yang kita baca tadi.
Surat ini ditujukan kepada Titus yang merupakan teman sekerja Paulus. ... Oleh karena kesetiaannya, Paulus menaruh kepercayaan yang besar kepada Titus. Dalam perjalanan, Paulus meninggalkan Titus di Kreta dan diberi tugas untuk membina jemaat-jemaat baru di sana. tentu paulus ingin agar jemaatnya tidak berpandangan duniawi dan membanggakan jabatan dan status seseorang. kerena kebahagiaan dan pengharapan itu semua karena kasih karunia Tuhan. semata Paulus menuliskan  kepada anak rohaninya demikian..
  “… dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,” (ayat 13). dengan tegas Paulus hendak berbicara demikian yang pertama. Orang yang percaya kepada Kristus adalah orang yang memiliki pengharapan akan kedatangan Kristus yang kedua kali.
inilah pengharapan masa depan yang seutuhnya yaitu sampai kekekalan yaitu kedatangan kristus yang ke dua kali. banyak harapan kita tidak sampai kepada kekekalan berhenti saat semua sudah tercapai berhenti saat segala sesuatu tidak terwujud.. contoh. berapa banyak kita lihat. hanya masalah pasangan hidup meninggalkan imannya yang kekal. tidak sampai kepada kedatangan kristus. hanya  masalah pekerjaan dan ekonomi berapa banyak berani tinggalkan iman.  sampai kedatangan kristus berarti berani sampai total seterusnya tantangan godaan dunia tidak menghalanginya untuk tetap pada masa depan yang akhir.
 Yang kedua:Dan orang-orang seperti ini akan menata hidupnya untuk pengharapan itu dengan hidup dalam kekudusan. hal yang sangat penting bagi kita untuk meraih masa depan kita di tuntut kekudusan. kekudusan merupakan barang yang langka pada zaman ini. sulitnya ekonomi dan masalah yang terjadi maka hidup kompromi dengan harta dan jabatan adalah jalan keluarnya. ada celotehan orang yang sedang kehilanagan uang di rumahnya. dia mencari tahu kepada orang pintar/ orang pintar itu berkata. sekarang banyak orang mencari kekayaan masa depan dengan membuang persyaratannya di jalan jalan, sehingga terjadi banyak kecelakaan. apakah ini namanya masa depan yang kudus. tentu tidak. sebab hasilnya membunuh dan membinasakan orang lain. kekudusan adalah  sifat dan karakter Allah yang paling tinggi sendiri. kekudusan sifat yang selalu merendahkan diri di bawah otoritas Allah. kekudusan tidak dapat di beli dengan hal dunia yang menghadang. sekalipun jiwamu dan batinmu tersakiti tertantang kekudusan tetap kudus. Sebab orang yang siap menanti kedatangan Kristus adalah orang-orang yang berjuang untuk menjaga kekudusannya di dalam Tuhan sebagai bukti bahwa hidupnya siap untuk menanti mempelai yang akan datang.
 pertanyaan untuk direnungkan adalah?
pengharapan yang seperti apakah yang anda inginkan?
sudahkah pengharapanmu untuk masa depan yang pasti dan terjamin hidup bahagia dan sejahtera batinmu?
terimalah Yesus sebagai Allah yang datang sebagai mempelai masa depan? mari jadikan pengharapan kita adalah pengharapan masa depan bukan masa depan sesaat. Amin ( YS)

Share:

Memiliki gaya hidup yang baru

Titus 2:12 (TB)  Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini

 

hidup itu dikatakan mudah karena hidup penuh makna. namun hidup dikatakan sulit karena hidup hanya sekedar hidup tidur kerja makan. dll. untuk dapat menikmat hidup yang bermakna itu adalah misi dan tujuan Allah bagi manusia yang di ciptakan. kemarin kita belajar tanggung jawab gereja bagi misi dunia. adalah menaklukkan bumi dengan bertanggung jawab. supaya kita dapat memiki hidup yang bertanggung jawab tentu kita harus memiliki gaya hidup baru 

nas firman Tuhan. menuliskan demikian  “supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini” (ayat 12b). Kata bijaksana bisa juga diartikan dengan menahan diri. Jadi kehidupan baru yang kita miliki setelah percaya Tuhan Yesus akan mendidik kita untuk mampu menahan diri untuk tidak melakukan kehidupan lama bukan karena tidak bisa kita lakukan. melainkan harus di pertanggung jawabkan dengan segala konsekuensinya. sebab bijaksana di  sini kita di bawa kepada gaya hidup kita sehari hari. orang dapat di lihat bagaimana dia bijaksana tatkala sehari hari hidupnya berbuat sesuatu yang baru. titus mengajak setiap pembacanya untuk meninggalkan kesombongan yang ada di dunia dan gaya hidup yang baru. ingat dunia yang ada ini membentuk manusia lebih hebat dan tidak ada aturan seenaknya sendiri maka hal yang penting adalah bijaksana mengatasi hidup di dunia ini. Sebab Tuhan Yesus menaruh manusia di dunia ini untuk melawan angkara murka dunia. yang menyesatkan karena dosa dosa kedagingan. dan bertobat menjadi manusia baru. untuk mendapatkan keselamatan kekal dari Bapa surgawi. 

 Dampak dari keselamatan itu akan membentuk kita untuk memiliki kehidupan yang baru yang tidak akan pernah memberangus haknya orang sebagai panggilan untuk mempermuliakan Allah. inilah kesempatan dan anugerah Allah bagi setiap kita yang dapat menakkukkan bumi dengan bertanggung jawab dalam hidupnya dengan selalu  memiliki gaya hidup yang baru.  sudahkah anda mau memperbaharui diri dengan gaya hidup yang baru untuk kemuliaan Tuhan? maukah hidupmu selalu menebar pesona dan senyum serta selalu bersyukur dibanding bersunggut sunggut?  Biarlah Tuhan memberkati Firmannya. Amin.(YS)

Share:

Meninggalkan Dosa

Titus 2: 11 -15

Titus 2:12.

Firman Tuhan minggu yang lalu mengajarkan kita bahwa kita memberitakan injil karena kasih karunia Allah. sehingga orang dapat mengenal  Allah lebih dalam dari kebenarannya. kasih karunia inilah yang memilih dan memanggil manusia percaya  kepada Tuhan. Allah memilih manusia supaya hidupnya dipulihkan dari kuasa gelap kepada kuasa terang supaya  manusia berdampak oleh karena kasih kadunianya itu. dampak apa yang di berikan oleh Allah.

meninggalkan Dosa.

 “Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi “ (ayat 12a)

siapa yang tidak berdosa silahkan koment. semua manusia itu memiliki bibit dosa. mumgkin banyak orang berpikir dosa itu ketika membunuh, mencuri, berbohong, menyakiti dll. padahal dosa  adalah kefasikan dan keinginan duniawi. siapa yang tidak punya keinginan didunia ini. punya istri cantik masih ingin istri orang. punya mobil masih ingin yang lebih lagi inilah jebakan dunia yang di tawarkan manusia. 

nas di atas memberikan kasih karunianya supaya kita meninggalkan dosa kefasikan dan keinginan duniawi.  Keselamatan yang datang dari Allah akan mendidik kita untuk meninggalkan kehidupan lama dan memiliki posisi yang jelas terhadap dosa. Kita akan meninggalkan cara hidup yang memberontak kepada Allah dan menjauhkan diri dari cara hidup dunia yang penuh dengan keserakahan.

kita di sadarkan oleh Tuhan bahwa orang yang sudah punya kasih karunia tidak boleh hidup dalam kefasikan dan  keinginan duniawi tapi keinginan illahi yaitu semua itu di kerjakan dengan disiplin dan terus belajar dengan giat melalui kesetiaan berdoa baca Alkitab rajin ibadah serta fokus kepada jiwajiwa baru bukan duniawi.

siapkah meninggalkan dosa ini supaya kasih karuniamu berdampak. amin. (YS)

Share:

Allah Yang bekerja

 


Mazmur 46:8 (TB)  (46-9) Pergilah, pandanglah pekerjaan TUHAN, yang mengadakan pemusnahan di bumi, 

seorang pelukis terkenal menorehkan tintanya di kanvas yang sederhanapun hasilnya akan baik. beda dengan kita saat kita  menorehkan tinta kita di kanvas yang baik hasilnyapun akan amburadul.  jadi dari tangan seorang yang terkrnal akan membuat hasil karya yang terbaik. 

dari kisah cerita ini mengingatkan kita bahwa segala masalah yang berat maupun yang kecil jika itu berada pada tabgan yang maha kuasa akan menjadi ringan dan cepat selesai. 

didalam hidup ini seringkali kita merasa beban dan masalah kita begitu berat. jualan sepi, warung sepi toko sepi sawah ladang tidak ada hasilnya. pembeli tidak banyak karena covid 19 ini. membuat kita sulit untuk maju. disinilah letak kekuatan kita untuk terus berharap dan bersandar kepads Allah. mengapa perlu bersandar dan berserah kepada Nya


Sebab Allah masih berkarya sampai hari ini


Allah sudah berkarya di masa lampau dan itu menjadi bukti bagi kita bahwa Ia juga akan bekerja dalam kehidupan kita dimasa kin dan juga dimasa depan (ayat 9-10). Keyakinan ini menjadikan kita

 berharap akan karya-Nya dalam perjalanan kehidupan kita hari ini. Dia Allah yang berkuasa menghentikan peperangan, maka Dia Allah yang sama yang juga bisa menghentikan peperangan hidup kita. Dia adalah Allah yang pernah mendiamkan angin ribut, maka kita juga yakin bahwa Allah yang sama sanggup mendiamkan angin ribut kehidupan kita. 


Daud memberikan kisahnya yang terbaik bahwa di saat kondisi dan masalahmu begitu sulitnya peperangan hidup mengancam jiwanya. Daud percaya bahwa Allah ikut campur di dalamnya. Allahlah yang berperang dan bekerja menyelesaikan perkaranya.


bagaimanakah dengan hidup kita. beranikah kita ambil waktu dan menyerahkan seluruh peperangan kita kelada Alah. kiranya Allah menguatkan kita. amin (YS)

Share:

Sebab Allah menyertai kita

mazmur 46:1-12

 Mazmur 46:7 (TB)  (46-8) TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Sela 


Dalam hidup ini terasa indah jika ada yang menyertai. istri di sertai suami. anak di sertai ayah dan ibu. orang tua yang sudah lanjut disertai oleh anak anaknya. ada rasa istimewa tersendiri ada perasaan aman dan damai. itu saja yang menyertai manusia adalah manusia. begitu indah dan damainya jika yang menyertai itu adalah Allah sang pemilik dan pencipta alam semesta tidak ada kata yang dapat kita utarakan selain puji dan syujur atas penyertaanNya. 

pemazmur Daud menyadari begitu  indahnya Allah memberikan penyertaan disaat kelemahan dan ketidak berdayaan dalam hidup dalam kesesakan. entah itu karena musuh yang besar atau karena masalah yang terus menerus Daud hadapi. Daud tetap percaya bahwa Allah yang menyertai dan menjadi benteng perlindungan yang aman. 


pergumulan boleh ada, tetapi kalau Allah ada dalam pergumulan itu maka kita akan mendapatkan pertolongan (ayat 6, 8). Sejauh Allah ada dalam kehidupan kita dan Dia menyertai segala langkah kita, maka tidak ada persoalan yang tidak ada jawabannya dan tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya. Pertolongan-Nya tidak pernah terlambat walaupun sering kita merasa terlalu lama untuk menanti. Waktu Tuhan adalah waktu yang tepat untuk menyatakan pertolongan-Nya kepada kita.

 apapun kondisi kita saat ini. seberat apapun sesulit apapun dalam menghadapi pageblok covid 19 ini. mari kita terus meminta kepada Allah di dalam kehidupan kita. supaya penyertaannya selalu hadir di dalam setiap masalah yang ada. supaya kita kuat dan tabah menghadapi karena Allah menyertai mu dimanapun berada. 

Siapkah menerima penyertaannya? Amin.

Share:

Tuhan Tempat Perlindungan Yang Aman

Mazmur 46:1-12

“Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.“ (ayat 2)

Dunia ni memang sangat menakutkan karena banyak hal yang diperhadapkan terhadap hidup kita yang membuat kita takut dan gentar. seperti covid19 ini Ada banyak orang mengatasinya dengan cara melindungi dirinya dengan segala cara.mulai dari masker hanzanitazer cuci tangan dan jaga jarak. Tetapi apakah memadai segala usaha dan upaya manusia itu dalam melindungi dirinya sendiri? tentu tidak . ternyata banyak juga yang bisa terkena. Apapun pergumulan yang akan kita hadapi kalau kita menghadapinya bersama Tuhan, maka kita akan mendapatkan ketenangan. Apakah alasan untuk itu?

Sebab Allah adalah tempat perlindungan kita yang aman

“Tempat” menunjuk kepada wilayah yang mempengaruhi segala apa yang ada di dalamnya. Kalau Allah itu menjadi wilayah perlindungan kita, maka Allah berkuasa melindungi dan menguatkan kita. Memang  tetap ada pergumulan dan masalah yang akan dihadapi, tetapi semua masalah itu tidak akan membuat hidup kita goncang karena Allah berkuasa dan punya otoritas dalam kehidupan kita sebab kita ada di daerah kekuasaan-Nya.

dengan adanya Covid19 ini serta di masa new normal ini carilah tempat yang aman dalam area kehidupan kita. untuk selalu dekat pada  Tuhan yang selalu memberikan perlindungan bagi setiap orang yang mencari tempat untuk berlindung di  masa sulit dan tidak nyaman  ini. 

Sudahkah tempat yang aman itu selalu ada di hatimu.Amin.

Share:

DISIPLIN MELALUI PENDERITAAN

Ibrani 12:1-11    by Pdt. Heru Tri Budiyanto S.PAK

Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. (Ibrani 12:10)
 
                Tuhan mendisiplin orang yang dikasihi-Nya. Itulah pesan yang memberikan dorongan semangat yang ingin disampaikan oleh penulis Ibrani melalui bagian ini. Orang-orang abad pertama memaklumi, bahwa disiplin bukanlah tanda kekerasan seorang ayah, melainkan sebagai tanda kepedulian akan kebaikan dan kedewasaan anak-anaknya. Dalam pemikiran yang seperti ini penulis Ibrani mengajak kita untuk menyadari, bahwa disiplin Allah yang datang dalam bentuk penderitaan atau kesusahan adalah tanda kepedulian kasih-Nya.
                Dua reaksi yang tidak tepat ditunjukkan di ayat 5 dan 6, yaitu: menganggap enteng (meremehkan) didikan atau menjadi tawar hati (putus asa). Menganggap enteng terlihat ketika kita mengecilkan nilai sebuah penderitaan, menganggapnya sebagai kebetulan dan mencari jalan untuk segera menyingkirkannya atau meringankannya. Sikap ini mengabaikan tujuan Allah di balik penderitaan tersebut.
                Ketika kita sedang mengalami penderitaan, Iblis berusaha menanamkan ke dalam pikiran kita bahwa Tuhan itu jahat dan tidak mengasihi kita. Dalam penderitaan seringkali kita berpikir, bahwa Allah sedang marah dan menghukum kita dengan murka-Nya. Hal ini tentu saja membuat kita menjadi putus asa. Jika hal ini terjadi, kita perlu mengingat kembali kasih karunia-Nya yang sempurna di dalam Yesus Kristus.
                Ayat 7-8 mengajari kita bagaimana seharusnya kita menjalani penderitaan sebagai disiplin Allah yang mendewasakan anak-anak-Nya. Disiplin bisa saja sebagai sebuah koreksi karena kita berdosa, tetapi kita harus memahami bahwa disiplin tidak selalu bertalian dengan dosa. Disiplin adalah tindakan kasih Bapa untuk mengarahkan dan membentuk anak-anak yang dikasihi-Nya.
                Ayat 9 adalah sikap positif yang seharusnya kita miliki menanggapi disiplin, yaitu sikap tunduk dan hormat. Terhadap ayah yang tidak sempurna saja kita menaruh hormat dan taat, terlebih terhadap Allah Bapa kita yang sempurna.
                Ayat 10-11 menjelaskan tujuan dari sebuah disiplin adalah demi kebaikan kita, yaitu supaya kita bertumbuh dalam kekudusan dan berubah menjadi serupa dengan Yesus. Bandingkan dengan Roma 8:28-29.
Penderitaan sebagai sebuah disiplin memang menyakitkan tetapi buahnya sangat menyenangkan. Belajarlah untuk melewati prosesnya, jangan memberontak.

Penderitaan sebagai sebuah disiplin memang menyakitkan tetapi buahnya sangat menyenangkan. Belajarlah untuk melewati prosesnya

Share:

BAIK HATI


Amsal 22:9 (TB)  Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin.
Amsal 22:9 (BIMK)  Orang yang baik hati diberkati TUHAN, karena ia membagi rezeki dengan orang yang berkekurangan.

RENUNGAN:
Pernahkah dalam hati kita bertanya, mengapa Tuhan mengijinkan ada orang-orang yang  miskin secara materi  dan juga ada orang-orang kaya.
Bisa saja kita berkata, oh orang itu menjadi  miskin karena ia malas, itu memang benar, tetapi tidak selamanya miskin itu karena makas.
Mengapa? Karena ada orang orang yang miskin secara materi  walaupun mereka  sudah rajin, kerja keras  tetapi tidak dikaruniai Tuhan untuk kaya.
Pengkhotbah 5:19 (TB)  (5-18) Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya — juga itu pun karunia Allah.

Demikian juga dengan  kekayaan itu adalah karunia dari Tuhan.
Yang penting adalah jikalau Tuhan mengarunia kita dengan kekayaan, maka Hendaknya Kita menjadi Berkat dan menjadi seorang baik Hati yang mau berbagi kepada orang - orang yang berkekurangan atau orang yang miskin.
Bandingkan dengan :
Amsal 11:24-25 (TB)  Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.
Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.
Tuhan memerintahkan kita untuk menjadi berkat bagi orang lain supaya nama Tuhan Yesus dipermuliakan dan mereka mengenal jalan keselamatan.

Bandingkan juga:
1 Timotius 6:17-19 (TB)  Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi
dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

Marilah kita menjadi anak-anak Tuhan yang selalu baik Hati dan menjadi berkat. Kiranya Tuhan semakin memberkati kita semua. Gbu

Share:

MERDEKA


Roma 6:17-18 (TB)  Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.


RENUNGAN:
Arti merdeka:
Pertama, merdeka dapat diartikan sebagai bebas dari belenggu, penjajahan, dan sebagainya.

Kedua adalah tidak terkena, atau lepas dari berbagai tuntutan. Sedangkan
arti ketiga dari merdeka adalah tidak terikat, tidak bergantung pada pihak atau orang tertentu, dan leluasa.

Hari ini bangsa kita, Indonesia sedang merayakan kemerdekaan  yang ke 75 tahun.
Kemerdekaan yang diperoleh bangsa kita  merupakan  hasil Perjuangan dari perjuangan dari seluruh rakyat Indonesia.
Banyak Pejuang  bangsa  dan rakyat Indonesia yang telah  gugur di medan peperangan  demi merebut kembali Kemerdekaan dari tangan para penjajah.

Demikian juga secara rohani, manusia itu sedang dijajah dan  berada dibawah  kekuasaan Dosa dan maut.
Puji Tuhan ada satu pribadi yang telah berjuang  bagi umat manusia 2000 tahun yang lalu yaitu  Yesus Kristus.

Dia berjuang mempertaruhkan, mengorbankan nyawanya,  mati di kayu Salib  untuk membebaskan, melepaskan  umat manusia dari belenggu dosa supaya manusia itu terlepas dari belunggu dosa dan hukuman yaitu kematian kekal.
Yesus Kristus, Dia rela mati di kayu Salib  mengorbankan nyawa menjadi tebusan bagi seluruh  umat manusia.
1 Timotius 2:5-6 (TB)  Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia ....

Ibrani 2:14 (TB)  Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;

Yohanes 3:16-17 (TB)  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus, jangan menghambakan diri lagi kepada Dosa.
Bagi orang yang mau dilepaskan dari kuasa dosa, Datanglah kepada Tuhan Yesus, Terimalah Dia dengan segenap hatimu, sebab  hanya Dia yang sanggup melepaskan umat manusia dari perbudakan Dosa dan Kematian kekal.
"""Merdeka"""

Share:

Rawat Iman Imun dan Aman


Roma 1:17 (TB)  Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."

Bukan omong kosong lagi jika hidup kita harus berdasarkan apa yang kita katakan dan juga di lihat orang. Karena setiap kita di tuntut apa yang kita lakukan dan katakan, untuk itu sebagai orang percaya harus selalu hidup dengan transparan tidak perlu di tutupi lagi.
Iman yang kita miliki ini membawa kita kepada hikmat untuk hidup dalam kasih karunia Tuhan di saat apapun dan kondisi yang semakin buruk pun kita tetap kuat dan selalu berjaga jaga. Seperti di masa covid 19 ini. Banyak hal yang terjadi di luar kemampuan kita. dan siapapun tidak bisa menolak.  
Inilah yang di maksud iman, hidup yang bergantung kepada Allah dengan segala pikiran kemampuan dan daya kita. Kita tidak bisa membiarkan hidup kita berjalan semaunya. Hidup kita harus selalu berserah. Seperti Firman katakan. "Orang benar akan hidup oleh iman"
Latar belakang sejarah-budaya
Surat Roma memang berbeda dari surat-surat lain yang dikirm oleh Paulus. Perbedaan yang mencolok antara surat Roma dengan surat yang lain ialah surat Roma ditujukan kepada jemaat yang sama sekali belum dikenal oleh Paulus, bahkan Paulus tidak memiliki hubungan dengan pendiri jemaat Roma. Hal inilah yang membuat Paulus tidak banyak menyinggung masalah-masalah praktis dalam surat Roma. Dari surat-surat yang dikirim oleh Paulus, surat Romalah yang paling mendekati sebagai suatu risalah teologis. Untuk itulah Paulus menekankan kehidupan orang percaya hidup oleh iman.
Apa yang perlu kita lakukan menghadapi situasi yang terjadi hari-hari ini?
a. Merawat iman. Iman adalah kekuatan kita.
b. Menjaga imun. Merupakan tubuh kita dari virus virus yang ingin merusak kita.
c. Mencari aman. Merupakan senjata keselamatan jiwa dari serangan orang orang yang pingin menghancurkan kita. Dimasa pandemic covid 19 ini iman, imun dan aman sangat di perlukan, sebab untuk apa kita punya iman tapi imun kita lemah, untuk apa punya iman dan imun yang kuat tapi keamanan kita terampas. Untuk bisa aman kita harus protokol kesehatan dan jaga jarak.
Mari kita lakukan hidup dengan iman meskipun dalam hal ini sangat sulit. Karena apa yang kita punya semua dari padanya. Amin

Share:

Lakukan Semua Untuk Tuhan

2 Timotius 4:5 (TB)  Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!


Dalam situasi yang sekarang ini di dimasa pandemik covid 19 ini masih terus menegangkan, membuat hidup semakin hari semakin panas dan serba menimbulkan kecemburuan dan permasalahan, untuk itu  kita di tuntut kepekaan dalam segala sesuatu apalagi sikap tutur kata dan tindakan serta penampilan kita, supaya tidak membuat orang lain tersinggung karena kita.
Firman Tuhan yang paulus tuliskan ini mengajarkan kepada anak didiknya Timotius supaya dia berhati hati dalam menjalani kehidupan. Paulus sadar bahwa Timotius ini masih muda, bahwa anak muda itu memiliki sikap yang tegas berani dan kadang tidak memikirkan orang lain. Oleh karena itu Paulus menegaskan kepada Timotius .
Oleh karena itu kita belajar dari timotius pribadi yang mau untuk di ajar dan belajar. Supaya injil dapat di ceritakan.
Apa yang Timotius ajarkan supaya dapat menjadi berkat dalam segala pelayanan kita. Ada 4  prinsip pelayanan yang timotius ajarkan dalam hidup kita.

Yang pertama kuasailah diri. Kuasai diri merupakan langkah awal dalam pelayanan, dengan berbagai cara dan metode yang berbeda beda untuk kuasai diri ini, mengenal baik karakter orang orang di sekitar kita. Bagaimana berbicara bersikap dan bertindak  dengan mereka, apakah kita diterima ditengah tengah mereka apa tidak. Kuasai diri ini perlu adanya relasi pribadi dengan Tuhan melalui doa supaya kita tidak jatuh dalam melangkah dalam menjadi berkat bagi mereka, siapa yang kita ajak berbicara dan ketemu dengan mereka kuasai diri.
Yang kedua. Sabarlah menderita. Tidak mudah hidup di masyarakat yang pluralis,  banyak karakter dan tabiat seseorang yang selalu kita temui di lingkungan kita, banyak juga gesekan dan perlawanan yang muncul dalam pribadi kita, kadang caci makian kadang di tolak orang lain, bahkan juga menantu dan keluarga kita karena kita bersikap beda dengan mereka.
Yang ketiga. Lakukanlah pekerjaan pemberitaan Injil . Rintangan dan tantangan dalam hidup ini Sebenarnya Tuhan menginginkan pekerjaannya terus di lakukan tanpa berhenti dan putus asa supaya hasilnya akan menjadi gemilang baik mereka ataupun kita yang melakukan pekerjaan itu.
Yang keempat. tunaikanlah tugas pelayanan. Banyak orang yang tidak paham bahwa kita bekerja itu sebenarnya untuk penuaian tugas yang Allah berikan kepada kita, kalau Allah yang menyuruh kita sebenarnya tidak ada kata menolak dan ugah ugahan dengan Allah.
Mari apapun yang kita lakukan di bumi ini untuk kemuliaannya. Jadikan ke 4 prinsip ini menjadi kekuatan kita. Amin.(YS).
Masalah menimpa? Pilihan ada pada kita. Menjadi better(lebih baik) atau sebaliknya bitter (kepahitan)?

Share:

Semua Adalah Saudara



Matius 25:40 (TB)  Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Sadar atau tidak bahwa setiap apa yang kita lakukan sebenarnya semua di bawah kontrol Allah yang maha tahu. Kita mau berbuat kebaikan, kejahatan,  ataupun itu namanya kita tetap di bawah pengawasannya Allah. Berarti segala sesuatu yang kita perbuat dan lakukan di bumi ini dalam kuasa Allah.
Dalam nas ini Tuhan Yesus sedang berbicara mengenai akhir zaman. Dimana semua orang akan tunduk di bawah otoritas Allah dan menyembah Allah yang benar apapun itu perbuatan
Yang di lakukannya semua orang.

Dari nas ini kita dapat merenungkan 2 hal  bahwa Allah mengerjakan semua bagi kita.
Yang pertama:  segala sesuatu ada di dalam kuasanya. Gerak gerik,  siasat rencana kita sering kali kita mengerjakannya dengan kekuatan kita sehinngga muncul kesombongan dalam diri kita. Apapun yang kita lakukan dan kerjakan sering kali kita gunakan untuk membedakan apa yang akan kita hasilkan, sehingga menutupi natur alami kita bahwa kita adalah hidup dalam kasih mengasihi. Dalam zaman yang serba canggih ini kasih mengasihi sudah mulai berkurang bahkan langka. Banyak dipengaruhi kalau sama dengannya kasihnya besar kalau tidak sama kasihnya hancurkan dan musnahkan. Di dalam kekristenan apa yang kamu lakukan sebenarnya memancarkan kasih Allah. Kasih yang tidak membedakan status dan jenis kelamin. Karena segala sesuatu ada di dalam kuasanya.
Yang Kedua: Allah mengasihi dengan Total . Dalam hidup ini semua yang kita lakukan berjalan dengan baik dan tidak semua ada dalam pengawasan Allah. Kasih yang Allah lakukan kepada manusia tidak membeda bedakan sebab semua untuk Allah. Allah memberikan kasihnya kepada  manusia semua untuk memuliakan Allah. Sebagai orang percaya kasih yang terbaik adalah disaat kita bisa mengasihi orang yang paling hina di sekitar kita. dan siapa orang yang paling hina itu apakah mereka yang miskin tidak ada pekerjaan tidak punya rumah atau yang sakit sakitan atau orang yang berjalan jalan ( gila) adalah orang yang  benar benar kecil dari anda. Berarti orang orang yang tersisihkan terisolasi dan tidak terambah oleh siapapun. Secara rohani adalah orang yang kotor dan berdosa yang kehilangan kasih anugerah Allah. Kita di tuntut untuk mengasihi mereka.
Mari jadikan semua orang itu saudara di dalam Kristus. Dengan memberitakan kabar sukacita bahwa Allah mengasihi dengan Total. Amin.(YS)

Apapun yang kita lakukan untuk orang lain, entah menolong atau menyakitinya, sesungguhnya Tuhan ikut merasakan perlakuan itu.
Share:

Hidupmu tak sejauh doa.


Efesus 6:18
 (TB)  dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,


       Surat Efesus ini, ditulis oleh Paulus ketika dia sedang berada dalam penjara. Ketika Paulus menuliskan surat kepada jemaat Efesus, tentu saja dia mempunyai tujuan dan ada hal yang menjadi motifasi dia untuk menulis surat tersebut.[2] Tujuan Paulus menulis surat kepada jemaat Efesus, didukung oleh keadaan masyarakat Efesus pada saat itu. Keadaan masyarakat Efesus pada saat itu adalah masih melakukan penyembahan terhadap Dewa Yunani. Dewa yang mereka sembah pada saat itu adalah mereka sebut dewi Artemis. Mereka memahami dan mempercayai bahwa dewi Artemis ini adalah Dewa kesuburan. Selain itu juga mereka melakukan penyembahan dan tunduk kepada Kaisar. Melihat keadaan ini tergeraklah hati Paulus untuk mengirimkan suratnya kepada jemaat di Efesus.
         Efesus 6:18 hendak menunjukkan bahwa kehidupan Kristen harus dijaga dan dipelihara karena berhadapan dengan kuasa jahat di tengah dunia yang sedang mencoba melawan, merongrong dan merusak iman. Tetapi bagian tersebut tidak termasuk dalam rangkaian perlengkapan senjata Allah. Walaupun demikian, bagian terakhir ini tetap mempunyai signifikansi.
Doa bukan sekedar saat kita butuh aahatau ibarat seperti kita saat sakit dan minum obat lalu sembuh, bukan seperti itu melainkan sebuah kebutuhan yang pokok setiap manusia yang hidup. Menurut paulus kepada jemaat di efesus mengajarkan bahwa kekuatan kuasa doa itu penting bagi kita.
Kenapa di katakan penting dalam ayat 18 ini ada dua hal yang paling menguatkan imannya karena doa itu sendiri
Yang pertama: bahwa doalah setiap waktu di dalam Roh. Ketika kita berdoa dengan waktu demi waktu yang ada maka kita sebenarnya tidak mampu melakukan sesuatu untuk itulah Roh kita merindukannya.
Yang kedua. Berjaga jagalah di dalam doamu itu. Dengan berjaga jaga berarti hidup kita selalu berusaha bahwa apa sebenarnya kita tidak bisa apa apa. Dan tidak tahu apa yang akan terjadi bagi hidup kita berjaga jaga itulah yang penting.
Yang ketiga: berdalah untuk orang kudus. Karena orang kuduslah kita di jaga dan di lindungi oleh Allah, karena mereka yang selalu mendoakan kita.
Mari kita jadikan doa sebagai kesempatan untuk selalu dekat dengan Allah. Amin.

Jangan jadikan doa seperti obat yang hanya diminum saat kita sakit, tetapi jadikanlah doa seperti air yang diperlukan setiap hari.
Share:

TUHAN CAMPUR TANGAN


1 Korintus 2:9
 (TB)  Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." 


Korintus adalah salah satu kota di mana Paulus pernah cukup lama tinggal, yaitu sekitar satu setengah tahun lamanya. Ini sebabnya jemaat di Korintus menjadi salah satu jemaat yang dikasihi Paulus, dimana hal tersebut tercermin dari surat-surat yang ditujukan kepada jemaat Korintus jika dibandingkan dengan surat-surat Paulus kepada jemaat di kota-kota yang lain. Ketika Paulus datang ke Korintus, ia tidak menyampaikan kata-kata yang indah, tetapi menyampaikan Firman hanya berdasar kekuatan Roh Kudus yang memimpinnya, bahkan dikatakan bahwa Paulus datang ke jemaat Korintus dengan segala kelemahan, ketakutan dan kegentaran.

Perbuatan Allah dalam Yesus Kristus Anak-Nya merupakan sesuatu yang ajaib yang tidak pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah timbul dalam hati manusia sehingga orang tidak dapat mengertinya kalau tidak dicerahkan oleh Roh Kudus..
Itulah sebabnya orang Yahudi tidak dapat melihat kemuliaan Yesus ketika mereka melihat-Nya karena mata mereka dibutakan oleh roh Iblis sehingga tidak dapat melihat kemuliaan Allah yang ada pada Yesus Anak-Nya.
Orang Islam pun sekarang ini begitu juga. Meskipun mereka membaca Alkitab mereka tidak dapat mengerti Yesus itu Tuhan dan manusia.
Inilah mujizat yang Yesus berikan Kepada Kita.. bahwa kita dapat mengenal dan mengerti kuasa Allah karena kita mengenal Yesus dan selalu memberitakan Injil dengan kegentaran.
Apapun yang terjadi dalam hidup kita jangan pernah takut dan gentar sebab Tuhan Allah menolong kita. Amin (YS)
Ketika Tuhan campur tangan, maka segala kemustahilan  akan menjadi mungkin. Sebab bagi Dia, segala sesuatu mungkin.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.